Anda di halaman 1dari 11

DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2023

Halaman :1

PUSKESMAS Yangyang Citra Gumelar, SKM., M.Kes


RAWAT INAP
NIP. 19800928 201001 1 007
RANGKASBITUNG

1. Pengertian Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan kotoran


yang melekat pada peralatan medis/objek sehingga aman untuk penggunaan
selanjutnya.

Terdapat 3 kategori peralatan medis :

1) Peralatan kritikal : alat-alat yang masuk ke dalam pembuluh darah atau


jaringan lunak (instrumen bedah, laparoskop, kateter jantung, scalpel,
implant, partus sets )
2) Semi kritikal : alat-alat yang kontak dengan membran mukosa (nasal
canul, ambu bag, ETT, handpiece,speculum)
3) Non kritikal : alat alat yang kontak dengan kulit yang utuh dan tidak
mengenai membrane mukosa ( tensimeter, stetoskop, bedpan, urinal, alat
makan.
2. Tujuan Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis ke pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan lingkungan FKTP

3. Kebijakan Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi penyakit di FKTP melaksanakan


sesuai perUndang- Undangan
4. Referensi 1. PMK No.27 tahun 2019 tentang PPI
2. Buku pedoman teknis PPI di FKTP Tahun 2020
3.
5. Alat dan Bahan -

6. Prosedur Persiapan :

1) Peralatan kritikal dan semi kritikal


Persiapan alat :
a) Sarana cuci alat (bak cuci alat)
b) APD petugas : topi, gaun/ apron, masker, sarung tangan rumah
tangga, sepatu penutup
c) Larutan enzymatik 0,8% atau detergen atau glutaraldehyde 2% atau
natrium hipoklorit 0,5%.
d) Wadah plastik
e) Sikat halus
f) Lap

Cara kerja :

1. Petugas melakukan pembersihan tangan


2. Petugas menggunakan APD
3. Precleaning : Tempatkan alat – alat bekas pakai dalam wadah plastik
berisi larutan deterjen enzymatik (rendam) selama 10-15 menit sesuai
intruksi pabrikan.
4. Pembersihan & pencucian : Lepas/buka bagian-bagian yang bisa dilepas,
Bila perlu sikat gunakan sikat yang halus.
5. Kemudian bilas dengan air mengalir sampai bersih
6. Keringkan dengan lap atau udara kering.
7. Buka APD, cuci tangan

2) Peralatan non kritikal


Persiapan alat :
1. Sarung tangan
2. Desinfektan spray
3. Lap kering bersih/ tissue

Cara kerja :

1. Petugas melakukan pembersihan tangan


2. Petugas menggunakan sarung tangan clean
3. Semprotkan desinfectant ke alat yang telah digunakan lalu diamkan
selama 10-15 detik.
4. Keringkan dengan lap kering bersih atau tissue
5. Simpan peralatan di tempat nya.

-
4. Bagan alir
5. Hal – hal yang Jika menggunakan natrium hipklorit 0,5%, rendam alat selama 10 menit, jika
perlu diperhatikan lebih bisa menyebabkan korosif
6. Unit terkait RUANG PELAYANAN BP, KIA, MTBS

UGD

PONED

POLI GIGI

7. Dokumen terkait -

8. Rekam historis Tanggal mulai


No. Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
DESINFEKSI PERALATAN SEMI KRITIKAL
No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2023

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yangyang Citra Gumelar, SKM., M.Kes


RAWAT INAP
NIP. 19800928 201001 1 007
RANGKASBITUNG

Pengertian Desinfeksi peralatan semia kritikal dilakukan melalui proses DTT (Desinfeksi
Tingkat Tinggi) adalah suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan
mikroorganisme kecuali beberapa endospore bacterial dihilangkan dengan
merebus dan menguapkan atau memakai desinfektan kimiawi.

Peralatan Semi kritikal yaitu alat-alat yang kontak dengan membran mukosa
(nasal canul, ambu bag, ETT, handpiece)

Tujuan Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis ke pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan lingkungan FKTP

Kebijakan Untuk Pencegahan danPengendalian Infeksi penyakit di FKTP melaksanakan


sesuai perUndang- Undangan
Referensi 1. PMK No.27 tahun 2019 tentang PPI
2. Buku pedoman teknis PPI di FKTP Tahun 2020
3.
Alat dan Bahan -

Prosedur 1. Perendaman

Cara kerja :

1) Petugas emnggunakan APD (masker, sarung tangan)


2) Pastikan seluruh alat telah dilakukan proses precleaning dan pembersihan
3) Proses DTT dengan perendaman dilakukan menggunakan cairan
desinfektan (natrium hipoklorit 5,25% yang ada di pasaran) atau
glutaraldehyde 2% atau peroxide hydrogen 6% selama 15-20 menit.
Pastikan seluruh permukaan terendam dalam cairan tersebut.
1. Perebusan dan pengukusan

Cara kerja :

1) Didihkan air di dalam wajan


2) Taruh semua peralatan ke dalam wajan /alat pengukus
3) Kukus selama 20 menit setelah air mendidih

-
Bagan alir

Hal – hal yang perlu Uap air panas pada 100°C akan membunuh bakteri, virus, parasite, dan ajmur
diperhatikan dalam 20 menit

1. Unit terkait UGD

PONED

POLI GIGI

2. Dokumen terkait -

3. Rekam historis Tanggal mulai


No. Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
STERILISASI FISIK DENGAN UAP
BERTEKANAN (AUTOKLAF)
No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2022

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Desember 2022

Halaman :½

PUSKESMAS Yangyang Citra Gumelar, SKM., M.Kes


RAWAT INAP
NIP. 19800928 201001 1 007
RANGKASBITUNG

Pengertian Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus, fungi, dan


parasite) termasuk endospora dengan menggunakan uap tekanan tinggi (autoklaf),

Tujuan Untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alat kesehatan termasuk


endospora bakteri.

Kebijakan Untuk Perncegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas melaksankan sterilisasi


fisik dengan uap bertekanan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 27 Tahun 2017
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP Tahun 2020
Prosedur Alat :

1. Autoklaf
2. Peralatan kritikal yang telah di dekontaminasi, dan dibersihkan melaui
proses pencucian.

Cara Kerja :

1. Pastikan semua alat yang akan di sterilisasi telah di dekontaminasi dan


telah melalui proses pembersihan.
2. Buka dan lepaskan semua alat kesehatan yang disatukan (mis: hemostat
dan gunting, pisahkan peralatan yang terdiri dari banyak bagian, dengan
tujuan agar uap dapat mencapai seluruh bagian permukaan alat.
3. Atur letak alat kesehatan, jangan terlalu rapat karena akan menghalangi
uap untuk mencapai seluruh permukaan, jangan membungkus sarung
tangan dengan menggulung ketat.
4. Jika alat kesehatan dibungkus sebelum dilakukan sterilisasi, digunakan 2
lapis kertas, koran atau katun dan kain lainnya (jangan menggunakan
kenvas) tempelkan indikator.
5. Jangan menggunakan wadah yang tertutup untuk alat kesehatan dan
peralatan lainnya, jika digunakan tromol, harus diyakinkan bahwa
lubang-lubang yang terdapat pada tromol dalan posisi terbuka.
6. Atur semua pak, tromol atau peralatan yang tidak dibungkus dalan
ruangan otoklaf sedemikan rupa, sehingga uap panas bersirkulasi dengan
bebas
7. Lakukan sterilisasi pada 121.0 C (250°F) pada tekanan 106 kPa (1 atm
atau 15 lb / in2, 1 kgf / cm2 776 tor, 776 mmHg), lakukan pengukuran
waktu dengan timer. Jangan memulai pengukuran waktu sebelum syarat
temperatur dan tekanan terpenuhi.
8. Jika dipakai otoklaf otomatis, temperatur dan tekanan akan turun sendiri
begitu siklus sterilisasi selesai. Jika yang dipakai otoklaf yang tidak
otomatis, matikan api atau pindahkan otoklaf dari sumber panas setelah
30 menit (jika peralatan dibungkus) atau setelah 20 menit (jika peralatan
tidak dibungkus).
9. Tunggu sampai tekanan menjadi “nol” sebelum membuka otoklaf. Buka.
Lubang udara
10. Biarkan alat kesehatan tetap berada dalam otoklaf sampai kering
(umumnya membutuhkan waktu 30 menit.)
11. Anbil peralatn dengan menggunakan alat steril, tunggu sampai alat
kesehatan mencapai suhu kamar. (dapat membutukan waktu beberapa jam
sebelum disimpan)

Unit terkait UGD

PONED
STERILISASI FISIK DENGAN UAP PANAS
KERING
No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2022

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Desember 2022

Halaman : 1/1

PUSKESMAS Yangyang Citra Gumelar, SKM., M.Kes


RAWAT INAP
NIP. 19800928 201001 1 007
RANGKASBITUNG

Pengertian Suatu kegiatan sterilisasi terhadap alat-alat kesehatan dengan menggunakan uap
panas kering.

Tujuan Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan resiko penularan
dari pasien ke pasien lain melaksanakan sterilisasi fisik dengan uap panas kering
sesuai standar.

Prosedur Persiapan

1. Oven listrik
2. Bahan pembungkus dari alumunium foil atau kain katun.
3. Nampan tahan panas.
4. Hanya peralatan yang terbuat dari kaca tahan panas dan logam yang dapat
disentralisasi dengan cara ini.

Prosedur

1. Dekontaminasi, cuci dan keringkan semua alat kesehatan dan peralatan


yang akan disentralisai.
2. Bungkus alat kesehatan atau peralatan dengan aluminum foil atau 2 lapis
katun / kain, atau taruh peralatan yang tidak dibungkus pada nampan atau
taruh peralatan pada wadah logam.
3. Karena sterilisasi panas bekerja dengan meningkatkan suhu seluruh
peralatan, maka tidak perlu untuk memisahkan / melepaskan komponen
peralatan dan alat kesehatan atau peralatan dapat dimasukkan kedalam
wadah tertutup.
Unit terkait UGD

PONED
DEKONTAMINASI MEJA KERJA /MEJA
PERIKSA
No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2022

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Desember 2022

Halaman :½

PUSKESMAS Yangyang Citra Gumelar, SKM., M.Kes


RAWAT INAP
NIP. 19800928 201001 1 007
RANGKASBITUNG

1. Pengertian Suatu kegiatan dalam membersihkan meja kerja/ meja periksa sehingga dalam
keadaan bersih.

2. Tujuan Agar konsentrasi desinfektan dan waktu perendalam/ lap dilakukan dengan tepat
sehingga meja kerja/ meja periksa dapat didekontaminasi secara sempurna dan
efektif.

3. Kebijakan Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit rumah sakit melaksanakn sterilisasi
dan linen laundry sesuai perUndang- Undangan
4. Referensi 1. PMK No.27 tahun 2019 tentang PPI
2. Buku pedoman teknis PPI di FKTP Tahun 2020

5. Alat dan Bahan 1. Alat pelindung


2. Larutan-larutan natrium hipoklorit 0,05% (dalam botol penyemprotan)
atau desinfectan permukaan spray untuk dekontaminasi permukaan meja
periksa / permukaan meja bedah / bahan lain.
3. Lap basah
4. Sarana cuci tangan

5. Prosedur Prosedur :

1. Dekontaminasi dilakukan setiap pagi dan bila tampak tercemar.


2. Cuci tangan, pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kacamata / pelindung
wajah (bila perlu)
3. Bersihkan seluruh permukaan meja dengan larutan natrium hipoklorit 0,05%.
atau desinfectan spray diamkan selama
4. Buka sarung tangan, masukan sarung tangan dalam wadah sementara
menunggu dekontaminasi sarung tangan dan proses senjutnya.
-
6. Bagan alir
7. Hal – hal yang
-
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait UGD

PONED

9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekam historis Tanggal mulai


No. Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai