Anda di halaman 1dari 6

DEKONTAMINASI PERALATAN

PERAWATAN PASIEN
No Dokumen
No Revisi
SOP
TglTerbit
Halaman
UPTD PUSKESMAS dr. Ni Nym. K. Kusumayani
KUTA II NIP. 19770103 200604 2 004

Dekontaminasi peralatan perawatan pasien adalah suatu proses untuk


menghilangkan /memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat
pada peralatan medis, sehingga aman untuk penanganan selanjutnya.
Kategori / Jenis peralatan pasien adalah:
1. Kritikal Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau
sistem darah sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi.
Kegagalan manajemen sterilisasi dapat mengakibatkan infeksi yang
serius dan fatal.
2. Semi kritikal Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua setelah
kritikal yang berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang
lecet.Pengelola perlu mengetahui dan memiliki keterampilan dalam
penanganan peralatan invasif, pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT), pemakaian sarung tangan bagi petugas yang menyentuh
mukosa atau kulit tidak utuh.
3. Non-kritikal Pengelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang
1.Pengertian berhubungan dengan kulit utuh yang merupakan risiko terendah.
Walaupun demikian, pengelolaan yang buruk pada bahan dan
peralatan non-kritikal akan dapat menghabiskan sumber daya
dengan.manfaat yang terbatas (contohnya sarung tangan steril
digunakan untuk setiap kali memegang tempat sampah atau
memindahkan sampah).
Tahap dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan dengan cara :
a. Pembersihan awal ( Pre Cleaning ) : Proses yang membuat benda mati
lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum di
bersihkan(umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan
mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi.
b. Pembersihan: Proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah,
atau cairan tubuh lainnya dari permukaan benda mati ataupun
membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi
mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut. Proses ini.

2/6
adalah terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen
dan air atau menggunakan enzim, membilas dengan air bersih, dan
mengeringkan. Jangan menggunakan pembersih yang bersifat
mengikis, misalnya Vim atau Comet atau serat baja atau baja
berlubang, karena produk produk ini bisa menyebabkan goresan.
Goresan ini kemudian menjadi sarang mikroorganisme yang membuat
proses pembersihan menjadi lebih sulit serta meningkatkan
pembentukan karat.
c. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT): Proses menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa endospora bakterial dari
objek,dengan merebus, menguapkan atau memakai disinfektan
kimiawi.
d. Sterilisasi: Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria,
virus, fungi dan parasit) termasuk endospora menggunakan uap
tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi kimiawi, atau
radiasi.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


2.Tujuan penatalaksanaan peralatan bekas pasien dalam tujuannya untuk memutus
rantai penularan penyakit infeksi.

SK Kepala Puskesmas Nomor 800/004/Pusk K II/2020 tentang Pencegahan


3. Kebijakan
dan Pengendalian Infeksi UPTD Puskesmas Kuta II

1. Pedoman PPI UPTD Puskesmas Kuta II


2. Panduan Kewaspadaan Universal UPTD Puksesmas Kuta II
3. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan,
4. Referensi
Depkes, 2010
4. Permenkes No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

3/6
1. Persiapan alat dan bahan
a. Peralatan non kritikal
1) Desinfektan dalam bentuk spray
2) Lap kering atau tissu
3) APD berupa saruf tangan bersih dan masker
b. Peralatan semi kritikal dan peralatan Kritikal
1) Cairan enzymatik
2) Cairan untuk DTT (desinfektan tingkat tinggi)
3) APD petugas berupa masker, sarung tangan dan apron
4) Sikat alat
5) Lap kering bersih

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Paramedis

3. Langkah –langkah
a. Peralatan Non Kritikal
1) Petugas melakukan kebersihan tangan
2) Petugas menggunakan APD
5. Prosedur/ 3) Petugas mengelap atau menyemprotkan desinfektan pada
langkah-langkah
peralatan yang telah digunakan secara merata dengan jarak
semprot 20-30 cm
4) Mendiamkan permukaan selama 10-15 detik
5) Petugas mengeringkan dengan lap kering atau tissue.

b. Peralatan Kritikal dan semi kritikal


1) Petugas melakuakan kebersihan tangan
2) Petugas menggunakan APD
3) Petugas mencuci peralatan dengan air mengalir, membersihkan
darah, cairan tubuh dan jaringan yang menempel.
4) Kemudian dilakukan perendaman dengan cairan enzymatic.
5) Untuk peralatan semi kritikal dilakukan DTT dengan cara
direndam dengan larutan desinfektan kimiawi, sesuai prosedur.
6) Untuk peralatan kritikan dilakukan sterilisasi sesusi prosedur
(SOP Sterilisasi)
7) Petugas menyimpan peralatan sesuai tempatnya

4/6
Air+deterjen/enzyme, spons

Pembersihan
(cuci bersih, tiriskan dan keringkan)

Sterilisasi (peralatan
DESINFEKSI
kritikal)

7.Bagan Alir PRE CLEANING


DTR DTT
ALKOHOL 70% Desinfeksi tingkat Desinfeksi tngkat
rendah (peralatan tinggi (peralatan
non kritikal) semi kritikal)

Klorin 0,5%10” KIMIAWI DIREBUS/


DIUPKAN

Dibersihkan Air steril

1. Pastikan alat atau benda yang di gunakan tidak menyebabkan


Hal –hal yang kecacatan pada alat
perludiperhatikan 2. Perhatian campuaran atau perbandingan klorin
3. Jangan lebih dar 10 menit merendam alat agar tidak terjadi korosit.

1. Layanan tindakan UGD


2. Layanan KIA
8. Unit Terkait 3. Layanan gigi
4. Layanan IMS
5. Layanan laboratorium

9. Dokumen terkait

5/6
Pre-cleaning (pembersihan awal)
Menggunakan deterjen atau cairan enzymatic,
Spons (petugas dengan APD sesuai)

10. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggalmulaid

Historis iberlakukan

Perubahan 1 Kebijakan 1.
2 Referensi

6/6

Anda mungkin juga menyukai