Anda di halaman 1dari 2

MENYUNTIK YANG AMAN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman: 1/3

PUSKESMAS
dr. Ani Damayanti
PONOROGO
NIP. 19700807 200212 2 006
SELATAN
1. Pengertian Menyuntik yang Aman adalah suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh
dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga keamanan pasien
dan dokter atau perawat yang melakukan insersi
2. Tujuan Sebagai acuan dokter dan perawat dalam melakukan tindakan menyuntik
yang aman

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Ponorogo Selatan Nomor : 188.4/ /


405.09.2/ 2016 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi ( PPI) di Puskesmas Ponorogo Selatan
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 270/MENKES/2007 tentang
Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya;
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 tentang
Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya;

5. Prosedur/ 1. Lakukan cuci tangan dengan 6 langkah


Langkah- 2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali pakai yang tidak
langkah steril)
3. Lakukan desinfeksi pada area insersi.
4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi

1/2
5. Pakai jarum sekali pakai walaupun vial multidose.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit yang dipakai
ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat
menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat
dipakai untuk pasien lain.
7. Lakukan prinsip pemberian obat dengan benar.
8. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV, SC, IC)
9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi
10. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat yang
melakukan insersi.
11. Lepas APD
12. Lakukan cuci tangan 6 langkah
13. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian
terapi
Unit
6. Unit Terkait seluruh ruang perawatan di puskesmas kauman
7. Diagram
Alir/Flowchart

8. RekamanHistoris

No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.

2/ 2

Anda mungkin juga menyukai