Anda di halaman 1dari 3

Tekanan darah akan mengindikasikan laju aliran darah dalam tubuh, menurut

(Samiadi 2019) ketika terjadi peningkatan tekanan darah akan menjadi resiko kerusakan pada
organ khususnya ginjal. Darah yang akan disaring oleh ginjal dialirkan melalui pembuluh
darah yang berada di sekitar ginjal. Seiring berjalannya waktu, jika tekanan darah tidak
terkontrol, maka akan menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, dan
mengeras. Kerusakan pada arteri ini menghambat darah yang diperlukan oleh jaringan pada
ginjal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal khususnya pada arteri nefron gijal.
Kerusakan pada arteri nefron mengakibatkan darah tidak tersaring dengan baik. Ginjal terdiri
dari berjuta-juta nefron yang berfungsi sebagai unit penyaringan pada ginjal. Nefron ini
menerima suplai darah melalui pembuluh darah terkecil (kapiler yang berbentuk seperti
rambut kecil). Ketika arteri ini rusak, maka nefron tidak menerima oksigen dan nutrisi yang
dibutuhkan sehingga ginjal akan kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah dan
mengatur cairan, hormon, asam, dan garam di dalam tubuh.
Kerusakan pada ginjal mengakibatkan terganggunya pengaturan tekanan darah. Ginjal
yang sehat biasanya memproduksi hormon yang dapat membantu tubuh mengatur tekanan
darah. Kerusakan pada ginjal dan tekanan darah yang tidak terkontrol masing-masing
menyebabkan dampak negatif satu sama lain. Dengan arteri yang mengalami gangguan dan
berhenti berfungsi, maka ginjal akan mengalami gagal ginjal. Proses ini dapat terjadi
bertahun-tahun (Samiadi 2019).
Pengukuran tekanan darah sangat penting dilakukan pada prosedur terapi
hemodialisis, menurut (Baradero 2009), sebelum prosedur hemodialisis dilakukan, ukur
tekanan darah, nadi dan berat badan pasien untuk data dasar dalam mengkaji adanya
perubahan selama prosedur berlangsung dan menghindari adanya komplikasi.
Komplikasi intradialisis merupakan kondisi abnormal yang terjadi saat pasien
menjalani hemodialisis, komplikasi intradialisis yang sering terjadi berkaitan dengan tekanan
darah pasien yaitu hipotensi dan hipertensi
Hipotensi intradialisis adalah penurunan tekanan darah sistolik >30% atau penuruanan
tekanan diastolik sampai di bawah 60mmHg yang terjadi saat pasien menjalani hemodialisis,
disebabkan oleh penurunan volume plasma, disfungsi otonom, vasodilatasi karena energi
panas, obat anti hipertensi dapat juga terjadi karena ultrafiltasi dan penuruanan osmolitas
ekstraseluler saat prosedur berlangsung (munawar 2017)
Hipertensi intradialisis terjadi akibat peningkatan tahanan perifer vaskuler resistence
(PVR) yang signifikan. Peningkatan resistensi vaskuler dapat dipicu oleh kelebihan cairan
pradialisis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah saat dialisis. Mekanisme lain bisa
disebabkan akibat peningkatan reabsorpsi garam dan air yang dapat meningkatkan volume
darah yang bersirkulasi.

Oleh Lika Aprilia Samiadi


Kenapa Penyakit Ginjal dan Hipertensi Berhubungan Erat?

Direview tanggal: Oktober 13, 2016 | Terakhir Diedit: Juni 27, 2019

Anda mungkin juga menyukai