OLEH
NIM : PO 530321919216
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”zat gisi pada anak usia
sekolah”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ilmu gizi”. Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.5pengaruh gizi terhadap kesehatan masalah yang sering muncul pada usia anak sekolah dan
remaja ...............................................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
(PENHDAHULUAN)
A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO
(World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.
Anak yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat
kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan.
makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu
keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini. Untuk itu keduanya
diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian gizi dan usia anak sekolah?
2. Apa fungsi gizi untuk anak usia sekolah?
3. Apa asupan makanan yang baik untuk anak usia sekolah?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah?
5. Apa saja Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah?
6. Apa Saja Gizi Seimbang Untuk Anak Usia Sekolah
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2. Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.
7. Mengetahui Menu Gizi Seimbang pada Anak Usia Sekolah
BAB II
(PEMBAHASAN)
A. Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir
yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat
diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang
dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian yang
luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga
mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap
sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi
adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaanya dalam tubuh,
meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transpor), metabolisme,
interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam
tubuh.
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan
digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi
dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari
mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya,
berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
- Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
- Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
- Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat,
- Pembangun dan penjaga tubuh
Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tubuh adalah protein, lemak,
mineral, dan vitamin.
- Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
2.Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar.
Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak untuk menunjang aktifitas
fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu
dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan
untuk mempelajarinya.
3.Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi,perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4. Kurang vitamin A
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan
kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan
dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
- Peningkatan konsumsi vitamin A
1. Buah Naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan sarat
beta karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2. Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah
apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih menikmati
buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3. Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A melimpah
yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan degenerasi
makula.
4. Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu kalau wortel mengantongi
segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga
bisa membuat warna mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki
warna mata yang mempesona.
5. Buah Mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah mangga yang
sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak. Beda dengan yang
masih muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya dikonsumsi
ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6. Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang mencukupi
kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi
mata dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7. Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika. Selain
Itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium dan kalsium.
8. Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan kandungan
vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk
memelihara kesehatannya sendiri.
- Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar vitamin
A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang. Vitamin A
ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat. Kecuali untuk anak-
anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan protein (kwashiorkor)
atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk memastikan bahwa dosis
tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang aman.
- Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok
makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat
diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara ini
merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada wanita
hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.
Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan
dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam
beriodium. Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang
efektif bagi bayi untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan
mental. Iklim yang panas serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang
lazim di Indonesia dapat menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau
bahkan menghilangkan kandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya pada
proses pembuatan briket garam dengan pembakaran.
Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.
Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan
adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan untuk anak antara lain:
Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,
Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak.
Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.
A. Kesimpulan
Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia
sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola makan
anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak dijual di
sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat dikatakan
bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.
Asupan gizi yang buruk dapat berakibat fatal apabila terus dibiarkan, defisiensi kalori
yang dihasilkan protein akan menimbulkan penyakit seperti marasmus dan kwashiorkor,
defisiensi zat besi akan mengganggu kerja hemoglobin dalam transportasi O 2 keseluruh
tubuh, defisiensi zat seng akan mengganggu proses metabolism protein. Selain itu, buruknya
status gizi anak sekolah semakin memperburuk kondisi bangsa Indonesia karena generasi
penerusnya tidak produktif. Perbaikan status gizi dengan asupan gizi yang baik akan
memberikan banyak perubahan. Orang tua saat ini terlalu membiarkan anaknya
mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah. Membiasakan anak untuk sarapan pagi sebelum
berangkat sekolah merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemungkinan anak
membeli makanan di luar rumah.
B. Saran
Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi dan
mengajarkan anak untuk mengonsumsi atau memilih makanan yang bergizi. Pendekatan
yang baik dengan anak dan komunikasi atau cara penyampain pendidikan dasar mengenai
makanan yang bergizi dapat membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau
jajanan. Perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan terutama pada jajanan dan
makanan kesukaannya. Makanan yang diberikan saat dirumah hendaknya memperhatikan
nilai gizi dengan menyesuaikan kondisi social ekonomi keluarga.
Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan guna memberikan pendidikan dasar dan
pengawasan secara aktif mengenai makanan atau jajanan yang baik dikonsumsi dan tidak
baik untuk dikonsumsi. Perlu pengawasan di sekitar lingkungan sekolah akan jajanan yang
bergizi dan tidak bergizi dan melarang pedagang di sekitar sekolah menjual makanan yang
tidak bergizi.
Perlu penanganan secara khusus dari pemerintah untuk menangani permasalahan ini.
Sosialisasi mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar dapat dilakukan
sebagai upaya promotif untuk meningkatkan status gizi anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
- Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
- Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
- Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
- Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI L.
- Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
- Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses 16
Desember 2012.