Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN

”ASKEP”

OLEH :

NAMA : ERNA EN SYNTIA DIMA LADO


NIM : P0530321119216
KELAS : PPN TINGKAT 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
2020

Kasus 2
Tn. R. Umur 52 tahun, Diagnose DM,Hematemesis, masuk rumah sakit 3 hari yang lalu dengan
keluhan utama Sakit perut. Riwayat penyakit sebelumnya: Penderita pernah sakit liver
diketahui + 5 Tahun yang lalu. Riwayat penyakit sekarang : Penderita muntah darah sejak pagi
3 hari yang lalu warna hitam kemerah-merahan 2 x @ 1 gelas dan muntah darah sore @ 1 gelas
badan lemah dan terasa sakit semua. 1 hari sebelum MRS klien merasa badannya panas.
Sebelumnya pasien mengaku kecapekan kerja. Menurut klien tidak ada berak hitam seperti petis.
BAK tidak ada keluhan, Klien tidak memperhatikan warna kencingnya. Tanda-tanda vital : TD
140/70, perrnapasan 26x/mnt, nadi 84x/mnt, S 36,2 oc. Gula darah puasa 160 mg/, Gula darah
2 Jam pp 170mg/dl Gula darah sewaktu 304, Hb 10 gr%, Leukosit 11,9, SGOT :7
U/L

1. ANALISA DATA ( kasus 2)

No ANALISA DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS: Pasien mengatakan muntah sejak 3 Perdarahan Kekurangan volume
hari yang lalu pagi 2 x 1 gelas dan sore 1 ( kehilangan cairan cairan
gelas berwarna kemerah-merahan tubuh).
-pasien mengatakan badan lemah
DO: pasien tanpak lemah dan lelah
Keluhan utama lemah dan pasien tanpak
pucat.
TTV: - S: 36,20C
- N: 84 x/menit
- TD: 140/70 x/menit
- RR : 26x/menit
2. DS: Pasien mengatakan muntah sejak 3 Hipovolemik akrena Ketidakefektifan
hari yang lalu pagi 2 x 1 gelas dan sore 1 perdarahan perkusi gastrointestinal
gelas berwarna kemerah-merahan atau ginjal
-pasien mengatakan badan lemah
DO: pasien tanpak lemah dan lelah
Keluhan utama lemah dan pasien tanpak
pucat
- Pasien tanpak pusing
TTV: - S: 36,20C
- N: 84 x/menit
- TD: 140/70 x/menit
RR : 26x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b/d perdarahan (kehilangan cairan secara aktif)
Goal : pasien akan mempertahankan volume cairan selama dalam perawatan
Objektif : selama dalam perawatan 2 x 24 jam volume cairan kembali normal
2. Ketidak efektifan perfusi gastrointestinal b/d hipovolemik karena perdarahan
Goal : pasien akan meningkatkan keeftifan perfusi gastrointostenal dan jantung selama dalam
perawatan
Objeltif : selama dalam perawatan 2 x 24 jam perfusi gastrointestinal dan jantung kembali
efektif.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Kekurangan Setelah diberikan 1 Amati tanda-tanda 1 memberikan pedoman
volume tindakan vital. untuk penggantian cairan dan
cairan b/d keperawatan mengkaji kardiovaskuler.
perdaharan selama 2 x 24 2 pantau pengeluaran 2 haruaran urine dan BB
(kehilangan jam di harapkan urine setiap jam memberikan informasi
cairan tubuh terjadi perhatikan warna tentang perfusi renal,
secara aktif) pemuluhan urine. kecukupan penggantian
keseimbangan cairan, dan kebutuhan serta
cairan dan status cairan, warna urine
elektrolit yang merah/hitam menandakan
optimal. Dengan kerusakan otot.
kriteria hasil : 3 catat kriteria muntah 3 membantu dalam
-kesadaran atau drainase. membedakan distres gastre.
pasien 4 catat respon 4 memburuknya gejala dapat
komposmetis fisiologis individual menunjukan berlanjutnya
-TTV normal pasien terhadap perdarahan atau tidak
perdarahan misalnya adekuatnya penggantian
perunaan mental, cairan
kelemahan, gelisa dan
pucat.
5 awasi masukan dan 5 memberikan pedoman
haluaran berhubungan untuk penggantian cairan.
dengan perubahan BB.
Ukur kehilangan
cairan/ darah melalui
muntah dan defekasi
6 pertahankan 6 pemberian infus yang
pemberian infus dan adekuat diperlukan untuk
tetesannya pada mempertahankan
kecepatan yang tepat keseimbangan cairan dan
sesuia dengan program elektrolit.
medic
7 kolaborasi 7 natrium urine kurang dari
pengamatan hasil 10 mEq/L ketidak adekuatan
elektrolit serum. penggantian
cairan
8 kolaborasi 8 alat untuk menentukan
pemeriksaan kebutuhan pengganti darah
laboraturium. dan mengawasi keefektifan
terapi.

2. Ketidak Setelah di 1 selidi perubahan 1 perubahan dapat


efektifan lakukan tindakan tingakat kesadaran menunjukan ketidak
perfusi keperawatan keluhan pusing/ sakit adekuatan perfusi selebral
gastrointestin selama 2 x 24 kepala. sebagai akibat tekanan darah
al b/d jam di harapkan arterial.
hipovolemik perfusi jaringan 2 auskultasi nadi 2 perubahan distremia dan
karena gastrointestinal apical. Awasi iskemi dapat terjadi sebagai
perdarahan dan ginjal kecepatan jantung. akibat hipotensi, hipoksia
efektiF. asidosis dan ketidak
seimbangan elektrolit.
3 amati tanda-tanda 3 memberikan pedoman
vital untuk penggantian cairan dan
mengkaji kardiovaskuler.
4 kaji kulit terhadap 4 vasokonstriksi adalah
pucat, berkeringat, responsimpatis terhadap
dingin, pengisian penurunan volume sirkulasi.
kapiler lambat dan
nadi parifer lemah.
5 catat laporan nyeri 5 nyeri disebabkan oleh nyeri
abdomen. ulkus gaster sering hilang
setelah perdarahan akut
karena efek bufer darah.
6 observasi kulit untuk 6 gangguan pada sirkulasi
pucat, kemerahan. perifer meningkatkan resiko
Pijat dengan minyak. kerusakan kulit.
7 kolaborasi 7 mengobati hipoksemia dan
pemberian oksigen asidosis laktat selama
tambahan sesuai perdarahan.
indikasi.
8 berikan cairan IV 8 mempertahankan volume
sesuai indikasi sirkulasi dan perfusi

IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN


No Implementasi Evaluasi Ket
1. 1 mengukur tanda-tanda S : Klien mengatakan
vital. setelah melakukan perawatan
2 melakukan pemantauan sudah membaik dari
haluaran urine setiap jam sebelumnnya
perhatikan warna urine. O : keluhan utama nyeri
3 mencatat kriteria muntah hilang, Setelah diberikan
atau drainase.4 catat respon tindakan keperawatan selama 2
fisiologis individual pasien x 24 jam di harapkan terjadi
terhadap perdarahan pemulihan keseimbangan
misalnya perunaan mental, cairan dan elektrolit yang
kelemahan, gelisa dan pucat. optimal. Dengan kriteria hasil :
5 onservasi masukan dan -kesadaran pasien
haluaran berhubungan komposmetis
dengan perubahan BB. Ukur -TTV normal
kehilangan cairan/ darah normal TD=120/80 mmHg,
melalui muntah dan defekasi S=36,5 C
6 mengontrol pemberian N= 76x/mnt
infus dan tetesannya pada RR= 20 x/mnt
kecepatan yang tepat sesuia A : Masalah teratasi
dengan program medic P : P : Intervensi dihentikan
7 berkolaborasi pengamatan
hasil elektrolit serum.
8 melakukan kolaborasi
pemeriksaan laboraturium.
2 1 menyelidiki perubahan S: Klien mengatakan setelah
tingakat kesadaran keluhan melakukan perawatan sudah
pusing/ sakit kepala. membaik dari sebelumnnya.
2melakukan auskultasi nadi O :Setelah di lakukan tindakan
apical. Awasi kecepatan keperawatan selama 2 x 24
jantung. jam di harapkan perfusi
3 melakukan pengamatan jaringan gastrointestinal dan
amati tanda-tanda vital ginjal efekF
4 melakukan pengkaji kulit TTV kembali normal
terhadap pucat, berkeringat, normal TD=120/80 mmHg,
dingin, pengisian kapiler S=36,5 C
lambat dan nadi parifer N= 76x/mnt
lemah. RR= 20 x/mnt
5 mencatat laporan nyeri A : Masalah teratasi
abdomen. P : P : Intervensi dihentikan
6 observasi kulit untuk
pucat, kemerahan. Pijat
dengan minyak.
7 melakukan kolaborasi
pemberian oksigen
tambahan sesuai indikasi.
8 berikan cairan IV sesuai
indikasi

Anda mungkin juga menyukai