Anda di halaman 1dari 4

INJEKSI INTRAMUSKULER

No Dokumen 111/Pusk K
II/UKP/2022
SOP No Revisi 1
Tgl Terbit 10 Februari 2022
Halaman 1/2

UPTD dr. Ni Made Tariani, M.Kes


PUSKESMAS NIP. 19680417 199803 2 003
KUTA II
1. Pengertian Memasukkan cairan obat ke jaringan tubuh atau pembuluh darah
dengan menggunakan jarum
Sebagai acuan dalam melakukan atau menjelaskan cara memberikan
2. Tujuan
obat dengan cara menyuntik.

1. SK Kepala Puskesmas No.800/023/Pusk K II/2022 tentang


Layanan Klinis di UPTD. Puskesmas Kuta II.
3. Kebijakan 2. SK Kepala Puskesmas No 800/047/Pusk K II/2022 tentang
pelayanan gawat darurat.

1. Permenkes no. 43 tahun 2019 tentang Pusat kesehatan Masyarakat


2. Kepmenkes RI Nomer HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang

4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Tingkat Pertama.

3. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan :


Langkah- 1. Bak instrument / bengkok / tempat spuit steril
Langkah 2. Safety Box untuk tempat spuit yang telah di pakai.
3. Jarum dan semprit disposible (1 cc, 2,5 cc, 3 cc, atau 10 cc)
4. Obat-obat yang dibutuhkan
5. Kapas
6. Cairan pelarut (Water for Injection)
7. Alkohol 70%
8. Sarung tangan
9. Tissu
2. Langkah-langkah :
1. Petugas melakukan standar perlindungan diri selama melakukan tindakan
2. Petugas membsaca instruksi dokter pada buku rekam medis.
3. Persilakan pasien untuk duduk
4. Minta formulir persetujuan tindakan medis yang sudah ditanda tangani pasien
atau keluarga pasien
5. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
6. Perhatikan 5 B (Benar nama pasien, Benar obat, Benar instruksi/cara penyuntikan,
Benar waktu pemberian dan Benar dosis).
7. Gunakan sarung tangan disposable
8. Ambil Jarum dan spuit disposable.
9. Ambil obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
10. Keluarkan udara dalam spuit.
11. Tentukan daerah yang akan disuntik (otot pangkal lengan, otot paha bagian luar,
atau pada otot bokong) lalu bagian kulit yang akan disuntik disinfeksi dengan
kapas alkohol.
12. Tusukan jarum tegak lurus (900) dengan permukaan kulit.
13. Aspirasi spuit dengan cara di tarik sedikit, bila ada darah obat jangan di masukan
tetapi jika tidak ada darah maka obat boleh dimasukan dengan perlahan-lahan.
14. Cabut dengan cepat setelah obat semua dimasukkan. Bekas tusukan jarum

1
ditekan dengan kapas alcohol.
15. Buang spuit bekas pakai ke dalam safety box
16. Pasien disuruh menunggu 15 menit, untuk melihat reaksi yang timbul.
17. Bereskan alat-alat dan dikembalikan ketempat semula.
18. Cuci tangan petugas.
Catat tindakan yang dilakukan pada buku rekam medis

6. Bagan Alir

Standar perlindungan
diri KIE tentang tindakan yang
Standar perlindungan akan diambil
diri

Menyiapkan alat dan obat


yang akan digunakan

Menentukan lokasi
penyuntikan

Melakukan penyuntikan
sesuai aturan

Menjelaskan
kemungkinan reaksi yang
akan terjadi

Mencatat tindakan dalam


buku rekam medik

7. Hal-hal Kemungkinan yang bisa terjadi missalnya syok anafilaktik


yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait UGD, POLI UMUM, KIA
9. Dokumenta Rekam Medik Rawat Jalan
si Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan diberlakukan
1 Kebijakan 1.SK Kepala Puskesmas
No.800/023/Pusk K
II/2022 tentang Layanan
Klinis di UPTD.
Puskesmas Kuta II.
2.SK Kepala Puskesmas
No 800/047/Pusk K 10 Februari 2022
II/2022 tentang
pelayanan gawat darurat.

2 Referensi Permenkes no. 43 tahun


2019 tentang Pusat
kesehatan Masyarakat
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai