TENTANG
Menimbang :
a. Bahwa rumah sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit;
b. Bahwa rumah sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
d. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan kesahatan yang bermutu tinggi dalam rangka
keselamatan pasien di rumah sakit
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, c dan d perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia.
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT IMELDA
PEKERJA INDONESIA
Kedua : Kebijakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini.
Ketiga : Direktur rumah sakit berpartisipasi dalam perencanaan, monitoring, dan pengawasan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Keempat : Pemilik rumah sakit bertanggung jawab penuh terhadap mutu dan keselamatan pasien
Ke lima : Pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Imelda
Pekerja Indonesia dilaksanakan oleh Komite Mutu dan Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Imelda Pekerja Indonesia.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dievaluasi setiap tahun dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Medan
Pada tanggal ................ 2016
Direktur
Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia,
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
Nomor :
Tanggal :
TAHUN 2016
Sekretaris :
Anggota : 1.
2.
3.
Anggota : 1.
2.
Ketua :
Sekretaris :
DITETAPKAN DI : MEDAN
PADA TANGGAL : 20
DIREKTUR UTAMA
Nomor :
Tanggal :
1. Direktur rumah sakit dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis wajib berpartisipasi dalam
program mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu yang diselenggarakan di
seluruh jajaran rumah sakit.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia dengan
pendekatan multidisiplin dan dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu.
4. Perencanaaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi
indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko
tinggi, dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan
data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja, dan indikator klinis, yang meliputi
indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator-indikator pencegahan dan pengendalian
infeksi.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perencangan sistem,
rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun
penyelenggaraan upaya rumah sakit.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cidera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu puskesmas.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak
lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan upaya rumah sakit, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari Kementerian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dan manajemen risiko.
f. Dibangun berbasis praktik klinik yang baik.
g. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan nyang ada di rumah sakit.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu kepada Direktur RSU Imelda.
Direktur,
Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEMBENTUKAN
KOMITE PENINGKATAN MUTU RUMAH SAKIT DI RSUD
PROF. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU KABUPATEN
BANTAENG.
KESATU Membentuk Komite Peningkatan Mutu Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. DR. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten
Bantaeng dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
KEDUA Tugas dan tanggung jawab Komite Peningkatan Mutu
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. M. Anwar
Makkatutu Kabupaten Bantaengsebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATUadalah :
a. mengembangkan program peningkatan mutu rumah
sakit ;
b. menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan
program peningkatan mutu rumah sakit dan
menyusun rencana kerja (plan of action);
c. Mengupayakan langkah-langkah yang menyangkut
upaya peningkatan mutu pelayanan a.l;
mengidentifikasi masalah, menginventarisasi kegiatan
telah dilaksanakan, memilih aspek yang akan
ditimngkatkan, memilih metoda pendekatan yang akan
dipakai, menentukan sumber data, mengidentifkasi
indikator penampilan;
d. bekerja sama dengan bagian pendidikan dan
pelatihan rumah sakit untuk melakukan pelatihan
internal tentang mutu pelayanan pasien rumah sakit;
e. melakukan pencatatan,pelaporan dan
mempresentasikan hasil kajian;
f. memberikan masukan dan pertimbangan kepada
Direktur rumah sakit dalam rangka pengambilan
kebijakan muturumah sakit;
g. membuat laporan kegiatan kepada Direktur rumah
sakit.
KETIGA Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. DR. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten
Bantaeng.
KEEMPAT Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudia hari ternyata terdapat kekeliruan
didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di : Bantaeng
Pada tanggal : 10 Januari 2017
DIREKTUR,
Dr.H.SULTAN,M.Kes
Pangkat : Pembina
NIP : 19710206 200312 1 011
LAMPIRAN KEPUTUSAN DREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. H. M. ANWAR
MAKKATUTU KABUPATEN BANTAENG
NOMOR : 037 /RSU-BTG/01/I/2017
TANGGAL : 10 JANUARI 2017
TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE PENINGKATAN MUTU RUMAH SAKIT KABUPATEN
BANTAENG
1. Pelindung : Direktur
2. Ketua : dr. Iman Subekti, M.Kes, Sp.KJ.
3. Sekretaris : Nurlaela Masra, SKM
4. Subkomite Keselamatan
Pasien dan Manajemen Risiko :dr. Makmum, Sp. Rad, M.Kes
5. Subkomite Mutu dan Akreditasi : Faisal, S.Kep. Ns
Anggota :
1. Irawati AMAK.
2. Husniati S.Kep. Ns
3. Ahmad Kurnia S.Kep. Ns
dr. H. Sultan,M.Kes.
Pangkat : Pembina
NIP. 19710206 200312 1 011
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR.H.M
ANWAR MAKKATUTU KABUPATEN BANTAENG.
NOMOR : 033.2 /RSU-BTG/03/1/2017
TANGGAL : 11 januari 2017
TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTAENG
DIREKTUR,