Anda di halaman 1dari 14

B.

Konsep Asuhan Keperawatan


Anemia Pada Anak

1. Pengkajian

a. Identitas Klien dan Keluarga


Nama,Umur,TTL, Nama Ayah Ibu. Pekerjaan Ayah/Ibu. Agama,
Pendidikan,Alamat.
b. Keluhan Utama
Biasanya klien datang ke rumah sakit dengan keluhan pucat, kelelahan,
kelemahan, pusing.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu

1) Adanya menderita penyakit anemia sebelumnya, riwayat imunisasi. •


Adanya riwayat trauma, perdarahan
2) Adanya riwayat demam tinggi
3) Adanya riwayat penyakit ISPA

d. Keadaan Kesehatan Saat Ini

Klien pucat, kelemahan, sesak nafas, sampai adanya gejala gelisah,


diaforesis tachikardia, dan penurunan kesadaran.
1. Riwayat Keluarga.

a Riwayat anemia dalam keluarga


b Riwayat penyakit-penyakit seperti: kanker, jantung, hepatitis, DM,
asthma, penyakit-penyakit infeksi saluran pernafasan.
2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum: keadaan tampak lemah sampai sakit berat.


b. Kesadaran : Compos mentis kooperatif sampai terjadi penurunan
tingkat kesadaran apatis, samnolen-sopor-coma.
c. Tanda-tanda vital

TD : Tekanan darah menurun (N=90-110/60-70 mmHg) Nadi


: Frekwensi nadi meningkat, kuat sampai lemah (N= 60-
100 kali/i)

Suhu : Bisa meningkat atau menurun (N = 36,5-37,2 °C)


Pernapasan : meningkat (anak N-20-30 kalt/1)
d. Kulit
Kulit teraba dingin, keringat yang berlebihan, pucat, terdapat perdarahan
dibawah kulit.
e. Kepala
Biasanya bentuk dalam batas normal f.
Mata
Kelainan bentuk tidak ada, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
terdapat perdarahan sub conjungtiva, keadan pupil, palpebra, refleks
cahaya biasanya tidak ada kelainan.
g. Hidung
Keadaan/bentuk, mukosa hidung, cairan yang keluar dari hidung,
fungsi penciuman biasanya tidak ada kelainan.
h. Telinga Bentuk, fungsi pendengaran tidak ada kelainan. i.
Mulut
Bentuk, mukosa kering, perdarahan gusi, lidah kering, bibir pecah- pecah
atau perdarahan.
j. Leher
Terdapat pembesaran kelenjar getah bening, thyroid lidah membesar, tidak
ada distensi vena jugularis.
k. Thoraks
Pergerakan dada, biasanya pernafasan cepat irama tidak teratur. Fremitus
yang meninggi, percusi sonor, suara nafas bisa vesikuler atau ronchi,
wheezing. Frekwensi nafas neonatus 40-60 kall/i, Irama jantung tidak
teratur, frekwensi : 60-100 kali/i.
l. Abdomen
Cekung, pembesaran hati, nyeri, bising usus normal dan bisa juga dibawah
normal dan bisa juga meningkat.
m. Ekstremitas
Terjadi kelemahan umum, nyeri ekstremitas, tonus otot kurang, akral
dingin.

3. Pemeriksaan Penunjang
Kadar Hb, pemeriksaan darah: eritrosit dan berdasarkan penyebab.
4. Riwayat Sosial
Siapa yang mengasuh klien di rumah. Kebersihan di daerah tempat
tinggal, orang yang terdekat dengan klien. Keadaan lingkungan, pekarangan,
pembuangan sampah.
5. Kebutuhan Dasar
Meliputi kebutuhan nutrisi klien sehubungan dengan anoreksia, diet yang
harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang digunakan jika ada. Pola tidur
bisa terganggu. Mandi dan aktifitas: dapat terganggu berhubungan dengan
kelemahan fisik. Eliminasi: biasanya tejadi perubahan frekwensi, konsistensi
bisa, diare atau konstipasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Wijaya (2013) dari hasil pengkajian di atas dapat disimpulkan
diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan inadekuat intake makanan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan proses penyakit anak
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar dengan
informasi.
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh sekunder
menurun (penurunan Hb), prosedur invasif.
3. Intervensi keperawatan

N DIAGNOSA TUJUAN/ KTITERIA INTERVENSI


O KEPERAWATAN HASIL (NIC)
(NOC)
1 Ketidakefektifan kriteria hasil: Manajemen
perfusi 1. Pengisian kapiler Hipovolemi
jaringan perifer. ekstremitas Definisi:
2. Muka tidak pucat Ekspansi dari volume
Definisi: 3. Capilary Refill Time cairan intravaskuler
Penurunan sirkulasi <2 detik pada pasien yang
darah ke cairannya berkurang
perifer yang
dapat menggangggu 1. Timbang berat badan
kesehatan. diwaktu yang sama
2. Monitor status
Batasan karakteristik: homeodinamik
- Bruit femoral meliputi nadi dan
- Edema tekanan darah
- Indeks ankle-brakhial 3. Monitor
<0,90 adanya tanda-
-Kelambatan penyembuhan tanda dehidrasi
luka perifer 4. Monitor asupan dan
- Klaudikasi intermiten pengeluaran
- Penurunan nadi perifer 5. Monitor adanya
- Perubahan fungsi hipotensi ortostatis
motorik dan pusing saat berdiri
- Perubahan karakteristik 6. Monitor adanya
kulit sumber-sumber
- Perubanan tekanan kehilangan cairan
darah di ekstremitas (perdarahan,
- Tidak ada nadi muntah, diare,
perifer keringat yang
- Waktu pengisian kapiler berlebihan, dan
> 3 detik takipnea)
- Warna kulit pucat saat 7. Monitor adanya data
elevasi laboratorium
terkait dengan kehilangan
darah
(misalnya hemoglobin,
hematokrit
8. Dukung asupan cairan
oral
9. Jaga kepatenan akses
IV
10. Berikan
produk darah
yang diresepkan
dokkter
11. Bantu pasien dengan
ambulasi pada kasus
hipotensi postural
12. Instruksikan pada
pasien/keluarga untuk
mencatat intake dan
output dengan tepat
13. Instruksikan pada
pasien/keluarga
tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk
mengatasi
hipovolemia.

Definisi: memberikan
darah atau produk
darah dan memonitor
respo pasien
1. Cek kembali instruksi
dokter
2. Dapakan riwayat
tranfusi pasien
3. Dapatkan atau
verifikasi kesediaan
(informed consent) pasien
4. Cek kembali pasien
dengan benar,
tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit, waktu
kadaluarsa dan catat per
protokol di agensi
5. Monitor area IV
terkait dengan tanda
dan gejala dari
adanya
infiltrasi, phlebitis dan
infeksi lokal
6. Monitor adanya reaksi
transfusi
7. Monitor dan
atur jumlah aliran
selama transfusi
8. Beri saline ketika
transfusi selesai
9. Dokumentasikan
waktu transfusi
10. Dokumentasikan
volume infus
2 Ketidakseimbangan kriteria hasil: Manajemen Nutrisi
nutrisi 1. Asupan kalori, Definisi: menyediakan
kurang dari protein dan zat besi dan meningkatkan
kebutuhan tubuh adekuat intake nutrisi yang
2. Porsi makan seimbang
Def dihabiskan
inis 3. Berat 1. Tentukan status gizi
i: badan pasien dan kemampuan
Asupan nutrisi tidak dipertahankan/meningkat untuk memenuhi
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
kebutuhan metabolik 2. Identifikasi adanya
alergi atau intoleransi
Batasan makanan yang dimiliki
karakteristik: pasien
- Berat badan 20% 3. Ciptakan lingkungan
atau yang optimal
lebih dibawah pada saat mengkonsumsi
rentang berat makanan
badan ideal 4. Bantu pasien terkait
- Diare perawatan
- Kelemahan mulut sebelum makan
otot 5. Anjurkan pasien
mengunyah terkait dengan
- Kelemahan otot kebutuhan diet untuk
untuk kondisi sakit
menelan 6. Monitor
- Kram abdomen kecenderungan terjadinya
- Kurang informasi penurunan atau
- Kurang minat peningkatan berat badan
pada 7. Anjurkan pasien
makanan untuk makan pada porsi
- Membran mukosa
pucat yang sedikit dan sering
- Nyeri abdomen
- Penurunan berat
badan
dengan asupan
makan adekuat

Faktor yang
berhubungan:
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Gangguan
psikososial
- Ketidakmampuan
makan
- Kurang asupan makan
3 Intoleransi Manajemen energi
aktivitas kriteria hasil: Defenisi:
Defi 1. Saturasi Pengaturan energi yang
nisi: oksigen saat digunakan untuk
Ketidakcukupan beraktivitas menangani atau
energi normal mencegah kelelahan
psikologis atau fisiologis 2. Frekuensi nadi saat dan mengoptimalkan
untuk mempertahankan beraktivitas normal fungsi
atau menyelesaikan 3. Warna kulit tidak 1. Kaji status fisiologi
aktivitas kehidupan sehari- pucat pasien yang
hari yang harus atau yang 4. Melakukan aktivitas menyebabkan kelelahan
ingin dilakukan secara mandiri sesuai denga konteks usia
Batasan karakteristik: dan perkembangan
- Keletihan 2. Anjurkan pasien
- Dispneu mengungkapkan
setelah perasaan secara verbal
beraktivitas mengenai
- Ketidaknyamanan keterbatasan yang dialami
setelah beraktivitas 3. Perbaiki defisit
- Respon status fisiologi
frekuensi sebagai prioritas utama
jantung 4. Tentukan jenis dan
abnormal terhadap banyaknya
aktivitas aktivitas yang
- Respon tekanan dibutuhkan untuk
darah abnormal menjaga ketahanan
terhadap 5. Monitor asupan
aktivitas nutrisi untuk
mengetahui sumber
Faktor yang energi yang
berhubungan adekuat
- Gaya hidup 6. Catat waktu dan lama
kurang istirahat/tidur
gerak pasien
- Imobilitas 7. Monitor sumber dan
- ketidaknyamanan /
nyeri yang dialami
Ketidakseimbanga pasien selama aktivitas.
n antara suplai
dan kebutuhan
oksigen
- Tirah baring
4 Defisit perawatan diri: kriteria hasil: Bantuan perawatan
mandi 1. Mandi dengan diri:
Defenisi: hambatan bersiram mandi/kebersihan
kemampuan untuk 2. Mencuci badan Definisi: membantu
melakukan atau bagian atas pasien melakukan
menyelesaikan aktivitas 3. Mencuci badan kebersihan diri
mandi secara mandiri bagian bawah 1. Pertimbangkan usia
4. Mengeringkan badan pasien saat
Batasan karakteristik: mempromosikan
- aktivitas perawatan diri
2. Letakkan handuk,
Ketidakma
sabun mandi,
mpuan
shampo, lotion dan
membasuh
peralatan lainnya disisi
tubuh
tempat tidur atau kamar
- Ketidakmampuan
mandi
mengakses
3. Sediakan
kamar mandi
lingkungan yang
- Ketidakmampuan
terapeutik dengan
mengambil
memastikan kehangatan,
peralatan mandi
suasana rileks, privasi
-
dan pengalaman pribadi
4. Monitor kebersihan
Ketidakmamp
kuku, sesuai
uan mengatur
dengan kemampuan
air mandi
merawat diri pasien
-
5. Jaga ritual kebersihan
6. Beri bantuan sampai
Ketidakmampu
pasien benar-
an
benar mampu merawat
mengeringkan
tubuh diri secara mandiri
- Ketidakmampuan
menjangkau
sumber air

Faktor yang berhubungan:


- Ansietas
- Gangguan
fungsi kognitif
- Gangguan
fungsi
muskuloskeletal
- Gangguan
neuromus
kular
- Gangguan persepsi
- Kelemahan
- Kendala
lingkungan
- Ketidakmampuan
merasakan bagian
tubuh
- Nyeri
- Penurunan motivasi
5 Defisiensi pengetahuan kriteria hasil: 1. Kaji tingkat
Definisi: ketiadaan - Pasien danpengetahuan pasiendan
ata defisiensi informasi keluarga keluarga
kognitif yang berkaitan pemahaman tentang 2. Jelaskan patofisiologi
dengan topik tertentu penyakit, kondisi, dari penyakit
prognosis dan program dan bagaimana hal ini
Batasan karakteristik: pengobatan berhubungan dengan
- Ketidakakuratan -Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi,
melakukan tes mampu melaksanakan dengan cara yang tepat.
- Ketidakakuratan prosedur yang 3. Gambarkan tanda
mengikuti perintah dijelaskan secara benar dan gejala yang
- Kurang pengetahuan - Pasien danbiasa muncul pada
- Perilaku tidak tepat keluarga mampu penyakit, dengan cara
menjelaskan kembali apa yang tepat
Faktor yang berhubungan: yang dijelaskan 4. Gambarkan proses
- Gangguan fungsi perawat/tim kesehatan penyakit, dengan cara
kognisi yang tepat
lainnya
- Gangguan memori 5. Identifikasi
- Kurang informasi kemungkinan penyebab,
- Kurang minat untuk dengan cara yang tepat
belajar 6. Sediakan informasi
- Kurang sumber pada pasien tentang
pengetahuan kondisi, dengan cara
- Salah pengertian yang tepat
terhadap orang lain 7. Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
8. Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
9. Dukung pasien
untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
10. Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan
cara yang
tepat
6 ANSIETAS kriteria hasil: Anxiety
Definisi: perasaan tidak - Klien Reduction
nyaman atau mampu (penurunan
kekhawatiran yang samar mengidentifikasi dan kecemasan)
disertai respons otonom, mengungkapkan gejala - Gunakan
perasaan takut yang cemas pendekatan yang
disebabkan oleh antisipasi -Mengidentifikasi, menenangkan
terhadap bahaya. mengungkapkan - Nyatakan dengan
dan jelas harapan terhadap
Batasan menunjukkan tehnik pelaku pasien
karakteristik: untuk mengontol cemas - Jelaskan semua
perilaku: - Vital sign dalam prosedur dan apa yang
- Agitasi batas normal dirasakan selama
- Gelisah - Postur tubuh, prosedur
- Gerakan ekstra ekspresi wajah, - Temani pasien untuk
- Insomnia bahasa tubuh dan tingkat memberikan keamanan
- Kontak mata yang aktivitas menunjukkan dan mengurangi takut
buruk berkurangnya kecemasan - Berikan informasi
- Melihat sepintas faktual mengenai
- Mengekspresikan diagnosis, tindakan
kekhawatiran karena prognosis
perubahan - Libatkan
- Penurunan produktifitas keluarga untuk
- Tampak waspada mendampingi klien
Afektif: - Instruksikan
- Distres pada pasien untuk
- Gelisah menggunakan tehnik
- Gugup relaksasi
- Kesedihan - Dengarkan dengan
yang mendalam penuh perhatian
- Menyesal - Identifikasi tingkat
- Peka kecemasan
- Putus asa -Bantu pasien mengenal
- Ragu situasi yang
- Sangat khawatir menimbulkan kecemasan
Fisiologi: -Dorong pasien
- Gemetar untuk mengungkapkan
- perasaan, ketakutan,
Pening persepsi
atan - Kolaborasi pemberian
ketega terapi
ngan
- Tremos tangan
- Wajah tegang
Simpatis:
- Anoreksia
- Daire
- Dilatasi pupil
- Lemah
- Mulut kering
- Peningkatan refleks
- Peningkatan
frekuensi napas
- Wajah memerah
Parasimpatis:
- Dorongan segera
berk
emi
h
- Gangguan pola
tidur
- Melamun
- Nyeri abdomen
- Penurunan
kemampuan untuk
belajar
- Pusing
- Penurunan denyut
nadi
Kognitif:
- Cenderung
menyalahkan
orang lain
- Gangguan
konsentrasi
- Melamun
- Penurunan
lapang persepsi

Faktor yang
berhubungan:
- Ancaman kematian
- Ancaman pada
status terkini
- Perubahan
besar
(misalnya: status ekonomi,
lingkungan, status
kesehatan, fungsi peran,
status peran)
7 Risiko infeksi kriteria hasil: Konrol infeksi :
- bebas dari gejala - Bersihkan
infeksi, lingkungan setelah
- angka lekosit dipakai pasien lain.
normal (4- - Batasi pengunjung
11.000) bila perlu dan
- vital sign dalam batas anjurkan u/ istirahat
normal yang cukup
- Anjurkan keluarga
untuk cuci
tangan sebelum dan
setelah kontak dengan
klien.
- Gunakan sabun
anti microba untuk
mencuci tangan.
- Lakukan cuci
tangan sebelum dan
sesudah tindakan
keperawatan.
- Gunakan baju
dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
- Pertahankan
lingkungan yang
aseptik selama
pemasangan alat.
- Lakukan
perawatan luka dan
dresinginfus,DC setiap
hari jika ada
- Tingkatkan intake
nutrisi. Dan cairan
yang adekuat
- berikan antibiotik
sesuai program

Proteksi terhadap
infeksi
- Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal.
- Monitor hitung
granulosit dan WBC.
- Monitor
kerentanan
terhadap infeksi.
`- Pertahankan teknik
aseptik untuk
setiap tindakan.
- Inspeksi kulit dan
mebran mukosa
terhadap kemerahan,
panas.
- Monitor perubahan
tingkat energi.
- Dorong klien
untuk meningkatkan
mobilitas dan latihan.
- Instruksikan
klien untuk minum
antibiotik sesuai
program.
- Ajarkan
keluarga/klien tentang
tanda dan gejala
infeksi.dan
melaporkan kecurigaan
infeksi.
Sumber: Wong 2012. Pedoman Klinis Keperawatan pediatrik Edisi 4.Jakarta:EGC

NANDA Internasional.2015.Diagnosis Keperawatan

Definisi & Klasifikasi. Jakarta: EGC Moorhead Sue,

dkk. 2013. Nursing Outcome Classification Edisi

5.Elsevier Bulechek,dkk.2013. Nursing Intervention

Classification Edisi 6.Elsevier

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatuskesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan

Beberapa tujuan Implementasi Keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan hasil dari rencana Page 5 keperawatan untuk selanjutnya di


evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat

2. Mempertahankan daya tahan tubuh

3. Mencegah komplikasi

4. Menemukan perubahan system tubuh

5. Memberikan lingkunagn yang nyaman bagi klien

6. Implementasi pesan dokter

5. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan


keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keberhasilan
adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan. Evaluasi bisa dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan sehingga perawat dapat
mengambil keputusan : pertama, mengakhiri tindakan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasional.2015.Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-


2017 Edisi 10. Jakarta:EGC
Ngastiyah.2012.Perawatan Anak Sakit Edisi 2.Jakarta:EGC Wijaya.2013.
Keperawatan Medikal Bedah II.Yogyakarta:Nuha Medika

Wong Donna L, dkk.2009.Buku Ajar Keperawtan Pediatrik Edisi 6 Volume


2.Jakarta:EGC
Wong Donna L.2012.Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4.
Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai