Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA DIC

(DISSEMINATA INTRAVASKULER COAGOLASI)

Disusun Oleh Kelompok 8


1. M.Rifal Afriyana
2. Satria Ibantara
3. Silfa Safira
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
DIC ( koagulasin intravascular desinata ) bukan merupakan
penyakit tetapi suatu keadaan yang di tandai oleh pembentukan emboli
multiple diseluruh mikrovaskuler baik di arteriorer maupun di kapiler
kapiler seluruh tubuh. DIC merupakan gangguan pembekuan darah
dengan karakteristik adanya penumpukan fibrin pada arteriorer dan
kapiler diseluruh tubuh yang kemudian menimbulkan pembekuan dan
terjadinya pendarah dari ginjal, otak, hati dan organ organ lainnya
( tarwoto,Ns, S,kep . 2011 )
1. Anatomi dan fisiologi
Hematologi

2. Eritrosit (sel darah merah), komponen eritrosit adalah (membrane


eritrosit,system enzim, dan hemoglobin. Antigen sel darah merah
memiliki bermacam-macam antigen spesifik yang terdapat di
membrane selnya dan tidak ditemukan di sell lain antigen-antigen itu
adalah A,B,O dan Rh
3. Sel darah putih (leukosit), Berfungsi sebagai membunuh dan
memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh serta
untuk mengangkut zat lemak dari dinding usus melalui limfa terus ke
pembuluh darah
Lanjutan………………..
3.Trombosit (Keping darah), berperan penting dalam pembentukan
pembekuan darah dalam keadaan normal bersikulasi keseluruh tubuh
melalui aliran darah namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan
suatu pembuluh, trombosit tertarik kedaerah tersebut sebagai respon
terhadap kolagen yang terpajan dilapisan subendotel
pembuluh.trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan
mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamin) yang menyebabkan
terjadinya vasokontriksi pembuluh
(Andi Sulistyo Haribowo2011)
Etiologi

1. kerusakan endothelium vaskuler


2. Aliran darag stagnan
3. Infeksi
4. Hipofibrinogenemia(suatu kelainan yang menyebabkan
jumlah fibrinogen di dalam tubuh kurang)
5. Trombositopenia( Rendahnya kadar trombosit)
6. Beredarnya sntikoagulan dalam sirkulasi darah
7. fibrinolisis berlebihan (pecahnya fibrin secra berlebih )
TANDA DAN GEJALA
SISTEM Tanda dan Gejala Pada Trombosis Tanda Dan Gejala Pada
Mikrovaskuler Perdarahan Mikrovaskuler
Integumen Penurunan sensasi tubuh, peningkatan Petekhie, termasuk pada
nyeri, sianosis pada ektremitas, hidung, periorbital, dan mukosa mulut,
Gangren perdarahn pada gusi, tempat
injeksi, epistaksis
 
Vaskuler Penurunan nadi, CRT lebih dari 3 deik Takikardi
Pernafasan Hipoksia, kesulitahn bernafas, nyeri Nafas cepat, tanda-tanda akut
dada dengan inspirasi dalam respirasi
Pencernaan Nyeri lambung seperti terbakar Hematemasis melena
Perkemihan Penurunan output urin, peningkatan Hematuria
kreatinin
Persyarafan Penurunan kesadaran dan orientasi, Kecemasan, kelemahan,
penurunan reaksi pupil penurunan kesadaran
Adapun gejala lainya :
1. Perdarahan dari tempat-tempat fungsi, luka dan
membrane mukosa pada klien dengan syok, komplikasi
persalinan sepsis atau kanker
2.dispensi abdomen yang menandakan adanya perdarahan
saluran cerna
.Patofisiologi

Hypofibrinogenemia dapat menyebkan DIC karena adanya suatu


sumbatan di arterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga dapat
menyebabkan fibrinogen berkurang.

Trombositopenia dapat menyebabkan DIC karena yang seharusnya


jumlah trombosit antara 150 dan 400x10 9/ liter ( 150.000 sampai
400.000/liter) tidak sesuai jumlah semestinya sehingga darah yang seharusny
pembekuan darahnya cepat menjadi lebih lambat sehingga terjadinya
perdarahan. Penimbulan trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan
penurunan aliran darah ke jaringan atau sumbaatan menjadi sangat besar,
sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke hilir sebagai suatu
embolus dan menyumbat aliran ke hilir.
Lanjutan……….
Guna mencegah pembentukan suatu emboli, maka trombosit-
trombosit tersebut mengekkuarkan bahan-bahan yang membatasi
luas penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang di keluarkan
trombosit untuk membatasi pembekuan prostadlandin tromboksan
A2 dan prostasiclin I2. Tromboksan A2 merangsang penguraian
trombosit dan menyebabkan vasokontraksi lebih lanjut ke
pembuluh darah. Sedangkan p[rostasiclin I2 merangsang agregasi
trombosit dan pelebaran pembuluh, sehingga semakin
meningkatkan respon trombosit
Tes Diagnostik
Tes labolatorium yang mengidentifikasi DIC adalah
1.Prothombim time memanjang
2.Partial throboplastin Time (PTT) biasanya memanjang
3.Thrombin Time biasanya memanjang
4.Fibrinogen biasanya menurun
Penatalaksanaan Medis

1. penghilangan factor pencetus

2. Tindakan pendukung seperti oksigen suplemen dan cairan IV untuk


mepertahankan tekanan darah

3. Terapi heparin, heparin dapat di berikan 200 U/kg BB IV tiap 4-6 jam

4. Terapi pengganti, darah atau prc diberikan untuk mengganti darah yang keluar.
Tranfusi trombosit, dan plasma beku segar untuk mengontrol perdarahan

5. Obat penghambat fibrinolitik (AMICAR) yang memblok akumulasi produk


degradasi fibrin dan harus diberikan setelah terapi heparin.

6. Dapat diberikan plasma yang mengandung factor VIII, sel darah merah, Dan
trombosit
8. Komplikasi

1. Kegagalan fungsi organ , gagal nya suatu organ dalam menjalankan fungsinya

2. Gangren , jaringan tubuh yang mati akibat tidak mendapatkan pasokan darah
yang cukup

3. Penuruna tingkat kesadaran

4. Akut respiratorik distress syndrome , kondisi yang muncul ketika cairan yang
muncul di alveoli yaitu kantung udara kecil dan elastis pada paru-paru, cairan
biasanya merembes pada pembuluh darah kecil
5. Stroke , kondisi dimana suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke
otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Kaji adanya factor-faktor predisposisi
A. Septicemia
B. Komplikasi obstektrik;
C. Sindrom distress pernafasan deewassa/ARDS
D. Luka bakar berat dan luas.
E. Neoplasia
F. Gigitan ular
G. Penyakit hepar
H. Bedah kardiopulmonal
I. Trauma
Lanjutan………..
J. Kaji seluruh tubuh terkait dampak DIC, termasuk
a. Perdarah kulit, termasuk perdarahan pada sisi fungsi vena atau permukaan
mukosa dan tempat permukaan, pucat,
b. Takipnea repiratorik, hemopisis, ortopnea
c. Takikardia kardiovaskuler dan hipotensi
d. Distensi abnormal saluran cerna
2.pemeriksaan fisik dapat menunjukan hal-hal di bawah ini.

a. Perdarahan 
b. Kerusakan perfusi jaringan

3.Pemeriksaan diagnostik
a. jumlah thrombosis rendah.
b. PT dan PTT memanjang.
c. Degradasi prosuk fibrin meningkat.
d. kadar fibrinogen plasma darah rendah.

 
4. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kekurangan volume cairan

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

3. kerusakan integritas kulit


Dx .keperawatan Noc Nic

Resiko Ketidak Seimbangan volume cairan Fluid belance Fluid management :


Hydration 1. Timbang popok/pembalut jika
Nutritional status diperlukan
Definisi: beresiko mengalami
Intake 2. Pertahankan catatan intake dan output
dehidrasi ,vaskuler,seluler,atau intraseluler
Kriteria hasil : yang akurat
Faktore resiko :
1. Mempertahankan urine output sesuai 3. Monitor status hidrasi( kelembaban
Kehilangan vume cairan aktif
dengan BB,BJ urine normal, HT normal membrane mukosa, nadi
Kurang pengetahuan
2. Tekanan darah,nadi, suhu tubuh dalam adekuat,tekanan darah ortostastik) jika
Penyimpangan yang mempengaruhi akses
batas normal diperlukan
cairan
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi 4. Monitor vital sign
Penyimpangan yang mempengaruhi asupan
4. Elastisitas turgor kulit baik,membrane 5. Monitor masukan makanan dan hitung
cairan
mukosa lemabab, tidak ada rasa haus yang intake kalori harian
Kehilangan berlebihan melalui rute normasl
berlebihan 6. Kolaborasikan cairan IV
mis: diare
  7. Monitor status nutrsi
8. Dorong masukan oral
9. Berikan pengganti nerogratik sesuai
output
10. Dorong keluarga untuk pasien makan
11. Atur kemungkinan transfusi
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Circulation status 1.monitor adanya daerah tertentu yang
Tissue perfusion cerebral hanya peka terhadap panas ,
Definisi : penurunan sirkusi darah ke perifer Kriteria hasil : dingin,tajam,tumpul
yang dapat mengganggu kesehatan 1. mendemonstrasikan status sirkulasi yang 2. monitor adanya pratase
Batasan karakteristik : ditandai dengan ( tekanan systole dan 3. Batasi Gerakan pada kepala,leher, dan
1. Tidak ada nadi diastole dalam rentang yang di harapkan, punggung
2. Perubahan funsi motoric tidak ada ortostatik hipertensi, tidak ada 4 Monitor kemampuan BAB
3. Perubahan karakteristik kulit tanda dan gejala tekanan intracranial 5.kolaborasi pemberian analgetik
(warna,elesitas,rambut,kelembaban,kuku, 2. mendemonstrasikan kemampuan kognitif  
sensi,suhu) yang di tandai dengan ( berkomunikasi yang  
4. Perubahan tekanan darah diekstremitas jelas, dan sesuai dengan kemampuan,
5. Warna tidak kembali ketungkai saat menunjukan perhatian, konsentrasi dan
tungkai diturunkan orientasi
6. Penurunan nadi 3. menunjukan sensasi motori cranial yang
7. edema utuh
 
kerusakan integritas kulit Kriteria hasil : 1. Anjurkan pasien untuk
1. Integritas kulit yang baik dapat menggunakan pakaian yang
Definisi : perubahan tau gangguan dipertahankan longgar
epidermis dan dermis 2. Tidak ada luka atau lesi pada kulit 2. Hindari kerutan pada tempat
Batasan karaktersitik: 3. Perfusi jaringan baik tidur
1. kerusakan lapisan kulit atau dermis 4. Menunjukan pemahaman dalam 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap
2. 2. Gangguan permukaan kulit proses perbaikan kulit dan mencegah bersih dan kering
( epidermis) terjadi cedera berulang 4. Monitor kulit adanya kemerahan
3. Infasi struktur tubuh 5. Mampu melindungi kulit dan 5. Oleskan lation atau minyak pada
mempertahankan kelembaban kulit daerah y ang tertekan
dan perawatan alami 6. Monitor status nutrisi pasien
  7. Mandikan pasien dengan sabun
dan air hangat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai