Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN GIZI PADA IBU DAN ANAK

Dosen : Makhrajani Majid, SKM, M.Kes, MP

DISUSUN OLEH

SITTI NABAWI (222240024)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena dengan
rahmat, karunia-nya, serta taufik dan hidayah-nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya
berterima kasih pada Ibu MAKHRAJANI MAJID, SKM, M.Kes, MP selaku
dosen mata kuliah “EKONOMI DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN ” yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan saya mengenai isi dari makalah ini. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semogah makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Parepare, 14 Oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan pemegang peranan penting didalam kehidupan manusia,
sehingga kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan baik. Asupan gizi memiliki
pengaruh yang besar terhadap kesehatan. Asupan gizi yang tidak tepat dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, serta dapat mengganggu keseimbangan
antara kebutuhan tubuh dan status gizi. Selain itu, proses tumbuh kembang
otak pada anak sangat dipengaruhi oleh status gizi. Kebutuhan gizi anak usia
dini lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa, apabila dihitung per
satuan berat badan maka terlihat bahwa kebutuhan gizi anak di usia dini jauh
lebih besar dibandingkan usia perkembangan lainnya.
Permasalahan gizi memiliki dampak yang cukup luas, tidak hanya pada
kesakitan, kecacatan, dan kematian, bahkan juga berpengaruh terhadap
pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan
produktifitas optimal. Kualitas anak dibentuk dan ditentukan sejak terjadinya
konsepsi hingga masa Balita. Pemenuhan gizi ibu selama hamil sampai anak
berusia di bawah 5 tahun serta pola pengasuhan yang tepat akan memberikan
kontribusi nyata dalam mencetak generasi unggul. Itulah kenapa peranan ibu
sangat berpengaruh dalam keadaan gizi balita. Pola asuh memegang peranan
penting dalam terjadinya gangguan pertumbuhan pada Balita.
Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor, ditingkat rumah tangga
keadaan gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga menyediakan
pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup (Tumenggung, dkk, 2010).
Asupan gizi ibu dan anak dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan perilaku,
serta keadaan kesehatan anggota rumah tangga, oleh karena itu penangganan
masalah gizi memerlukan pendekatan yang terpadu, yang mengarah pada
pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan dan keterampilan
asuhan gizi keluarga serta peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian gizi?
2. Bagaimana karakteristik gizi pada ibu dan anak?
3. Bagaimana hubungan pola makan ibu menyusui dengan status gizi bayi?

C. TUJUAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi dan Pembiayaan Kesehatan
dan juga bertujuan untuk mengetahui masalah karakteristik gizi pada ibu dn
anak.
BAB II
PEMMBAHASAN

A. PENGERTIAN GIZI
Pengertian gizi menurut para ahli sangatlah beragam, namun semuanya
memiliki keterkaitan dengan kesehatan dan tubuh. Berikut ini pengertian gizi
menurut para ahli.
1. Dr. I.K.G. Suandi, Spa
Menurutnya, gizi diartikan sebagai sebuah proses yang dialami
kehidupan, khsusnya pada tumbuh kembang seorang anak. Mengapa
dikhususkan pada anak? Karena kebutuhan gizi diperlukan sejak dini
sehingga prosesnya dimulai sejak masa anak-anak. Oleh karena itu, gizi
harus dipenuhi sejak dini, agar seorang manusia bisa berkembang dengan
baik dan berdampak pada masa depannya.
2. Tuti Sunardi
Turti mengatakan bahwa gizi adalah proses yang merubah beragam
makanan yang dapat masuk ke tubuh. Gizi menurut Tuti berfungsi
sebagai alat untuk mempertahankan hidup.
3. Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo
Gizi diartikan sebagai salah satu komponen yang membangun untuk
tubuh seorang manusia. Menurut mereka, gizi adalah zat yang memiliki
berbagai fungsi untuk kelangsungan hidup manusia. Diantaranya
berfungsi untuk meningkatkan proses pertumbuhan, menjaga dan
memulihkan jaringan tubuh.
4. Lioni Ellis H
Gizi diartikan sebagai bagian penting yang dibutuhkan tubuh untuk
berkembang, maka dapat disimpulkan bahwa gizi sangatlah penting
untuk dipelajari karena mempengaruhi kelangsungan hidup seorang
manusia.
B. KARAKTERISTIK GIZI PADA IBU DAN ANAK
Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi
yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan kognitif pada anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu.
Ibu dan bayi memerlukan gizi yang cukup dan berkualitas untuk menjamin
status gizi dan status kesehatan; kemampuan motorik, sosial, dan kognitif;
kemampuan belajar dan produktivitasnya pada masa yang akan datang. Anak
yang menderita defisiensi gizi pada umur semakin muda, besar
kemungkinannya kelak akan mejadi orang dewasa dengan sifat-sifat inferior
yang permanen dapat dibilang usia ini sangat menentukan kwalitas orang
yang akan terjadi dari anak tersebut.
Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrisi. Status gizi yang dipengaruhi oleh
masukan zat gizi secara tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantaranya adalah karakteristik keluarga. Karakteristik keluarga khususnya
ibu berhubungan dengan tumbuh kembang seorang anak.
Masalah gizi balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis
yang salah satunya 3 pengaruh dari kondisi ibu dari anak tersebut. Ibu sebagai
orang yang terdekat dengan lingkungan asuhan anak ikut berperan dalam
proses tumbuh kembang anak melalui zat gizi makanan yang diberikan.
Karakteristik ibu ikut menentukan keadaan gizi anak. Balita dengan gizi
kurang akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah, yang nantinya
mereka tidak mampu bersaing.
Berikut adalah karakteristik gizi pada ibu dan anak:
a) IBU
1) Selama kehamilan dan menyusui, ibu membutuhkan tambahan
energi dan nutrisi yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan
janin dan menyusui bayi, ini termasuk protein, karbohidrat, dan
lemak.
2) Asam Folat penting untuk mencegah cacat tabung syaraf pada bayi.
3) Zat Besi diperlukan untuk mencagah anemia pada ibu hamil.
4) Kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi pada janin.
5) Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium.

b) ANAK
1) Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang memadai untuk
mendukung pertumbuhan tulang, otot, dan sistem saraf dan
memberikan energi, seperti asupan tambahan kalori, protein,
karbohidrat, dan lemak.
2) Vitamin dan Mineral, Penting untuk mengoptimalkan fungsi sistem
tubuh, termasuk Vitamin A untuk penglihatan dan Vitamin C untuk
sistem kekebalan tubuh.
3) Kalsium dan Vitamin D, Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan
perkembangan gigi.
4) Asam Lemak Omega, Penting untuk perkembangan otak dan
penglihatan.
5) Zat Besi, Penting untuk menghindari anemia dan mendukung
pertumbuhan sel darah merah.
6) Serat, Penting untuk pencernaan dan kesehatan usus.
7) Air dan Mineral, Penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan
fungsi tubuh yang optimal.

C. HUBUNGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DENGAN


STATUS GIZI BAYI

Pada penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara frekuensi makan ibu menyusui dengan status gizi bayi, sama halnya dengan
asupan energi ibu menyusui, seberapa seringpun ibu mengonsumsi makanan akan
tetapi jika makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang kandungan gizinya
rendah seperti junk food yang tidak baik bagi kesehatan oleh karena itu, tidak baik
dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui karena akan mempengaruhi jumlah
produksi ASI yang dihasilkan. Junk food juga berpotensi untuk menambah berat
badan berlebih yang dapat mengakibatkan ibu beresiko terkena obesitas. Makanan
ibu yang terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan pada akhir
dapat mengakibatkan kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak
akan dapat bekerja dengan sempurna dan akhirnya akan berpengaruh terhadap
produksi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Suppa pada tanggal 15 Mei sampai dengan 15 Juli 2018 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan asupan ibu menyusui, frekuensi
makan ibu menyusui, dan frekuensi konsumsi sayur dan buah ibu dengan
status gizi bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Suppa. Dari hasil
penelitian tersebut, diharapkan kepada ibu menyusui agar lebih
memperhatikan asupan energi yang dimakan, frekuensi makan, dan
meningkatkan asupan sayur dan buahnya agar dapat meningkatkan status gizi
bayinya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gizi merupakan pemegang peranan penting didalam kehidupan manusia,
sehingga kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan baik. Asupan gizi memiliki
pengaruh yang besar terhadap kesehatan. Asupan gizi yang tidak tepat dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, serta dapat mengganggu keseimbangan
antara kebutuhan tubuh dan status gizi. Selain itu, proses tumbuh kembang
otak pada anak sangat dipengaruhi oleh status gizi. Kebutuhan gizi anak usia
dini lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa, apabila dihitung per
satuan berat badan maka terlihat bahwa kebutuhan gizi anak di usia dini jauh
lebih besar dibandingkan usia perkembangan lainnya.
Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi
yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan kognitif pada anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu.
Ibu dan bayi memerlukan gizi yang cukup dan berkualitas untuk menjamin
status gizi dan status kesehatan; kemampuan motorik, sosial, dan kognitif;
kemampuan belajar dan produktivitasnya pada masa yang akan datang. Anak
yang menderita defisiensi gizi pada umur semakin muda, besar
kemungkinannya kelak akan mejadi orang dewasa dengan sifat-sifat inferior
yang permanen dapat dibilang usia ini sangat menentukan kwalitas orang
yang akan terjadi dari anak tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas


Suppa pada tanggal 15 Mei sampai dengan 15 Juli 2018 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan asupan ibu menyusui, frekuensi
makan ibu menyusui, dan frekuensi konsumsi sayur dan buah ibu dengan
status gizi bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Suppa. Dari hasil
penelitian tersebut, diharapkan kepada ibu menyusui agar lebih
memperhatikan asupan energi yang dimakan, frekuensi makan, dan
meningkatkan asupan sayur dan buahnya agar dapat meningkatkan status gizi
bayinya.

B. SARAN
Penting untuk meningkatkan pemahaman ibu dan keluarga tentang
pentingnya nutrisi selama masa kehamilan dan perkembangan anak. Program
edukasi gizi yang terarah dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
perilaku gizi yang sehat.
Memberikan konseling gizi yang spesifik untuk setiap individu, terutama
ibu hamil dan anak, dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan gizi khusus
dan memberikan saran tentang pola makan yang sehat.
Mendukung kebijakan publik yang mempromosikan gizi seimbang,
termasuk pemberian makanan tambahan dan suplemen, dapat membantu
memastikan bahwa semua individu memiliki akses ke nutrisi yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA

Borneo, A. H. (2022, 05 08). Pengertian Gizi Menurut Para Ahli . Diambil


kembali dari Stikes Husada Borneo:
https://stikeshb.ac.id/pengertian-gizi-menurut-para-ahli/#:~:text=Gi
zi%20diartikan%20sebagai%20salah%20satu,menjaga%20dan
%20memulihkan%20jaringan%20tubuh.

Makhrajani Majid, N. M. (2018). Hubungan pola makan ibu menyusui dengan


status gizi bayi. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 247-249.

Harianah Akib*, Z. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi.


https://media.neliti.com/, 219-220.

Neni N. Pratasis*, N. S. (2018). HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK


IBU DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DIDESA
ONGKAW KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN
MINAHASA SELATAN. Jurnal kesmas, 2-3.

Anda mungkin juga menyukai