Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK-ANAK


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Gizi dan Diet
Dosen MK : Dr. Nahriana, M.Pd. dan Rissa Megavitry, S.Pd, M.Pd.

Oleh :
1. Adilah Zahra Fadhilah (220207600007)
2. Hanindia Sefia Azahra (220207600008)
3. Wardah Aulia Zahra (220207600006)
4. Yusran Dwi Ramadhana (220207601005)

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI D4 TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

2022
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kebutuhan Gizi Bayi dan Anak-Anak tepat waktu.

Makalah Kebutuhan Gizi Bayi dan Anak-Anak disusun guna memenuhi tugas oleh
Ibu Dr. Nahriana, M.Pd. pada mata kuliah Gizi dan Diet di Universitas Negeri Makassar.
Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Kebutuhan Gizi pada Bayi dan Anak Usia Dini.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Nahriana, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………. 1
C. Tujuan…………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….. 2
A. Pengertian Gizi, Bayi, dan Anak-Anak………………………… 2
B. Kebutuhan Gizi pada Bayi……………………………………… 3
1. Jenis Gizi untuk Bayi serta Batasan Usianya……………….. 3
2. Fungsi dan Tujuan Gizi untuk Bayi…………………………. 6
3. Makanan selain ASI yang Direkomendasikan untuk Bayi (MP-
ASI)…………………………………………………………. 6
C. Kebutuhan Gizi pada Anak-Anak…………………………….... 10
1. Jenis Gizi untuk Anak-Anak serta Batasan Usianya………… 10
2. Fungsi dan Tujuan Gizi untuk Anak-Anak………………….. 11
3. Makanan yang Direkomendasikan untuk Anak-Anak………. 13
D. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi……………………… 15
BAB III PENUTUP……………………………………………………… 16
A. Kesimpulan……………………………………………………… 16
B. Saran…………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi
normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Faktor yang secara langsung
mempengaruhi status gizi adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang
melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi, keluarga, produktivitas
dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut . Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amelia
(2008) tentang hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak remaja
menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan pengetahuan gizi
merupakan faktor yang secara tidak langsung dalam mempengaruhi status gizi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gizi, Bayi, dan Anak-Anak?
2. Apa saja jenis gizi untuk bayi serta batasan usianya?
3. Apa fungsi dan tujuan gizi untuk bayi?
4. Makanan apa saja selain ASI yang direkomendasikan untuk bayi?
5. Apa saja jenis gizi untuk anak-anak serta batasan usianya?
6. Apa fungsi dan tujuan gizi untuk anak-anak?
7. Makanan apa saja yang direkomendasikan untuk anak-anak?
8. Apa dampak kelebihan dan kekurangan gizi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Gizi, Bayi, dan Anak-Anak
2. Mempelajari jenis-jenis gizi untuk bayi serta batasan usianya
3. Mengetahui fungsi dan tujuan gizi untuk bayi
4. Mengetahui makanan yang direkomendasikan untuk bayi selain ASI
5. Mempelajari jenis-jenis-gizi untuk anak-anak
6. Mengetahui fungsi dan tujuan gizi untuk bayi
7. Mengetahui makanan-makanan yang direkomendasikan untuk anak-anak
8. Mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan gizi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi, Bayi, dan Anak-Anak


Gizi adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam
rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Hal ini menjadikan
kondisi tubuh yang ideal, optimal dan sehat.
Sejak janin dalam kandungan, bayi sampai anak berusia 2 tahun dikenal sebagai periode
kritis sekaligus periode emas, karena pada periode tersebut terjadi pertumbuhan otak sangat
pesat yang sangat menentukan kualitas hidup selanjutnya sampai anak menjadi dewasa.
Dampak yang terjadi akibat gangguan tumbuh kembang pada periode ini, terutama gangguan
perkembangan otak anak tidak dapat diperbaiki lagi (irreversible), sehingga pemberian makan
yang optimal untuk pemenuhan gizi anak pada periode tersebut sangat penting dalam
menunjang perkembangan otak.Berbagai hal mendasari terjadinya kekurangan gizi pada ibu
hamil dan anak sampai usia 2 tahun, salah satunya adalah kurangnya konsumsi gizi yang
disebabkan pola asuh yang kurang baik.
Untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal dan mencegah kekurangan gizi,
maka Kementerian Kesehatan telah menetapkan Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003)
dengan rekomendasi standar emas PMBA yaitu: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan
ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP ASI) mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia
2 tahun atau lebih. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sejak
dini untuk keberlangsungan hidup anak dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas serta mampu bersaing dengan bangsa lain. Anak berhak mendapatkan pemenuhan,
perlindungan serta penghargaan akan hak asasinya, salah satunya hak untuk kesehatan.

2
B. Kebutuhan Gizi Pada Bayi
1. Jenis Gizi untuk Bayi serta Batasan Usianya
 Usia 6 sampai 8 bulan
a. Ukuran lambung bayi masih kecil, sekitar 25-30 ml/kg BB.
b. Kebutuhan energi per hari anak 6-11 bulan adalah 800 kkal (AKG, 2019). ASI
masih memberikan 6070% dari total kebutuhan energi per hari sehingga jumlah
energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari sekitar 200 kkal (WHO/PAHO,
2003).
c. Dalam satu hari bayi diberikan 2-3 kali makanan utama.
d. Bayi diperkenalkan dengan MP ASI berupa bubur kental untuk memberikan lebih
banyak energi.
e. Setiap kali makan MP ASI diberikan mulai 2-3 sendok makan, meningkat secara
bertahap sampai ½ mangkok ukuran 250 ml (125 ml).
f. MP ASI harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
dalam jumlah yang cukup.
 Karbohidrat
Diperoleh dari bahan makanan pokok seperti beras, biji-bijian, jagung, gandum,
sagu, dan umbi-umbian.
 Protein Hewani
Diperoleh dari unggas, hati, telur, ikan, daging sapi, susu dan produk olahannya.
Sumber protein hewani mengandung asam amino yang lengkap dan mineral
dengan bioavailabilitas yang baik, serta memiliki daya serap yang baik.
Sehingga pemberian protein hewani dalam MP ASI diprioritaskan.
 Protein Nabati
Diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang
polong, kacang tanah, tempe, tahu, dll. Kacang-kacangan mengandung asam
fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dan mineral. Asam fitat akan
berkurang dengan proses pengolahan seperti perendaman, pemanasan, dan
fermentasi (contohnya tempe dan tahu).
 Lemak
Sebagai sumber energi yang efisien. Penggunaan/penambahan sejumlah lemak
saat pengolahan misalnya minyak/santan pada MP ASI akan memberikan
tambahan kandunganenergi tanpa meningkatkan volume MP ASI.Lemak dapat

3
diperoleh dari berbagai jenis minyak (minyak kelapa sawit, minyak bekatul,
minyak wijen, dll), margarin, mentega, santan dan bahan makanan lainnya yang
berasal dari bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati. Sebagai sumber
protein hewani, ikan juga mengandung asam lemak esensial (omega 3, omega
6) yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak. Contoh ikan yang banyak
mengandung asam lemak esensial antara lain ikan laut dalam, misalnya ikan
kembung, ikan tongkol, ikan tuna, ikan sardin, ikan tenggiri, ikan kerapu, dan
ikan salmon.
 Vitamin dan mineral
Buah dan sayuran merupakan sumber (Vitamin A dan Vitamin C), terutama
yang berwarna kuning, orange dan hijau, tetapi kandungan seratnya tinggi.
Kebutuhan serat bayi dan anak sangat sedikit (IOM, 2005) maka pemberian
buah dan sayur pada bayi dan anak dapat diperkenalkan dalam jumlah sedikit.
Pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari bahan makanan
lain yaitu sumber karbohidrat, protein hewani, dan protein nabati. Masalah
defisiensi mineral pada bayi dan anak yang terbesar adalah defisiensi zat besi
dan seng. Sumber zat besi dan seng yang berasal dari protein hewani lebih
mudah diserap misalnya daging merah dan hati ayam.

g. Berikan makanan selingan yang bergizi kepada anak 1-2 kali sehari sesuai
keinginan bayi dengan tekstur disesuaikan dengan keterampilan
oromotor/mengunyah dan menelan. Misalnya makanan selingan misalnya puding
susu, puding santan kacang hijau kepada anak 1-2 kali sehari sesuai keinginan
bayi. Selingan diutamakan berupa makanan padat gizi.
h. Lumatkan makanan agar dapat dengan mudah dikunyah dan ditelan bayi,
tingkatkan bertahap teksturnya sesuai kemampuan bayi.
i. Saat berusia 8 bulan, anak sudah dapat dilatih agar bisa makan sendiri. Sangat
penting untuk pemberian makanan yang bisa dipegang anak setelah ia bisa duduk.
j. Lanjutkan pemberian ASI.
k. Makanan harus disiapkan dan disimpan di tempat yang bersih agar tidak
terkontaminasi sehingga terhindar dari diare dan penyakit lainnya.

4
 Usia 9 sampai 11 bulan
a. Dalam satu hari bayi diberikan 3-4 kali makanan utama.
b. Kebutuhan energi per hari untuk anak 6-11 bulan adalah 800 kkal (AKG, 2019).
ASI masih memberikan 50-70% dari total kebutuhan energi per hari. Sehingga
jumlah energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari sekitar 300 kkal
(WHO/PAHO, 2003).
c. Setiap kali makan MP ASI diberikan ½ mangkok (125 ml) meningkat bertahap
sampai ¾ mangkok ukuran 250 ml (200 ml).
d. Berikan makanan selingan 1 sampai 2 kali sehari. Contoh makanan selingan
misalnya puding susu, puding buah, puding roti, perkedel kentang, nagasari,
kroket, kue lumpur, mangga, alpukat, pisang, jeruk, pepaya, dan lain-lain.
Selingan diutamakan berupa makanan padat gizi.
e. Lanjutkan pemberian ASI hanya sebagai minuman dengan frekuensi hanya 3-4
kali sehari.
f. Sebaiknya tidak memberikan makanan manis sebelum waktu makan sebab dapat
mengurangi napsu makan.
g. Makanan harus disiapkan dan disimpan di tempat yang bersih agar tidak
terkontaminasi, sehingga terhindar dari diare dan penyakit lainnya.

 Usia 6 sampai 23 bulan Tidak Mendapat ASI


Prinsip pemberian makan bayi dan anak yang tidak mendapat ASI sesuai dengan
bayi dan anak yang mendapat ASI tetapi diperlukan tambahan, yaitu

1. Dalam satu hari bayi dan anak diberikan tambahan 1-2 kali makan ekstra, selain
makanan utamanya sesuai usianya.
2. Jumlah dan variasi setiap kali makan MP ASI diberikan sesuai kelompok usianya.
3. Makanan selingan dapat diberikan 1-2 kali.
4. Penambahan 1-2 gelas 250 ml susu segar atau susu formula dan 2-3 kali cairan
(air putih, kuah sayur, dll) per hari dapat diberikan, terutama pada saat cuaca
panas.

2. Fungsi dan Tujuan Gizi untuk Bayi


 Fungsi Gizi untuk Bayi:
1. Bayi tumbuh normal dan sehat.

5
2. Menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh bayi.
3. Memaksimalkan pertumbuhan pada bayi.
4. Menyempurnakan perkembangan otak dan fisik bayi.

 Tujuan Gizi untuk Bayi


1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya.
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi
4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan
dan makanan yang baik.

3. Makanan Selain ASI yang Direkomendasikan untuk Bayi (MP-ASI)


Pemberian Makanan Pendamping ASI (Complementary Feeding) adalah proses
pemberian makanan dan cairan lainnya yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan
ketika ASI saja tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizinya (PAHO, 2003
dan UNICEF, 2013). Saat bayi berusia 6 bulan atau lebih, sistem pencernaannya sudah
relatif sempurna dan siap menerima MP-ASI. Beberapa enzim pemecah protein seperti
asam lambung, pepsin, lipase, dan amilase baru akan diproduksi sempurna. Saat bayi
belum memasuki 6 bulan, sel-sel sekitar usus belum siap menerima kandungan
makanan, seingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadilah
alergi dan obesitas di kemudian hari, bahkan dapat menyebabkan penyumbatan saluran
cerna dan harus dilakukan pembedahan (Coutsoudi and Bentley, 2004).

MP ASI harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral


dalam jumlah yang cukup.

 Karbohidrat dapat diperoleh dari bahan makanan pokok seperti beras, biji-
bijian, jagung, gandum, sagu, dan umbi-umbian.
 Protein hewani dapat diperoleh dari unggas, hati, telur, ikan, daging sapi, susu
dan produk olahannya. Sumber protein hewani mengandung asam amino yang
lengkap dan mineral dengan bioavailabilitas yang baik, serta memiliki daya
serap yang baik. Sehingga pemberian protein hewani dalam MP ASI
diprioritaskan.

6
 Protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai,
kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, tempe, tahu, dll. Kacang-kacangan
mengandung asam fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dan
mineral. Asam fitat akan berkurang dengan proses pengolahan seperti
perendaman, pemanasan, dan fermentasi (contohnya tempe dan tahu).
 Lemak sebagai sumber energi yang efisien. Penggunaan/penambahan sejumlah
lemak saat pengolahan misalnya minyak/santan pada MP ASI akan memberikan
tambahan kandungan tanpa meningkatkan volume MP ASI. Lemak dapat
diperoleh dari berbagai jenis minyak (minyak kelapa sawit, minyak bekatul,
minyak wijen, dll), margarin, mentega, santan dan bahan makanan lainnya yang
berasal dari bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati. Sebagai sumber
protein hewani, ikan juga mengandung asam lemak esensial (omega 3, omega
6) yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak. Contoh ikan yang banyak
mengandung asam lemak esensial antara lain ikan laut dalam, misalnya ikan
kembung, ikan tongkol, ikan tuna, ikan sardin, ikan tenggiri, ikan kerapu, dan
ikan salmon.
 Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh. Buah dan sayuran merupakan
sumber (Vitamin A dan Vitamin C), terutama yang berwarna kuning, orange
dan hijau, tetapi kandungan seratnya tinggi. Kebutuhan serat bayi dan anak
sangat sedikit (IOM, 2005) maka pemberian buah dan sayur pada bayi dan anak
dapat diperkenalkan dalam jumlah sedikit. Pemenuhan kebutuhan vitamin dan
mineral dapat diperoleh dari bahan makanan lain yaitu sumber karbohidrat,
protein hewani, dan protein nabati. Masalah defisiensi mineral pada bayi dan
anak yang terbesar adalah defisiensi zat besi dan seng. Sumber zat besi dan seng
yang berasal dari protein hewani lebih mudah diserap misalnya daging merah
dan hati ayam.

7
Tabel. Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak (usia 6-23 bulan) yang mendapat ASI
dan tidak mendapat ASI

Jumlah
Energi dari
Jumlah setiap
MP-ASI yang Konsistensi/Tekstur Frekuensi
Usia kali makan
dibutuhkan
per hari
Mulai dengan
2-3 sendok
makan setiap
kali makan,
Mulai dengan bubur
2-3 kali setiap tingkatkan
6-8 bulan 200 kkal kental, makanan
hari. secara bertahap
lumat
hingga ½
mangkok
berukuran
250ml (125ml)
½-¾
Makanan yang
mangkok
dicincang halus dan 3-4 kali setiap
9-11 bulan 300 kkal ukuran 250ml
makanan yang dapat hari
(125ml -
dipegang bayi
200ml)
3-4 kali setiap ¾ - 1 mangkok
12-23 bulan 550 kkal Makanan keluarga
hari ukuran 250 ml
Sesuai dengan
kelompok usia
Sesuai dengan dengan
kelompok usia penambahan 1-
Jika tidak Jumlah kalori Tekstur/konsistensi
dan 2 gelas susu
mendapat ASI sesuai dengan sesuai dengan
tambahkan 1-2 per hari
(6-23 bulan) kelompok usia kelompok usia
kali makan (250ml) dan 2-
ekstra 3 kali cairan
(air putih, kuah
sayur, dll)

8
Tabel Jenis MP-ASI untuk Bayi

Usia Jenis MP-ASI


Pure pisang, Bubur susu labu kuning, Pure
6 – 8 bulan wortel, Pure kentang susu, Sari lemon, dan
Pure Alpukat
Nasi lunak hati ayam, Bubur tahu beras
9 – 11 bulan merah, Pure kentang kacang polong, dan
Bubur kentang tempe
Tim kentang keju, Nasi tim ayam sayuran,
12 – 23 bulan Bubur oat pisang, Tim bihun tahu, dan Nasi
tim jagung tempe

 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian MP-ASI

Pada saat pemberian MP ASI perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini:
a. Perlu mengenali tanda kesiapan bayi dalam menerima makanan padat seperti:
1) Reflek menjulurkan lidah sudah mulai berkurang
2) Reflek muntah sudah mulai melemah
3) Kepala sudah tegak dan dapat duduk dengan bantuan
b. Tanda lapar pada bayi dan anak:
1) Gerakan menghisap atau mengecapkan bibir
2) Membuka mulut ketika melihat sendok/makanan
3) Memasukkan tangan ke mulut atau menangis
4) Mencondongkan tubuh ke arah makanan atau berusaha menjangkaunya
c. Tanda kenyang pada bayi dan anak:
1) Memalingkan muka
2) Menutup mulut dengan tangannya
3) Rewel atau menangis dan tertidur
 Pemberian MP ASI memenuhi syarat sebagai berikut
a. Jadwal makan termasuk makanan selingan teratur dan terencana
b. Lama makan maksimum 30 menit

9
c. Hindari memaksa meskipun hanya makan 1- 2 suap (perhatikan tanda
lapar dan kenyang)
d. Hindari pemberian makan sebagai hadiah
e. Hindari pemberian makan sambil bermain atau nonton televise
f. Jika 15 menit bayi menolak makan, mengemut, hentikan pemberian
makan
g. Bayi distimulasi untuk makan sendiri dimulai dengan pemberian
makanan selingan yang bisa dipegang sendiri
 Manfaat
Manfaat MP ASI dalam pemberian makan bayi dan anak antara lain:
 Memenuhi kekurangan zat gizi makro dan zat gizimikro (terutama
Vitamin A, zat besi, dan Zinc) padaASI yang sudah mulai berkurang
saat usia 6 bulan.
 Protein hewani diutamakan dalam pemberian MPASI untuk mencegah
terjadinya anak stunting(pendek).

C. Kebutuhan Gizi Pada Anak-Anak

1. Jenis Gizi untuk Anak-Anak dan Batasan Usianya

a) Anak Usia 2 – 5 Tahun

Pertumbuhan anak membutuhkan pangan sumber protein dan sumber lemak kaya
Omega 3 seperti DHA, EPA yang banyak terkandung dalam ikan. Anak-anak
dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua jenis pangan tersebut
mempunyai kualitas protein yang baik. Tempe dan tahu merupakan sumber protein
nabati yang kualitasnya baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

b) Anak Usia 6 – 9 Tahun


Makan pagi sangat penting untuk menambah gula darah sebagai sumber energi bagi
anak usia 6 – 9 tahun. Dalam melakukan makan pagi atau sarapan sebaiknya dipenuhi
kebutuhan zat gizi bukan hanya karbohidrat saja tetapi juga protein, vitamin dan
mineral. Sarapan pada anak sekolah sebaiknya dilakukan pada jam 06.00 atau sebelum
jam 07.00 yaitu sebelum terjadi hipoglikemia atau kadar gula darah sangat rendah.
Menu yang disediakan sangat bervariasi selain sumber karbohidrat yang berupa nasi,

10
mie, roti, umbi juga sumber protein seperti telur, tempe, olahan daging atau ikan,
sayuran dan buah.
Tempe selain sebagai sumber protein juga sebagai sumber vitamin asam folat dan
B12 serta sebagai sumber antioksidan. Tempe, kacang-kacangan dan tahu tidak
mengandung kolesterol. Konsumsi tempe sekitar 100g (4 potong sedang) per hari
cukup untuk mempertahankan tubuh tetap sehat dan kolesterol terkontrol dengan baik.
Susu dan hasil olahannya (yogurt, keju dll) merupakan minuman atau makanan
dengan kandungan zat gizi yang cukup lengkap yang setara dengan telur. Konsumsi
ikan, telur, dan susu bagi kelompok anak usia 6-9 tahun sangat membantu untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta peningkatan daya ingat dan kognitif di sekolah.
c) Anak Usia 10 – 18 Tahun
Secara umum anak usia 10-19 tahun telah memasuki masa remaja yang mempunyai
karakteristik motorik dan kognitif yang lebih dewasa dibanding usia sebelumnya.
Anak remaja laki–laki pada umumnya menyukai aktivitas fisik yang berat dan
berkeringat. Dari sisi pertumbuhan linier (tinggi badan) pada awal remaja terjadi
pertumbuhan pesat tahap kedua. Hal ini berdampak pada pentingnya kebutuhan
energi, protein, lemak, dengan contoh sumber alpukat, minyak zaitun, telur; air,
kalsium, magnesium, vitamin D dan vitamin A yang penting bagi pertumbuhan.

Berikan anak makanan seperti ikan, telur, susu dan produk olahannya, daging
merah, daging ayam, guna mencukupi kebutuhan gizi proteinnya.Sumber makanan
dengan kandungan protein nabati bisa didapatkan anak dari gandum, oat, kacang-
kacangan, tahu, tempe, dan oncom.

2. Fungsi dan Tujuan Gizi untuk Anak-Anak

Nutrisi atau gizi merupakan faktor mutlak yang diperlukan oleh tubuh dalam proses
tumbuh kembang. Kebutuhan nutrisi untuk setiap orang berbeda-beda dipengaruhi
oleh usia, jenis kelamin, dan aktifitas. Nutrsi yang dibutuhkan anak usia dini tidak
sama dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak
dibandingkan orang dewasa. Hal ini karena anak prasekolah masih dalam fase tumbuh
kembang. Anak usia dini disebut juga dengan masa prasekolah, dikarenakan pada
masa ini anak mulai melatih berbagai gerakan refleks fisik motorik, dan panca
inderanya, sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya yaitu
pendidikan dasar. Selain itu, pada anak usia dini mulai belajar tentang berbagai hal di

11
lingkungannya. Rasa ingin tahu yang besar, dan aktifitas yang banyak harus diimbangi
dengan nutrisi yang bergizi.

Pada masa 1-5 tahun (balita) kebutuhan nutrisi anak menjadi lebih meningkat dari
sebelumnya, hal ini dikarenakan pada periode ini banyak melakukan dan menemukan
hal-hal baru. Dalam hal ini nutrisilah yang memgang peran yang sangat besar pada
tubuhnya.

Adapun fungsi dan tujuan gizi untuk anak usia dini adalah sebagai berikut :

a. Perkembangan Otak
Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan
metabolisme otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, hingga dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan
badan dan membuat manusia bertubuh kerdil dan diikuti oleh ukuran otak yang
berkurang dan berdapat pada kecerdasaan anak. Pertumbuhan otak dan sel saraf
berlangsung sangat cepat sejak dari janin hingga bayi dilahirkan ke dunia dan
menjadi bayi. Umunya gangguan masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan
membawa dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak
akan sulit untuk memiliki konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelah
secara mental, tidak berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang
rendah. Ditinjau dari segi struktur dan fungsinya otak manusia merupakan jaringan
yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan
nutrisi yang berasa dari makan yang dikonsumsi.

b. Perkembangan Motorik
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan
menyebabkan keterlambatan pada perkembangan motorik yang meliputi
perkembangan emosi dan tingkah laku. Anak yang mengalami gangguan tersebut
biasanya akan menarik diri dari kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk
berkonsentrasi, dan mengakibatkan perkembangan kognitif anak akan terhambat.
Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan merupakan suatu
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal
pemberian asupan makan sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan interasi anak

12
dengan orang tua juga memberikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya
jalinan emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan anak tidak akan optimal.

3. Makanan yang Direkomendasikan untuk Anak-Anak


Menu makanan anak sebaiknya mengandung berbagai nutrisi yang penting
bagi tumbuh kembangnya. Asupan yang baik akan membantu anak supaya tidak
mudah lelah, meningkatkan daya pikir, menjaga berat badan tetap ideal dan
lainnya.
a. Protein
Membangun sel dan jaringan tubuh dan mengolah makanan menjadi energi
adalah manfaat yang bisa didapatkan dari protein. Protein dapat dengan mudah
ditemukan di dalam makanan atau minuman di sekitar kita. Termasuk di dalam
jajanan anak. Ada dua jenis sumber protein, yaitu protein hewani dan protein
nabati. Telur dan produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt, merupakan
makanan yang mengandung dari protein hewani. Sedangkan protein nabati dapat
diperoleh dari mengkonsumsi beberapa jenis buah-buahan, seperti jeruk, pisang,
dan kurma, tahu, serta tempe.

b. Karbohidrat
Pastikan setiap makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak, termasuk jajanan
anak yang sehat dan praktis, serta mengandung karbohidrat. Jangan biarkan mereka
kekurangan karbohidrat sebab nutrisi ini merupakan sumber energi utama bagi
tubuh saat melakukan berbagai kegiatan di setiap harinya.
Tidak hanya sumber energi, karbohidrat juga bermanfaat untuk mendukung
protein dan lemak saat proses pembangunan dan perbaikan jaringan tubuh.
Kurangnya karbohidrat dalam tubuh anak dapat menyebabkan mereka menjadi
lemas dan lesu ketika melakukan sesuatu, apalagi ketika anak-anak sedang aktif-
aktifnya saat masa pertumbuhan dan perkembangan. Makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi, roti, dan sereal.

c. Lemak
Selain karbohidrat, sumber energi lainnya adalah lemak. Kandungan yang
mampu menyimpan energi ini juga bermanfaat sebagai pendorong tubuh untuk
melakukan absorbsi terhadap beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
13
Ada beberapa jajanan anak yang praktis dan mengandung lemak yang dapat
diperoleh dengan mudah, yaitu susu, kacang-kacangan, dan alpukat. Perlu juga
diketahui, kita harus memastikan kadar lemak yang masuk ke dalam tubuh anak-
anak supaya kandungan lemak yang berlebihan tidak menjadi bumerang yang dapat
membahayakan kesehatannya.

d. Kalsium
Nutrisi yang satu ini dikenal sebagai penguat tulang dan gigi. Tidak hanya
itu, kalsium juga berguna saat proses pembekuan darah dan mendorong
kemampuan saraf, otot, serta jantung. Susu, yogurt, dan es krim merupakan contoh
jajanan anak yang sehat, praktis, dan memiliki kalsium.

e. Vitamin C
Menyatukan sel-sel dalam tubuh, memperkuat dinding pembuluh darah,
mempercepat pemulihan luka, dan melawan flu adalah tugas Vitamin C. Ternyata,
yang mampu memperkuat tulang dan gigi bukan hanya kalsium, tapi juga vitamin
C. Vitamin ini dapat dengan mudahnya ditemukan di beberapa buah potong yang
dapat digunakan sebagai jajanan sehat yang praktis, seperti pepaya, mangga, dan
melon.
Berikut adalah beberapa jajanan sehat yang bisa dibuat di rumah:

 Telur gulung

 Sosis mie

 Makaroni telur

 Pizza mini

 Jamur crispy

 Cireng

 Es mambo

 Donat

 Bakso goreng

14
D. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Gizi

Malagizi atau lebih dikenal sebagai malnutrisi adalah suatu kondisi medis pada
seseorang yang disebabkan oleh asupan gizi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Malagizi didefinisikan sebagai kekurangan, kelebihan, atau
ketidakseimbangan energi, protein, atau nutrisi lainnya yang berdampak buruk pada
jaringan tubuh dan bentuk tubuh. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan hambatan
pertumbuhan dan kekurangan berat badan sedangkan kelebihan gizi dapat
menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Di beberapa negara berkembang,
kelebihan gizi dalam bentuk obesitas mulai muncul dengan jumlah yang sama dengan
orang kekurangan gizi.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas kelompok kami kami dapat menyimpulkan bahwa gizi
adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Air
susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi
juga memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kelebihan maupun kekurangan gizi merupakan hal yang buruk,oleh karena itu menjaga
keseimbangan gizi pada bayi sangatlah penting

B. Saran
Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan dan
kepedulian akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi dan balita.
Terutama pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan berpengaruh pada
perkembangan saraf dan otak maupun respon baik pada anak dan balita.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hasdianah, H. S. Siyoto & Y. Peristyowati. (2014). Gizi pemanfaatan gizi,diet dan

obesitas. Yogyakarta. Nuha Medika.

Rahmi Putri. Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini. Jurnal

Pendidikan Anak Bunayya. 2019. Vol : 5 No : 1

https://media.neliti.com/media/publications/275188-hubungan-asupan-zat-gizi-makro-

dan-penge-f6cb0df2.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Malnutrisi

Auliana Rizqie, M.Kes. (2011). Gizi Seimbang dan Makanan Sehat untuk Anak Usia

Dini

Misrawatie GOI. Gizi Bayi. Poltekkes Kemenkes Goromtalo

Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat., Pedoman

Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)., 2019., Jakarta, Indonesia

Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.,

Pedoman Gizi Seimbang (Pedoman Teknis Bagi Petugas Dalam Memberikan

Penyuluhan Gizi Seimbang., 2014., Jakarta, Indonesia

17

Anda mungkin juga menyukai