Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK PRA SEKOLAH, ANAK


SEKOLAH DAN REMAJA

Diajurkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Gizi dan Diet

Dosen Pengampu: Enung Tati Amalia, S.Pd.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Dede Tika (32722001D20018) Firdha Rizki (32722001D20032)

Rangga .N (32722001D20076) Rijwan Mutba


(32722001D20082)

Majeda Eva (32722001D20052) M. Wildan (32722001D20056)

Saripah (32722001D20094) Shintia A. S (32722001D20096)

Tri Wulandari (32722001D20112) Wina Wati (32722001D20116)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2020-2021
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan
Rahmat dan Ridho Nya kami dapat menyelesaikan Makalah gizi dan diet
yang berjudul “Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Pra Sekolah, Anak Sekolah dan
Remaja”. Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi kriteria tugas yang diberikan serta dapat menjadi nilai tambah untuk
kami. Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
sudah terlibat dalam penyusunan makalah ini terutama kepada dosen mata kuliah
Diet dan Gzi Ibu Enung Tati Amalia, S.Pd.,M.Kes
Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami memohon maaf. Oleh sebab itu penulis menerima kritik positif dari
pembaca sebagai perbaikan bagi penulis dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini bermanfat, Akhir kata penulis ucapkan Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Sukabumi, 17 Maret 2021

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK PRA SEKOLAH.......................3

2.1 Definisi Nutrisi...............................................................................................3

2.2 Definsi Menu Seimbang Dan Anak Pra Sekolah...........................................3

2.3 Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Pra Sekolah............................4

2.4 Masalah Makan Untuk Anak Pra Sekolah.....................................................5

2.5 Cara Untuk Mengatasi Masalah Makan Untuk Anak Pra Sekolah................6

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak Usia


Prasekolah............................................................................................................8

2.7 Cara Menyusun Menu Seimbang Untuk Anak Pra Sekolah..........................9

B. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH....................12

3.1 Definisi Anak Usia Sekolah.........................................................................12

3.2 Fungsi Nutrisi Untuk Anak Usia Sekolah....................................................13

3.3 Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah...............................................13

3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Pada Anak Sekolah............................14

3.5 Gangguan Nutrisi Pada Anak Sekolah.........................................................16

ii
3.6 Upaya Peningkatan Nutrisi Pada Anak Sekolah..............................................16

C. KEBUTUHAN NUTRISI PADA REMAJA..............................................16

4.1 Tujuan Pemberian Nutrisi Terhadap Remaja...............................................16

4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Nutrisi..................................17

4.3 Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Remaja.......................................................17

4.4 Dampak Dari Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja......................................18

4,5 Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja....................................19

BAB III PENUTUP..............................................................................................20

5.1 Kesimpulan..............................................................................................20

5.2 Saran........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi


memelihara kesehatan tubuh (Tsu, 2012). Kebutuhan akan nutrisi dan
cairan sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi dan cairan
dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi
(Limbong, Kawilarang, Neghe & Macpal, 2012). Tubuh kita terbentuk
dari zat-zat yang berasal dari makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan
masukan makanan yaitu untuk memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh.
Zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan memelihara
jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur pekerjaan di dalam tubuh,
dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit (Jauhari, Nasution,
2013).
Untuk memenuhi kebutuhan energi ini, anak-anak membutuhkan
makanan yang berenergi tinggi dan juga diet yang seimbang dan bervariasi
untuk menyediakan gizi yang cukup sebagai bahan bakar yang memadai
untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Khususnya anak-anak pra
sekolah membutuhkan banyak protein, zat besi, kalsium, vitamin A dan
vitamin D (Croom, Kassianos, 2010). Menciptakan kesehatan yang baik
dan kecerdasan anak maka faktor yang paling penting untuk mendukung
adalah nutrisi, dimana apabila terjadi kekurangan nutrisi maka dapat
menyebabkan berat badan kurang, mudah terserang penyakit, badan letih,
penyakit defisiensi gizi, malas, terhambat pertumbuhan dan perkembangan
baik secara fisik, psikomotor, maupun mental (Sihombing, Lubis,
Sudaryati, 2015).
1.2. Rumusan Masalah

1
2

A. Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Pra Sekolah


1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi??
2. Apa yang dimaksud dengan menu seimbang dan anak pra sekolah??
3. Apa saja pemberian makanan tambahan untuk anak prasekolah??
4. Apa saja masalah makan untuk anak prasekolah??
5. Apa saja faktor-Faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan anak
usia prasekolah??
6. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah makan untuk anak pra
sekolah??
7. Bagaimana cara menyusun menu seimbang untuk anak pra sekolah??
B. Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah
1. Apa yang dimaksud dengan usia anak sekolah??
2. Apa saja fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah??
3. Apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah??
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi nutrisi pada anak sekolah??
5. Apa saja gangguan nutrisi pada anak sekolah??
6. Bagaimana upaya peningkatan nutrisi pada anak sekolah??
C. Kebutuhan Nutrisi Pada Remaja
1. Apa tujuan pemberian nutrisi terhadap remaja??
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan nutrisi??
3. Bagaimana kebutuhan akan zat gizi pada remaja??
4. Apa saja dampak dari kekurangan gizi pada usia remaja??
5. Bagaimana cara mengatasi masalah nutrisi pada usia remaja??

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan nutrisi pada anak pra


sekolah
2. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan nutrisi pada anak
sekolah
3. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan nutrisi pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK PRA SEKOLAH

2.1 Definisi Nutrisi

 Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk


dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi di
peroleh dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan. dan seringkali di
sebut dengan istilah sari-sari makanan.  Nutrisi terbagi dalam 2 golongan, yaitu
makronutrisi dan mikronutrisi.

Makronutrisi adalah adalah nutrisi yang di butuhkan tubuh dalam jumlah


yang besar dan biasanya berfungsi sebagai sumber energi. Yang termasuk
makronutrisi adalah: karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan, Mikronutrisi
adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit dan berfungsi untuk
mendukung proses metabolisme tubuh. yang termasuk kedalam mikronutrisi
adalah: vitamin, mineral dan air.

Adapun pengertian nutrisi merupakan proses pengambilan zat-zat


makanan penting (Nuwer, 2008) atau Nutrisi ini merupakan substansi organik
yang dibutuhkan organisme sebagai fungsi normal dari sistem tubuh,
pertumbuhan serta juga  pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Dan, Nutrisi
ini berbeda dengan makanan, makanan merupakan segala sesuatu yang kita makan
sedangkan untuk nutrisi ialah apa yang terkandung di dalam makanan tersebut
(Uri, 2008).

2.2 Definsi Menu Seimbang Dan Anak Pra Sekolah

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan ”hidangan”. Menu
seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah
dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna

3
4

pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta


pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2005).

Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh


akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu
seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang
dengan makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi
kecukupan gizi (Almatsier, 2005).

Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang memenuhi


kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
(Depkes RI, 2006)

Sedangkan, Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak.


Masa kanak-kanak meliputi masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir.
Masa prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. 
Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi
yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air
yang harus dikonsumsi secara seimbang.

Ciri-ciri anak pra sekolah, yaitu :

1. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat
memilih  makanan yang disukai.
2. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah
maupun sekolah.
3. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan

2.3 Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Pra Sekolah

Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu komponen penting


Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan program yang dirancang oleh
pemerintah. PMT sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif
dan sebagai sarana untuk penyuluhan merupakan salah satu bentuk kegiatan
pemberian gizi berupa makanan dari luar keluarga, dalam rangka program UPGK.
5

Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi


pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan
kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta
yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah.

Diutamakan bahan makanan sumbar kalori dan protein tanpa


mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-umbian,
kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, kelapa dan hasil olahannya.

Menurut Departemen Kesehatan RI seperti yang dikutip oleh Judiono (2003)


bahwa prasyarat pemberian makanan tambahan pada anak usia pra sekolah adalah
nilai gizi harus berkisar 200 – 300 kalori dan protein 5 – 8 gram, PMT berupa
makanan selingan atau makanan lengkap (porsi) kecil, mempergunakan bahan
makanan setempat dan diperkaya protein nabati/hewani, mempergunakan resep
daerah atau dimodifikasi, serta dipersiapkan, dimasak, dan dikemas dengan baik,
aman memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan. Pemberian makanan tambahan
(PMT) diberikan dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu selama 100 – 160
hari. Adapun komposisi bahan makanan untuk PMT, antara lain:

1. Protein Nabati
2. Protein Hewani
3. Hidrat Arang (Karbohidrat)
4. Sayuran
5. Buah-buahan

2.4 Masalah Makan Untuk Anak Pra Sekolah

Anak-anak pra sekolah sering dianggap sedang memasuki fase susah makan.
anak seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari), sehingga
harus lebih banyak mengasup makanan. sedangkan masalah makanan pada anak
pada umumnya adalah kesulitan makanan, kesulitan makan dan kurangnya nafsu
makan.Kesulitan  makan juga timbul jika alat pencernaan  mengalami kelainan
maupun bila  reflex-refleks yang berhubungan dengan makan terganggu.
6

 Permasalahan Prasekolah adalah bahwa pada usia ini seorang anak


merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil dan memilih
makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan
disamping kemampuan menerima berbagi  jenis makanan juga masih terbatas.
Apabila dikaitkan dengan kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap
berbagai penyakit infeksi terutama apabila kondisinya kurang gizi.

Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut


Palmer dan Horn yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :

1. Kelainan neuro-motorik,berupa retardasi mental, kelainan otot,


inkoordinasi alat-alat tubuh, kelainan esophagus (saluran menelan) dan
lainnya.
2. Kelainan kongenital, kelainan ini mencakup kelainan yang
berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah, saluran pencernaan,
menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan
muntah-muntah.
3. Kelainan gigi-geligi, kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi
yaitu tanggal, akan menyulitkan anak mengunyah atau mengigit
makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.
4. Penyakit infeksi akut dan menahun, pada infeksi akut saluran nafas
bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan (anoreksia) dan
sulit menelan. Infeksi ini mempersukar anak untuk menerima makanan.
5. Defisiensi nutrien/gizi, defisiensi golongan yang pokok seperti kalori
dan protein menimbulkan gejala anoreksia karena produksi enzim
pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan
apatis.
6. Kelainan psikologik, disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua
dalam hal mengatur makan anaknya

2.5 Cara Untuk Mengatasi Masalah Makan Untuk Anak Pra Sekolah
7

Upaya untuk mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab


kesulitan makan. adapun upaya-upaya tersebut, antara lain:

1. Upaya dietetik, upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan


yaitu merancang makanan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengaturan makanan ialah :
 Umur dan berat badan anak
 Keadaan penyakit anak
 Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
 Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi
hidangan
 Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
2. Upaya psikologik, adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam
mengelola dan mengatur makan anak. Dapat dilakukan dengan cara
antara lain :
 Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu
perlu sabar, tenang,dan tekun.
 Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan
berikan pujian apabila anak melakukan cara makan dengna baik
serta cukup makan.
 Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan
kondisi anak sehingga memudahkan anak untuk makan.
 Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak
dengan cara, memberi porsi makan yang sekiranya anak tersebut
dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada anak karena
dapat menghabiskan makanannya.
 Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar
untuk meningkatkan variasi selera makannya.
 Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak
suka.
8

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak Usia


Prasekolah

Dalam upaya memperkenalkan kebiasaan makan yang baik perlu diperhatikan


berbagai faktor yang mempengaruhi, antara lain:

1. Jenis Kelamin, merupakan faktor yang mempengaruhi sebagaimana


pentingnya konsumsi makan seseorang, karena jenis kelamin menentukan
besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang. Laki-laki lebih banyak
membutuhkan zat tenaga dan protein dari pada perempuan, sehingga
mereka membutuhkan lebih banyak makanan.
2. Pantangan atau Alergi pada sesuatu bahan makanan juga dapat
mempengaruhi kebiasaan makan anak, misalnya larangan terhadap bahan
makanan seperti telur, ikan atau daging, padahal anak sangat
membutuhkan bahan makanan tersebut guna memenuhi kebutuhan gizi.
Pantangan pada anak sebagian besar hanya pada jenis makanan tertentu
seperti telur, susu dan udang, sehingga masih banyak alternatif pangan lain
yang dapat diberikan kepada anak..
3. Pekerjaan Ibu, pekerjaan Ibu tidak memiliki pengaruh terhadap
kebiasaan makan anak diakibatkan karena walaupun sebagian waktu ibu
dihabiskan untuk bekerja, ibu masih dapat meluangkan waktu untuk
memberikan perhatian terhadap makanan anak. Seperti menyiapkan
sarapan dan bekal makan siang sebelum berangkat kerja, menyiapkan
makanan dirumah dan sebagainya, sehingga makanan yang dikonsumsi
anak tetap dapat memenuhi kecukupan gizi seimbang mereka.
4. Pengetahuan Ibu, tingkat pendidikan ibu merupakan faktor penting yang
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dan melakukan tindakan.
Semakin tinggi pendidikan ibu akan semakin tinggi tingkat pengetahuan
gizinya yang berpengaruh pada pemilihan bahan makanan untuk
dikonsumsi anak. Tingkat pengetahuan ibu mempengaruhi bagaimana
9

seorang ibu memiliki infomasi khususnya pada konsumsi makanan yang


baik.
5. Jumlah Anggota Keluarga, ada beberapa sebab mengapa jumlah anggota
keluarga tidak berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak, salah satu
diantaranya karena walau terdapat jumlah yang besar dalam satu keluarga
namun memiliki pendapatan yang cukup, maka keluarga memiliki
kemampuan lebih dalam ketersediaan makanan untuk anak.
6. Tingkat Pendapatan Orang Tua, tingkat pendapatan orang tua dapat
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan anak.
Pendapat orang tua berpengaruh dalam kemampuan orang tua dalam
pengadaan makanan bagi anak-anak mereka. Semakin tinggi pendapatan
orang tua semakin baik kebiasaan makannya, hal ini disebabkan karena
dengan pendapatan yang cukup maka keluarga lebih leluasa dalam
pemilihan konsumsi makan anak. Hal tersebut juga harus di ikuti oleh
pengetahuan ibu yang cukup terhadap kecukupan gizi, karena setiap orang
memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih jenis makanan yang
dikonsumsi. Tingkat pendapatan yang cukup tidak diimbangi dengan
pengetahuan tentang gizi yang cukup akan menimbulkan pemilihan jenis
makanan yang salah.
7. Faktor Pola Asuh Orang Tua, pola asuh yang dimaskud dalam hal ini
adalah pola asuh yang berkaitan dengan bagaimana cara orang tua
menentukan strategi untuk memberikan kontrol terhadap konsumsi
makanan anak, di mana tujuan yang diharapkan mampu menunjang
pertumbungan serta perkembangan anak. Pola asuh yang baik dapat
menjadi faktor keberhasilan dalam menentukan hasil yang baik bagi anak
mereka

2.7 Cara Menyusun Menu Seimbang Untuk Anak Pra Sekolah

Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:

1. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang


10

2. Bahan makanan sumber zat pembangunan:Protein hewani: telur, ikan,


daging, susu, keju,Protein nabati : tempe, tahu.
3. Bahan makanan sumber zat pengatur :Sayuran : bayam, buncis, wotel,
tomat,Buah : pisang, pepaya, jeruk, apel

Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun dari
ketiga golongan bahan makanan di atas, dan dapat ditambahkan jenis makanan
yang dapat memperkaya rasa menu misalnya; minyak, mentega, gula. Banyaknya
kalori yang harus dikomsumsi dan jumlah kalorinya disesuaikan dengan umur
(Sulistyoningsih, 2010).

Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan


perkembangan, untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus
ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan diet
yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana makan menjadi
menyenangkan.

Tabel Makanan Panduan Untuk Anak Pra Sekolah

Kelompok makanan Disarankan porsi harian Disarankan melayani


ukuran

Sayur-sayuran 3-5 porsi  ¼ cangkir sayuran


berdaun hijau gelap, yang dimasak
Sertakan semua jenis
kuning, kacang  ¼ cangkir sayuran
secara teratur. Sering
kering dan kacang mentah cincang
sajikan sayuran hijau
polong, dan  ½ cangkir sayuran
tua. Sajikan kacang
sayuran-sayuran mentah berdaun
kering dan kacang
lainnya seperti seperti daun
polong yang dimasak
selada atau bayem
dalam beberapa kali
seminggu

Buah-buahan 2-4 porsi  ½ buah utuh


seperti pisang,
11

Sertakan buah- apel, jeruk atau


buahan atau jus irisan melon
pada mereka secara  ½ cangkir jus
teratur  ¼ cangkir dimasak
atau buah kalengan
 ¼ cangkir kismis

Sereal, nasi dan 6-11 porsi  ½ potong roti


pasta  ½ roll, biskuit atau
Termasuk beberapa
muffin
porsi produk gandum
 4 kerupuk, biskuit
harian
asin
 ¼ cangkir dimasak
sereal, nasi atau
pasta
 1/3 cangkir siap
untuk makan sereal
kering
 ¼ dari camgkir
untuk dimasal
sereal panas

Susu, yogurt dan 4 porsi  ½ cangkir susu


keju atau yogurt
 ¾ ons keju alami
 ½ ons keju
diproses

Daging unggas, 3-5 porsi  1 ons daging


ikan, kacang kering dimasak
dan kacang polong,  Unggas atau ikan
telur dan kacang-  ½ telur
kacangan
12

 ½ cangkir kacang
masak
 2 sendok makan
selai kacang

B. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK SEKOLAH

3.1 Definisi Anak Sekolah

Anak usia sekolah adalah anak yang berada pada usia-usia sekolah. Masa
usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam
hingga kira-kira usia duabelas tahun. Karakteristik utama usia sekolah adalah
mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan
bidang, diantaranya perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan
bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik (Untario, 2004).

Adapun beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:

 UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang


dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum
menikah
 American Academic of Pediatric tahun (1998) memberikan rekomendasi
yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga
usia 21 tahun.
 Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan
fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik
kesehatannya.dan, pembagian golongannya :
1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. Sekolah dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun
13

3.2 Fungsi Nutrisi Untuk Anak Usia Sekolah

Adapun fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah, antara lain:

1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal


2. Memperbaiki gizi anak
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
3.3 Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah
 Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial
tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizidalam tubuh, yaitu :

1. Memberi Energi, zat-zat gizi yang dapat memberikan energi


adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini
menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh, protein,
mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan untuk membentuk sel-se baru, memelihara, dan
mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi
dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh, protein, mineral, air, dan vitamin
deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan
sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal
saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi didalam tubuh
termasuk proses penuaan

 Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi


14

Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka
kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.

Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi


variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup
dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Dalam menyusun menu, selain AKG
perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan,
karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial
dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-
prinsip gizi seimbang, yaitu :

a. Variasi makanan
b. Pola hidup bersih
c. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
d. Aktivitas fisik
e. Pantau BB
3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang


optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan
maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar
atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta
kebutuhan fisik anak. Adapun faktor lain yang mempengaruhi gizi pada usia anak
sekolah, yaitu:

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan


Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan
mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu
15

yang berbeda namun saling berkaitan. Makanan yang kaya akan


nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan
yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan
gizi sangat berpengaruh disini
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga
akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah
merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan
waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu
perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang
aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi
adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu
pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini
sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada
masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi
makanan sepertinya harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat
mengkonsumsi makanan- makanan yang sedang ia perlukan untuk
masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh
anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan
mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk
mengkonsumsinya
3.5 Gangguan Nutrisi Anak Usia Sekolah
16

Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara
lain:

 Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi


kebutuhannya per hari.
 Gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi.
 Kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan
membuat anak rentan terhadap infeksi.
 Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula
berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga.
 Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan
saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.

3.6 Upaya Peningkatan Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah

WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting


School, melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan
rehabilitatif yang berkualitas adalah :

1. Promotif dan Pencegahan


2. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
3. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
4. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular

C.KEBUTUHAN NUTRISI PADA REMAJA

4.1 Tujuan Pemberian Nutrisi Terhadap Remaja

Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan


anak remaja, agar mereka bisatumbuh dan berkembang dengan normal. Pola
makan yang sehat juga membantu para remajauntuk berpartisipasi lebih aktif
disekolah dan beraktivitas fisik. Banyak remaja yang mengkonsumsi kalori lebih
dari yang mereka butuhkan, namun tidakmendapat jumlah nutrisi harian yang
17

cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satukeprihatinan utama mengenai


anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat,magnesium, dan vitamin E
yang kurang dalam diet mereka.

Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk
dan bisamempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Adapun
tujuannya adalah untuk memperbaiki keadaan gizi remaja serta mengembangkan
ilmu gizi dan memupuk kesadaran gizi bagi remaja. Sehingga akan menyadari
bahwa makananyang cukup diperlukan oleh tubuh, cukup dalam memilih
makanan yang memenuhikebutuhan tubuh, sehingga dalam kebiasaan makan
sehat.

4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Nutrisi

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keadaan nutrisi usia sekolah dan


remaja:

1. Psikologis
2. Lingkungan Sekolah
3. Konsumsi makanan tidak cukup
4. Pilihan terhadap makanan
5. Tidak ada nafsu makan
4.3 Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Remaja

Banyaknya energy yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table RDA
atau Recommended Daily Allowances (RDA). Secara garis besar,remaja putra
memerlukan lebih banyak energy ketimbang remaja putri. Pada usia 16
tahunremaja putera membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun
menjadi 2.900 padausia 16-19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak pada
usai 12 tahun (2.550 kkal),kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18
tahun. Perhitungan ini didasarkan padastadium perkembangan fisiologis, bukan
usia kronologis.
18

Menurut (Wait dkk) mengajurkan penggunaan kkal/cm tinggi badan


sebagai penentu kebutuhan energy yang lebih baik. Perkiraan energy untuk remaja
putera berusia 11-18 tahun yaitu 13-23 kkal/cm, sementara remaja putri dengan
usia yang sama yaitu 10-19 kkal/cm.

Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola


tumbuh, bukan usiakronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan
ini ialah 0.29-0.32 g/cm tinggi badan. Sementara remaja putri hanya 0.27- 0,29
g/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat.
Penigkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok
karena keduamineral ini merupakan komponen penting pembentuk tulang dan
otot. Asupan kalsium yangdianjurkan sebesar 800 mg (praremaja) sampai 1.200
mg remaja.

4.4 Dampak Dari Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja

Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh
kembang yangkedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah,
pengaruh dari lingkungan pergaulan (ingin langsing). 

Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status giziyang
optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat
besidan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan.
Dari keduamasalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan
status gizinya, karenaremaja putri membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang
yang optimal dan remaja putri perlu suplementasi gizi guna meningkatkan status
gizi dan kesehatannya.

Sedangkan, Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone pada


remaja serta hormon testosteron pada remaja pria terjadi dengan pesat pada
masa ini. Jika tidak diimbangi dengan perawatantubuh yang baik, terutama
kebersihan badan dan asupan nutrisi yang baik, peningkatan kadarhormon tersebut
bisa mengakibatkan munculnya jerawat yang sering kali
mengganggu penampilan. 
19

Hal ini terjadi akibat kurangnya mengkonsumsi Vitamin A, C, dan E yang 
banyak terdapat pada bit, sayur-sayuran, buah-buahan

4.5 Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja

Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan


penanggulangan masalahgizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain:

a. Program Edukasi Gizi, upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja


lebih efektif dilakukan di sekolah, khususnyaSekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA),karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan
cepat (growth spurt ) setelah pertumbuhan pada masa balita.
b. Program Suplementasi Gizi,.Suplementasi gizi adalah satu atau
lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanansehari-hari
dengan harapan terpenuhi kebutuhan gizinya. Contoh: melalui
pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan
vitamin A.
c. Program Fortifikasi Bahan Makanan, Fortifikasi adalah
penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan
tujuan agarmasyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat
gizi tersebut. Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan
makanan yang biasa dikonsumsi olehmasyarakat dan iodium pada
garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

 Masa prasekolah, anak usia sekolah dan remaja adalah masa dimana seorang
anak sedang berproses dalam hal bertumbuh dan berkembang.  Anak pada usia ini
dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial
mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus
dikonsumsi secara seimbang.  Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan
penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh 
pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak  berbeda-beda. Sehingga,
penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting untuk mencapai
pertumbuhan optimal.

5.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jaug dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari rekan-rekan yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah selajutnya.

20
21

DAFTAR PUSTAKA

Devi. 2020. Makalah Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah. [Online] July 2020.
[Dikutip: 24 Maret 2021.] https://idoc.pub/documents/makalah-kebutuhan-
nutrisi-anak-usia-sekolah-vnd5vwg099lx.

Dr. Suparyanto, M.Kes. 2012. KONSEP DASAR MENU SEIMBANG. [Online] 20


Febuari 2012. [Dikutip: 22 Maret 2021.] https://dr-
suparyanto.blogspot.com/2012/02/konsep-dasar-menu-seimbang.html.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MAKAN ANAK USIA


PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DITINJAU DARI CAPAIAN GIZI SEIMBANG.
Muhammad Habib Aziz Syahroni, Nugrahani Astuti, Veni Indrawati, Rita
Ismawati. 2021. Surabaya : Jurnal Tata Boga (JTB), 2021, Vol. 10. ISSN: 2301-
5012.

Hayati. 2014. MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI ANAK PRASEKOLAH. [Online] 16


November 2014. [Dikutip: 22 Maret 2021.]
https://itayah21.blogspot.com/2014/11/kebutuhan-nutrisi-untuk-anak-pra-
sekolah.html.

Mokoginta, Dinda Andjaly. MAKALAH GIZI PADA REMAJA. [Online] [Dikutip: 24


Maret 2021.]
https://www.academia.edu/38015317/MAKALAH_gizi_pada_remaja_docx.

Ramadhan. 2009. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) ANAK USIA


PRASEKOLAH. [Online] 10 Febuari 2009. [Dikutip: 22 Maret 2021.]
https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/02/10/pemberian-makanan-
tambahan-pmt-balita/.

Anda mungkin juga menyukai