06 SEPTEMBER 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 50100106
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
PENGERTIAN 1. Tata cara pemasangan infus kepada pasien yang kekurangan cairan tubuh.
2. Memberikan cairan pada pasien yang memerlukan perawatan lanjut.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan
memasang infus.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Infus set.
2. Cairan infus.
3. Handscoon steril.
4. IV cath No. 20, 22 atau sesuai ukuran.
5. Alkohol swab.
6. Spalk.
7. Plester transparant.
8. Perlak dan pengalas.
9. Gunting.
10. Tiang infuse
11. nierbeken
12. Torniquet.
13. Handscrub.
\
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PERAWATAN INFUS
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
PENGERTIAN Tata cara pemberian kompres hangat kepada pasien yang mengalami panas tinggi
untuk menurunkan suhu tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian kompres hangat pada
pasien rawat inap untuk menurunkan suhu pasien.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Air panas dalam kom.
2. Handuk kecil.
3. Perlak/pengalas bila perlu.
4. Termometer.
5. Handrub.
PENATALAKSAAN :
1. Petugas memperkenalkan diri.
2. Melakukan identifikasi pasien (nama & tanggal lahir).
3. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien.
4. Mendekatkan peralatan disamping pasien.
5. Petugas hand hygiene
6. Mengukur suhu tubuh pasien.
7. Memasang perlak/pengalas pada tempat yang akan dikompres bila perlu.
8. Basahi handuk kecil dengan air hangat dan letakkan pada tempat yang akan
dikompres.
9. Mengobservasi respon pasien dan mengukur suhu tubuh.
10. Petugas hand hygiene
11. Mencatat kegiatan dan respon pasien ke dalam catatan perawat
1. Instalasi Gawat Darurat.
2. Instalasi Rawat Inap.
UNIT TERKAIT 3. Ruangan Perinatologi.
PELAKSANAAN :
1. PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN :
a. Petugas memperkenalkan diri.
b. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
c. Memasang sampiran disekeliling tempat tidur.
d. Membebaskan pakaian pasien bagian atas.
e. Mengatur posisi setengah duduk atau sesuai kemampuan pasien.
f. Alat-alat didekatkan ke tempat tidur pasien.
2. PELAKSANAAN PERAWATAN WSD :
a. Melakukan identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir).
b. Perawat mencuci tangan, kemudian memasang handscoon.
c. Membuka bak instrument.
d. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati, balutan
kotor dimasukkan ke dalam nierbeken.
e. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10% kemudian dengan
alkohol 70%.
f. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya
kemudian diplester.
g. Selang WSD diklem.
h. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol.
i. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian selang
WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru.
j. Klem selang WSD dibuka.
k. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien cara
batuk efektif.
l. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan
latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD.
m. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya, kemudian membantu
pasien dalam posisi yang paling nyaman.
n. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di
sterilisasi kembali.
- Stetoskop.
- Tujuan :
- Tisu kering.
- Nierbeken .
b. Prosedur Pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Mencatat hasil.
- Arloji/stop-watch.
c) Prosedur pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Cuci tangan.
Pemeriksaan pernafasan :
- Arloji/stopwatch.
c) Prosedur pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Cuci tangan.
- Stetoskop.
c. Prosedur pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Pasang manset pada lengan atas, 3 cm diatas fossa cubitti dan jangan pada
lengan yang terpasang infus.
- Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas
melekat pada lengan.
- Pompa balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompa lagi
kira-kira 20 mmHg setelah nadi tidak teraba.
- Cuci tangan.
PENGERTIAN Tindakan membantu dan menjaga kebesihan agar pasien tetap bersih.
PERSIAPAN ALAT :
PROSEDUR 1. Waskom stainless besar 2 buah, 1 untuk Waskom bilas bersih dan 1 untuk
Waskom bilas kotor.
2. Handuk 1 buah.
3. Washlap 2 buah, 1 untuk muka dan bagian atas, 1 untuk bagian bawah.
4. Set alat tenun 1 buah.
5. 1 buah celemek untuk memandikan.
6. Pakaian 1 set dari pasien.
7. 1 set alat untuk menggosok gigi dari pasien.
8. 1 standar untuk tempat waskom mandi.
9. Sabun dan sisir untu pasien.
10. Tempat linen kotor.
11. Urinal/pispot.
12. Botol berisi air pembilas.
PELAKSANAAN :
1. Perawat memperkenalkan diri.
2. Melakukan identifikasi pasien (nama & tanggal lahir).
3. Perawat memberi tahu pasien/keluarganya tentang apa yang akan dilakukan.
4. Mencuci tangan.
5. Tirai untuk tempat tidur ditutup, semua proses memandikan perhatikan privasi
pasien dan jangan membuat pasien merasa malu serta jangan
UNIT
Instalasi Rawat Inap.
TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022/SPO/RSU-MS/VIII/2018 1/3
PENGERTIAN Reaksi transfusi merupakan semua kejadian yang tidak menguntungkan penderita,
yang timbul selama atau setelah transfusi dan memang berhubungan dengan
transfusi tersebut.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mengatasi dan
melaporkan adanya reaksi transfusi.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PROSEDUR 1. Pemantauan keadaan umum seperti yang tercantum pada protap transfusi, bila
didapatkan tanda-tanda yang positif, maka :
a. Hentikan segera pemberian transfusi.
b. Pertahankan infus dengan pemberian NaCl 0.9%.
c. Periksa ulang : label darah donor, surat permintaan transfusi, identifikasi
penderita.
d. Segera lapor terjadinya reaksi transfusi pada dokter jaga dan petugas bank
darah.
e. Kirim minimal 10 cc darah penderita tanpa anti koagulan bersama-sama
dengan sisa darah ke lab. Untuk penelitian reaksi transfusi.
f. Tampung urin penderita 24 jam.
g. Kirim urin penderita untuk evaluasi sebab-sebab terjadinya teraksi transfusi
dan penentuan prognosis.
2. Pelaporan reaksi transfusi :
a. Kapan transfusi mulai diberikan.
b. Waktu pemberian transfusi selesai.
c. Gejala klinik selama/sesudah transfusi.
d. Jenis darah yang diberikan.
e. Dokter/perawat yang bertanggung jawab.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PEMASANGAN NGT
A. Persiapan alat
PROSEDUR Handscoon
Sonde steril
Spuit 50 cc
Kom berisi air matang
Plester
Gunting
Botol untuk pemeriksaan
Nierbeken
Masker (K/P)
Handrub
B.Pelaksanaan
1. Petugas Memperkenalkan diri.
2. Melakukan identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir).
3. Memberitahukan pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
4. Mencuci tangan.
5. Memasang handscoon.
6. Memakai masker.
7. Mengidentifikasi pasien yang akan diaspirasi cairan lambung.
8. Memasang selang NGT sesuai dengan prosedur.
9. Membuka penutup selang NGT dan sambungkan dengan Spuit.
10. Mengaspirasi perlahan-lahan cairan lambung dengan Spuit sambil
memperhatikan jumlah dan warna cairan lambung.
11. Memasukan cairan lambung kedalam botol pemeriksaan (K/P) atau
membuang cairan lambung ke nierbeken.
PENGERTIAN Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengembalikan fungsi
TUJUAN pernafasan dan fungsi jantung yang terganggu melalui teknik kombinasi antara
pemberian nafas buatan dan kompresi jantung luar.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PERSIAPAN ALAT :
PROSEDUR 1. Troli Emergency.
2. Jam/arloji.
PELAKSANAAN :
1. Saat menemukan pasien/klien yang tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.
2. Penolong menggunakan handscoon bila perlu.
3. Cek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama/sapaan dengan menepuk bahu.
b. Rangsang nyeri di bagian sternum, alis mata atau dicubit.
4. Jika pasien tidak sadar, tidak bereaksi, tidak bernapas dan aktifkan sistem
tanggap darurat atau berteriaklah minta pertolongan terdekat.
5. Petugas mencuci tangan.
6. Periksa denyut nadi karotis (<10 detik).
7. Tidak ada denyut nadi, lakukan RJP sebanyak 5 siklus selama 2 menit (1
siklus 30x kompresi 2x ventilasi).
8. Kecepatan RJP 100-120x per menit, kedalaman kompresi 5-6 cm, rekoil
penuh, minimalkan interupsi.
9. Cek nadi dan nafas setelah 2 menit atau 5 siklus.
10. Jika nadi dan nafas tidak ada, ulangi lakukan RJP 5 siklus lagi.
11. Jika nadi ada nafas tidak ada berikan ventilasi setiap 6 detik selama 1 menit
PENGERTIAN Resusitasi adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian
oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen ke otak,
jantung dan lat-alat vital lainnya.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
TUJUAN 1. Memberikan ventilasi yang adekuat.
2. Membatasi kerusakan serebi.
3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen kepada otak, jantung dan alat vital lainnya.
4. Mempertahankan kehidupan ekstra uteri.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PERSIAPAN ALAT :
PROSEDUR 1. Resusitasi kit.
2. Jam/arloji.
3. Sungkup/ambu bag.
4. Balon penghisap jika ada penyumbat jalan nafas.
PELAKSANAAN :
1. Saat menemukan neonatus dengan frekuensi jantung < 60x per menit atau
seperti indikasi, aktifkan sistem tanggap darurat/minta bantuan teman sejawat
atau tenaga medis terlatih lainnya.
2. Bawa neonatus ke tempat datar dan keras, tetap jaga kehangatan neonatus.
3. Hisap lendir atau bersihkan jalan nafas.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
PENGERTIAN Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat IGD/IRJ/IRNA
dan perawat kamar operasi.
TUJUAN Sebagia acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui program pengobatan
oleh petugas ruangan IGD, IRJ, IRNA dan kamar operasi agar pelaksanaan
operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PROSEDUR PELAKSANAAAN :
1. Perawat IGD/IRJ/IRNA mengetahui jadwal operasi.
5. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas
kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat
tidur/kursi roda yang dipakai di IGD/IRJ/IRNA.
PENGERTIAN Tata cara serah terima pasien yang sudah dioperasi antara perawat kamar operasi
dan perawat ruangan.
TUJUAN Sebagia acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui program
pengobatan oleh petugas ruangan agar perawatan lanjutan dapat tercapai dengan
baik.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan.
PROSEDUR PELAKSANAAAN :
1. Petugas ok memastikan keadaan umum pasien aman dan stabil setelah
dilakukan pemantauan selama 2 jam di Recovery Room (RR).
4. Informasi serah terima untuk ke unit rawat inap harus melalui form transfer
pasien meliputi :
5. Petugas ruangan membaca intruksi pasca bedah yang dibuat oleh DPJP.
6. Petugas ruangan melakukan readback informasi yang diterima dari petugas
OK.
Prosedur Administrasi :
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra rujukan.
2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembaran observasi (jika perlu).
3. Memberikan informed consent (persetujuan/penolakan rujukan).
4. Membuat surat rujukan dengan P-Care (Print Out).
5. Mencatat identitas pasien pada buku registrasi rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
7. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilakukan setelah di selesaikan
administrasi yang bersangkutan dan sudah di pastikan kesiapan fasilitas
rujukan (telpon IGD yang akan dituju).
1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ).
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD).
UNIT
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA).
TERKAIT
4. Instalasi Bedah dan Pemulihan.
5. Instalasi Kebidanan dan Kandungan.
2. Kassa bersih.
4. Peniti: 2 buah .
6. Washlap: 2 buah .
7. Nierbeken.
8. Handrub.
B. PELAKSANAAN :
1.Petugas Memperkenalkan diri.
2.Melakukan identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir).
3.Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4.Memasang sampiran/menjaga privacy .
5.Petugas cuci tangan.
6.Memasang handuk di bagian perut bawah dan bahu sambil melepas
pakaian atas (handuk dipasang dengan peniti).
7.Mengompres kedua putting dengan kassa bersih yang dibasahi oleum
coccus hangat selam 2 – 3 menit.
8.Mengangkat kassa bersih sambil membersihkan putting dengan gerakan
memutar dari dalam ke luar .
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 260100001
PENGERTIAN Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra ke
dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Menghilangkan distensi kandung kemih.
6. Memasang perlak.
7. Mencuci tangan.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 260100001
PENGERTIAN
Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra
ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 260100001
PENGERTIAN Melakukan tindakan perawatan melepaskan kateter uretra dari kandung kemih.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 260100001
PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan
Nebulator.
TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah- langkah untuk :
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan.
2. Melonggarkan jalan nafas.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan.
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT :
1. Set nebulizer.
2. Obat bronkodilator.
3. Nierbeken 1 buah.
4. Tisu.
5. Spuit 3 cc.
6. NaCl 0.9 %.
7. Handrub
B. PELAKSANAAN :
1. Petugas memperkenalkan diri.
2. Melakukan identifikasi pasien (nama & tanggal lahir).
3. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan.
4. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler.
5. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien.
6. Mencuci tangan.
7. Mengisi nebulizer dengan NaCl 0,9% sesuai takaran.
8. Memasukkan obat sesuai dosis.
9. Memasang masker pada pasien.
10. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai
obat habis.
11. Matikan nebulizer.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 260100001
PENGERTIAN Tata cara untuk menggunakan alat EKG secara tepat.
TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah -langkah agar hasil rekaman EKG
terjaga mutunya dan alat EKG terawat dengan baik.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) unit pelayanan
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
1. Alat EKG
2. Handscoon Bersih
3. Kassa
4. Botol Spray
5. Handrub
B. PELAKSANAAN
1. Petugas memperkenalkan diri.
2. Melakukan identifikasi pasien (nama & tanggal lahir).
3. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan.
4. Mencuci tangan.
5. Memakai Handscoon.
6. Posisi pasien diatur terlentang.
7. Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien
memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas.
8. Membersihkan kotoran dengan menggunakan kassa pada daerah dada,
kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi manset
elektroda.
1 AGUSTUS 2018
dr. Suhatman, MARS
NIK. 195010090106
PENGERTIAN Tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit
penutup depan penis.
TUJUAN 1. Pelaksanaan salah satu ritual agama.
2. Menjaga penis hygiene dari smegma dan sisa urin.
3. Mencegah terjadinya infeksi pada kepala penis.
KEBIJAKAN SK Direktur RSU Mutia Sari No 578/SK/RSU-MS/VIII/2018 tentang
pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) Unit Pelayanan
PROSEDUR A. KRITERIA TENAGA :
1. Dokter.
2. Perawat (asisten).
B. PERSIAPAN ALAT :
Handscoon steril 2 pasang.
Kassa steril (40 helai).
Desinfektan seperti povidone iodine.
Klem desinfektan 1.
Duk lubang steril.
Spuit 3 cc atau 5 cc.
Lidokain untuk anastesi infiltrasi.
3 klem lurus.
2 Arteri klem kecil.
Sonde.