Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Louisa Rau
2. Indah Lolong
3. Angel Montolalu
4. Marvillio Lempoy
5. Rofalia Suoth
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas berkat rahmat-Nya dan
tuntunan-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Zat Gizi
Makalah disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Gizi dan Diet. Makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca soal mengenai
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Gizi dan
Diet, Ns. Jeane Sumarauw, S. Kep, M. Kes. Terima kasih juga kepada semua pihak yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................................
BAB 3. PENUTUP.........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
maupun sel-sel untuk bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan
medis, gizi dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan.
Bukan hanya tentang metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit
yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat. Bukan hanya tentang
metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau
berfokus pada bagaimana cara kita mengenali proses munculnya penyakit yang
disebabkan oleh faktor bahan pangan. Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi
Zat gizi adalah senyawa dari makanan yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan
fungsinya. Pada dasarnya, terdapat dua jenis zat gizi yang penting bagi tubuh manusia,
yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam
jumlah besar oleh tubuh. Jenis gizi ini dibagi lagi menjadi makronutrien yang menyumbang
energi, seperti karbohidrat dan protein, dan yang tidak, berupa serat dan air. Mikronutrien adalah
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan terdiri atas berbagai mineral serta
vitamin.
Dalam makalah ini juga akan membahas mengenai gizi seimbang,. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, gizi
seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam
Jadi, zat gizi merupakan salah satu komponen penting dalam kelangsungan hidup
manusia, apalagi bagi masa tumbuh kembang anak-anak. Seperti yang dijelaskan di atas, zat gizi
terdiri dari berbagai macam komponen, seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin, mineral, dan
lain-lain, yang memiliki fungsinya masing-masing untuk membantu memenuhi kebutuhan tubuh
manusia dalam pemenuhan gizinya. Gizi yang seimbang diperlukan dalam mendukung juga
pemenuhan gizi tubuh kita. Tentunya, gizi seimbang telah diatur kadarnya sesuai kebutuhan tubuh
kita.
Anak sekolah menurut World Health Organization (WHO) yaitu golongan yang berusia
antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak berusia antara 7-12 tahun. Golongan ini
batasan atau norma. Di sinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pada
pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian,
Anak sekolah memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak
bergantung dengan orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa
latent, di mana apa yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung
terus untuk masa-masa selanjutnya (Gunarsa, 2006). Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah
anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika
anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan
orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
dari asupan makanan yang dikonsumsinya dimana harus mengandung zat bergizi dan seimbang.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami tujuan pemberian nutrisi untuk anak sekolah,
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak sekolah, dan syarat dakam
PEMBAHASAN
Karbohidrat adalah sumber zat gizi paling utama yang menghasilkan energi bagi
tubuh. Ikatan organik yang mengandung karbon dalam karbohidrat dapat dibakar dan
Protein adalah bagian terbesar dari jaringan tubuh. Fungsinya untuk membentuk sel-
sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini zat gizi tersebut
Mineral dan vitamin sangat diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Mineral dan
vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi (pengikatan senyawa dengan
oksigen), fungsi normal syaraf, dan otot, serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh
termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan- bahan di dalam tubuh,
seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, dan mengatur suhu tubuh, peredaran
darah, pembuangan sisa-sisa/ekskresi dan lain-lain. Zat gizi dalam proses ini dinamakan zat
pengatur.
Makna dari slogan tersebut adalah “Pola Hidup/Perilaku Gizi Seimbang” merupakan syarat
mutlak untuk mewujudkan generasi atau bangsa yang sehat, cerdas, berprestasi, unggul
bersaing sehingga menjadi perhatian dan disegani bangsa-bangsa lain dalam persahabatan
global.
tubuh beserta aktivitasnya. Anak sekolah mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan, mental
dan emosional yang sangat cepat. Makanan yang mengandung unsur zat gizi sangat
diperlukan untuk proses tumbuh kembang. Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup gizi
secara teratur, anak akan tumbuh sehat sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang
tinggi dan kebugaran untuk mengikuti semua aktivitas sehingga menjadi sumber daya
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan apa saja tujuan dari pemberian nutrisi
6. Mewujudkan generasi atau bangsa yang sehat, cerdas, berprestasi dan unggul
termasuk ciri fisik, kecerdasan/ bakat, hingga kondisi penyakit tertentu yang dapat
2. Lingkungan
perkembangan psikologis anak. Mulai dari lingkungan sekolah, tempat tingga, teman
bermain, hingga pengasuh anak. Mereka yang cenderung memberikan dampak negatif, akan
3. Pengaruh Keluarga
Peran keluarga memiliki dampak paling besar dalam mendidik anak dan menentukan
cara anak berkembang secara psikologis dan sosial. Terlepas dari apakah anak dibesarkan
oleh orang tua, kakek nenek, atau pengasuh, anak membutuhkan cinta, perhatian, dan
energi, dan cinta dalam perkembangan anak melalui kegiatan, seperti membacakan dongeng
atau cerita untuk anak, bermain bersama, dan melakukan percakapan. Hal ini akan
Kata latihan bukan berarti latihan secara fisik atau anak-anak yang sengaja melakukan
aktivitas fisik untuk membantu pertumbuh. Latihan di sini lebih pada waktu bermain dan
olahraga normal untuk membantu tubuh meningkatkan kekuatan otot dan menambah massa
tulang.
Olahraga yang tepat bisa membantu anak-anak tumbuh baik sesuai usianya. Rajin
olahraga juga membuat anak tetap sehat dan melawan penyakit dengan memperkuat sistem
imun, terutama saat bermain di luar. Ini karena bermain di luar ruah membuatnya rentan
terpapar mikroba yang membantu anak membangun ketahanan dan mencegah alergi.
2.3 Syarat dalam pemberian makanan pada anak sekolah
Kebutuhan gizi anak usia sekolah tentu berbeda dengan kelompok anak usia lain,
termasuk di masa perkembangan anak usia 6-9 tahun. Kebutuhan nutrisi pada anak harus
tercukupi dengan baik karena perkembangan kognitif anak, perkembangan fisik anak, serta
hal lainnya sedang berjalan. Sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian
Kesehatan RI, anak usia sekolah yang berkisar di umur 6-9 tahun, membutuhkan gizi harian
sebagai berikut:
Lemak: 55 gr
Karbohidrat: 250 gr
Serat: 23 gr
Air: 1650 ml
1) Vitamin
Vitamin D: 15 mcg
Vitamin K: 25 mcg
2) Mineral
Kalsium: 1000 mg
Fosfor: 500 mg
Natrium: 1000 mg
Kalium: 3200 mg
Besi: 10 mg
Seng: 5 mg
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. PGS
memiliki prinsip bahwa kebutuhan gizi setiap orang berbeda sesuai dengan jenis kelamin,
kelompok usia, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologisnya. Disamping itu, untuk mencapai gizi
yang seimbang tidak cukup hanya mengatur pola makan saja tetapi juga harus
memperhatikan aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan pemantauan berat badan. Hal ini
yang mendasari prinsip Gizi Seimbang sehingga terdiri dari 4 (empat) Pilar yang merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang masuk dengan zat gizi yang
keluar.
kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Misalnya, nasi
adalah sumber utama karbohidrat, tetapi ia tidak kaya vitamin dan mineral; sayuran dan buah-
buahan umumnya kaya vitamin dan mineral, tetapi tidak kaya kalori dan protein; ikan adalah
sumber utama protein, tetapi sedikit kalori. Dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan
maka berbagai jenis zat gizi yang penting bagi tubuh dapat dipenuhi.
Karena adanya interaksi antar zat gizi. Setiap zat gizi memerlukan zat gizi yang
lainnya untuk dapat membantu dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan karbohidrat, lemak,
Pada prinsipnya, setiap makanan yang dihidangkan mulai dari makan pagi, siang, dan
malam, serta makan selingan (camilan), harus terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur
dan buah.
Dengan hidup bersih kita dapat terhindar dari penyakit infeksi/menular. Penyakit
infeksi dan status gizi memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Seseorang yang
terkena penyakit infeksi akan mengal- ami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis
zat gizi yang masuk ke dalam tubuh berkurang. Padahal pada keadaan infeksi, tubuh
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi pen- ingkatan metabolisme,
terutama bila disertai demam. Sebaliknya, seseorang yang menderita kurang gizi akan
mempunyai risiko terkena penyakit infeksi lebih tinggi karena daya tahan tubuh menurun
setelah buang air besar dan kecil, setelah bermain, setelah memegang
c. Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin agar tidak menyebarkan
kuman penyakit.
Aktivitas fisik bermanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran,
mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot. Pada anak
sekolah, khususnya di perkotaan, kini mulai banyak dijumpai masalah kegemukan dan
obesitas.
Salah satu penyebab masalah kelebihan gizi adalah adanya ketidakseimbangan antara
asupan makanan dan aktivitas fisik, dimana asupan energi jauh lebih tinggi daripada energi
yang dikeluarkan me- lalui aktivitas fisik. Adanya pola asuh yang kurang baik dari orangtua
juga dapat menyumbang pada terjadinya kegemukan dan obesitas pada anak. Gaya hidup
santai telah menyebabkan orang memiliki aktivitas fisik yang sangat ringan. Banyaknya alat-
alat rumah tangga yang didukung dengan pengendali jarak jauh dan permainan anak serupa
video games membuat anak-anak saat ini banyak terpaku pada gaya hidup sedentari.
Kecenderungan ini tidak hanya terjadi di perkotaan tapi saat ini juga sudah melanda desa.
Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga, segala macam aktivitas seperti
bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik. Dengan melakukan aktivitas fisik
secara rutin kita dapat menyeimbangkan antara pemasukan dengan pengeluaran zat gizi
sehingga dapat melancarkan sistem metabolisme tubuh dan mencegah terjadinya kegemukan
atau obesitas.
berperan dalam mem- biasakan gaya hidup yang lebih aktif bagi para siswa. Perlu
dikembangkan serangkaian kegiatan untuk merangsang tumbuhnya rasa senang para siswa
terhadap latihan jasmani, yang pada akhirnya diharap- kan dapat terbiasa melakukan latihan
Salah satu tanda atau indikator yang menunjukkan adanya keseimbangan zat gizi di
dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk
tinggi badannya. Indika- tor tersebut dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). Untuk anak
usia sekolah, IMT harus disesuai- kan dengan umurnya untuk menentukan status gizinya.
Dengan rutin memantau BB maka kita dapat mencegah penyimbangan BB dari BB yang
iv. Tentukan status gizi peserta didik dengan IMT menurut Umur
(IMT/U) dengan menggunakan kurva pertumbuhan standar WHO
2007.
pengukuran IMT”
kondisi baik.
Kategori dan ambang batas status gizi anak usia 5 – 18 tahun berdasarkan Indeks
e. Sangat kurus : ≤ -3 SD
f. Kurus : -3 SD s/d -2 SD
g. Normal : -2 SD s/d 1 SD
i. Obesitas : > 2 SD
1. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama keluarga
Setiap hari tubuh memerlukan energi, protein, vitamin, mineral, dan serat yang
didapat dari makanan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Khususnya untuk anak sekolah, mereka membutuhkan asupan gizi yang lengkap untuk
tersebut tidak bisa didapat sekaligus dari satu kali makan. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan gizi dalam satu hari perlu dibagi dalam 3 tahap, yaitu makan pagi (sarapan),
makan siang, dan makan malam, serta dapat diselingi dengan camilan sehat.
Fungsi Protein. Untuk pertumbuhan, mempertahankan sel atau jaringan yang sudah
terbentuk, dan mengganti sel yang sudah rusak, serta sebagai sumber energi. Itulah yang
membuat protein sangat penting bagi anak sekolah dimana mereka sedang masa
pertumbuhan.
amino lebih komplit dan asam amino esensial juga lebih banyak.
konsumsi daging.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa makanan sumber protein lainnya tetap memberikan
manfaat, seperti daging dan unggas yang juga merupakan makanan sumber zat besi yang
diperlukan dalam masa per- tumbuhan; susu dan hasil olahannya yang memiliki kandungan
gizi setara telur; kacangan-kacangan dan produk olahannya sebagai sumber asam folat,
Fakta. (1). Hasil survei tingkat nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2013 menunjukkan bahwa lebih dari 95% masyarakat Indonesia (di atas usia 10 tahun) tidak
mengkonsumsi buah dan sayur sesuai dengan porsi yang disarankan, yaitu 5 porsi buah dan
sayur dalam satu hari. (2). Hasil studi oleh SEAMEO RECFON menunjukkan bahwa pada
anak-anak usia dini, preferensi terhadap sayur dan buah ternyata berpengaruh pada status
gizinya. Anak-anak yang kurang menyukai sayur dan buah ini berisiko untuk menjadi gemuk
(obesitas).
Manfaat Sayur dan Buah. Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai
macam vitamin, mineral, dan serat. Serat dibutuhkan oleh sistem pencernaan tubuh kita
karena dapat mencegah sulit buang air besar atau sembelit. Selain itu, di dalam sayur dan
buah juga terkandung berbagai vitamin dan mineral. Zat gizi ini sering luput dalam asupan
makanan kita sehari-hari karenanya dampak kekurangannya memang tidak langsung terasa
alias laten. Kekurangan vitamin dan mineral sering disebut menyebabkan hidden hunger
(kelaparan yang tersembunyi). Konsumsi buah dan sayur sering pula dikaitkan dengan
dampak positifnya dalam menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, risiko obesitas atau
kegemukan, dan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi
sayuran dan buah-buahan juga bervariasi sehingga vitamin dan mineral yang didapat juga
beragam.
Dengan membawa bekal dari rumah, anak tidak perlu makan jajanan yang sering kali
kualitasnya tidak dapat dijamin. Membawa air putih juga diperlukan untuk menjaga anak
tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Dengan membiasakan membawa bekal minum dari
rumah juga dapat mengajarkan anak untuk peduli dengan lingkungannya dengan mengurangi
Bekal yang dibawa anak sekolah tidak hanya penting untuk pemenuhan zat gizi tetapi
juga diperlukan sebagai media/alat pendidikan gizi, baik bagi orang tua maupun guru.
Melalui pilihan bekal yang sehat, anak menjadi lebih mengenal jenis makanan sehat. Guru
dapat secara berkala melakukan penilaian terhadap unsur gizi seimbang yang telah disiapkan
orangtua untuk bekal anak sekolah dan ditindak- lanjuti dengan komunikasi terhadap
orangtua.
5. Batasi konsumsi makanan cepat saji, jajanan, dan makanan selingan yang manis, asin,
dan berlemak
Sebagian besar makanan cepat saji adalah makanan yang tinggi gula, garam dam
lemak yang tidak baik bagi kesehatan. Makanan yang terlalu manis, asin, dan berlemak dapat
menyebabkan penyakit kronis di masa akan datang, seperti diabetes mellitus, tekanan darah
tinggi, dan penyakit jantung yang saat ini tidak hanya menyerang orang yang sudah tua tetapi
mulai menyerang orang usia muda yang memiliki gaya hidup tidak sehat.
6. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan
sebelum tidur
Setelah makan biasanya akan ada sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Sisa
makanan yang tidak dibersihkan akan tertinggal di gigi dan akan dimetabolisme oleh bakteri
pengeroposan/kerusakan gigi.
Sikat gigi sebelum tidur juga tidak kalah penting karena selain untuk menghilangkan
sisa makanan dari makan malam, saat malam hari bakteri perusak gigi akan lebih aktif pada
malam hari karena air liur (pelindung natural dalam mulut) berkurang sehingga bakteri lebih
leluasa berkembang.
7. Hindari merokok
halnya makan atau minum. Oleh karena itu, kebiasaan merokok dapat dihindari kalau ada
upaya sejak dini. Merokok juga dapat membahayakan orang lain (perokok pasif).
Pada saat merokok sebenarnya paru-paru terpapar dengan hasil pembakaran tembakau
yang bersifat racun. Racun hasil pembakaran rokok akan dibawa oleh darah dan akan
a. Tumpeng Gizi
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) memiliki empat lapis berurutan dari bawah ke atas,
dan semakin ke atas sema- kin kecil yang berarti pangan dilapis paling bawah dikonsumsi
paling banyak dari pangan dilapis atasnya dan pangan dilapis paling atas dikonsumsi paling
Tidak hanya menggambarkan keragaman pangan dan besar jumlah yang harus
dikonsumsi dalam satu hari, TGS juga menggambarkan prinsip 4 pilar gizi seimbang, yaitu
(1). Konsumsi beraneka ragam pangan, (2). Lakukan aktivitas fisik, (3). Jagalah kebersihan
diri, dan (4). Pantau berat badan secara rutin, seperti yang telah dijelaskan pada Sub-Bab ‘4
Mari kita bahas satu per satu dari setiap lapis Tumpeng Gizi Seimbang:
Kelompok karbohidrat ini dikonsumsi paling banyak dalam satu hari. Dalam 1 hari,
Dengan memakan sumber karbohidrat, anak-anak jadi memiliki energi untuk belajar
dan bermain.
2. Lapisan kedua:
Tumpeng lapis kedua terdiri dari 2 kelompok makanan, yaitu kelompok sayur dan
buah.
Di kelompok sayuran, berisi berbagai macam contoh sayuran yang berwarna hijau,
Di kelompok buah-buahan berisi berbagai macam contoh buah seperti pisang, apel,
porsi dalam satu hari. Dengan mengonsumsi sayur dan buah, kita akan mendapat manfaat
3. Lapisan ketiga:
Tumpeng lapis ketiga terdiri dari kelompok protein, baik protein yang berasal dari
hewan (protein hewani) mau- pun protein yang berasal dari tanaman (protein nabati).
Adapun contoh makanan dari kelompok protein antara lain ikan, daging ayam, daging
Kita disarankan untuk konsumsi makanan dari kelompok protein sebanyak 2 -4 porsi
Jenis kelompok ini hanya boleh dimakan kadang-kadang atau dengan porsi yang
sedikit saja, karena jika berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh kita, seperti
Inilah bentuk keseluruhan dari Tumpeng Gizi Seimbang yang dapat dijadikan
panduan kita untuk dapat hidup sehat dan bergizi dengan cara selalu makan makanan yang
beraneka ragam jenisnya, melakukan aktivitas fisik (baik olahraga, berjalan, bermain,
tangan dengan sabun sebelum makan salah satunya), dan memantau berat badan dengan rutin.
minuman pada setiap kali makan (misal saat sarapan, makan siang, dan makan malam).
Dari visual Piring Makanku dapat dilihat anjuran makan sehat adalah separuh (50%)
terdiri dari sayuran dan buah (porsi sayuran lebih banyak dari buah) dan separuh lagi (50%)
terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk (porsi makanan pokok lebih banyak dari lauk
pauk).
Pada visual Piring Makanku, selain informasi mengenai proporsi setiap jenis makanan
dalam sajian sekali makan, ditampikan kembali sebagai pengingat anjuran minum air putih,
cuci tangan sebelum makan, dan membatasi gula, garam dan minyak.
usia sekolah
Asupan makan harian pada anak usia sekolah sebaiknya diperhatikan untuk
membantu memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi hariannya. Pasalnya, kadang mungkin anak
susah makan atau bahkan terlalu banyak makan sehingga berpengaruh pada asupan
hariannya.
Kalau sudah begini, mungkin beberapa zat gizi anak tidak tercukupi secara optimal
atau bisa juga kelebihan. Padahal, anak di usia sekolah ini masih terus tumbuh sehingga perlu
Sebagai orangtua, sebaiknya terapkan kebiasaan makan sehat teratur sebagai fondasi
Idealnya, sarapan sebaiknya bisa memenuhi sekitar seperempat dari kebutuhan energi
anak dalam sehari. Waktu sarapan optimal yakni sebelum jam 9 pagi.
Porsi sarapan dianjurkan tidak terlalu banyak, karena ditakutkan malah akan
Meski porsi sarapan biasanya tidak sebanyak makan siang dan malam, tapi pastikan
2. Camilan
Tak jarang, anak sering merasa lapar di sela-sela waktu makannya. Di sinilah camilan
sehat untuk anak berperan sebagai pengganjal perut sebelum waktu makan tiba.
Selain itu, camilan juga bisa membantu menyumbang sejumlah zat gizi tambahan
Sayangnya, tidak semua camilan itu sehat untuk dimakan. Beberapa jenis camilan
biasanya diolah dengan tambahan gula, garam, pewarna, perasa, dan zat aditif yang
berpotensi buruk bagi kesehatan anak. Sebagai solusinya, Anda bisa menyediakan camilan
3. Makan siang
Makan siang yang biasanya berkisar di jam 12-2 siang penting untuk mengembalikan
energi anak yang hilang setelah beraktivitas sejak pagi hari. Asupan makanan di siang hari ini
juga berperan dalam mempertahankan energi anak sampai sore atau malam hari.
Berbeda dengan sarapan, porsi makan siang sebaiknya bisa mencukupi sekitar
sepertiga energi dalam sehari. Mudahnya, porsi makan siang tentu harus lebih banyak
4. Makan malam
Makan malam untuk anak sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 malam. Ini karena
proses pencernaan makanan membutuhkan waktu, sehingga jam makan malam sebaiknya
Biasakan untuk menghindari makan makanan berat di atas jam 8 malam. Jika anak
lapar setelah jam makan tersebut, Anda boleh memberikannya camilan sehat untuk
mengganjal perut.
Ambil contohnya dengan tidak mengandung banyak kalori, lemak, gula, atau garam.
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kelompok anak sekolah adalah mereka yang berada di usia 7 – 12 th atau mereka
yang berada di bangku sekolah dasar. Kelompok ini mempunyai ciri banyak bermain di
luar rumah dan melakukan aktivitas yang tinggi sehingga mempunyai risiko terpapar
Pada tahapan ini anak masih mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga
memerlukan pegangan gizi yang tepat pula. Zat gizi yang diperlukan dipenuhi dari asupan
makanan yang lengkap dan seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur dan
buah-buahan.
Risiko masalah gizi pada masa ini adalah diakibatkan oleh perilaku makan kurang
seimbang baik zat gizi makro maupun mikro serta kelebihan konsumsi pangan tinggi
Untuk mencapai kesehatan fisik yang optimal perlu penanganan yang baik antara
3.2 Saran
Kita harus memperhatikan zat gizi pada anak sekolah karena mereka memerlukan
energi besar yang sesuai dengan aktivitas dan tumbuh kembangnya. Kiranya juga makalah ini
Damayanti, Didit. 2017. Bahan Ajar Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Wiradnyani, Luh. 2016. Buku Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru
Sekolah: Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta: SEAMEO RECFON,
Kemendikbud RI
Hellosehat. 2017. “Panduan Mencukupi Kebutuhan Gizi Harian untuk Anak Usia
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/gizi-anak/
https://www.growhappy.co.id/article/hal-yang-mempengaruhi-tumbuh-kembang-anak1 >.
SehatQ. 2019. “Ini Pengertian Gizi yang Mungkin Belum Anda Pahami dan