Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI MANUSIA PADA USIA SEKOLAH,


REMAJA, DAN DEWASA
Dosen Pengampuh : Dali ,SKM,M.Kes
Matkul : Gizi dan Diet

Oleh:
Nina Wahyuni (P00320023117)
Nia Irmawati (P00320023113)
Muhammad Tegar Mandiri (P00320023130)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN D-III KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kebutuhan Nutrisi Usia Sekolah, Remaja, dan
Dewasa”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet di
PoltekkesKemenkesKendari.

Remaja merupakan aset bangsa untuk terciptanya generasi mendatang yang baik. Masa remaja
atau adolescence adalah waktu terjadinya perubahan-perubahan yang berlangsungnya cepat dalam hal
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial atau tingkah laku. Usia remaja merupakan usia peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa remaja banyak perubahan yang terjadi karena bertambahnya mata otot,
bertambahnya jaringan lemak dalam tubuh juga terjadi perubahan hormonal. Perubahan-perubahan itu
mempengaruhi kebutuhan gizi dan makanan mereka. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak
menuju ke masa dewasa dan disertai dengan perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
Penyusunan makalah ini didasari oleh keinginan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas
kepada pembaca mengenai konsep dasar gizi, kebutuhan nutrisi khusus bagi remaja, serta implikasi
pentingnya dalam mendukung kesehatan serta pertumbuhan optimal anak-anak pada usia tersebut.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi para remaja.
Penulis juga berharap makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
pentingnya masa remaja dan bagaimana mendukung tumbuh kembang remaja secara optimal. Akhir kata,
saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam upaya pemenuhan
kebutuhan gizi remaja untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Kendari, Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………............................................1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………1
C. TUJUAN………………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
1.1.KEBUTUHAN NUTRISI PADA USIA SEKOLAH DAN EFEK KELEBIHAN DAN
DAN KEKURANGAN NUTRISI USIA SEKOLAH
A. Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah…………………………………………………….2
B. Edukasi Gizi……………………………………………………………………………...4
C. Masalah Gizi Anak Usia Sekolah ………………………………………………………4
D. Penentuan Status Gizi Anak Usia Sekolah……………………………………………..6
E. Efek kelebihan dan kekurangan gizi anak usia sekolah………………………………7
F. Gizi Seimbang……………………………………………………………………………9
1.2. KEBUTUHAN NUTRISI USIA REMAJA
A. Kebutuhan Nutrisi Usia Remaja.....................................................................................12
B. Efek Kekurangan Dan Kelebihan Nutrisi Pada Udia Remaja.....................................20
1.3. KEBUTUHAN NUTRISI USIA DEWASA

A. Kebutuhan Nutrisi Usia Dewasa……………………………………………………...21


B. Efek Kelebihan Dan Kekurangan Nutrisi Pada Usia Dewasa………………………27

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………29
B. SARAN……………………………………………………………………………......30

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nutrisi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah remaja dan
dewasa. Anak sekolah membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk membantu perkembangan
otak dan tulang yang optimal. Pada masa remaja, kebutuhan nutrisi akan meningkat karena
dalam masa pertumbuhan yang pesat.
Nutrisi yang cukup juga sangat penting pada masa dewasa untuk menjaga kesehatan
tubuh, menjaga fungsi otak, dan memberikan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Kelebihan nutrisi juga dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, seperti obesitas,
gangguan pencernaan, dan penumpukan lemak yang berlebihan. Sementara kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kekurangan energi, masalah kulit,
rambut, gigi, hingga gangguan pertumbuhan pada anak.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang agar
kebutuhan nutrisi tercukupi, serta menghindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan
garam yang dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Selain itu, penting juga untuk
berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja Kebutuhan gizi anak usia sekolah?
2. menjelaskan mengenai edukasi gizi pada anak usia sekolah!
3. Apa saja Masalah Gizi yang dialami oleh Anak Usia Sekolah?
4. Bagaimana menentukan status gizi anak usia sekolah?
5. Apa saja Efek kekurangan dan kelebihan gizi anak usia sekolah?
6. Apa saja yang menjadikan Gizi menjadi seimbang?
7. Apa saja kebutuhan nutrisi usia remaja?
8. apa saja efek yang ditimbulkan dari kurang dan lebihnya nutrisi pada anak remaja?
9. Apa saja kebutuhan nutrisi usia dewasa?
10. Apa saja efek jika kelebihan dan kekurangan nutrisi usia dewasa?

C. TUJUAN

Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai hal-hal yang menjadi


rumusan masalah dalam makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. KEBUTUHAN NUTRISI PADA USIA SEKOLAH DAN EFEK KELEBIHAN DAN
DAN KEKURANGAN NUTRISI USIA SEKOLAH

A. Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah


Anak usia sekolah dasar merupakan masa akhir anak anak yang mayoritas berlangsung
mulai usia enam tahun hingga dua belas tahun. Usia sekolah dasar ditandai dengan mulainya
anak masuk sekolah dasar, dan juga dimulainya sejarah yang baru dalam kehidupannya yang
dapat mempengaruhi dan mengubah pengetahuan dan sikapnya (Nasution dalam Harahap, 2018).
Selain itu, anak usia sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan terhadap kecukupan gizi,
sehingga harus terus dipantau untuk menghindari ketidakcukupan gizi.
Anak usia sekolah memiliki kebutuhan yang relatif lebih besar daripada anak dengan usia
dibawahnya, karena pada masa ini pertumbuhan akan lebih cepat terutama penambahan tinggi
badan. Pada kebutuhan gizi anak laki laki dan perempuan juga berbeda, karena anak laki laki
lebih banyak melakukan aktifitas fisik sehingga membutuhkan protein dan zat besi yang akan
lebih banyak.
Usia ini disebut golongan anak sekolah yang biasanya mempunyai banyak perhatian dan
aktifitas diluar rumah sehingga waktu makan sering lupa. Untuk menjaga kebutuhan tubuh dan
supaya lebih mudah menerima pelajaran di sekolah maka asupan perlu diperhatikan. Makanan
anak usia sekolah seperti makanan yang dikonsumsi orang dewasa. Dalam proses pertumbuhan,
salah satunya dipengaruhi oleh faktor gizi.
Kebutuhan gizi pada anak kecil tinggi, berhubungan dengan ukuran tubuh mereka.Banyak
anak anak memiliki nafsu makan yang kurang, terlalu memilih milih makanan, dan makan
berdasarkan “mood”.untuk alasan ini, kualitas makanan yang tinggi dibutuhkan untuk mencapai
angka kecukupan asupan Gizinya, terutama untuk kalsium dan zat besi.
Rekomendasi asupan makanan pada anak sekolah berdasar pada Department of Health
Dietary References Value (DRVs) (1991) Acuan ini sebaiknya tidak digunakan sebagai
rekomendasi secara individu.karena laki laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda.
Nilai sapuan untuk pati, gula, dan lemak diberikan dalam bentuk energy intake. tidak
dituliskan untuk non starch polysaccharide (NSP) atau serat untuk anak kecil, hal ini dikarenakan
anak kecil dianggap membutuhkan proporsi Yang lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan
orang dewasa. Tidak ada nilai untuk vitamin D karena kebanyakan orang memenuhi kebutuhan
vitamin D paling banyak dari sinar matahari.
2

a. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada anak usia 10-12 tahun lebih besar dibanding kananak usiausia 7-9
tahun, karena pertumbuhannya lebih cepat, terutama penambahan tinggi badan. Mulai usia
10-12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak laki-laki lebih
banyak melakukan aktivitas fisik sehingga membutuhkan energi lebih banyak sedangkan
perempuan biasanyasudah mulai haid sehingga memerlukan protein dan zat besi lebih
banyak energi.
b. Kebutuhan protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa dalam pangan yang mengandung nitrogen. Protein
berfungsi sebagai sumber energy juga sebagai zat pembangun.kebutuhan protein pada anak
usia sekolah dibedakan menurut jenis kelamin dan umur. Pada umumnya kebutuhan protein
pria sedikit lebih tinggi dibanding wanita. Angka kebutuhan protein tergantung pula pada
mutu protein. Semakin baik mutu protein, semakin rendah angka kebutuhan protein. Protein
hemani mempunyai mutu protein yang kebih baik dibanding protein nabati, karena susunan
asam aminonya lebih lengkap.Sumber protein hemani antara lain daging, hati, pancreas,
jeroan, dll. Susu dan telur termasuk juga dalam sumber protein hemani berkualitas tinggi.
Selain itu, ikan, kerang, dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik
karena mengandung sedikit lemak. Sumber protein adalah kacang kedelai dan kacang
kacangan.
c. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar untuk
menghasilkan energi atau tenaga. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy utama bagi
otak dan susunan syaraf terutama glukosa. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kal.
Sumber utama karbohidrat berasal dari tumbuh tumbuhan dan hanya sedikit yang berasal
dari hewani.
d. Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak.kebutuhan lemak yang dianjurkan
15-20% jumlah energi total berasal dari lemak. Bayi dan anak dianjurkan 1-2% dari
kebutuhan energi total berasal dari asam lemak esensial(asam linoleat). Asam lemak esensial
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara kesehatan kulit. Menurut sumbernya
kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani.Bemak nabati berasal dari
tumbuhtumbuhan, sedangkan lemak hewani berasaldari hewan, termasuk ikan, telur dan
susu. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak
yang ditimbun ditempat tempat tertentu.
e. Kebutuhan vitamin dan mineral
Vitamin didefinisikan sebagai bahan bahan organik, yang dibutuhkantubuh dalam jumlah
sangat sedikit, yang melakukan paling sedikit satu fungsi metabolik spesifik dan harus
diberikan dalam makanan.

3
B. Edukasi Gizi
Edukasi gizi menurut Notoatmodjo (2014) merupakan pendekatan edukatif untuk
menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau dalam
mempertahankan gizi agar tetap baik. Selain itu, edukasi gizi ditujukan kepada sasaran sebagai
salah satu upaya untuk mengadakan perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan maupun
praktek dalam hal konsumsi makanan.
Edukasi gizi mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang
yaitu dapat mengatur perubahan suplai makanan dan dapat membedakan beberapa anjuran, terus
mencari dan mau menerima pengetahuan gizi, dan dapat menyeleksi dengan baik dalam
mengonsumsi makanan yang bergizi dari hari ke hari sepanjang hidup untuk memelihara
kesehatan. Tujuan jangka pendek yaitu, mendapatkan pengetahuan gizi seimbang, mengetahui
prinsip prinsip gizi seimbang, mengembangkan motivasi untuk melakukan promosi kesehatan
dan merespon makanan gizi dalam sikap yang baik dan mengonsumsi makanan gizi dengan
menggunakan pengetahuan gizi dalam memilih makanan.
Dalam upaya edukasi, keberhasilan pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor penyuluh (komunikator), faktor sasaran (komunikasn), faktor proses dalam penyuluhan
sepeti menggunaan media. Penggolongan metode edukasi menurut Van deb Ban dan Hawkins
dalam Evi (2019) Dibagi menjadi 3, yang pertama yaitu metode berdasarkan pendekatan
perorangan dengan cara edukator berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
sasaran secara perorangan. Metode edukasi yang kedua yaitu berdasarkan pendekatan kelompok,
metode ini sangat efektif karena sasaran dibimbing dan diarahkan untuk melakukan kegiatan
yang lebih produktif. Selain itu memungkinkan adanya umpan balik dan interaksi kelompok
yang bersangkutan. Metode yang terakhir yaitu berdasarkan pendekatan massa seperti rapat
umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film dan lain sebagainya.

C. Masalah Gizi Anak Usia Sekolah


Masalah gizi pada anak umumnya merupakan dampak dariketidakseimbangan antara asupan
dan keluaran zat gizi ( nutritional imbalance )yaitu asupan yang melebihi keluaran atau
sebaliknya, disamping kesalahan dalammemilih bahan makanan untuk disantap. Dari gangguan
ini dapat menimbulkananemia defisiensi besi, berat badan lebih, berat badan kurang, penyakit
kronis, pica, karies dentis dan alergi.

4
1. Anemia Defisiensi Besi
Keadaan ini terjadi pada anak dengan asupan zat gizi besi yang sedikitatau tidak mencukupi,
terutama pada anak dengan konsumsi susu yang berlebihyang dapat menyebabkan keinginan
makan menurun. Selain itu gangguan penyerapan besi terjadi pada anak yang mempunyai
kebiasaan minum tehsetelah makan, karena kandungan tanin dalam teh mengganggu penyerapan
zat besi sampai 6-3. Untuk mengatasi hal ini, selain diberikan suplementasi besianak juga harus
dibiasakan memakan makanan yang banyak mengandung zat besi, minum teh dianjurkan paling
tidak 2 jam sesudah atau sebelum makan.Sementara, sebagai pengganti susu bisa diberikan air
putih atau air jeruk.Meski tidak mengandung zat besi, air jeruk kaya akan vitamin C sehingga
dapat membantu proses penyerapan besi.

2. Serat badan berlebih ( overweight obesitas )


jika tidak teratasi, anak dengan BB berlebih bahkan obesitas akan berkelanjutan hingga
remaja dan dewasa. Anak dengan BB Overweight memiliki resiko / kali lebih besar terkena
obesitas daripada anak dengan 55normal. Sama seperti pada umumnya, BB berlebih pada anak
disebabkan karena ketidakseimbangan energi yang masuk dan keluar, terlalu banyak makan,
sedikit olahraga, dan lainnya. berbeda dengan orang dewasa, kelebihan BB pada anak tidak boleh
diturunkan karena akan menyebabkan pengurangan zat gizi yang diperlukan untu pertumbuhan.
Baju pertambahan BB pada anak dapat dihentikan atau diperlambat dengan cara mengurangi
makan dan memperbanyak olahraga.
3. Berat Badan Kurang ( Underweight )
Kekurangan BB yang terjadi pada anak yang sedang tumbuh merupakan salah satu masalah
serius. Seperti masalah BB berlebih, langkah Penanganan didasarkan pada penyebab serta
pemecahan masalah. Di indonesia, persoalan gizi buruk menyebabkan 4 dari 100 bayi yang lahir
setiap tahun tidak dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun yang umumnya merupakan korban
dari penyakit serta kondisi yang diperparah oleh persoalan gizi tersebut, 1 dari 3 anak balita
mengalami gangguan pertumbuhan (bayi pendek untuk rata rata usianya/ Stunted ) dan hampir
seperlima jumlah balita mengalami berat badan kurang, di bawah standar rata rata (Underweight)
4. Penyakit Kronis
Penyakit yang tidak menguras cadangan energi sekalipun. Jika berlangsung lama dapat
menganggu pertumbuhan karena kehilangan nafsu makan anak. Disamping itu ada pula jenis
penyakit yang menguras cadangan zat gizi misalnya campak yang menghabiskan cadangan
vitamin C.
5. Pica
Pica adalah gangguan di mana anak sering mengkonsumsi barang barang non makanan.
Contoh makanan non makanan seperti pasir, perca, debu, pasir, cat, pensil, tanah, es dan lainnya.
5
Perilaku ini tidak membahayakan hidup anak sejauh dia tidak menyantap zat toksik tetapi dapat
menyebabkan masalah pencernaan dan keterlambatan perkembangan. Komplikasi yang sering
terjadi diantaranya yaitu infeksi, masalah pencernaan, keracunan dan malnutrisi.
Penyakit Pica tidak ada tanda maupun gejalanya. Satu satunya cara untuk mengetahuinya
adalah dengan melakukan tes darah guna mengetahui kandungan besi dan seng. Meskipun anak
anak memang sering memasukkan semua benda ke dalam mulutnya, tapi orang tua harus was
dan curiga jika hal itu menjadi kebiasaan. Untuk menyembuhkan penderita Pica, dibutuhkan
penanganan secara keseluruhan, meliputi pendidikan perilaku yang benar,lingkungan yang
mendukung dan pendekatan keluarga.
6. Alergi
Secara literal, alergi makanan diartikan sebagai respon tidak normal terhadap makanan yang
orang biasa dapat menoleransinya. alergi makanan tidak jarang terlihat pada anak (5-8%) dan
dewasa (1-2%) terutama mereka yang memiliki riwayat pada keluarganya yang penderita alergi.
Alergi ini akan terus meningkat sama seperti alergi lain seperti asma dan atopik.
Ada 2 jenis makanan yang dikategorikan penyebab alergi:
a. Alergi sementara. Contoh makanan penyebab alergi ini yaitu susu, kedelai,telur dan tepung
Terigu.
b. Alergi tetap.kacang, ikan dan kerang cenderung menyebabkan alergi ini.
D. Penentuan Status Gizi Anak Sekolah
Pada prinsipnya, penilaian status gizi anak serupa dengan penilaian pada periode kehidupan
lain. Pemeriksaan yang perlu lebih diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk kelainan yang
bertalian dengan kejadian penyakit tertentu.kuang kalori protein, misalkan lazim menjangkiti
anak. Oleh karena itu pemeriksaan terhadap tanda dan gejala ke arah sana termasuk pula
kelainan lainyang meyertainya perlu dipertajam
1. Penilaian Antropometri
Antropometri dapat berarti ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dantingkat gizi.antropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.ketidakseimbangan ini
terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah
air dalam tubuh. Bentuk aplikasi penilaian status gizi dengan antropometri antara lain dengan
penggunaan teknik indeks Massa tubuh (IMT) atau Body Mass index (BMI).

6
Pada penilaian ini yang penting dilakukan ialah penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, lingkar lengan dan lipatan kulit triseps. Pemeriksaan ini penting terutama pada anak
prasekolah yang berkelas ekonomi dan sosial rendah.Pengamatan pada anak usia sekolah
dipusatkan terutama pada percepatan tumbuh.
2. Penilaian Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan dengan melakukan pemeriksaan spesimen
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah,
urine, tinja, jaringan otot, hati.Pada uji ini yang penting adalah kadar HB serta pemeriksaan
asupan darah untuk malaria. Pemeriksaan tinja cukup hanya pemeriksaan occult blood dantelur
cacing saja.
Penggunaan metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka
penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesifik.
3.Penilaian Klinis
Pemeriksaan secara klinis penting untuk menilai status gizi masyarakat.Metode ini didasarkan
atas perubahan perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal
ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut
dan mukosa oral atau pada organ organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar
tiroid. Pada uji ini diarahkan untuk mencari kemungkinan adanya bintik bitot, Cerosis
konjungtiva, anemia, pembesaran kelenjar parotis,fluorosis, karies, gondok, hepato dan
splenomegali.

E. Efek kelebihan dan kekurangan gizi anak usia sekolah


1. Gizi Kurang
Masalah Kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah dasar sangat banyak, tapi yang paling
sering terjadi adalah masalah keseimbangan gizi. Masalah gizi dapat terjadi karena beberapa
faktor seperti umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, penyakit infeksi dan pendapatan
keluarga.
Gizi kurang merupakan gangguan yang terjadi pada kesehatan akibat dari kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, melakukan aktivitas,
berfikir dan semua hal yang berkaitan dengan kehidupan. Gizi kurang biasanya diawali dengan
rendahnya asupan energi dan protein yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.

7
Menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, keadaan penyakit kekurangan gizi
terbagi menjadi dua kategori, yaitu kelas yang merupakan penyakit kurang gizi primer contohnya
seperti kekurangan zat gizi esensial spesifik, seperti kekurangan vitamin C maka penderita
mengalami gejala scurvy. Lalu untuk kategori yang kedua yaitu penyakit kurang gizi sekunder,
contohnya penyakit yang disebabkan oleh adanya absorpsi zat gizi atau gangguan metabolisme.
Faktor-faktor penyebab gizi kurang dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung.
Menurut Persagi dalam Supariasa, Faktor penyebab langsung meliputi asupan makanan dan
penyakit infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi persediaan makanan di
rumah, perawatan anak dan ibu hamil dan pelayanan kesehatan, faktor tersebut berasal dari
pokok masalah kemiskinan, kurang pendidikan dan kurang keterampilan. Faktor tidak langsung
yang berperan penting dalam masalah gizi kurang yaitu pendidikan dan pengetahuan. Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah diberi dan menerima pengertian
mengenai suatu informasi serta semakin mudah untuk mengimplementasikan pengetahuannya
dalam berperilaku, khususnya dalam hal kesehatan dan gizi.
Gizi kurang akan membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental.
Terjadinya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan yang sulit disembuhkan. Selain itu
anak dengan gizi kurang akan memiliki kemampuan untuk belajar, bekerja dan bersikap yang
lebih terbatas dibandingkan dengan anak yang normal. Dampak yang lebih serius dari masalah
gizi kurang adalah timbulnya kecacatan, kesakitan dan kematian. Apabila gizi kurang
berlangsung lama maka akan menyebabkan gizi buruk. Pada keadaan ini dapat menjadi
kwashiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit
pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, anemia dan lain – lain. (Santoso dan Anne,
2004).
Menurut Permenkes RI No. 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak menyatakan
bahwa anak usia 5-18 tahun dapat dikatakan gizi kurang apabila z-score -3 SD sd <-2 SD. Ciri
klinis yang biasa menyertai anak dengan keadaan gizi kurang yaitu kenaikan berat badan
berkurang, terhenti atau bahkan menurun secara terus menerus, ukuran lila menurun, maturasi
tulang terlambat, rasio berat badan terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun dan tebal
lipatan kulit normal atau semakin berkurang.
2. Gizi Lebih
Masalah gizi lebih pada anak usia sekolah juga harus diperhatikan, karena apabila tidak
segera diatasi memberikan dampak serius pada penderita. Gizi lebih merupakan keadaan dengan
kelebihan berat badan yang terjadi akibat asupan energi yang masuk lebih banyak dibandingkan
dengan energi yang dikeluarkan. Dampak gizi lebih pada anak, terutama pada anak usia sekolah
dasar menjadi sangat serius karena memiliki risiko terhadap faktor pemicu berbagai penyakit
tidak menular, seperti penyakit metabolik dan degeneratif, antara lain diabetes melitus tipe 2,
penyakit jantung, hipertensi, osteoporosis.

8
Selain itu, gangguan Kesehatan lainnya yang dialami oleh anak pendierita gizi lebih,
seperti masalah pertumbuhan tungkai, gangguan tidur dan gangguan pernapasan (Gina, 2019).
Menurut permenkes Indeks Massa Tubuh menurut Umur pada anak usia 5-18 dapat dikatakan
gizi lebih (overweight) ketika Z-Score berada pada rentang 1 SD sampai dengan +2 SD dan
dikatan obesitas apabila Z-Score > +2 SD.

F. Gizi Seimbang
Gizi seimbang merupakan Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara
teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi
(Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014). Dalam upaya mengoptimalkan penyampaian pesan Gizi
Seimbang kepada masyarakat, diperlukan komunikasi, informasi dan edukasi yang tepat dan
berbasis masyarakat. (Permenkes RI, 2014).
Empat Pilar Gizi Seimbang menurut Permenkes RI Nomor 41 Tahun 2014 merupakan
Pedoman Gizi Seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955 yang
merupakan realisasi dari rekomendasi Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun 1992.
Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak
tahun 1952 namun sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Diyakini
dengan mengimplementasikan Pedoman Gizi Seimbang secara benar, semua masalah gizi dapat
diatasi.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian
upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
memantau berat badan secara teratur. Empat pilar tersebut adalah :
1. Mengonsumsi Anekaragam Pangan
Mengonsumsi anekaragam pangan sangat penting, karena tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat yang dibutuhkan tubuh menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan
kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan.
Maksud dari mengonsumsi anekaragam pangan pada prinsip ini adalah selain keanekaragaman
jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan dilakukan secara teratur.
Masing masing contoh jenis pangan dari berbagai kelompok pangan adalah sebagai berikut:
a.Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun.
b.lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu dan kacang- kacangan
serta hasil olahannya (tahu dan tempe)
9
c.Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya. Seperti bayam, ketimun,
selada, tomat, dan lain lain.
d.Buah-buahan adalah buah yang berwarna. Seperti, Alpukat, anggur,apel,jambu biji,jeruk,
dan lain-lain
2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi status gizi
seseorang secara langsung, terutama anakanak. Seseorang yang menderita penyakit infeksi akan
mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh
berkurang. Sebaliknya, apabila pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih
banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi.
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber
infeksi. Contoh:
a. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan, sebelum
memberikan ASI, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan
kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara
lain kuman penyakit typus dan disentri.
b.Menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan dihinggapi lalat dan binatang
lainnya serta debu yang membawa berbagai kuman penyakit
c. Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan kuman penyakit; dan
d. Selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.
3. Melakukan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan
salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya
sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga
memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh
karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang
masuk ke dalam tubuh.
4. Memantau Berat Badan (BB) Secara Teratur Untuk Mempertahankan Berat Badan
Normal
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan
‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila
terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Indikator yang menunjukkan tercapainya berat badan yang sesuai dengan tinggi badan bagi
orang dewasa yaitu dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Sedangkan untuk bayi dan balita
menggunakan indikator perkembangan berat badan sesuai dengan pertambahan umur.
10
Pesan gizi seimbang untuk usia anak usia 6-9 tahun dan anak usia 10-19 tahun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Reupublik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014, yaitu :
1. Biasakan Makan 3 Kali Sehari (Pagi, Siang Dan Malam) Bersama Keluarga.
2. Biasakan mengomsumsi ikan dan sumber protein lainnya
3. Perbanyak mengomsumsi sayuran dan buah buahan yang cukup
4. Biasakan membawa bekal dan air putih dari rumah
5. Batasi Mengonsumsi Makanan Cepat Saji, Jajanan dan Makanan Selingan yang Manis, Asin
Dan berlemak

11
1.2. KEBUTUHAN NUTRISI USIA REMAJA
A. Kebutuhan Nutrisi Remaja
Kebutuhan gizi remaja relatif besar karena remaja masih mengalami masa pertumbuhan dan
itu remaja umumnya dilakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkan dengan usia lainnya
sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak
Remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang unik apabila ditinjau dari sudut pandang biologi
Psikologi dan dari sudut pandang sosial secara biologis kebutuhan nutrisi mereka terletak dengan
aktivitas mereka membutuhkan lebih banyak protein vitamin dan mineral per unit dari setiap
energi yang mereka konsumsi dibanding dengan anak yang belum mengalami pubertas Adapun
apabila ditinjau dari sudut pandang sosial dan psikologis, remaja sendiri meyakini bahwa mereka
tidak terlalu memerhatikan faktor kesehatan dalam menjatuhkan pilihan makanannya melainkan
lebih memperhatikan faktor lain seperti orang dewasa yang ada di sekitarnya budaya hedonistik
lingkungan sosial dan faktor lain yang sangat memengaruhinya
Pada masa remaja kebutuhan nutrisi/gizi baru mendapat perhatian karena:
a. Kebutuhan akan nutrisi yang meningkat karena adanya peningkatan pertumbuhan fisik
dan perkembangan
b. Berubahnya gaya hidup dan kebiasaan makan Pada masa ini berpengaruh pada kebutuhan
dan atopan zat gizi atau nutrien.
c. Kebutuhan khusus Kementerian perlu diperhatikan pada kelompok remaja yang
memiliki aktivitas olahraga, mengalami kehamilan gangguan perilaku makan, restriksi
asupan makan, konsumsi alkohol, obat-obatan maupun hal-hal lain yang biasa terjadi
pada remaja.

Kelompok usia ini sangat disibukkan dengan berbagai macam aktivitas fisik. Atas
pertimbangan berbagai faktor tersebut, kebutuhan kalori, protein, dan mikronutrien pada
kelompok usia yang perlu diutamakan titik bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan
pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif akan menyebabkan terjadinya gangguan proses metabolisme
tubuh, yang yang tentunya mengarah pada timbulnya suatu penyakit. Demikian juga sebaliknya
apabila mengkonsumsi makanan berlebih, tanpa diimbangi suatu kegiatan fisik yang cukup,
gangguan tubuh juga akan muncul.
Kebutuhan gizi pada masa remaja sangat berkaitannya dengan besarnya tubuh Sehingga
kebutuhan yang tinggi terdapat pada periode pertumbuhan yang cepat. Pada remaja putih sudah
dimulai pada umur antara 10 sampai 12 tahun. Adapun pada remaja putra terjadi pada usia 12
sampai 14 tahun. Pada periode tertentu badan remaja putri melebihi tinggi badan remaja putri.
12
Penambahan tinggi badan pada remaja putih berhenti setelah mencapai usia 17 tahun, sedangkan
pada remaja putri biasanya mati berlanjut terus walaupun tidak cepat-cepatnya sebelumnya.
Pertumbuhan yang cepat ini biasanya diiringi oleh penambahan aktivitas fisik Sehingga
kebutuhan akan zat gizi meningkat.
Kebutuhan gizi remaja dipengaruhi oleh pertumbuhan pada masa pubertas. Remaja putri
akan bertambah tinggi badannya sekitar 18 cm Adapun remaja putri lebih rendah dari itu.
Penentuan kebutuhan akan zat gizi dan remaja secara umum didasarkan pada
recommended daily allowances (RDA). Untuk praktisnya RDA disusun berdasarkan
perkembangan kronologis, bukan kematangan titik karena itu dia konsumsi energi remaja kurang
dari yang dianjurkan, tidak berarti kebutuhannya belum tercukupi titik tetap terjadi remaja harus
dinilai secara perorangan berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,
antropometris, diet, serta psikososial.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung zat gizi lengkap, Maka dari itu
remaaja harus mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam. Dengan mengonsumsi makanan
yang bermanfaat kekurangan zat gizi pada makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari
makanan lainnya.
1. Energi
Kebutuhan tenaga pada tembaga sangat tergantung pada tingkat kematangan fisik dan
aktivitas yang dilakukan titik energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. Berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme pertumbuhan, pengaturan
suhu dan kegiatan. faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan energi remaja yang
aktivitas fisik, seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan di sekolah maupun di luar
sekolah. remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang
lebih besar dibandingkan dengan yang kurang aktif.
Sumber energi yang terdapat dalam bahan makanan adalah karbohidrat, 5 dan protein. 1 g
karbohidrat menghasilkan 4 kalori 1 g protein menghasilkan 4 kalori dan 1 gram lemak
menghasilkan nenghasilkan 9 kalori. ketiga zat gizi tersebut, termasuk dalam makronutrien,
Selain itu 1 gram alkohol menghasilkan 9 kalori.
Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan tidak dibedakan
antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk
laki-laki dan perempuan karena adanya perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan.
Banyaknya energi yang dibutuhkan oleh remaja dapat diacu pada tabel RDA. Secara garis
besar remaja putra memerlukan lebih banyak energi ketimbang remaja putri. Pada usia 16 tahun,
remaja putra membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari dan menurun pada usia 16 sampai 19
tahun. Adapun kebutuhan energi remaja putri memuncak pada usia 12 tahun yaitu 2550 kkal per
hari, kemudian menurun menjadi 2200 kkal per hari pada usia 18 tahun.

13
Perhitungan ini didasarkan pada stadium perkembangan fisiologis, bukan usia kronologis.
Waitt, dkk. Menganjurkan penggunaan kkal per cm berat badan sebagai penentu kebutuhan
akan energi yang lebih baik. Perkiraan energi untuk remaja putra berusia 11-18 tahun yaitu 13
sampai 23 KKL per cm, sementara untuk remaja Putra berusia 11 sampai 18 tahun yaitu 13
sampai 23 kkal per cm sementara untuk remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10 sampai 19
kkal per cm.
Widya Karya nasional tangan dan gizi VI (WKNPG VI) tahun 1998, menganjurkan angka
kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal,
Sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari.
Angka kecukupan gizi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari karbohidrat. Makanan
sumber karbohidrat adalah beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spaghetti, makaroni), umbi-
umbian (ubi jalar, singkong) jagung, gula dan lain-lain.
2. Protein
Protein terdiri dari asam-asam amino. Selain menyediakan asam amino esensial, protein
juga menyuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak titik terdapat
berbagai fungsi protein di dalam tubuh antara lain kekebalan tubuh, pengganti jaringan yang
rusak dan untuk pertumbuhan. Dikenal dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati.
Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi dibandingkan sumber protein
nabati, Karena komposisi asam amino esensial yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Protein merupakan zat gizi yang mengandung nitrogen, sekitar 16% nitrogen terkandung
dalam protein. Pada keseimbangan nitrogen positif, jumlah nitrogen yang diserap melebihi yang
dibuang ke luar tubuh. sejumlah nitrogen ditahan dalam tubuh untuk pembentukan jaringan baru
dikenal sebagai keseimbangan nitrogen positif/positif nitrogen Balance (PNB). Keseimbangan
heterogen positif diperlukan pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kehamilan atau
menyusui dan pada keadaan yang disertai pembentukan jaringan baru. Selama masa remaja,
kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan
energi terbatas, protein akan digunakan sebagai energi.
Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein Berkaitan dengan pola tumbuh bukan pola
kronologis. Pada awal remaja, kebutuhan protein remaja putri lebih tinggi daripada kebutuhan
protein pada pria karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu. Pada akhir masa remaja,
kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena perbedaan
komposisi tubuh. Kecukupan energi bagi remaja menurut berat badan 1,5 sampai 2,0 g/kg per
hari angka kecukupan gizi protein remaja adalah 48 sampai 62 g/hari untuk perempuan dan 55-
66% per hari untuk laki-laki titik sedangkan untuk kebutuhan protein berdasarkan tinggi badan
adalah 0,29 sampai 0,32 g/cm tinggi badan untuk remaja putra dan untuk remaja putri hanya
0,27.0,29 g/cm tinggi badan.
14
Berdasarkan widyakarya nasional pangan dan gizi VIII (WNPG VIII) tahun 2004, dianjurkan
pada anak perempuan usia 10-12 tahun kebutuhan protein 50 g/hari, 13-15 tahun 57 g/hari, dan
usia 16-18 tahun 55 g/hari.
Kebutuhan protein sehari yang direkomendasikan pada remaja berkisar antara 44 sampai 59
g. Tergantung pada jenis kelamin dan umur. Berdasarkan berat badan remaja usia 11 sampai 14
tahun laki-laki atau gadis memerlukan protein 1 g/kg BB dan pada usia 15 sampai 18 tahun
berkurang 0,9 g/kg BB pada laki-laki dan 0,8 G per kg BB pada gadis. Menurut survei NHANES
II rata-rata asupan sehari protein untuk laki-laki 107 g/hari dan untuk gadis 65 g/hari.
Makanan sumber protein bernilai biologis lebih tinggi dibandingkan sumber protein nabati
koma Karena komposisi asam amino esensial yang lebih baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai sebagai pembanding baku untuk
menentukan nilai gizi protein. Protein hewani juga banyak dalam daging, jeroan, ikan, keju,
kerang, dan udang. Adapun protein nabati antara lain terdapat dalam kacang-kacangan, tahu, dan
tempe.
3. Lemak
Lemak banyak terdapat dalam bahan makanan yang bersumber dari hewani misalnya,
daging dan lemak, jeroan dan sebagainya. Adapun minyak digunakan untuk memasak atau
menggoreng. Lemak dibutuhkan manusia dalam jumlah tertentu. Kelebihan lemak akan disimpan
oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu diperlukan dapat digunakan. Konsumsi lemak
yang berlebih kurang menguntungkan karena dapat mengakibatkan timbunan lemak dan orang
tersebut menjadi gemuk ataupun dapat terjadi sumbatan pada saluran pembuluh darah jantung.
Kondisi ini akan mengganggu kesehatan jantung.
Departemen Kesehatan RI konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25% dari total energi per
hari atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehat pada
hakekatnya cukup makan makanan yang digoreng sebanyak 1 potong Setiap kali makan. Perut
boleh diperhatikan asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang
dikonsumsi dalam dekuat atau tidak mencukupi, karena 1 g lemak menghasilkan 9 kalori.
Pembatasan lemak hewani dapat menyebabkan asupan Fe dan Zn rendah. Hal ini dikarenakan
bahan makanan hewani merupakan sumber Fe dan Zn.
4. Vitamin
Kebutuhan remaja akan vitamin juga meningkat, karena pertumbuhan yang terjadi dengan
cepat. di mana kebutuhan energi selama remaja meningkat, maka kebutuhan akan vitamin pun
meningkat.
Pertumbuhan kerangka tubuh yang cepat, diperlukan asupan vitamin D yang cukup. Agar sel
dan jaringan baru terpelihara dengan baik maka kebutuhan vitamin A, C, dan E meningkat pada
remaja. Vitamin A merupakan nutrien yang larut dalam lemak, esensial untuk mata, tulang,
pertumbuhan, pertumbuhan gigi, diferensiasi sel, reproduksi, dan integritas sistem imun.
15
A lainnya meliputi pembentukan tulang dan tumbuhan kulit, rambut membran mukosa. Sumber
vitamin A yang baik dalam diet performat retinal (hati, makanan diperkaya dengan vitamin A dan
susu) karoten (sayur daun hijau tua buah dan sayur kuning dan orange). Defisiensi Vitamin A
masih masalah nutrisi utama yang berakibat kebutaan di negara berkembang termasuk Indonesia.
Gejala klinis yang tampak, antara lain perubahan mata (keratomalasia) dan kulit problem
penglihatan (xerophthalmia). Kelebihan asupan vitamin A menimbulkan teratogenitas, gejala
toksisitas termasuk efek pada kulit dan tulang.
Status vitamin b6 ditemukan renda pada diantara remaja garis dan hampir separuh para gadis
ini memiliki nilai stimulasi kau enzim dalam status defisiensi. Rata-rata tuban diet sekitar 1
koma 25 mg/hari. Sumber vitamin b6 yang baik dalam diet adalah unggas, ikan, pisang, daging
merah, dan susu. Bila asupan tidak adekuat akan menimbulkan depresi konfusi, dan konvulsi.
Namun jika kelebihan b6 maka ada kemungkinan terjadi rusaknya sistem saraf perifer.
Pada vitamin b12 dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah koma membangun
material genetik koma fungsi sistem saraf dan metabolisme protein dan lemak. sumber dalam di
dalam hati, daging merah, ikan, telur dan susu. defisiensi vitamin b6 menimbulkan anemia
pernisiosa dan kerusakan neurologi. gejala kelebihan vitamin b12.
Menurut departemen pertanian amerika serikat, Guenter dkk, kadar vitamin c dalam serum
remaja cukup rendah, terutama mereka yang memenangkan buah dan sayur serta perokok.
Suatu penelitian menemukan bahwa remaja dengan asupan buah, terutama yang mengandung
vitamin c paling keren tadi memiliki paru-paru yang lemah dibandingkan yang lain. taman c
yang dirasakan saat ini 85 mg sehari, mungkin tidak cukup bagi remaja untuk memiliki paru-
paru yang sehat. dengan cara itu, dalam aja yang kurang mengonsumsi vitamin e, yang terdapat
pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin terserang asma. rata-rata super vitamin c remaja
laki-laki 121 mg/hari dan pada gadis 80 mg/hari. asupan ini termasuk terlalu tinggi dibandingkan
dengan RDA yaitu 50 mg/hari untuk remaja usia 11-14 tahun, dan 60 mg/hari untuk usia 15-18
tahun. asupan vitamin c yang tidak adekuat menimbulkan defisiensi vitamin c, berupa
pendarahan kulit dan gusi, lemah.
Kebutuhan akan vitamin pada remaja harus terpenuhi dengan baik. jika konsumsi remaja
baik, maka tidak perlu mengkonsumsi suplemen vitamin.
5. Mineral
Meningkatnya kebutuhan remaja akan vitamin, maka tidak dapat dipungkiri bahwa
kebutuhan akan mineral kulit turut meningkat. mineral yang dibutuhkan remaja antara lain:
a. Kalsium
The business impor dari maju relatif tinggi karena akselerasi musik ular coma scale battle
garis miring kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan mata anak dan
16
dewasa titik lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa
dicapai pada usia remaja titik angka kecukupan gizi kalsium untuk remaja dan dewasa muda
adalah 600 sampai 700 mg per hari untuk perempuan dan 500 sampai 700 ml untuk laki-laki titik
adapun asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg perhari aja sampai 1200 mg remaja.
Alasan asupan kalsium perlu lebih ditekankan pada kaum remaja, adalah hampir
diperkirakan manusia dibentuk pada periode remaja, hampir separuh kerangka manusia dibentuk
pada periode remaja. Absorbsi kalsium sangat efisiensi pada masa remaja dan kalsium yang
cukup pada saat remaja akan membantu pencapaian prak bone mass.
Jika pembentukan masa tulang pada remaja dan dewasa muda berlangsung optimal, keadaan
ini dapat mengurangi resiko osteoporosis pada saat masa haid berhenti/menopause. Oleh karena
itu, konsumsi kalsium dalam maha remaja juga merupakan hal yang harus terpenuhi.
Faktor utama yang memengaruhi metabolisme kalsium adalah kecukupan asupan vitamin D
baik dari diet maupun sinar matahari. Dahulu dikatakan kelebihan fosfor mempunyai pengaruh
yang berterbangan dengan status kalsium, namun hal ini tidak terbukti. Asupan kalsium penting
untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang dan gigi, konsentrasi otot, pembekuan darah, dan
integritas membran sel.
Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahan nya. Sumber kalsium lainnya
ikan koma kacang-kacangan, sayuran hijau dan lain-lain. Bila asupan tidak adekuat puncak masa
tulang berkurang, sehingga pada kehidupan kemudian hari dapat menyebabkan osteoporosis
sebaliknya jika kelebihan akan menyebabkan timbulnya batu ginjal, mungkin klasifikasi jaringan
lunak dan konstipasi.
Kekurangan Fe makan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan dari yang dikenal
sebagai anemia gizi besi (AGB). remaja putri menjadi lebih rawan terhadap AGB dibandingkan
dengan laki-laki, karena remaja putri mengalami menstruasi/haid berkala yang mengeluarkan
sejumlah zat besi setiap bulan. Oleh karena itu, remaja putri lebih banyak membutuhkan zat besi
daripada remaja putra. Kebutuhan nutrisi pada remaja putra meningkat karena ekspansi volume
darah dan peningkatan konsentrasi hemoglobin (Hb).
Zat besi heme (hewani/daging) memiliki biovailabilitas lebih tinggi dibandingkan zat besi
non heme (tumbuhan). Tetapi karena zat besi non heme dalam makanan lebih tinggi dari 80%,
sehingga akhirnya penyerapan lebih tinggi pada zat besi non heme dan relatif jumlah zat besi
heme dari daging atau makanan yang mengandung asam askorbat menjadi lebih kecil.
Hal lain yang perlu diingat, adalah bioavailabilitas dari makanan umumnya sangat rendah
yaitu <10%. Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi.
Terdapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan eve yaitu rendahnya tingkat penyerapan
Fe dalam tubuh koma terutama sumber fn nabati yang hanya di serap satu sampai 2% titik
sumber tv hewani mencapai 10 sampai 20% ini berarti bahwa Fe hewani lebih mudah diserap
daripada nabati non hewani.
17
Terdapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan Fe yaitu rendahnya tingkat penyerapan
Fe dalam tubuh, terutama sumber fn nabati yang hanya di serap satu sampai 2%. Sumber zat
hewani mencapai 10-20% ini berarti bahwa sumber Fe hewani (heme) lebih mudah diserap
daripada sumber Fe nabati (non heme). Makanan dapat berbentuk Fe-heme (dalam ikan, hati, dan
daging) dan non heme (beras, bayam, jagung, gandum, kacang kedelai). Makanan yang dapat
meningkatkan penyerapan zat besi terutama Fe non heme adalah vitamin C serta sumber protein
hewani tertentu (daging dan ikan). Adapun zat yang dapat menghambat adalah kafeina, tanin,
filat, zink, kalsium, fosfat dan lain-lain. Sebaliknya Fe-heme, absorbsinya tidak dipengaruhi oleh
komponen lain dan lebih mudah diserap. Jadi bukan hanya bentuk yang penting, tetapi juga
dalam bentuk apa zat besi tersebut dikonsumsi, perlu diperhatikan.
Angka kebutuhan gizi dan besi pada remaja dan dewasa muda perempuan 19 sampai 26 mg
setiap hari, sedangkan untuk laki-laki 13 sampai 23 mg perhari. Makanan yang banyak
mengandung adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam, ikan),
kacang-kacangan dan sayuran hijau. Akan lebih baik jika bahan makanan tersebut dikonsumsi
bersama-sama dengan buat setiap hari.
Target cadangan zat besi sekitar 300 yang kepada kedua jenis kelamin. Kebutuhan zat besi
rata-rata pada anak saat prepubertas adalah 10mg/hari, dan selama kejar tumbuh saat pubertas
diperlukan tambahan 2 mg/hari pada anak laki laki, serta tambahan 5 mg disarankan pada gadis
yang mulai dengan kejar tumbuh saat pubertas dan menstruasi. Diet remaja hanya mengandung 6
mg/1.000 kkl sehingga pada gadis yang umumnya membutuhkan kalau di yang lebih rendah
akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan zat besinya atau anemia besi sebaliknya kelebihan
asupan pada pasien dengan predisposisi genetik tertentu menyebabkan overload zat besi.
b. Zink (seng)
Seng merupakan bagian yang penting dalam beberapa reaksi metabolisme karbohidrat,
lemak, protein, dan asam nukleat. Selain itu, seng yang merupakan bagian dari hormon folicle,
stimulating hormone (FSH), lutenizing hormone (LH), dan kortikotropin. Seperti telah diuraikan
di atas hormon hormon ini mempunyai fungsi penting pada masa pertumbuhan dan keimanan
tangan seksual remaja terutama remaja putra. Defisiensi seng dapat menyebabkan timbulnya
kelambatan pertumbuhan, hipogonodisme, gangguan fungsi kecap dan menghidu serta gangguan
penyembuhan luka. dapat juga timbul letargi mental, kulit kering dan gangguan selera makan.
Angka kecukupan gizi seng adalah 15 mg perhari untuk remaja dan dewasa muda putri dan
putra. Adapun RDA remaja laki-laki memerlukan 15 mg/hari dan gadis 12 mg/hari.
Gejala klinis defisiensi seng adalah gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, letargi mental,
perubahan kulit dan kematangan seksual yang terhambat. Faktor yang memengaruhi patogenesis
syndrome defisiensi seng adalah waktu asupan diet rendah dan availabilitasnya rendah pada diet
yang mengandung fitat.
18
Penyebab dari defisiensi seng diantaranya infeksi parasit, geofagia, sindrom malabsorbsi dan
penyakit inflamasi usus besar. Gejala kelebihan asupan seng adalah namesua atau intoksikasi
akut.
Bahan makanan sumber seng antara lain daging merah, hati, unggas, keju, seluruh padi
padian sereal, kacang kering, telur dan makanan laut, terutama tiram.
c. Yodium
Yodium Merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat
kecil tetapi mempunyai peranan sangat penting dalam pembentukan hormon tiroksin yang
dihasilkan kelenjar gondok. hormon ini sangat berperan dalam proses metabolisme selain itu
hormon ini juga berperan pada pertumbuhan tulang dan perkembangan fungsi otak.
Masa pacu tubuh menyebabkan aktivitas kelenjar tiroid meningkat dan kekurangan
yodium mengakibatkan gondok yang bersifat fisiologis namun gondok ini akan menyusut bila
kematangan seksual tercapai.
Silent gondok penyakit yang ditimbulkan oleh kekurangan yodium adalah kretin.
Kekurangan yodium dapat membawa dampak berupa:
a) gangguan pada kelangsungan hidup
hal ini tampak pada ibu hamil di daerah endemis pada keadaan defisiensi berat ibu hamil
dapat mengalami tingkat gangguan kehamilan yaitu keguguran bayi lahir mati remaja
putri merupakan calon ibu maka asupan yodium perlu perhatian khusus.
b) pengaruh terhadap perkembangan intelligensia
Setiap penderita division di yodium akan mengalami defisit tingkat kecerdasan airku
baby hazel 5 poin di bawah normal adapun pada penderita krektin kerdil akibat
kekurangan hormon tiroksin sebesar 50 poin.
c) perkembangan sosial
pada penderita kekurangan yodium terjadi gangguan perkembangan mental lamban
sehingga sulit dididik dan di motivasi
Bahan makanan sumber yodium selain dari bahan makanan hewani seperti ikan dan
kering juga terdapat pada garam beri yodium timur garam indonesia harus mengandung yodium
dianjurkan untuk mengkonsumsi garam dalam makanan sehari-hari tidak lebih dari 6 g atau
setara satu sendok the.
Kebutuhan akan kapsul suplemen tas iodium pada wanita usia 6 sampai 35 tahun dan pria
usia 6 sampai 20 tahun adalah 400 mg atau sebanyak 2 kapsul.

19
d. Serat
Serat pada diet jumlahnya berlimpah fungsinya pada tubuh adalah untuk melancarkan
proses pengeluaran dan tubuh sumber yang baik dari diet misalnya seluruh produk padi padian
beberapa jenis buah dan sayur kacang-kacangan kering dan biji-bijian bila kekurangan asupan
menyebabkan konstipasi sebaliknya bila kelebihan mungkin menimbulkan absorbsi mineral
berkurang.
Kekurangan dan kelebihan nutrisi pada remaja dapat memberikan dampak yang berbeda pada
kesehatan dan pertumbuhan mereka. Berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi akibat
kekurangan dan kelebihan nutrisi pada remaja:

B. Efek Kekurangan dan Kelebihan Nutrisi Remaja


1. Kekurangan
a. Pertumbuhan terhambat: Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan fisik remaja, serta meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan
pertumbuhan.
b. Lemahnya sistem kekebalan tubuh: Kekurangan nutrisi dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh remaja, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan penyakit.
c. Gangguan kognitif: Kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan gangguan kognitif,
seperti kesulitan berkonsentrasi, gangguan memori, dan sulit belajar.
d. gangguan metabolisme, seperti masalah metabolisme glukosa dan lemak, yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan penyakit kronis lainnya.
2. Kelebihan
a. Obesitas: Kelebihan asupan nutrisi, terutama kalori dan lemak, dapat menyebabkan
obesitas pada remaja, yang merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit kronis,
seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
b. Gangguan kesehatan: Kelebihan asupan gula, garam, dan lemak jenuh dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan
masalah pencernaan.
c. Gangguan hormonal: Kelebihan nutrisi tertentu, seperti lemak trans dan lemak jenuh,
dapat menyebabkan gangguan hormonal pada remaja, yang dapat berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Penting untuk memastikan remaja mendapatkan nutrisi yang seimbang dan cukup untuk
mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan mereka. Konsultasikan dengan ahli gizi
atau dokter untuk mendapatkan saran mengenai kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk remaja.

20
1.3. KEBUTUHAN NUTRISI USIA DEWASA

A. Kebutuhan Nutrisi Usia Dewasa


Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang
nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan
penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.

Kebutuhan nutrisi untuk orang dewasa berbeda dari kebutuhan nutrisi untuk anak muda dan
orang tua. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam kebutuhan nutrisi untuk orang
dewasa:

1. Karbon hidrat (KH)


Karbohidrat adalah komponen pangan yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
tubuh. Setelah mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memecah makronutrien tersebut
menjadi glukosa yang merupakan sumber energi utama bagi sel, jaringan, dan organ-
organ tubuh.
Berikut adalah beberapa contoh makanan yang kaya akan karbohidrat:
a. Nasi
b. Gandum
c. Kentang
d. Tepung terigu
e. Roti
f. Kacang tanah goreng
g. Tapioka
h. Breadcrumbs
i. Mie
j. Bread
k. Pasta
l. Tepung maizena 1

21
o Rekomendasi: 130 gram/hari untuk wanita dan 165 gram/hari untuk pria.
o Sumber utama: nabati, seperti nasi, gandum, dan kentang.
2. Lemak
Lemak adalah jenis nutrisi yang penting untuk tubuh manusia. Beberapa fungsi lemak,
yaitu menjadi sumber energi dan membantu penyerapan vitamin-vitamin larut lemak.
Makanan yang mengandung banyak lemak adalah daging.
o Rekomendasi: 20-35% dari kalori total.
o Sumber utama: makanan berlemak, seperti daging, kacang, dan minyak.
3. Protein
Protein adalah molekul yang dapat ditemukan di setiap sel-sel tubuh yang berfungsi
untuk menjaga fungsi, bentuk, serta cara kerja jaringan tubuh. Protein terbuat dari ratusan
hingga ribuan senyawa kecil yang disebut asam amino.
Berikut ini beberapa contoh makanan yang kaya protein:
a. Daging sapi, ayam, dan babi
b. Telur
c. Madu kemboja
d. Susu dan produk susu kemasan
e. Tofu dan tempe
f. Kacang tanah goreng
g. Kacang merah goreng
h. Tahu
i. Ikan dan udang
j. Keju
k. Nabati (kacang, buah, sayuran)
l. Susu kedelai
m. Mie instan
n. Kerupuk
o. Kue kering
o Rekomendasi: 46 gram/hari untuk wanita dan 56 gram/hari untuk pria.
o Sumber utama: daging, telur, kacang, dan tahu.
22
4. Vitamin A
Vitamin A atau retinol merupakan nutrisi penting untuk penglihatan, pertumbuhan,
pembelahan sel, reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin ini juga
bersifat sebagai antioksidan, yaitu zat yang dapat melindungi sel dari efek radikal bebas.
contoh makanan yang kaya vitamin A:
a. Ikan tenggiri, salmon, dan ikan kembung
b. Wortel, kentang, dan brokoli
c. Tomat dan paprika
d. Alpukat dan mangga
e. Kacang tanah goreng dan kacang merah goreng
Vitamin A dapat ditemukan dalam makanan berbahan dasar nabati, seperti sayuran dan
buah-buahan yang telah disebutkan di atas. Selain itu, makanan kaya vitamin A juga
dapat ditemukan dalam makanan berbahan dasar hewan, seperti daging dan telur.
o Rekomendasi: 700 mcg/hari untuk wanita dan 900 mcg/hari untuk pria.
o Sumber utama: sayuran hijau, buah-buahan, dan ikan.
5. Vitamin D
Vitamin D adalah kelompok vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D
dikenal juga dengan nama kalsiferol.
contoh makanan yang kaya vitamin D:
a. Ikan mackerel, salmon, dan sardin
b. Telur
c. Susu dan produk susu kemasan
d. Keju
e. Ikan kembung
Vitamin D dapat dibuat dalam tubuh Anda ketika kulit Anda menghadapi matahari.
Namun, makanan kaya vitamin D juga dapat membantu memenuhi kebutuhan Anda.
Selain makanan yang telah disebutkan di atas, Anda juga bisa menambahkan makanan
berbahan dasar nabati, seperti susu kedelai dan produk keju nabati, untuk meningkatkan
konsumsi vitamin D.

23
o Rekomendasi: 15 mcg/hari untuk semua umur.
o Sumber utama: sinar matahari, ikan tuna, dan minyak ikan.
6. Kalium
Kalium adalah salah satu jenis mineral yang sangat penting untuk tubuh. Fungsi kalium
bagi tubuh adalah sebagai elektrolit larut yang menghantarkan listrik. Listrik tersebut
akan digunakan untuk mengelola berbagai fungsi organ tubuh, termasuk kontraksi otot
dan keseimbangan elektrolit dan cairan di dalam tubuh.
5 contoh makanan yang kaya kalium:
a. Buah nanas
b. Susu
c. Daging sapi
d. Susu kedelai
e. Kacang tanah goreng.
o Rekomendasi: 2.200 mg/hari untuk semua umur.
o Sumber utama: buah-buahan, sayuran, dan garam kalium.

7. Kaltsium
Kalsium adalah jenis mineral yang berperan penting dalam membuat tubuh berfungsi
dengan baik. Dari lahir sampai tua, tubuh akan terus membutuhkan kalsium. Dalam
tubuh, kalsium paling banyak ditemukan pada tulang dan gigi. Sebab, keduanya bertindak
sebagai tempat penyimpanan kalsium.
contoh makanan yang mengandung kalsium:
a. Susu dan produk susu (misalnyaju dan yogurt)2. Ikan, terutama ikan tuna dan ikan udang
b. Sayuran hijau, seperti kale, brokoli, dan kentang
c. Nabati, seperti kacang kedelai dan kacang tanah
d. Makanan tambahan kalsium, seperti krim kalsium dan tablet kalsium
o Rekomendasi: 1.000 mg/hari untuk wanita dan 1.200 mg/hari untuk pria.
o Sumber utama: susu, kacang, dan sayuran.

24
8. Magnesium
Magnesium adalah mineral yang penting untuk fungsi tubuh. Manfaat magnesium
membantu menjaga tekanan darah tetap normal, tulang lebih kuat dan ritme jantung tetap
stabil. Orang yang kekurangan magnesium, berisiko terkena berbagai komplikasi
kesehatan.
contoh makanan yang mengandung magnesium:
a. Nangka: Nangka merupakan salah satu sumber magnesium yang baik. 100 gram nangka
mengandung sekitar 40 mg magnesium.
b. Kacang almond: Kacang almond adalah salah satu kacang yang mengandung magnesium
yang tinggi. 100 gram kacang almond mengandung sekitar 270 mg magnesium.
c. Susu kedelai: Susu kedelai adalah salah satu alternatif vegan yang mengandung
magnesium. 100 ml susu kedelai mengandung sekitar 60 mg magnesium.
d. Daging sapi: Daging sapi juga merupakan sumber magnesium yang baik. 100 gram
daging sapi mengandung sekitar 24 mg magnesium.
o Rekomendasi: 310 mg/hari untuk wanita dan 400 mg/hari untuk pria.
o Sumber utama: nabati, seperti kacang, sayuran, dan buah-buahan.
9. Fosfor
Fosfor adalah salah satu nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan berbagai
fungsi penting. Hampir serupa dengan kalsium, fosfor juga penting untuk meningkatkan
kesehatan tulang. Bukan itu saja, fosfor juga berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang
rusak.
makanan yang mengandung fosfor adalah:
a. Daging sapi: Daging sapi adalah sumber fosfor yang baik. 100 gram daging sapi
mengandung sekitar 220 mg fosfor.
b. Telur: Telur adalah salah satu sumber fosfor yang tinggi. 100 gram telur mengandung
sekitar 210 mg fosfor.
c. Nangka: Nangka merupakan salah satu sumber fosfor yang baik. 100 gram nangka
mengandung sekitar 30 mg fosfor.
d. Susu kedelai: Susu kedelai adalah salah satu alternatif vegan yang mengandung fosfor.
100 ml susu kedelai mengandung sekitar 120 mg fosfor.
25
o Rekomendasi: 700 mg/hari untuk wanita dan 1.000 mg/hari untuk pria.
o Sumber utama: daging, kacang, dan sayuran.
10. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan jenis vitamin yang bermanfaat untuk pembentukan sel darah
merah. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut,
hingga mengoptimalkan fungsi saraf.
makanan yang mengandung vitamin B12 adalah:
a. Ikan: Ikan adalah salah satu sumber vitamin B12 yang baik. 100 gram ikan mengandung
sekitar 0.5 mcg vitamin B12.
b. Susu: Susu adalah sumber vitamin B12 yang baik, khususnya susu susu kemasan. 100 ml
susu kemasan mengandung sekitar 0.9 mcg vitamin B12.
c. Susu kedelai: Susu kedelai adalah alternatif vegan yang mengandung vitamin B12. 100
ml susu kedelai mengandung sekitar 1.2 mcg vitamin B12.
d. Wortel: Wortel merupakan salah satu sumber vitamin B12 yang relatif rendah, tetapi
masih memiliki nilai yang signifikan. 100 gram wortel mengandung sekitar 0.1 mcg
vitamin B12.
o Rekomendasi: 2.4 mcg/hari untuk semua umur.
o Sumber utama: ikan, daging, susu, dan makanan laut.
11. Fiber
Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan bagian dari
tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat
resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta
mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. Jadi serat pangan
merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihirolisis oleh enzim-enzim
pencernaan. Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang
sangat mudah ditemukan dalam bahan makanan.
o Rekomendasi: 25 gram/hari untuk wanita dan 38 gram/hari untuk pria.
o Sumber utama: sayuran, buah-buahan, dan nabati.

26
12. Air
Air sendiri meskipun bukan merupakan sumber nutrien seperti bahan makanan lain,
namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup.
Disamping terdapat dalam bahan makanan secara alamiah, air terdapat bebas di alam
dalam berbagai bentuk.
o Rekomendasi: 2.7 liter/hari untuk wanita dan 3.7 liter/hari untuk pria.
Selain itu, penting bagi orang dewasa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan
beragam, serta menjaga konsumsi makanan yang terkendali dengan baik untuk menghindari
penyakit.

B. Efek Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan gizi atau overnutrition terjadi ketika kita mengonsumsi nutrisi lebih dari yang
dibutuhkan oleh tubuh. Ini bisa disebabkan oleh sering minum multivitamin atau kebiasaan
makan berlebihan. Nutrisi yang termasuk dalam gizi meliputi mineral, vitamin, lemak,
karbohidrat, dan protein.
Berikut adalah beberapa efek samping kelebihan gizi pada tubuh:
1. Obesitas
Kelebihan gizi dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh. Meskipun karbohidrat,
protein, dan lemak berperan dalam asupan kalori, kelebihan gizi ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan. Terutama, kelebihan karbohidrat dapat diubah menjadi asam lemak dan
disimpan dalam jaringan adiposa.
2. Gangguan metabolisme asam lemak
Kelebihan gizi, terutama protein, dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan
meningkatkan risiko diabetes. Diet tinggi protein juga dapat berdampak pada kesehatan
ginjal dan tulang.
3. Hiponatremia
Kekurangan asupan air dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dalam
tubuh. Kekurangan gizi pada usia dewasa dapat memiliki dampak serius pada kesehatan.
Berikut adalah beberapa tanda dan efek yang perlu diperhatikan:
27
a. Nafsu Makan Berkurang: Kurangnya minat pada makanan dan minuman dapat
mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak mencukupi.

b. Kelelahan Berkelanjutan: Merasa lelah sepanjang waktu bisa menjadi tanda kekurangan
gizi. Tubuh yang kekurangan nutrisi cenderung lebih mudah lelah.

c. Kelemahan: Kekurangan gizi dapat menyebabkan tubuh merasa lebih lemah dan kurang
bertenaga.

d. Luka Sulit Sembuh: Jika Anda mengalami kekurangan gizi, luka pada kulit atau bagian
tubuh lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
e. Gangguan Konsentrasi: Kekurangan nutrisi juga dapat memengaruhi konsentrasi dan
daya ingat.
f. Kulit dan Rambut Kering: Kekurangan gizi dapat mempengaruhi kondisi kulit dan
rambut, membuatnya kering dan kurang sehat.
g. Berat Badan Rendah: Pada orang dewasa, berat badan yang rendah (dinyatakan dengan
indeks massa tubuh kurang dari 18.5) dapat menjadi tanda kekurangan gizi.

Jaga keseimbangan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin,
mineral, protein, dan karbohidrat. Konsultasikan dengan ahli gizi jika Anda mengalami
gejala-gejala di atas untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

28
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah, dapat disimpulkan bahwa nutrisi sangat penting bagi
perkembangan anak sekolah, remaja, dan dewasa. Anak sekolah membutuhkan asupan nutrisi
yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental mereka. Remaja
memerlukan nutrisi yang seimbang agar dapat menjaga kesehatan dan menunjang pertumbuhan
tubuh mereka yang sedang dalam fase pubertas. Sedangkan dewasa perlu memperhatikan pola
makan yang seimbang dan mengonsumsi nutrisi yang cukup agar tetap sehat dan bugar dalam
menjalani aktivitas sehari-hari.
Dalam menyusun pola makan yang sehat, penting untuk memperhatikan variasi makanan
yang dikonsumsi, memperhatikan jumlah asupan kalori yang diperlukan sesuai dengan usia dan
aktivitas fisik, serta memastikan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai jenis makanan. Selain
itu, penting juga untuk menghindari konsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi gula dan
lemak jenuh, serta minuman bersoda yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan menjaga pola makan yang baik, anak
sekolah, remaja, dan dewasa dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka. Oleh
karena itu, penting untuk selalu memperhatikan nutrisi dalam setiap makanan yang dikonsumsi
agar dapat mencapai kesehatan optimal dan menjaga keseimbangan tubuh.

B. SARAN
Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah, remaja, dan
dewasa. Kebutuhan nutrisi pada setiap fase kehidupan dapat berbeda-beda, namun pada
dasarnya, penting bagi setiap individu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan
cukup untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Pada anak usia sekolah, nutrisi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Anak-anak dalam fase ini membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang,
termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Mereka juga perlu asupan energi
yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik dan perkembangan otak mereka. Kekurangan nutrisi
pada anak usia sekolah dapat berdampak negatif pada pertumbuhan mereka dan juga dapat
meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

29
Pada remaja, kebutuhan nutrisi juga berubah karena mereka sedang mengalami masa
pertumbuhan pesat. Remaja membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak untuk mendukung
pertumbuhan tulang, otot, dan organ tubuh mereka. Mereka juga perlu memperhatikan asupan zat
besi, kalsium, dan vitamin D untuk mencegah risiko kekurangan nutrisi yang dapat berdampak
pada kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Sementara pada dewasa, nutrisi masih tetap penting untuk mendukung kesehatan dan
kebugaran mereka. Dewasa perlu menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan memperhatikan
jumlah kalori yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka perlu mengonsumsi makanan yang
kaya akan serat, vitamin, dan mineral untuk mendukung fungsi tubuh mereka yang optimal dan
mencegah risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu, baik anak usia sekolah, remaja, maupun
dewasa, untuk memperhatikan pola makan mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan
asupan nutrisi yang cukup dan seimbang setiap hari. Dengan memperhatikan nutrisi yang cukup,
kita dapat memastikan bahwa kesehatan dan kesejahteraan kita tetap terjaga dan dapat menjalani
kehidupan yang lebih sehat dan lebih bermakna.

30
DAFTAR PUSTAKA

Proverawati, Atikah, dkk. Gizi untuk Kebidanan. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri
Beck (2000). Status Gizi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Nasution dalm Harahap (2018). Pola Makan. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Ningsih, Suyanto, Restuastuti (2016). Pengertian Gizi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Santoso dan Anne (2004). Metode Frekuensi Makanan (food frequency). Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Sulistyoningsih (2011). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan. Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar. SEAMED RECFON. Kementrian Pendidikan dan
kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai