Dosen :
Disusun oleh:
2211009
Kelas A
S1 Keperawatan
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
Dalam penyusunan makalah ini saya sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca.
KESIMPULAN..........................................................22
SARAN....................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
3. Apa saja penerapan pancasila dalam dunia keperawatan ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha
Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi selurah rakyat
Indonesia.
3.
Istilah Pancasila kemudian diangkat lagi oleh Soekarno saat merumuskan dasar
negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI,
naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut:
3. Pesatuan Indonesia
4.
2.2 Makna Nilai Nilai Yang Terkandung
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
5.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik
Indonesia
Karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang
disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, dan
dilestarikan.
6.
1. Sila Pertama
2. Sila Kedua
Simbol kedua ini diwakili lambang berupa rantai. Jumlah rantai ini mencapai 17
dan tidak terputus. Rantai yang tidak terputus ini memiliki makna generasi
penerus yang turun-temurun dan selalu saling berkaitan serta membutuhkan
satu sama lain.
3. Sila Ketiga
Simbol dari sila ketiga ini adalah pohon beringin yang menandai tempat
berteduh ataupun berlindung. Hal ini berarti seluruh rakyat Indonesia bisa
berlindung dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.
Simbol sila keempat adalah kepala banteng, yang dikutip dari BPIP RI
menandakan tenaga rakyat. Selain itu, kepala banteng juga mewakili hewan
sosial yang sering berkumpul. Dalam hal ini, sila keempat menjadi pedoman
bagi rakyat indonesia untuk bahu-membahu dan berdiskusi dalam
menyelesaikan berbagai persoalan.
Terakhir yakni sila kelima Pancasila dengan simbol padi dan kapas yang
bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui simbol ini, Negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk memakmurkan rakyatnya sebagai
landasan.
7.
2.3 Pengamalan Etika Pancasila dan keperawatan
Pancasila, yang berisi lima dasar pedoman hidup, ditujukan untuk seluruh
kalangan masyarakat Indonesia. Perawat, sebagai salah satu bagian di
dalamnya, juga mempunyai ikatan penting dengan Pancasila. Ikatan ini yang
menjadi pedoman utama bagi perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas
dengan rela berkorban dan penuh tanggung jawab. Perawat professional selalu
berada di bawah nilai dan kaidah Pancasila. Tanpa Pancasila, perawat tidak
bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Ilmu tentang anatomi
tubuh manusia dan pelayanan yang harus diberikan kepada klien itu semua
tidak akan berjalan mulus tanpa adanya pengamalan terhadap nilai-nilai
Pancasila.
8.
C. Sila ketiga Persatuan Indonesia.
berisi wujud pengamalan perawat yaitu sikap rela berkorban. Sikap ini
harus dilatih sejak dini, karena jika tidak, maka perawatakan memiliki sifat
acuh tak acuh terhadap sekitar dan tidak peduli terhadap keadaan. Perawat
juga harus bisa menempatkan kepentingan masyarakat diatas kepentingan
pribadinya.
9.
Lima dasar Pancasila, maka lima dasar pula bagi perawat Indonesia dalam
mengemban tugas dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Mari kita
sebagai perawat-perawat professional tetap berdiri tegak di bawah naungan
ideologi bangsa kita, Pancasila. Yakin pada diri sendiri bahwa kita bisa. Mari
bantu ciptakan keadaan Indnesia yang lebih baik dan lebih maju dari
sebelumnya. Ingat bahwa perubahan itu berawal dari diri sendiri kemudian jika
sudah mampu, maka ubahlah keadaan di sekitar kita. Semangat laksankan
tugas wahai temanku, perawat-perawat professional Indonesia.
Yang dimaksudkan dengan budi pekerti itu umumnya kelakuan dan akhlak
seseorang yang diterapkan oleh tradisi, adat, dan kebiasaan. Budi pekerti
dalam perawatan khususnya berarti tata susila yang berhubungan dengan cita
– cita adat dankebiasaan yang mempengaruhi seorang perawat dalam
menunaikan pekerjaannya.
10.
Seringkali perawat diajukan pertanyaan – pertanyaan yang bertalian dengan
pengertian akhlak dan kerohanian oleh penderita. Dalam hal ini, perawat bias
menjadipenolong yang berguna untuk memberi kekuatan jiwa terutama
kepada mereka yang
tidak mempunyai harapan sembuh.
11.
2.4 Contoh Pengamalan Pancasila dalam dunia perawat
1. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai
dengan pasien.
sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan
12.
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Sila kedua ini
bersikap adil terhadap klien. Memiliki rasa cinta dalam hartiaan sayang
berbeda-beda. Sangat jelas bahwa seorang perawat harus adil dan menangani
3. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap
13.
4. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak
6. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien
pasien.
7. Perawat memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien.
9. Perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan
yang luas.
11. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
14.
c. Persatuan Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku bangsa,
dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan berbagai
pandangan antara tenaga kesehatan yang satu dengan tenaga kesehatan yang
lainnya. Seorang perawat akan dihadapkan dengan berbagai profesi yang akan
sila ketiga jelas harus dilakukan oleh seorang perawat. Hal ini dimaksudkan
ataupun ras. Seorang perawat yang baik harus mementingkan kesehatan klien
pelayanan kesehatan.
15.
2. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada
kepentingan pribadi.
3. Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain,
staf kesehatan lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang
menimbulkan perpecahan.
5. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
Indonesia.
16.
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Dalam sila keempat memiliki arti yang lebih luas. Akan tetapi, dalam profesi
klien. Seorang perawat harus bisa dipimpin dan bekerja secara tim. Selain itu,
musyawarah dengan keluarga klien serta tenaga medis lainnya. Hal ini,
dimaksudkan agar tercipta proses pelayanan kesehatan yang baik bagi klien.
2. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
17.
3. Perawat hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal
– hal pasien dengan orang yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang
pasien sendiri.
4. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
kekeluargaan.
8. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
18.
10. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti bahwa seorang perawat
harus bersikap adil dan merata terhadap seluruh rakyat indonesia. Hal ini,
tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-bedakan antara klien yang
satu dan klien yang lainnya. Seorang perawat juga harus mampu
1. Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
9. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
10. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
20.
11. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
12. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
14. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
22.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian – uraian yang dibahas didepan, penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Seorang perawat harus mempunyai budi pekerti yang luhur, karena
akan berfaedah bagi diri perawat maupun pasien yang dirawatnya.
2. Untuk menjadi seorang perawat yang baik, ia harus memenuhi
beberapa syarat / kriteria tertentu.
3. Seorang perawat harus memiliki rasa moralitas dan rasa kemanusiaan
yang tinggi.
4. Ajaran moralitas bagi perawat juga terkandung dalam sila – sila
pancasila terutama sila I dan sila II.
kehidupan kenegaraan.
23.
Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai setiap warga negara Indonesia,
lain merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung dalam
pancasila.
24.
B.SARAN
Dari kesimpulan diatas penulis dapat sedikit memberi saran kepada calon
perawat Menjadi seorang perawat yang pertama harus mencintai
pekerjaannya.Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa
Pancasila merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus
menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari pancasila tersebut dengan
setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
25.