0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman standar prosedur operasional untuk praktik menyuntik yang aman di Rumah Sakit Umum Anugrah. Praktik menyuntik aman bertujuan untuk mencegah kontaminasi peralatan injeksi dan terapi, melindungi tenaga kesehatan, serta mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit. Prosedur yang ditetapkan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, desinfeksi area insersi, penggunaan
Dokumen ini memberikan pedoman standar prosedur operasional untuk praktik menyuntik yang aman di Rumah Sakit Umum Anugrah. Praktik menyuntik aman bertujuan untuk mencegah kontaminasi peralatan injeksi dan terapi, melindungi tenaga kesehatan, serta mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit. Prosedur yang ditetapkan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, desinfeksi area insersi, penggunaan
Dokumen ini memberikan pedoman standar prosedur operasional untuk praktik menyuntik yang aman di Rumah Sakit Umum Anugrah. Praktik menyuntik aman bertujuan untuk mencegah kontaminasi peralatan injeksi dan terapi, melindungi tenaga kesehatan, serta mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit. Prosedur yang ditetapkan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, desinfeksi area insersi, penggunaan
026/RSU.A/PPI/ - 1/2 SPO/V/2016 STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan PROSEDUR 17 Mei 2016 Direktur Rumah Sakit Umum Anugrah OPERASIONAL (SPO) dr. H. Sunarto Sutono, Sp.PD PENGERTIAN Praktek Menyuntik Aman adalah suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan insersi TUJUAN 1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi 2. Untuk melindungi dokter atau perawat dalam melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan kerja 3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar. KEBIJAKAN SK Direktur RSU Anugrah Nomor: 002/RSU.A/PPI/SK/V/2016, tanggal 17 Mei 2016 tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. PROSEDUR 1. Lakukan kebersihan tangan 2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali pakai yang tidak steril) 3. Lakukan desinfeksi pada area insersi. 4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi 5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain. PRAKTIK MENYUNTIK AMAN No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 026/RSU.A/PPI/ - 2/2 SPO/V/2016 PROSEDUR 6. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar. 7. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV, SC, IC) 8. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi 9. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan 10. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu tangan). 11. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat yang melakukan insersi. 12. Lepas APD 13. Lakukan Kebersihan tangan 14. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian terapi. UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan 4. Kamar Operasi 5. High Care Unit