Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ZAT GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH

OLEH

NAMA :ERNA EN SYNTIA DIMA LADO

KELAS : PPN TING. 2

NIM : PO 530321919216

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG JURUSAN

KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”zat gisi pada anak usia
sekolah”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ilmu gizi”. Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................2

2.1 Pengertian Gizi ......................................................................................................2

2.2 Prinsip gizi pada anak usia skolah..........................................................................3

2.3 faktor yang mempengaruhi gisi seimbang..............................................................3

2.4 Kebutuhan gizi seimbang .......................................................................................4

2.5pengaruh gizi terhadap kesehatan masalah yang sering muncul pada usia anak sekolah dan
remaja ...............................................................................................................................5

2.6 Contoh menu gizi seimbang pada anak sekolah.....................................................6

2.7 Anjuran-anjuran jumlah porsi makan ....................................................................7

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7

3.2 Saran.......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

(PENHDAHULUAN)

A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO
(World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.

Anak yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat
kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan.
makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu
keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini. Untuk itu keduanya
diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian gizi dan usia anak sekolah?
2. Apa fungsi gizi untuk anak usia sekolah?
3. Apa asupan makanan yang baik untuk anak usia sekolah?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah?
5. Apa saja Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah?
6. Apa Saja Gizi Seimbang Untuk Anak Usia Sekolah

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2. Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.
7. Mengetahui Menu Gizi Seimbang pada Anak Usia Sekolah
BAB II
(PEMBAHASAN)

A. Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir
yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat
diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang
dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian yang
luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga
mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap
sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi
adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaanya dalam tubuh,
meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transpor), metabolisme,
interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam
tubuh.

Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan
digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi
dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari
mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya,
berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
- Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
- Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.

Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
- Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat,
- Pembangun dan penjaga tubuh
Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tubuh adalah protein, lemak,
mineral, dan vitamin.
- Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.

B. Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah


Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk Anak Sekolah dan Remaja :
1. Mengkonsumsi aneka ragam makanan
2. Mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak (1/4 kecukupan energi)
5. Menggunakan garam beryodium
6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi
7. Membiasakan makan pagi
8. Minum air bersih yang aman dan dalam jumlah yang cukup
9. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
10. Mengkonsumsi makanan yang aman
11. Membaca label pada makanan yang dikemas

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang


Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan
gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya
memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan
gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-poinya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1.Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan
yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain
yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga
adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan
keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.

2.Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar.
Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak untuk menunjang aktifitas
fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu
dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan
untuk mempelajarinya.
3.Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi,perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.


Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang
banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan
mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
D . Kebutuhan Gizi Seimbang
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan
baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial
adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga
fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
beraktivitas.

2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh


Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang
rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.

3.Mengatur Proses Tubuh


Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai
pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak
peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.

Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi


Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok
umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan
angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat
gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok
penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan
yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu.
Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh
terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk
sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi
esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit,
sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak
di absrorpsi.
Selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga diperlukan untuk asupan gizi
yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya dalam pembentukan
otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua disarankan untuk
selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan mikronutrien yang
terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan asupan gizi anak. Di
dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk proses pembentukan
tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan fungsi kecerdasan otak.

E. Pengaruh Status Gizi Anak Sekolah Terhadap Kesehatan


Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa berhubungan dengan
gangguan guzu mealui beberapa cara yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat juga
menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diare/muntah-muntah atau mempengaruhi
metabolisme makanan dan banyak cara lain lagi.
Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem kekebalan
tubuh. Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan dan
lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu juga diketahui bahwa infeksi
menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi.
Gangguan gizi dan infeksi dapat saling berhubungan sehingga memberikan prognosis
yang lebih buruk. Infeksi memperburuk taraf gizi dan sebaliknya, gangguan gizi
memperburuk kemampun anak untuk mengatasi penyakit infeksi. Kuman-kuman yang
kurang berbahaya bagi anak-anak dengan gizi baik, bisa menyebab kematian pada anak-anak
gizi buruk.

Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah


Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik pertumbuhan
yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-anak dimana suka
mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain.
Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak cenderung mulai
menyesuaikan dengan jadwal rutin.

Masalah Gizi pada Anak-Anak


1. Kurang Gizi
Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan
yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging)
serta mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang
dapat pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi
seseorang dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya.
Gangguan pertumbuhan pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir
rendah (BBLR) dan gizi kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum
( makanan kurang dalam kualitas dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses
pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta
perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di
bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena
itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan
porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih
merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa
menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan
prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat
bagi kesehatan kita.

2. Kegemukan atau gizi lebih


Adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan lemak
yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan kelebihan
energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan salah satu
risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah
tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan memahami dan
mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi makanan bergizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan
kondisi biologis.
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup sehat
seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri. "Berbeda dari
prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip variasi makanan,
tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
dan kondisi biologis."

Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah


Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik pertumbuhan
yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-anak dimana suka
mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain.
Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak cenderung mulai
menyesuaikan dengan jadwal rutin.
Masalah Gizi pada Anak-Anak
1. Kurang Gizi
Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan
yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta
mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat
pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang dapat
dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan pertumbuhan
pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan gizi
kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum ( makanan kurang dalam kualitas
dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga,
pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di
bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan
porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih
merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa
menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan
prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi
kesehatan kita.

2. Kegemukan atau gizi lebih


Adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein
dan lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan
kelebihan energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan
salah satu risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau
tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung
empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan
memahami dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi
makanan bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis
kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis.
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup
sehat seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri.
"Berbeda dari prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip
variasi makanan, tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis
kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis."

Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah


Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik pertumbuhan
yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-anak dimana suka
mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak waktu untuk
bermain. Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak cenderung
mulai menyesuaikan dengan jadwal rutin.

Masalah Gizi pada Anak-Anak


1. Kurang Gizi
Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan
yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta
mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat
pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang dapat
dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan pertumbuhan
pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan gizi
kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum ( makanan kurang dalam kualitas
dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga,
pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di
bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan
porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih
merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa
menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan
prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi
kesehatan kita.
2. Kegemukan atau gizi lebih
Adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan lemak
yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan kelebihan
energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan salah satu
risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah
tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan memahami
dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi makanan bergizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
dan kondisi biologis.
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup sehat
seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri. "Berbeda
dari prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip variasi
makanan, tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis kelamin,
aktivitas fisik dan kondisi biologis."

3. Anemia gizi besi


Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah, lelah,
menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga
mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang
dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar
10 persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia.
Untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan sumber
zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Sumber hewani contohnya daging, hati,
ikan dan unggas. Sedangkan sumber nabati dapat diperoleh dari sayuran hijau. Di
samping itu, anemia juga bisa dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi,
olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat
penyerapan zat besi seperti kopi dan teh.
Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi,
jangan langsung minum kopi atau teh karena akan membuat zat besi yang terdapat dalam
makanan tersebut tidak terserap oleh tubuh.

4. Kurang vitamin A
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan
kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan
dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
- Peningkatan konsumsi vitamin A
1. Buah Naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan sarat
beta karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2. Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah
apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih menikmati
buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3. Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A melimpah
yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan degenerasi
makula.
4. Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu kalau wortel mengantongi
segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga
bisa membuat warna mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki
warna mata yang mempesona.
5. Buah Mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah mangga yang
sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak. Beda dengan yang
masih muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya dikonsumsi
ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6. Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang mencukupi
kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi
mata dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7. Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika. Selain
Itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium dan kalsium.
8. Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan kandungan
vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk
memelihara kesehatannya sendiri.
- Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar vitamin
A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang. Vitamin A
ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat. Kecuali untuk anak-
anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan protein (kwashiorkor)
atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk memastikan bahwa dosis
tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang aman.
- Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok
makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat
diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara ini
merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada wanita
hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.
Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan
dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam
beriodium. Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang
efektif bagi bayi untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan
mental. Iklim yang panas serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang
lazim di Indonesia dapat menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau
bahkan menghilangkan kandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya pada
proses pembuatan briket garam dengan pembakaran.

Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih sulit


dilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai orang, dan
juga diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah menjadi
kesepakatan dunia dalam KTT untuk Anak di New York tahun 1990,
penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium di seluruh dunia harus
teratasi tahun 2000. Dengan demikian selain garam beriodium, pemasyarakatan
pemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan rumput laut) sebagai pangan
unggulan perlu lebih digalakkan.

Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam


tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan
dengan rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun,
seperti daging, susu dan telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan
memberi hewan ternak itu ransum yang ditambahi iodium atau rumput laut.
Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja sama dengan beberapa
universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck dari
Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan
kandungan iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal
tanaman (daging, telur, beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut
sebagai pakan hewan atau pupuk tanaman.

Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.

6. Karies Gigi Pada Anak


Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses
seperti gambar berikut ini :
Pada gambar diatas terdapat warna keputihan seperti kapur, yang lebih putih
daripada gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut White spot lesion dimana mulai terjadi
proses karies, namun belum terbentuk lubang gigi atau kavitas. Biasanya white spot
terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi. Pada keadaan ini sudah terjadi kehilangan
mineral-mineral elemen gigi yang bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas
(seperti gambar tengah), namun proses ini bisa dihentikan dengan pembersihan yang
tepat dan penghentian faktor-faktor penyebabnya. Pada gambar diatas, sudah terbentuk
kavitas. Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih
cekung daripada gigi sehat di sekitarnya. Bila Moms menemukan hal ini pada si kecil,
segera bawa ke dokter gigi anak, karena kavitas ini dapat segera ditambal dan bila
didiamkan dapat semakin parah. Pada gambar diatas, sudah terbentuk kavitas. Kavitas
terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi
sehat di sekitarnya. Bila Moms menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter
gigi anak, karena kavitas ini dapat segera ditambal dan bila didiamkan dapat semakin
parah.
Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa,
yaitu terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asamsehingga mineral-mineral email
gigi larut. Bakteri dalam mulut merubahgula yang berasal dari makanan / minuman
menjadi asam.
Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil
mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll. Sehingga
sering juga disebut Karies Susu Botol atauNursing Bottle Caries Terendamnya gigi dalam
cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang biak dan
menghasilkan asam.
1. Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan
2.Bila bayi minum menggunakan dot, moms menggendong anak selama pemberian susu,
dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur, tanpa dot. Jangan biarkan
anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya.
3.Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman
tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melaluibaby/sippy cup. Minuman
tambahan dapat diberikan dalam cup tersebut, hal ini akan mengurangi waktu terpaparnya
gigi dengan asam
4.Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula
5.Biasakan bersihkan mulut anak sejak dini (bahkan meskipun ia belum tumbuh
gigi) menggunakan kain kassa & air hangat minimal 2x sehari, terutama setelah
mengkonsumsi minuman atau makan. Perhatikan bagian gigi yang berbatasan dengan
gusi, karena merupakan tempat retensi makanan.
6.Lanjutkan kegiatan membersihkan mulut tersebut dan mulai usia 6 bulan dapat
menggunakan sikat gigi lembut khusus bayi tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat
meludah/ mengeluarkan busa pasta gigi, boleh menggunakan sedikit pasta gigi khusus
anak, kira-kira sebesar biji jagung. Tetap bantu anak untuk menyikat giginya sampai ia
mahir, yaitu sekitar usia 8 tahun.
7.Setelah anak boleh mengkonsumsi makanan tambahan, batasi pemberian jus buah,
minuman manis, pada anak, buah-buahan dapat diberikan dalam bentuk buah segar yang
sudah dipotong-potong
8. Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/
pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut bayi. Terutama
bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau ditambal. Penelitian
menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat lebih banyak bakteri daripada
gigi sehat.
9. Ketika anak berusia 1 tahun usahakan agar anak sudah tidak lagi minum menggunakan
dot, melainkan menggunakan cup. Jangan lupa, ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia
sudah menginjak usia 1 tahun
10. Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit,
cookies, permen, jus buah, soft drink dan minuman manis lainnya. Potongan buah, keju,
sayuran, dan sandwich kecil akan lebih bermanfaat untuk kesehatannya.

Asupan yang Aman dan Menyehatkan


a. Makan pagi ( sarapan )
Merupakan salah satu pesan dalam PUGS, dapat menyumbang seperempat dari
kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Berdasarkan
penelitian di Jakarta menunjukkan jenis makanan pagi antara lain nasi dan lauk pauk 61%,
roti 15,5%, dan mi 8,6%.
b. Membawa bekal ke sekolah
Membeli makanan dan kemudian menghabiskan bersama teman-temannya adalah hal
yang mengasyikkan bagi anak-anak. Untuk meminimalkan jajan anak, sebaiknya anak
dibekali dari rumah. Dan makanan bekal adalah makanan yang disukainya dan menarik.
Sehingga anak-anak lebih tertarik dengan bekalnya. Kandungan gizi makanan bekal
sebaiknya sekitar 300 kalori, 5-7 gram protein. Makanan bekal bisa berupa snack atau
makanan lengkap dalam porsi kecil.
c. Olahraga dan aktivitas
Sesuai dengan salah satu pesan PUGS, dengan melakukan latihan fisik dan olahraga
teratur setiap hari, maka sejak usia muda sebaiknya anak dianjurkan berolahraga dan
melakukan aktivitas yang cukup. Manfaat Olahraga dan aktivitas fisik antara lain
menurunkan dan mempertahankan BB, menurunkan tekanan darah, menaikkan kolesterol
HDL, serta mampu menurunkan resiko obesitas.

Prinsip Gizi Seimbang untuk Anak-Anak


Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan dalam menyusun
makanan anak-anak. Makanan dengan kandungan gizi seimbang , cukup energi dan zat
gizi sesuai kebutuhan gizi anak-anak sangat dianjurkan.
Makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan anak sebaiknya terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Sebaiknya seorang ibu melakukan
pengaturan-pengaturan dalam menyusun makan untuk anak-anaknya. Pengaturan tersebut
bertujuan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik dan berpartisipasi dalam
aktivitas olahraga secara teratur.
Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 7-9 tahun berdasarkan Widya Karya Pangan
dan Gizi, maka kecukupan energi dan zat-zat gizi sehari adalah 1900 kalori. Sedang
untuk anak usia 10-12 tahun membutuhkan 1800 kalori per hari. Untuk mencukupi
energi tersebut dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit.
Sedangkan kebutuhan akan protein yang dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan,
daging, ayam, kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut
dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
Vitamin A, C, dan B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-
kacangan. Tujuan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut dapat memberikan daya tahan
terhadap infeksi, mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium
dapat diperoleh dari susu, ikan, dan kacang-kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang
dapat diperoleh dari makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan.

Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan
adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan untuk anak antara lain:
 Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
 Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,
 Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak.
 Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.

Cara Mengatasi Anak yang Sulit Makan


1. Pilih bervariasi buah matang (pepaya, manga, melon, pisang, alpukat, semangka, jeruk)
dengan cara dipotong kecil-kecil, bisa ditambahkan jeli atau agar-agar dan sedikit gula
pasir. Dapat disajikan dalam bentuk juice atau selada buah yang ditambah keju dan susu
manis.
2. Pilih sayuran berwarna terang dan padat (wortel, brokoli, sawi, labu kuning, bunga kol,
buncis muda, bayam) dipotong kecil-kecil ditambahkan pada mie atau lauk kesukaannya.
3. Ajak anak makan bersama keluarga.
4. Terapkan jadual makan yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali snack sehat atau camilan.
Jangan berikan camilan, susu atau juice dekat dengan waktu makan.
5. Tidak mencemooh atau memarahi bila anak makan masih belum mau makan buah dan
sayuran. Hormati anak bila dia tidak ingin makan dan usahakan lagi diperkenalkan pada
pada waktu makan berikutnya.

Anjuran-Anjuran Jumlah Porsi Makan


a. Untuk anak usia 7-9 tahun sebanyak 1900 kalori per hari:
Nasi 4 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 3 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
b. Untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 5 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 ½ porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
c. Untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
BAB III
(PENUTUP)

A. Kesimpulan
Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia
sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola makan
anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak dijual di
sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat dikatakan
bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.
Asupan gizi yang buruk dapat berakibat fatal apabila terus dibiarkan, defisiensi kalori
yang dihasilkan protein akan menimbulkan penyakit seperti marasmus dan kwashiorkor,
defisiensi zat besi akan mengganggu kerja hemoglobin dalam transportasi O 2 keseluruh
tubuh, defisiensi zat seng akan mengganggu proses metabolism protein. Selain itu, buruknya
status gizi anak sekolah semakin memperburuk kondisi bangsa Indonesia karena generasi
penerusnya tidak produktif. Perbaikan status gizi dengan asupan gizi yang baik akan
memberikan banyak perubahan. Orang tua saat ini terlalu membiarkan anaknya
mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah. Membiasakan anak untuk sarapan pagi sebelum
berangkat sekolah merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemungkinan anak
membeli makanan di luar rumah.

B. Saran
Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi dan
mengajarkan anak untuk mengonsumsi atau memilih makanan yang bergizi. Pendekatan
yang baik dengan anak dan komunikasi atau cara penyampain pendidikan dasar mengenai
makanan yang bergizi dapat membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau
jajanan. Perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan terutama pada jajanan dan
makanan kesukaannya. Makanan yang diberikan saat dirumah hendaknya memperhatikan
nilai gizi dengan menyesuaikan kondisi social ekonomi keluarga.
Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan guna memberikan pendidikan dasar dan
pengawasan secara aktif mengenai makanan atau jajanan yang baik dikonsumsi dan tidak
baik untuk dikonsumsi. Perlu pengawasan di sekitar lingkungan sekolah akan jajanan yang
bergizi dan tidak bergizi dan melarang pedagang di sekitar sekolah menjual makanan yang
tidak bergizi.
Perlu penanganan secara khusus dari pemerintah untuk menangani permasalahan ini.
Sosialisasi mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar dapat dilakukan
sebagai upaya promotif untuk meningkatkan status gizi anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA

- Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
- Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
- Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
- Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI L.
- Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
- Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses 16
Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai