Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN PERALATAN PERAWATAN

PASIEN DAN ALAT MEDIS LAINNYA


No. Dokumen : 440/028/SOP/V/PKM-BNT/2023
No. Revisi :-
SOP Tanggal terbit : 16 September 2023
Halaman : 1/2

UPT Puskesmas Irwan U. Datuamas, A.Md.Kep


Binontoan NIP. 19660715 198803 1 019

1. Pengertian Pengelolan peralatan perawatan pasien dan alat medis lainnya adalah proses
pengelolaan, dekontaminasi dan pengemasan berdasarkan kategori kritikal,
semi kritikal dan non kritikal.
2. Tujuan Bertujuan untuk mencegah peralatan cepat rusak, menjaga tetap dalam keadaan
terdekontaminasi sesuai kategorinya, menetapkan produk akhir yang sudah
steril dan aman serta tersedianya peralatan perawatan pasien dan alat medis
lainnya dalam kondisi bersih dan steril saat dibutuhkan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Binontoan Nomor 440/012/SK/V/PKM-
BNT/2023 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
2. Pedoman teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020.
5. Prosedur a. Prosedur sterilisasi peralatan kritikal
1. Petugas memakai APD sesuai indikasi dan jenis paparan terdiri dari topi,
gaun atau apron, masker, sarung tangan rumah tangga dan sepatu
tertutup.
2. Petugas melakukan pembersihan awal (pre-cleaning) dengan merendam
seluruh permukaan peralatan kesehatan menggunakan detergen selama 10
- 15 menit untuk menghilangkan noda darah dan cairan tubuh.
3. Petugas mencuci peralatan, bila perlu disikat, kemudian petugas
membilasnya dengan air bersih, dan mengeringkan peralatan dengan
tisu/handuk bersih.
4. Petugas membungkus semua alat-alat untuk menjaga keamanan dan
efektivitas sterilisasi dengan menggunakan kain pembungkus.
5. Petugas melakukan sterilisasi panas kering pada temperatur 340˚F
(170˚C) dalam waktu 1 jam atau temperatur 320˚F (160˚C) dalam waktu
2 jam.
b. Prosedur disinfeksi peralatan semi kritikal
1. Petugas merendam peralatan dengan cairan disinfektan selama 15 – 20
menit.
2. Petugas mencuci bersih peralatan dengan air dan mengeringkannya
dengan tisu/handuk bersih.
c. Prosedur disinfeksi peralatan non kritikal
1. Petugas mencuci peralatan dengan detergen dan air mengalir kemudian
mengeringkannya dengan cara digantung, misalnya manset tensimeter
dan lain-lain.
2. Petugas mendisinfeksi peralatan dengan alkohol swab 70%, misalnya
stetoscope, termometer dan lain-lain.
3. Petugas membersihkan peralatan menggunakan kain bersih yang sudah
dilembabkan (disemprot) dengan cairan klorin 0,05 %, misalnya
permukaan tempat tidur, meja dan lain-lain.
6. Bagan Alir
Pre-cleaning (Pembersihan Awal) menggunakan detergen atau enzimatik,
petugas menggunakan APD yang sesuai

PEMBERSIHAN

STERILISASI DISINFEKSI
Peralatan kritikal (masuk dalam
pembuluh darah dan jaringan)

Disinfeksi Tingkat Disinfeksi Tingkat


Tinggi (peralatan Rendah (peralatan
yang masuk dalam yang menempel pada
Pemanasan kering mukosa utuh) permukaan tubuh)

Disinfeksi zat kimia Simpan (hindari


kontaminasi debu)

Cuci bersih dan


keringkan

7. Hal-hal 1. Penggunaan APD.


yang perlu 2. Jenis disinfektan yang digunakan.
diperhatikan 3. Lama waktu perendaman.
4. Lama waktu penyimpanan peralatan yang sudah steril.
8. Unit terkait 1. Ruang Laboratorium
2. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Ruang KIA-KB dan Catin
4. Ruang Persalinan
5. Ruang Tindakan Gawat Darurat
9. Dokumen 1. SK Pedoman PPI Puskesmas Binontoan
terkait 2. SK Pelaksanaan PPI Puskesmas Binontoan
3. Pedoman PPI Puskesmas Binontoan
10. Rekaman
historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
perubahan Diberlakukan
- - -

Anda mungkin juga menyukai