Anda di halaman 1dari 17

Tinjauan Kasus Hematemesis

Melena
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Toto
Umur : 64 tahun
Kelamin : Laki - laki
Alamat : Kp. Babakan caringin Ds.
Suka galih Kec.Tarogong Kab.Garut
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status : Menikah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan muntah dan BAB darah
berwarna hitam yang drasakan sejak 3 hari SMRS, disertai
lemas, mual, dan pusing. Pasien mengatakan sering
mengkonsumsi obat dan jamuan. Karena keluhan tersebut
pasien segera dibawa oleh keluarga ke RSDS Garut.

Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag ± sejak 4


tahun yang lalu dan mempunyai kebiasaan minum jamu yang
di racik sendiri (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan
datang hingga sekarang. pasien juga mengaku sering
mengkonsumsi obat aspirin dalam jangka waktu yang lama.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai
riwayat sakit tifus ± 3 tahun yang lalu dan
riwayat sakit maag sejak ± 4 tahun yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada dalam keluarga yang menderita
penyakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan Darah : 80/60 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,8˚ C
- Berat Badan : 57 kg
- Tinggi badan : 156 cm
- Status gizi : Cukup
KEPALA
- Rambut : Hitam, pendek, lurus, tidak
mudah dicabut
- Mata : Konjungtiva ananemis, sklera
anikterik
- Telinga : Liang lapang, serumen (-)
- Hidung : Deviasi septum (-), sekret tidak
ada.
- Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah kotor (-)
LEHER
- Trakhea : Di tengah, deviasi (-)
- KGB : Tidak membesar
- JVP : Tidak meningkat
THORAK ANTERIOR
Inpeksi : Bentuk dada normal, pergerakan nafas
kanan kiri simetris,
spider nevi (-)
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua
lapang paru
JANTUNG
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga V garis
aksilaris anterior sinistra
- Perkusi : Batas atas : sela iga II garis
parasternal sinistra
Batas kanan : sela iga IV garis sternal dekstra
Batas kiri : sela iga IV garis midklavikula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I - II reguler murni, murmur
(-)
THORAK POSTERIOR
- Inspeksi : Spider nevi (-)
- Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan
kiri
- Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
- Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua
lapang paru
ABDOMEN
- Inspeksi : Perut datar, simetris
- Palpasi : Supel, asites (-), nyeri tekan
epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba.

- Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)


- Auskultasi : Bising usus (+) normal
PEMERIKSAAN LAB
1. HEMATOLOGI
• Hb : 10,7 g% (13-18 g%)
• Ht : 32% (40-52%)
• Leukosit : 4.720 /mm3 (3.800-10.000)
• Trombosit : 148.000 /mm3 (150.000-440.000)

2. HITUNG JENIS LEKOSIT


Eusonofil : 3 (1-6)
Batang : 1 (3-5)
Netrofil : 69 (50-70)
Limfosit : 26 (30-45)
Monosit : 1 (2-10)

3. KIMIA KLINIK
 AST (SGOT) 21 U/L s/d 37
 ALT (SGPT) 16 u/l s/d 40
 Ureum 60 mg/dl 15-50
 Kreatinin 0.9 mg/dl 0.7-12
 Glukosa Darah 142 mg/dl <140
Analisa Data
Data Penyebab Masalah
S: Klien Mengeluh muntah  Muntah dan berak  Resiko kekurangan
darah dan berak darah 4 x, darah voluma cairan.
mual-mual dan nafsu makan
menurun.  Intake cairan menurun

O: Akral dingin, tekanan  Volume cairan


darah 80/60 mmhg, nadi menurun
80x, suhu 37.
 Keringat dingin

 Perdarahan esofagus

S: Klien Mengeluh pusing, HB menurun  Gangguan perfusi


dan lemah jaringan
Oksigen dan glukosa
O: HB=10.7gr%, menurun
konjungtiva pucat, keringat
dingin, akral dingin. Perfusi terganggu

Perdarahan Dan kelemahan


fisik

S: Klien dan keluarga sering Karena penyakit yang Cemas atau ansietas
menanyakan keadaan dideritanya
penyakitnya.

O: Klien nampak cemas

S: Mengeluh mual Rangsangan HCL Resiko gangguan Pemenuhan


nutrisi
O: Terpasang NGT, status Mual
puasa
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tindakan Rasional


Resiko gangguan 1. Catat karakteristik muntah/ 1. Membantu dalam
keseimbangan cairan b.d. drainase. membedakan distres gaster.
perdarahan aktif dan intake tak
adekuat. 2. Awasi tanda-tanda vital. 2. Sebagai indikasi
perkembangan kebutuhan
Tujuan: setelah diberi 3. Catat respon fisiologis cairan.
perawatan selama 2 jam, klien terhadap
kebutuhan cairan terpenuhi: perdarahan.(gelisah, pucat, 3. Mengukur berat/lamamya
berkeringat, takipnea, episode perdarahan.
Kriteria hasil: takikardia).
4. memberikan pedoman
- Tanda vital stabil 4. Awasi masukan dan penggantian cairan.
haluaran cairan.
- Akral hangat 5. Mengurangi tekanan intra
5. Pertahankan tirah baring abdominal dan mencegah
- Turgor baik dan tinggikan kepala refluks gaster
tempat tidur.
- Mukosa lembab
6. Kolaborasi:

7. -Berikan cairan RL 20
tetes

8. -Masukan selang NG dan


lakukan lavase dengan air
dingin tiap 6 jam

-Berikan obat-obatan:
Transamin 3 x 1 amp, Vitamin
K 3 x 1 amp.
Gangguan perfusi jaringan 1. bservasi keluhan pusing, 1. Perubahan menunjukan
b.d. hipovolemia dan kesadaran. ketidakadekuatan perfusi
penurunan kadar hemoglobin cerebral.
2. Lakukan pengukuran
tanda vital tiap 2 jam 2. Menunjukan indikasi
Tujuan: setelah perawatan 1 x adekuatnyan keseimbangan
24 jam perfusi jaringan 3. Kaji keadaan kulit: cairan.
adekuat. dingin, sianosis,
keringat, pengisian 3. Vasokontriksi adalah respon
Krietria hasil: kapiler. sinpatis terhadap penurunan
vuloma sirkulasi.
- tanda vital stabil 4. Catat haluaran urine
4. Penurunan perfusi dapat
- Akral hangat 5. Kolaborasi: menyebabkan gagal ginjal.

- GDA normal - Berikan oksigen

- Haluaran urine adekuat. - Berikasn cairan IV

- Siapkan transfusi
Cemas berhubungan 1. Awasi respon fisiologis: 1. Mengidentifikasi tingakt
berhubungan dengan takipnea, palipitasi, kecemasan.
perubahan status kesehatan pusing.
dan ancaman terhadap 2. Mengidentifikasi
perdarahan 2. Catat perubahan penyimpangan perilaku.
perilaku: gelisah,
Tujuan: setelah diberi menolak, depresi. 3. Memudahkan dalam
tindakan selama 2 jam, klien membantu memecahklan
bebas dari kecemasan 3. Dorong untuk masalah.
mengungkapkan tentang
Kriteria hasil: kecemasan dan 4. meningkatkan pemahaman
ketakutan. klien.
- mampu mengungkapkan
perasaan . 4. Jelaskan tentang proses 5. Dapat memberikan
penyakitnya, program dorongan moril terhadap
- Menunjukan rileks. pengobatan dan rencana klien.
tindakan.
6. Mengurangi ketegangan dan
5. Libatkan keluarga dalam membantu koping klien.
membantu perawatan.

6. Motivasi melakukan
relaksasi dengan nafas
dalam.
Resiko perubahan nutrisi 1. Kaji karakteristik 1. Identifikasi perdarahan.
kurang dari kebutuhan b.d. cairan NG
penurunan nafsu makan, mual 2. Pengganti intake nutrisi dan
dan masukan tidak adekuat. 2. Selama puasa, cairan.
pertahankan cairan
Tujuan: setelah diberi Intra vena dengan 3. Pemberian bubur halus
perawatan 2 x 24 jam, tetesan 20 tetes. mencegah distensi lambung.
kebutuhan nutrisi terpenuhi
3. Apabila cairan NG 4. Memenuhi kebutuhan tubuh
Kriteria hasil: jernih 4 x, berikan dan meningkatkan daya tahan
makanan bubur halus tubuh.
- BB stabil. secara bertahap
5. Perlu perencanaan diet untuk
- Menunjukan 4. Jadwalkan diet tinggi memenuhi kebutuhan nutrisi.
peningkatan nafsu kalori dan protein
makan.
5. kolaborasi

- ahli gizi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai