Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

KECUKUPAN GIZI BAYI DAN BALITA DAN CARA


MENGHITUNG KEBUTUHAN

Disusun Oleh:
Kurniati A1A222O82
Kasmiati A1A22284
Kornelia A1A222094
Megawati A1A222080

PRODI STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022/2023
KATA PENGATNTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
untuk tugas mata kuliah “Gizi pada Bayi dan Balita” yang berjudul “Kecukupan Gizi
Bayi Dan Balita Dan Cara Menghitung Kebutuhan” dengan tepat waktu. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Profesionalisme Kebidanan Nurjannah Supardi, S.ST.,M.Keb yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesionalisme Kebidanan yang telah diberikan. Kami menyadari bahwa
makalah ini belum bisa di katakan sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan
baik teknis penyusunan maupun materi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat
dalam pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para
pembaca mengenai budaya tradisi dalam kebidanan.

Makassar, 09 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) dan UNICEF menyatakan bahwa lebih dari 50%
kematian balita disebabkan oleh keadaan kurang gizi dan dua pertiganya terkait
dengan perilaku pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Indonesia
menempati peringkat kelima dunia dalam masalah gizi buruk atau sekitar 3,8% dari
total 87 jumlah anak nasional. Berdasar hasil Riskesdas tahun 2018, mengemukakan
bahwa status gizi pada balita di Indonesia tahun 2013 yang mengalami gizi buruk
sebesar 5,7% dangizi kurang sebesar 13,9%, jika jumlah ini dirata-rata sekitar 19,6%
balita mengalami masalah gizi. Sedangkan tahun 2019, angka ini mengalami
penurunan dengan prevalensi sebanyak 3,9% untuk gizi buruk dan 13,8% untuk

gizi kurang dengan rata-rata sekitar 17,7%.

Gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam proses perkembangan


dan pertumbuhan anak serta dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat
kurang gizi.Balita merupakan kelompok rawan gizi yang membutuhkan zat gizi lebih
banyak, karena asupan zat gizi yang kurang dapat menyebabkan kelainan gizi. Pada
masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung cepat, berkaitan dengan
besar, jumlah dan ukuran tubuh. Masalah gizi tidak hanya gizi buruk dan gizi kurang,
tetapi kelebihan asupan makanan yang dikonsumsi tanpa disertai penggunaan energi
yang memadai akan menyebabkan peningkatan jumlah dan ukuran sel lemak atau
disebut dengan kegemukan pada balita (Obesitas). Salah satunya disebabkan karena
ibu memberikan MP-ASI yang tidak sesuai dengan umur dan kebutuhan bayi
sehingga dapat menimbulkan dampak pada kesehatan dan status gizi balita.

Masa balita adalah masa pembentukan dan perkembangan manusia, usia ini
merupakan usia yang rawan karena balita sangat peka terhadap gangguan
pertumbuhan serta bahaya yang menyertainya. Masa balita disebut juga sebagai masa
keemasan, dimana terbentuk dasar- dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara
serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan
moral.Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian

Fase terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah masa bayi dan
balita karena pada masa itulah saat paling penting bagi orang tua dalam membangun
fondasi pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses yang teramat penting
dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun perilaku
(Maryunani,2020).

Salah satu upaya untuk mengetahui adanya penyimpangan pada


perkembangan anak adalah dengan deteksi dini, sehingga upaya pencegahan,
stimulasi, penyembuhan daan pemulihan dapat diberikan secara benar sesuai dengan
indikasinya. Deteksi untuk tumbuh kembang ini merupakan suatu upaya yang perlu
didukung, karena merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi
mendatang yang berkualitas (Yuniarti, 2019).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1. Apa Defenisi bayi dan balita?


2. APA Pengertian Nutrisi?
3. Bagamana kecukupan bayi dan balita ?
4. Apa saja kebutuhan bayi dan balita?
5. Faktor-faktor yang diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat?
6. Bagamana cara menghitung kebutuhan bayi dan balita?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui defenisi bayi dan balita
2. Untuk Mengetahui Pengertian Nutrisi
3. Untuk mengetahui kecukupan bayi dan balita
4. Untuk mengetahui kebutuhan bayi dan balita
5. Unruk mengetahui cara menghitung kebutuhan bayi dan balita
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Bayi dan Balita


Bayi adalah anak dengan batasan usia 0-11 bulan. Balita adalah istilah
untuk anak pada usia 12 bulan hingga 59 bulan atau disebut pula sebagai anak
usia dibawah lima tahun. Periode bayi dan balita merupakan periode emas dan
sangat peka pada lingkungan.
Balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih
popular dengan pengertian anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umum
bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia
batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan
penting seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan
berjalan sudah bertambah baik. Namun, kemampuan lain masih terbatas. Masa
balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan dimasa itu menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya.(Puri Mahayu,2016)
B. kecukupan Gizi Bayi dan Balita
Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua
jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.
Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena hal
ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5 tahun
pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat
menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah
yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha agar Gizi
Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
Tapi apa saja sih zat gizi yang dibutuhkan oleh anak kita agar tumbuh
kembangnya maksimal?
Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita
yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
1. Vitamin A, D, E dan K
Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita Anda. Jadi,
usahakan agar asupan vitamin ini terpenuhi setiap harinya. Seperti kita
ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit balita
kita, sedangkan vitamin D berperan penting dalam meningkatkan
penyerapan kalsium serta membantu pertumbuhan tulang anak. Sementara
vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem syaraf
dan pertumbuhan sel. Vitamin K membantu pembekuan darah.
2. Kalsium
Merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh balita dalam
pembentukan massa tulangnya. Kalsium sangat penting untuk membentuk
tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah tulang ketika
mulai belajar memanjat dan aktif bermain. Kebutuhan harian balita akan
kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber makanan dari kalsium
antara lain susu, keju, tahu, brokoli, tomat, oatmeal, kacang-kacangan, dan
ikan salmon.

3. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan
imun tubuh balita Anda, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur
metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain beras merah,
pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur. Sementara untuk
memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C, Anda dapat memperolehnya
dari tomat, kentang, stroberi serta sayur-sayuran hijau.

4. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu
perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak
terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi kerja
otak. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain daging, ikan,
brokoli, telur, bayam, kedelai serta alpukat.
C. kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita
1. kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan
sebelum menginjak usia balia, air susu ibu (ASI) adalah makanan
utama untuk memenuhi gizi bayi di 6 bulan pertamanya, atau di sebut
sebagai ASI eksklusif. Namun hebatnya, kebutuhan gizi harian bayi dapat
terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja. jadi sebisa mungkin,
pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusifnya selama 6 bulan penuh tanpa
pemberian makanan dan minuman lainnya. Ada dua jenis tekstur ASI yang
mesti diketahui ibu, Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang
biasanya keluar saat akhir menyusui. Foremilk adlah ASI yang keluar di
awal menyusui. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi oleh
bayi dan balita.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di
setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapa menyebabkan terjadi
kelapran dan berat badan menurun. Apabila jumlah jalori yang tersedia
atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan BB ( obesitas ). Jumlah karbohidrat
yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa
sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh (40-50%) kebutuhan kalori berasal dari
KH ( sumber energi utama ). Karbohidrat merupakan makanan utama
yang terjangkau oleh Masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk
glikogen dalam jaringan hati dan oto. Bila energi tidak terdapat dari KH,
KH didapat dalam bentuk :
1. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa )
2. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltose, isomaltose )
3. Polisakarida ( tepung, dektrin, selulosa )
b. Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar
kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleate dan asam arakidonat. Pada
anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber
gliserida dan kolestrol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak
berfungsi untuk mempermudah absorbs vitamin yang larut dalam lemak
yaitu vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui
kandungan kalori atau energi yang dimiliki dan peranan asam-asam
lemak tertenu yang terdapa didalamnya. Bagi bayi sumber lemak yang
ideal dalam air susu ibu ( ASI ). Sekitar 50 – 60% energi yang
terkandung dalam ASI beraal dari lemak susu. Selama masa penyapihan
konsumsi lemak harus dijaga jangan sampai terlalu rendah dari jumlah
yang dibutuhkan. Pengunaan lemak terutama minyak nabati dlam
mkanan sapihan atau makanan tambhan bagi bayi dan balita adalah cara
efektif untuk memenuhui kebtuuhan energi mereka. Lemak merupakan
sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak
balita kebutuhan energi ini akan terppenuhi jika konsumsi lemak/mintak
hanya menyumbang 15% atau kurang dari total eneergi yang dibutuhkan
perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak
dismaping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi
strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol
yang ternyata dibutuhkan untuk membentul sel-sel membrane pada
semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitin saraf pusat
terutama disusun oleh lemak.
Asi mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk
keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga
mengandung factor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna,
juga komposisi kimianya membuat asi mudah dicerna dan juga
memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan
omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut
1. Sedapat mungkin bayi diberikan ASI
2. Komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus
disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang
terkandung dalam ASI, dan
3. Selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun , lebutuhan
energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari
total energi yang dibutuhkan perhari, dengan komposisi asam lemak
yang semirip mungkin dengan ASI.
c. Protein
Protein merupakan zat gizi yang berguna dala, pembentukan protoplasma
sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk
menjaga keseimbangan osmouik plasma. Protein terdiri dari dua puluh
empat asam amino, diantaranya Sembilan asam amino esensial (treonin,
valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan
histidine) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein
dalam tubuh tinggi dapat menyebabkan kelemahan, edema bahkan dalam
kondisi lebih buruk dapat menyebebkan kwashiorkor (kurang protein)
dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat gizi protein
dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, ungags, keju, kedelai,
kacang, buncis, dan padi-padian.
d. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan, air bagi
tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler.
e. Mineral
Mineral merupakan koponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok
mikro yaitu :
1. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur
tulang dan gigi, kontraksi otot, iritablitas saraf, koGULsi darah, kerja
jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresik 70% dalam tinja,
10% dalam urin, sedangkan 155-25% bertahan dan tergantung dalam
kecepatan pertumbuhan.
2. Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta
keseimbangan asam dan basa. Klorida dapar diperoleh dari garam,
daging, susu dan telur.
3. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam
insulin. Kromium dpat diperoleh dari ragi.
4. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan
hemoglobin, penyerapan besi dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh
dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
5. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur
gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies
gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-
tumbuhan.
6. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan
iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh
dari garam.
7. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur
hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi
dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan
dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat
diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan
tumbuhan.
8. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme
karbohidrat dan sangat penting dalam proses
metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia
atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-
kacangan,daging dan susu.
9. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh
kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
10. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan
gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor
dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian
dan lain-lain.
11. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus
saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium
dapat diperoleh dari semua makanan.
12. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan
keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat
mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium
dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
13. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu
proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari
makanan protein.
14. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik
anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh
dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.
f. Vitamin
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak
menurut Recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang
dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968
merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika
kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau
anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan
menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk
menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan
(menu) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula
ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan
biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain.
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan
tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan
ketidaksukaan terhadap suatu makanan.
D. Faktor-faktor yang diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah:
a. Umur
b. Berat Badan
c. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
d. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
e. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas
dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang
diberikan.

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor


tersebut di atas, umumnya tidak akan banyak terjadi
kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.

E. Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Bayi Dan Balita


Kebutuhan protein per hari (per kg BB)

Usia Berat badan Tinggi badan (cm) Protein (gr)


(kg)
0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18

1-3 tahun 12 90 25

4-5 tahun 18 110 39

Table 1. Kebutuhan protein per hari (per kg BB)


Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan
RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak
dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 untuk
semua umur.

Gol Ca Fe Vit.A Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Vit


Umur (g) (g) sebagai (mg) (mg) (mg) (mg) D
Karotin (mg
(mg) )

Bayi 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (40


6-12bln 0)

Balita 0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30


1-3 thn
0,5 10 1800 0,6 0,9 9 40
4-5 thn
0,5 10 2400 0,8 1,0 13 50

Table 2. kebutuhan akan zat nutrisi.

Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.

Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)


FAO (1971) Nelson (1969)

3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-
120)

Table 3. Keb. Energy Rata-Rata

Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun.

Umur Anak Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)


FAO (1971) Nelson (1969)

1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90

Table 4. Keb. Energy Balita

Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh
orang tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.

Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan


karena hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama
pada 5 tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama
tersebut sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan
perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua
untuk berusaha agar Gizi Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
Tapi apa saja sih zat gizi yang dibutuhkan oleh anak kita agar tumbuh
kembangnya maksimal.

Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita


yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi merupakan asupan yang teramat penting bagi tubuh kembang
anak kecukupan gizi untuk anak akan mendorong perkembangan anak secara
optimal sebaiknya kekurangan gizi atau malnutrisi akan menimbulkan
berbagai risiko kesehatan anak, diantaranya adalah hambatan pertumbuhan
tulang lemak otot degeneratif otot serta gangguan mental orang tua harus
memahami standar kebutuhan gizi anak yang harus terpenuhi.
kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibanding dengan orang
dewasa sebab pada usia tersebut pertumbuhan masih sangat pesat. Kecukupan
akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
secara fisiologi, balita sedang dalam masa pertumbuhan Sehingga
kebutuhan relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun jika
dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari 1 tahun kebutuhannya
relatif lebih kecil.
Dalam mengelolah makanan juga terdapat faktor yang akan
mempengaruhi asupan jika olahan sudah baik, cara memberikan pun haruslah
pandai sehinggah membuat bayi menyukai makanannya,sehingga nutrisinya
terpenuhi dan gizinya seimbang
B. Saran
Agar setiap orang tua memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
bayinya, serta berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi si
bayi, guna memenuhi kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi.

Anda mungkin juga menyukai