1. Pengkajian
3. Pemeriksaan Penunjang
Kadar Hb, pemeriksaan darah: eritrosit dan berdasarkan penyebab.
4. Riwayat Sosial
Siapa yang mengasuh klien di rumah. Kebersihan di daerah tempat
tinggal, orang yang terdekat dengan klien. Keadaan lingkungan, pekarangan,
pembuangan sampah.
5. Kebutuhan Dasar
Meliputi kebutuhan nutrisi klien sehubungan dengan anoreksia, diet yang
harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang digunakan jika ada. Pola tidur
bisa terganggu. Mandi dan aktifitas: dapat terganggu berhubungan dengan
kelemahan fisik. Eliminasi: biasanya tejadi perubahan frekwensi, konsistensi
bisa, diare atau konstipasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Wijaya (2013) dari hasil pengkajian di atas dapat disimpulkan
diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan inadekuat intake makanan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan proses penyakit anak
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar dengan
informasi.
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh sekunder
menurun (penurunan Hb), prosedur invasif.
3. Intervensi keperawatan
Definisi: memberikan
darah atau produk
darah dan memonitor
respo pasien
1. Cek kembali instruksi
dokter
2. Dapakan riwayat
tranfusi pasien
3. Dapatkan atau
verifikasi kesediaan
(informed consent) pasien
4. Cek kembali pasien
dengan benar,
tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit, waktu
kadaluarsa dan catat per
protokol di agensi
5. Monitor area IV
terkait dengan tanda
dan gejala dari
adanya
infiltrasi, phlebitis dan
infeksi lokal
6. Monitor adanya reaksi
transfusi
7. Monitor dan
atur jumlah aliran
selama transfusi
8. Beri saline ketika
transfusi selesai
9. Dokumentasikan
waktu transfusi
10. Dokumentasikan
volume infus
2 Ketidakseimbangan kriteria hasil: Manajemen Nutrisi
nutrisi 1. Asupan kalori, Definisi: menyediakan
kurang dari protein dan zat besi dan meningkatkan
kebutuhan tubuh adekuat intake nutrisi yang
2. Porsi makan seimbang
Def dihabiskan
inis 3. Berat 1. Tentukan status gizi
i: badan pasien dan kemampuan
Asupan nutrisi tidak dipertahankan/meningkat untuk memenuhi
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
kebutuhan metabolik 2. Identifikasi adanya
alergi atau intoleransi
Batasan makanan yang dimiliki
karakteristik: pasien
- Berat badan 20% 3. Ciptakan lingkungan
atau yang optimal
lebih dibawah pada saat mengkonsumsi
rentang berat makanan
badan ideal 4. Bantu pasien terkait
- Diare perawatan
- Kelemahan mulut sebelum makan
otot 5. Anjurkan pasien
mengunyah terkait dengan
- Kelemahan otot kebutuhan diet untuk
untuk kondisi sakit
menelan 6. Monitor
- Kram abdomen kecenderungan terjadinya
- Kurang informasi penurunan atau
- Kurang minat peningkatan berat badan
pada 7. Anjurkan pasien
makanan untuk makan pada porsi
- Membran mukosa
pucat yang sedikit dan sering
- Nyeri abdomen
- Penurunan berat
badan
dengan asupan
makan adekuat
Faktor yang
berhubungan:
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Gangguan
psikososial
- Ketidakmampuan
makan
- Kurang asupan makan
3 Intoleransi Manajemen energi
aktivitas kriteria hasil: Defenisi:
Defi 1. Saturasi Pengaturan energi yang
nisi: oksigen saat digunakan untuk
Ketidakcukupan beraktivitas menangani atau
energi normal mencegah kelelahan
psikologis atau fisiologis 2. Frekuensi nadi saat dan mengoptimalkan
untuk mempertahankan beraktivitas normal fungsi
atau menyelesaikan 3. Warna kulit tidak 1. Kaji status fisiologi
aktivitas kehidupan sehari- pucat pasien yang
hari yang harus atau yang 4. Melakukan aktivitas menyebabkan kelelahan
ingin dilakukan secara mandiri sesuai denga konteks usia
Batasan karakteristik: dan perkembangan
- Keletihan 2. Anjurkan pasien
- Dispneu mengungkapkan
setelah perasaan secara verbal
beraktivitas mengenai
- Ketidaknyamanan keterbatasan yang dialami
setelah beraktivitas 3. Perbaiki defisit
- Respon status fisiologi
frekuensi sebagai prioritas utama
jantung 4. Tentukan jenis dan
abnormal terhadap banyaknya
aktivitas aktivitas yang
- Respon tekanan dibutuhkan untuk
darah abnormal menjaga ketahanan
terhadap 5. Monitor asupan
aktivitas nutrisi untuk
mengetahui sumber
Faktor yang energi yang
berhubungan adekuat
- Gaya hidup 6. Catat waktu dan lama
kurang istirahat/tidur
gerak pasien
- Imobilitas 7. Monitor sumber dan
- ketidaknyamanan /
nyeri yang dialami
Ketidakseimbanga pasien selama aktivitas.
n antara suplai
dan kebutuhan
oksigen
- Tirah baring
4 Defisit perawatan diri: kriteria hasil: Bantuan perawatan
mandi 1. Mandi dengan diri:
Defenisi: hambatan bersiram mandi/kebersihan
kemampuan untuk 2. Mencuci badan Definisi: membantu
melakukan atau bagian atas pasien melakukan
menyelesaikan aktivitas 3. Mencuci badan kebersihan diri
mandi secara mandiri bagian bawah 1. Pertimbangkan usia
4. Mengeringkan badan pasien saat
Batasan karakteristik: mempromosikan
- aktivitas perawatan diri
2. Letakkan handuk,
Ketidakma
sabun mandi,
mpuan
shampo, lotion dan
membasuh
peralatan lainnya disisi
tubuh
tempat tidur atau kamar
- Ketidakmampuan
mandi
mengakses
3. Sediakan
kamar mandi
lingkungan yang
- Ketidakmampuan
terapeutik dengan
mengambil
memastikan kehangatan,
peralatan mandi
suasana rileks, privasi
-
dan pengalaman pribadi
4. Monitor kebersihan
Ketidakmamp
kuku, sesuai
uan mengatur
dengan kemampuan
air mandi
merawat diri pasien
-
5. Jaga ritual kebersihan
6. Beri bantuan sampai
Ketidakmampu
pasien benar-
an
benar mampu merawat
mengeringkan
tubuh diri secara mandiri
- Ketidakmampuan
menjangkau
sumber air
Faktor yang
berhubungan:
- Ancaman kematian
- Ancaman pada
status terkini
- Perubahan
besar
(misalnya: status ekonomi,
lingkungan, status
kesehatan, fungsi peran,
status peran)
7 Risiko infeksi kriteria hasil: Konrol infeksi :
- bebas dari gejala - Bersihkan
infeksi, lingkungan setelah
- angka lekosit dipakai pasien lain.
normal (4- - Batasi pengunjung
11.000) bila perlu dan
- vital sign dalam batas anjurkan u/ istirahat
normal yang cukup
- Anjurkan keluarga
untuk cuci
tangan sebelum dan
setelah kontak dengan
klien.
- Gunakan sabun
anti microba untuk
mencuci tangan.
- Lakukan cuci
tangan sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan.
- Gunakan baju
dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
- Pertahankan
lingkungan yang
aseptik selama
pemasangan alat.
- Lakukan
perawatan luka dan
dresinginfus,DC setiap
hari jika ada
- Tingkatkan intake
nutrisi. Dan cairan
yang adekuat
- berikan antibiotik
sesuai program
Proteksi terhadap
infeksi
- Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal.
- Monitor hitung
granulosit dan WBC.
- Monitor
kerentanan
terhadap infeksi.
`- Pertahankan teknik
aseptik untuk
setiap tindakan.
- Inspeksi kulit dan
mebran mukosa
terhadap kemerahan,
panas.
- Monitor perubahan
tingkat energi.
- Dorong klien
untuk meningkatkan
mobilitas dan latihan.
- Instruksikan
klien untuk minum
antibiotik sesuai
program.
- Ajarkan
keluarga/klien tentang
tanda dan gejala
infeksi.dan
melaporkan kecurigaan
infeksi.
Sumber: Wong 2012. Pedoman Klinis Keperawatan pediatrik Edisi 4.Jakarta:EGC
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3. Mencegah komplikasi
5. EVALUASI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA