Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBUTUHAN GIZI PADA REMAJA

Dosen Pembimbing:
Kadek Dwi Ariesthi S.KM,M.Kes

NAMA KELOMPOK 7

1. EVLIN SUMIATI AMU (182111009)


2. MELINDA IRNAWATI DENGI (128111020)
3. ONA TRIANA NENABU (182111023)

PRODI DIII KEBIDANAN


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2019

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai yang
diharapkan. Dengan judul “KEBUTUHAN GIZI PADA REMAJA”. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah GIZI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Kadek Dwi Ariesthi S.KM,M.Kes
yang telah memberikan kami tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritk dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca. Dan semoga makalah ini dapat memberikan wawasan luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan, kami mohon untuk saran dan
kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Terima kasih.

Kupang, 11 Juni 2019

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................
2. Rumusan Masalah...................................................................................
3. Tujuan Penulisan.....................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Remaja...................................................................................
2. Kebutuhan Gizi Pada Remaja.................................................................

BAB III. PENUTUP


1. Kesimpulan..............................................................................................
2. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan kelompok manusia yang berada diantara
usia kanak-kanak dan dewasa. Permulaan masa remaja dimulai saat
anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia
matang secara hukum diakui hak-haknya sebagai warga negara.
Remaja sering kali disebut adolescence yang secara luas berarti masa
tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan mental,
emosional, social dan fisik. Masa remaja menurut WHO adalah antara
10 –24 tahun, sedangkan menurut Monks masa remaja berlangsung
pada umur 12 sampai 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal
(12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa
remaja akhir (18-21 tahun).
Masa remaja adalah salah satu fase yang penting dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kondisi seseorang pada
masa dewasa banyak ditentukan oleh keadaan gizi dan kesehatan
pada masa remaja. Oleh karena itu status gizi dan kesehatan
merupakan factor penentu kualitas remaja. Dengan status gizi dan
kesehatan yang optimal pertumbuhan dan perkembangan remaja
menjadi lebih sempurna.
Remaja merupakan salah satu konsumen makanan yang aktif
dan mandiri dalam menentukan makanan yang dikehendaki.
Kecepatan pertumbuhan anak sekolah meningkat bersama dengan
datangnya masa remaja. Pada tahap pertumbuhan ini anak
mendapatkan pengalamannya dengan makanan yang diperoleh dari
lingkungan keluarga dan diluar rumah. Remaja yang memperoleh
konsumsi pangan yang memenuhi kecukupan gizi semenjak masa
anak-anak akan 3 memiliki perkembangan tubuh yang baik, dengan
postur tubuh yang lurus, otot yang kuat dan simpanan lemak yang
cukup.

4
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan Remaja?
2. Apa saja Kebutuhan Gizi Remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa dapat mengatahui apa yang dimaksud dengan
Remaja.
2. Agar mahasiswa dapat mengatahui apa saja kebutuhan gizi pada
Remaja.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remaja


Masa remaja adalah salah satu fase yang penting dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Remaja merupakan salah satu konsumen makanan yang aktif
dan mandiri dalam menentukan makanan yang dikehendaki.

2.2 Kebutuhan Gizi Remaja.

Kebutuhan Gizi Remaja, relatif besar, karena remaja masih mengalami masa
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik yang lebih tinggi
dibanding dengan usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.
Remaja meiliki kebutuhan nutrisi yang unik apabila ditinjau dari sudut
pandang biologi, psikologi dan dari sudut pandang sosial. Secara biologis kebutuhan
nutrisi mereka selaras dengan aktivitas mereka. Remaja membutuhkan lebih banyak
protein, vitamin, dan mineral per unit dari setiap energi yang mereka konsumsi
dubsnding dengan anak yang beluim mengalami pubertas .

Pada masa remaja kebutuhan nutrisi/gizi perlu mendapat perhatian karena :

a. Kebutuhan nutrisi yang meningkat karena adanya peningkatan pertumbuhan fisik


dan perkembangan.

5
b. Berubahnya gaya hidup dan kebiasaan makan pada masa ini berpengaruh pada
kebutuhan dan asupan zat gizi/nutrisi
c. Kebutuhan khusus nutrisi perlu diperhatikan pada kelompok remaja yang
memiliki aktivitas olahraga, mengalami kehamilan, gangguuan perilaku makanan,
restriksi asupan makanan, konsumsi alkohol, obat-obatan maupun hal-hal yang
biasa terjadi pada remaja.
Kekurangan energi akan menjadikan tubuh mengalami keseimbangan negatif.
Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal). Bila terjadi pada
bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa
menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh (Almatsier, 2002).

Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Ini berakibat terjadi berat
badan lebih atau kegemukan. Kegemukan biasanya disebabkan oleh kebanyakan
makan, dalam hal karbohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang
bergerak (Almatsier, 2002).
Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka masih mengalami
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih banyak
dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih besar, yaitu:
1. Energi
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi
remaja adalah aktivitas fisik, seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan
di sekolah maupun di luar sekolah. Remaja yang aktif dan banyak melakukan
olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang
kurang aktif.
Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama
dan tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja
terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk laki-laki dan perempuan karena
perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan.
Kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda
perempuan 2000-1200 kkal sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal
setiap hari.
AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.
Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie,

6
spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-
lain.
2. Protein
Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses
pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja,
kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki,
karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu.
Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan
protein bagi remaja 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa
muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk
laki-laki.
Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi
dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial
yang lebih baik, dari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai sumber protein
adalah: daging merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan,
kelinci), susu dan hasil olahannya (keju, mentega, yakult), kedele dan hasil
olahannya (tempe, tahu), kacang-kacangan, dan lain-lain.
3. Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi
muscular, skeletal/ kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar
dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20 persen pertumbuhan tinggi
badan dan sekitar 50 persen massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja.
AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk
perempuan dan 500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik
adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dan lain-lain.
4. Zat Besi.
Kebutuhan zat besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya
pertumbuhan cepat. Kebutuhan zat besi pada remaja laki-laki meningkat karena
ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb).Setelah
dewasa, kebutuhan zat besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan
zat besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini

7
mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia zat besi dibandingkan
laki-laki.
Perempuan dengan konsumsi zat besi yang kurang atau mereka dengan
kehilangan zat besi yang meningkat, akan mengalami anemia gizi zat besi.
Sebaliknya defisiensi zat besi mungkin merupakan limiting faktor untuk
pertumbuhan pada masa remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka akan
zat besi.
Hal lain yang perlu diingat, adalah bioavailability dari makanan umumnya
sangat rendah yaitu kurang dari 10 persen. Sumber zat besi dari hewani
mempunyai bioavailability yang lebih tinggi dibandingkan sumber nabati.
Status zat besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan zat besi.
Pada remaja dengan defisiensi zat besi maka penyerapan zat besi akan lebih efisien
dibandingkan yang tidak defisiensi zat besi. Yang dapat meningkatkan penyerapan
zat besi dari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber protein hewani tertentu
(daging dan ikan). Sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi
antara lain adalah cafein, tannin, fitat, zinc, dan lain-lain.
AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari,
sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg per hari. Makanan yang banyak mengandung
zat besi adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam,
ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.
5. Seng (Zinc)
Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama
untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa
muda perempuan dan laki-laki.
6. Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan
dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka
kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk
sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12,
sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan
vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpualan.
Kebutuhan Gizi Remaja, relatif besar, karena remaja masih mengalami masa
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik yang lebih tinggi
dibanding dengan usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.
Ada beberapa kebutuhan gizi yang harus dibutuhkan oleh remaja yaitu:
 Energi
 Protein
 Kalsuim
 Zat Besi
 Seng (Zinc)
 Vitamin
3.2 Saran
Penulis berharap kepada pembaca untuk memahami isi dari makalah ini agar dapat
bermanfaat untuk menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dan berharap mahasiswa kesehatan khususnya
kepada mahasiswa kebidanan supaya menambah literatur bacaannya dengan buku-buku
lain yang membahas materi yang lebih mendalam sehingga dapat memberikan konseling

9
yang tepat kepada para remaja dan dewasa sehingga dapat menghilangkan masalah yang
terjadi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2003). Gizi Dalam Daur Kehidupan: Penerbit Buku Kedokteran


EGC, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai