Anda di halaman 1dari 2

Praktik Menyuntik Aman

No.Dokumen :CPY/VII/SOP/UKP-
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 19 Juli 2019
Halaman :1/2
PUSKESMAS
Drg. Rini Muharni
KECAMATAN
NIP. 197605051992032009
CIPAYUNG

Pakai spuit dan jarum suntik steril sekali pakai untuk setiap suntikan,berlaku juga
pada penggunaan vial multidose untuk mencegah timbulnya kontaminasi mikroba
saat obat dipakai pada pasien lain. Jangan lupa membuang spuit dan jarum suntik
bekas pakai ke tempatnya dengan benar.

Rekomendasi Penyuntikan Yang Aman


1. Pengertian
1. Menerapkan Teknik aseptik untuk mecegah kontaminasi alat-alat injeksi
2. Tidak menggunakan semprit yang sama untuk penyuntikan lebih dari satu
pasien walaupun jarum suntiknya diganti
3. Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu pasien
dan satu prosedur.
4. Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali (NaCl, WFI, dll)
5. Gunakan single dose untuk obat injeksi (bila memungkinkan)
6. Tidak memberikan obat-obat single dose kepada lebih dari satu pasien atau
mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk pemberian berikutnya.
7. Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua alat yang akan
dipergunakan harus steril
8. Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang
membuat.
9. Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien

1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi


2. Untuk melindungi dokter atau perawat dalam melakukan insersi agar tidak
2. Tujuan terjadi kecelakaan kerja
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan
meningkatkan kewaspadaan standar.
SK Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung No. tahun 2019 tentang Kebijakan
4. Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
4.Referensi Infeksi di Fasilitas Kesehatan
1. Persiapan alat dan bahan
5. Prosedur/
1.1 Sarung tangan sekali pakai
langkah- 1.2 Spuit
1.3 Kapas Alkohol
langkah
1.4 Obat-obatan emergensi (bila terjadi syok anafilatik)
1.5 Resusitasi cairan (bila dibutuhkan)
2. Petugas yang melaksanakan
2.1 Dokter
2.2 Paramedis
3. Langkah-langkah
3.1 Petugas memastikan kembali instruksi dokter dengan benar, bila kurang jelas
tanyakan kepada dokter yang memberi informasi
3.2 Petugas melakukan pengecekan identitas pasien
3.3 Petugas melakukan hand hygienie dengan menggunakan sabun atau
handrub.

1
3.4 Petugas menggunakan APD
3.5 Lakukan tindakan aseptik antiseptik pada daerah inersi.
3.6 Lakukan penyuntikan sesuai pemberian (IV, IM, SC, IC.)
3.7 Tutup dan buang spuit ke dalam safety box.
3.8 Obeservasi respon pasien terhadap penyuntikan.
3.9 Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
3.10 Dokumentasikan prosedur di rekam medis.
6.Bagan alir
Memastikan Melakukan Lakukan Hand
kembali instruksi pengecekan identitas Hyginie
dokter

Lakukan asepsik Gunakan APD


Lakukan penyuntikan
antisepsis
sesuai pemberian

Buang spuit ke Observasi Lepas APD dan


safety box respon pasien cuci tangan

Dokumentasi prosedur

7. Hal-hal yang Pastikan Inform consent sudah terisi


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Layanan 24 jam, Ruang Periksa TB, Ruang Gigi, Ruang Imunisasi, Laboratorium
9. Dokumen Rekam medis
Terkait
10. Rekaman
historis -

perubahan

Anda mungkin juga menyukai