Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN DASAR

PRAKTIK KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPUH
DENI MARYANI,S.ST,M.KEB.

KHAIRUNNISA FRISCHA PUTRI OKTAVIA RISDA WULAN R


(F0G020055) (F0G020056) (F0G020057)
PENCEGAHAN INFEKSI

Tujuan tindakan
Infeksi adalah invasi dari pencegahan infeksi
mikroorganisme patogen yang antara lain :
masuk dan berkembang biak 1) Mencegah terjadinya
di dalam tubuh dan infeksi silang antara
menyebabkan gejala klinis pasien dan petugas.
maupun tidak (asymptomatis). 2) Menangani peralatan /
Upaya pencegahan infeksi instrumen medis yang
adalah usaha yang dilakukan dipakai pada saat
tindakan dengan
untuk menghindari masuknya
prosedur yang benar
mikrooganisme ke dalam
3) Mengelola sampah
jaringan tubuh, sehingga
dan limbah yang
dapat terhindar dari penyakit dihasilkan saat proses
infeksi. persalinan dengan tepat.
A. PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
Setiap individu
dianggap dapat
menularkan Setiap individu
penyakit, karena dianggap dapat
infeksi ada yang
bersifat
terkena infeksi Setiap benda
asymptomatik atau maupun peralatan
Resiko
tidak ada infeksi
gejala. Jika belum yakin yang sudah dipakai
akan selalu ada dengan proses pada saat melakukan
dan tidak dapat aseptik terhadap tindakan dianggap
sudah terkontaminasi
dihilangkan, tapi lingkungan
sehingga perlu di
dapat maupun peralatan cuci
diminimalisir yang
dengan mengikuti terkontaminasi
prosedur maka dianggap
pencegahan infeksi masih
B. PEMROSESAN INSTRUMEN
BEKAS PAKAI

Merupakan prosedur yang di lakukan  untuk memproses alat


medik yang telah di gunakan dalam prosedur invasif yang
bertujuan agar tidak menkontaminasi serta untuk mematikan
virus baik hepatitis B maupun HIV atau sejenisnya. Prosedur
pemrosesan alat ini meliputi dekontaminasi, pencucian dan
pembilasan,serta sterilisasi desinfeksi tingkat tinggi.

1) Dekontaminasi
Adalah langkah pertama dalam
menangani peralatan,
Tips-tips
perlengkapan, sarung tangan dan Dekontaminasi:
benda-benda lainnya yang 1. Gunakan tempat plastik untuk
terkontaminasi.  Dekontaminasi dekontaminasi  agar
membuat benda-benda lebih mencegah tumpulnya pisau
aman untuk ditangani petugas 2. Jangan merendam instrumen
pada saat dilakukan pembersihan. logam yang berlapis elektro
2) PENCUCIAN DAN
PEMBILASAN

Pencucian adalah Perlengkapan atau bahan-bahan untuk


sebuah cara yang mencuci peralatan :
efektif untuk
menghilangkan
 Sikat halus
sebagian besar  Stainless steel
mikroorganisme pada  Air bersih
peralatan dan
instrumen yang kotor
 Bahan yang akan di cuci, seperti sarung
atau yang sudah tangan karet  yang tebal atau sarung tangan
digunakan. Baik rumah
sterilisasi maupun
desinfeksi tingkat
 Tabung suntik (minimal ukuran 10ml untuk
tinggi kurang efektif membilas bagian dalam kateter, termasuk
tanpa proses pencucian kateter penghisap lendir)
sebelumnya.
 Sabun dan detergen
3) D T T (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane)

APA ITU DAMPAK DDT terhadap


DTT? lingkungan hidup;
 DDT memiliki sifat
polar yang tidak larut
dalam air tapi sangat
larut dalam lemak
 DDT sangat sulit
DDT merupakan salah satu pestisida diuraikan
sintetis yang dimanfaatkan untuk  Sifat DDT yang sangat
mengendalikan populasi serangga. stabil dan persisten
Penggunaan DDT secara terus menerus
dapat menyebabkan resistensi
 di udara dapat
serangga terhadap pestisida DDT. dipindahkan oleh angin
melalui jarak jauh
 bioakumulatif
4) STERILISASI

PENGERTIAN
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
( alat,bahan,media,dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang apatogen. Ataupun bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:


 Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai,
bersih, dan masih berfungsi
 Peralatan yang akan di sterilisasikan harus dibungkus
dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis
peralatan , jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
 Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian
dapat steril
 Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator
sebelum waktu menstril selesai.
 Memindahkan alat steril kedalam tempatnya dengan
korentang steril.
Teknik Sterilisasi;
 Cara Fisika
1. Metode Radiasi : digunakan radiasi gelombang
elektromagnetik seperti radiasi UV dan sinar
gamma.
2. Metode pemasaran dengan uap air dan pengaruh
tekanan : pemasaran dilakukan hingga air
mendidih.

 Cara Kimia
Dapat digunakaan dengan bahan kimia seperti :
formalin,dan gas etylen oksida (EO)
5) Memproses Linen

Merupakan suatu proses yang Memilih Linen Kotor;


rumit.staf yang ditugasi Area untuk memilih linen kotor
mengumpulkan, membawa dan harus terpisah dari area lainnya
seperti yang dipakai untuk melipat
memilih linen kotor harus dan memilih linen bersih
sangat berhati-hati. Mereka
harus memakai pakaian tebal
atau sarung tangan rumah
tangga untuk mengurangiresiko Mencuci Linen;
perlukaan oleh jarum atau Semua bahan linen misalnya seprei,
kain bedah, masker, gaun yang
benda tajam, termasuk pecahan bersinggungan langsung dengan
gelas. pasien harus dicuci secara seksama
sebelum dipakai lagi.
a) Menyimpan Linen Kering

b) Membawa Linen Bersih;
Simpan linen bersih dalam area
• Linen bersih dan kotor harus dibawa
penyimpanan tertutup yang bersih. terpisah.
• Gunakan penghalang fisik • Kontainer atau kereta yang digunakan
• Rak harus bersih. untuk membawa linen kotor harus
• Linen yang disimpan ditangani dibersihkan dengan seksama sebelum
sesedikit mungkin. digunakan untuk emmebawa linen
bersih.
• Kalau kontainer dan kereta yang
C) Mendistribusikan Linen Bersih berbeda digunakan untuk membawa
• Lindungi linen bersih sampai dibawa linen bersih dan kotor, harus dipasang
untuk digunakan. label.
• Jangan meninggalkan linen ekstra di • Linen bersih harus dibungkus atau
kamar pasien. ditutupi selama dibawa untuk
• Tangani linen bersih sesedikit mungkin. mencegah kontaminasi.
• Jangan mengebutkan linen bersih karena
akan mengeluarkan debu.
• Bersihkan kasur kotor sebelum menaruh
linen bersih di atasnya.
6) Penanganan Sampah
 Melindungi petugas
pembuangan sampah dari
perlukaan

TUJUAN;  Melindungi penyebaran infeksi


terhadap para petugas
kesehatan
 Mencegah penularan infeksi
terhadap para petugas
kesehatan
 Mencegah penularan infeksi
pada masyarakat sekitar
 Membuang bahan bahan
berbahaya (bahan toksin dan
radioaktif ) dengan aman
Sampah
Medis terbagi
menjadi 2;

Terkontaminasi;
• Membawa mikroorganisme
Tidak yang memounyai potensi
Terkontaminasi; menularkan infeksi kepada
 Tidak memberikan resiko orang yang kontak baik
infeksi nakes maupun masyarakat
 Contoh : kertas, kardus, • Contoh : bekas pembalut
botol,wadah plastik yang luka, sampah dari kamar
digunakan didalam klinik operasi,( jaringan, darah,
 Dapat dibuang ditempat nanah, kasa, kapas,dll) dari
sampah umum laboratorium.
Penggunaan Peralatan Tajam Secara Aman :
 Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum
secara tidak sengaja
 Jangan menutup kembali , melengkungkan, mematahkan atau
melepaskan jarum yang akan dibuang
 Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel
dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda
tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
 Tempat sampah hitam sampah tidak terkontaminasi
 Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi
ADA
PERTANYAAN?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai