Anda di halaman 1dari 14

GIZI DAN DIET

CARA PENGATURAN NUTRISI UNTUK USIA BAYI DAN BALITA


TAHUN 2022

Oleh Kelompok 4:
1. Dhike Widyayuning (212303101027)
2. Faliant Hanielta (212303101030)
3. Virna Khulafaur Rosyid (212303101036)
4. Saidah Napisah (212303101037)
5. Amalia Febiana (212303101042)

6. Fatimah Ardianti (212303101066)

Dosen Pembimbing : Sri Wahyuningsih, S.ST., M.Keb.

Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Jember Kampus Lumajang

2021/2022

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Nutrisi ....................................................................................... 3
2.2 Pentingnya Nutrisi Pada Bayi Dan Balita .................................................... 4
2.3 Cara Pengaturan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita ............................................ 4
2.4 Dampak Kekurangan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita..................................... 6
2.5 Ciri-ciri Kekurangan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita ..................................... 6
2.6 Cara Mencegah Kekurangan Nutrisi pada Bayi dan Balita .......................... 7
BAB III STUDI KASUS ........................................................................................... 9
3.1 Kasus I........................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 10
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 10
4.2 Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 11

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat
dan ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang “CARA
PENGATURAN NUTRISI PADA USIA BAYI DAN BALITA”, semoga sholawat
serta salam dapat tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Yang telah berhasil mengantarkan kita semua ketaman penuh cahaya.
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu pembimbing kami yaitu Ibu Sri
Wahyuningsih, S.ST., M.Keb. yang telah memberikan kami ilmu pengetahuan yang
melimpah sehingga kami tahu apa yang kami belum ketahui dengan membaca buku,
ataupun mencari dari sumber-sumber lain. Kami juga sangat berterimakasih kepada
para orang tua kami karena doa dan dukungannya kepada kami sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ini. Terima kasih pula kepada pengarang buku atau pengarang
dari sumber-sumber lain karena atas informasi yang dituliskan kami lebih mudah
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami tahu bahwa hasil makalah kami ini sangat jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk kemajuan
makalah ini. Karena kami merupakan pemula yang bisa tersesat jalan tanpa adanya
petunjuk. Kurang lebihnya kami mohon maaf sebesar-besarnya. Kami harap makalah
ini bisa sangat bermanfaat bagi para penuntut ilmu ataupun masyarakat pada
umumnya.terimakasih.

Lumajang,04 April 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam
diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. Anak
balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi
mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka.
Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali
menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terluhat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang
enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi
yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang
mengandung banyak gizi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian nutrisi !
2. Jelaskan pentingnya nutrisi pada bayi dan balita !
3. Bagaimana cara pengaturan nutrisi pada bayi dan balita ?
4. Sebutkan ciri-ciri kekurangan nutrisi pada bayi dan balita !
5. Jelaskan dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada bayi dan balita !

1
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. Pengertian bayi dan balita
2. Gizi pada bayi dan balita
3. Prinsip gizi seimbang pada bayi
4. Panduan lengkap memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita
5. Dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada bayi dan balita

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Nutrisi


Gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara proses-proses
kehidupan.Gizi atau nutrisi merupakan suatu komponen yang paling penting dalam
menunjang keberhasilan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat
beberapa kebutuham gizi yang diperlukan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral.
1. Karbohidrat memiliki fungsi sebagai penghasil energi utama dalam tubuh.
Selain itu berfungsi juga untuk mrnjaga asupan kalori, menjaga kesehatan
jantung serta menurunkan resiko penyakit tertentu.Sumber dari karbohidrat
yaitu nasi putih, roti, gandum, beras merah, jagung dan kentang.
2. Protein merupakan nutrisi utama yang paling dibutuhkan oleh anak, protein
memiliki banyak sekali manfaat diantaranya yaitu memperbaiki fungsi otak,
mengoptimalkan pertumbuhan, memproduksi enzim sebagai antibodi,
menghasilkan hemiglobin, dan mengendalikan nafsu makan. Untuk anak usia
1 sampai 3 tahun membutuhkan protein sebanyak 26 gram/hari. Sumber
protein diantaranya yaitu telur, susu, ikan, daging merah, daging putih serta
kacang kacangan.
3. Lemak memiliki fungsi untuk perkembangan otak anak, selain itu berfungsi
sebagai alat penghantar berbagai sel dalam metabolisme tubuh, pengatur suhu
tubuh dan sumber cadangan makanan. Untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak membutuhkan lemak 44 gram/hari. Sumber lemak yang baik untuk
dikonsumsi anak adalah daging ikan, daging unggas, alpukat, margarin dan
produk susu.

3
4. Vitamin dan Mineral, ada beberapa contoh vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh anak untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Ada
Vitamin B12 agar anak tidak gampang anemia, Vitamin C untuk menjaga
daya tahan tubuh, Vitamin D untuk pertumbuhan tulang dan gigi, Asam Folat
untuk sistem motorik dan daya ingat, Kalsium bisa didapatkan pada susu dan
ikan, Zat Besi agar pertumbuhan anak lebih maksimal, dan Zinc agar anak
jauh dari diare dan alergi.

2.2 Pentingnya Nutrisi Pada Bayi Dan Balita


Nutrisi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
agar anak memiliki tumbuh kembang yang optimal. Selain mendukung tumbuh
kembang anak, nutrisi juga mempengaruhi tingkat kesehatan. Dengan nutrisi yang
seimbang, maka diharapkan anak memiliki tubuh yang sehat tidak mudah terserang
penyakit infeksi dan lain sebagainya. Nutrisi juga sangat memperngaruhi dalam
tingkat kecerdasan, keterampilan, perkembangan dan pertumbuhan serta mental
psikologis anak balita. Agar otak anak berkembang dengan optimal, maka orang tua
harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh anak.

2.3 Cara Pengaturan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita


Bayi memerlukan zat gizi pada makanan dengan kebutuhan yang berbeda
sesuai dengan umurnya.
1) Usia 0-6 bulan
a) Makananannya hanya berupa ASI
b) ASI ekslusif
c) ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan
d) Sedikitnya 8 bulan sehari yaitu pagi, siang, sore maupun malam.

4
2) Usia 6-9 bulan
a) Dapat diperkenalkan MPASI dalam bentuk makanan lumat seperti bubur
buah, bubur sumsum, nasi tim saring
b) ASI tetap diberikan
c) Frekuensi MPASI :2-3 kali/hari
d) Jumlah setiap kali makan 2-3 sdm atau setara dengan 250 ml
3) Usia 9-12 bulan
a) Diberi MPASI dalam bentuk makanan lunak seperti bubur nasi, bubur ayam,
nasi tim atau kentang puri
b) ASI masih tetap diberikan
c) Makanan selingan diberikan diantara waktu makan lengkap
d) Frekuensi MPASI 3-4 kali/hari
e) Jumlah setiap kali makan setara dengan 250 ml.
4) Usia 12-24 bulan
a) Mulai diperkenalkan makanan yang berbentuk padat
b) Hindari memberi makan yang dapat mengganggu organ pencernaan
c) Berikan finger snack untuk melatih keterampilan dalam memegang
d) ASI tetap diberikan sampai umur 2 tahun
e) Frekuensi MPASI 3-4 kali
f) Jumlah setiap kali makan semangkuk penuh berukuran 250 ml.
5) Usia 3-5 tahun
a) Berikan 5-6 kali sehari, 3 kali makanan berat ditambah camilan sehat
b) Berikan susu rendah lemak
c) Berikan makanan dalam porsi kecil
d) Berikan makanan seperti sayuran, buah dan lauk pauk

5
2.4 Dampak Kekurangan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita
Menurut Dr Hasdinah 2014, Secara Umum kurang gizi dapat menyebabkan
gangguan pada :
a) Pertumbuhan terganggu
b) Struktur dan fungsi otak menurun
c) Prokdusi tenaga (menurunnya prokdutivitas)
d) Pertahanan tubuh menurun (mudah terserang penyakit)
e) Perilaku (Sering merasa tidak tenang,cengeng dan apatis)

2.5 Ciri-ciri Kekurangan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita


Anak kurang gizi umumnya mempunyai ciri-ciri :
1. Berat badan kurang (Underweight)
Underweight ditandai saat berat badan anak tidak setara dengan berat
normal dikelompok usianya. Berat badan kurang dapat diukur dengan
menggunakan indikator berat badan berbanding dengan usia (BB/U) atau
berat badan berbanding dengan tinggi badan (BB/TB).
Berikut ini rincian berat badan balita yang ideal untuk anak uia 1-5 tahun,
berdasarkan KEMENKES Indonesia

2. Tinggi badan pendek dapat memicu stunting


Sejak lahir, rata-rata panjang badan bayi bertambah sekitar 1,5-2,5 cm
setiap bulan hingga usia bayi 6 bulan. Selanjutnya di usia 6 sampai 12
bulan, pertumbuhan panjang badan bayi rata-rata bertambah 1 cm per bulan.

6
Indikator tinggi badan anak akan menentukan status gizi si kecil, apakah
termasuk gizi berlebih, gizi baik, kurang, atau sampai gizi buruk.
3. Perut membengkak (Busung Lapar)
Selain berat badan dan panjang badan yang pendek, ciri-ciri bayi
kurang gizi juga bisa dilihat dari perutnya. Perut anak terlihat membesar atau
membengkak. Malnutrisi akut pada bayi akibat kekurangan protein dengan
gejala pembengkakan di perut disebut dengan kwashiorkor.
4. Anak lebih rewel dan gelisah
Bayi kurang gizi juga bisa dilihat dari perubahan perilakunya.
Biasanya, bayi yang mengalami kekurangan nutrisi akan menjadi lebih rewel
dan terlihat gelisah.
5. Tidak berenergi
Kurang gizi pada bayi bisa membuat bayi tidak berenergi dan tidak
riang seperti biasanya. Bayi dapat mudah merasa lelah karena persediaan
energy yang kurang optimal disbandingkan dengan bayi seusianya.

2.6 Cara Mencegah Kekurangan Nutrisi pada Bayi dan Balita


Cara mencegah bayi dan balita kurang gizi yang bisa dilakukan sejak dini
adalah :
1. Memenuhi Nutrisi Ibu Menyusui
 Asupan kalori pemberian ASI eksklusif 330 kkal : 6 bulan pertama, 440 kkal :
6 bulan kedua
 Asupan Cairan 800 ml per hari
 Asupan Vitamin D
 Asupan Yodium per hari sekitar 250 meg
2. Memenuhi Nutrisi Bayi dan Balita
 Karbohidrat diperoleh dari ASI atau susu formula dan MPASI (sereal, biji-
bijian, hingga protein dan buah)

7
 Penuhi kebutuhan protein dengan memberikan asupan daging, ayam, keju,
hingga telur di menu MPASInya

8
BAB III
STUDI KASUS

3.1 Kasus I
Bagaimana cara mengetahui jika balita alergi terhadap makanan seperti ikan
laut dan telur,, lalu bagaimana solusinya?
Telur dan ikan laut merupakan sumber protein, protein merupakan salah satu nutrisi
penting bagi tubuh. Namun, bagi penderita alergi protein, nutrisi ini justru bisa
memicu munculnya reaksi alergi yang mengganggu. Gejala alergi protein yang timbul
karena mengonsumsi telur dan makanan laut dapat bersifat ringan hingga parah.
Reaksi alergi yang biasanya muncul yaitu:
 Gatal-gatal dan ruam merah di kulit
 Mata berair dan gatal
 Bibir bengkak
 Gangguan pernapasan, seperti bersin dan hidung tersumbat
 Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare
Cara mengetahuinya yaitu dengan memberikan makanan yang mengandung protein
(seperti telur dan makanan laut,dll) secara bertahap untuk mengetahui apakah balita
tersebut mengalami alergi. Jika mengalami alergi, maka hentikan pemberian makanan
yang dapat memicu terjadinya alergi. Alternatif lain untuk menggantikan telur dan
ikan laut agar kebutuhan protein tetap terpenuhi yaitu dengan daging sapi. Karena
daging sapi merupakan salah satu makanan pengganti telur yang memiliki protein
dalam jumlah banyak.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu ibu sangat
cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi juga
memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Zat-zat gizi
yang diperlukan tersebut termasuk kedalam golongan pembangun, pengatur serta
pembangun, yang disebut pula dengan zat atau sumber tenaga. Semakin umur bayi
bertambah maka makanan yang harus di konsumsi pun mengalami perubahan, mulai
dari ASI hingga MPASI (Makanan Pendamping ASI). Bayi secara berangsur-angsur
dibiasakan menyantap makanan orang dewasa, makanan bayi berubah dari ASI
kemakanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air susu diberikan
hanya sebagai makanan tambahan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, terdapat
kendala yang dihadapi. Misalnya saja kemampuan material untuk memenuhi
kebutuhan tersebut atau ketidakmampuan tubuh bayi atau balita untuk menerima zat-
zat tersebut.

4.2 Saran
Adapun saran sangat kami butuhkan demi kebaikan makalah ini. Oleh karena
itu apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam makalah ini kami mohon masukan
dan koreksinya. Dikarenakan saran dari Ibu Dosen Pembimbing akan sangat
bermanfaat untuk perbaikan dan kelancaran dalam kesempurnaan penyusunan
makalah ini. Kami juga berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mardalena,Ida dan Eko Suryani.2016.Ilmu Gizi.Jakarta Selatan: Pusdik SDM


Kesehatan.

Febriani, Reny Tri. 2018. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Lebih
Remaja di Kota Malang. Repository Universitas Jember.
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89257?show=full. [10
Maret 2022]

Novianti, Yeni. 2022. Pahami Nutrisi Balita Lebih Dalam Lewat Panduan Ini.
https://www.ibudanbalita.com/artikel/nutrisi-balita-dan-panduannya-1.
[12 Maret 2022]

Angga. 2016. Gizi Seimbang Untuk Baduta (Bayi Di Bawah Dua Tahun).
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/. [11 Maret 2022]

Adrian, Kevin. 2020. Seputar Alergi Protein dan Langkah Pencegahannya.


Alodokter. https://www.alodokter.com/seputar-alergi-protein-yang-perlu-
anda-ketahui. [5 April 2022]

11

Anda mungkin juga menyukai