Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSAL PRECAUTION

NAMA KELOMPOK : 3
1. FRISTHY YOLA EVRIANI
2. JENNY FEHOMDIFIT
3. NADIA ISABILLAH

DOSEN PEMBIMBING :
EPTI YORITA, SST, MPH
1. PENGERTIAN
Universal Precaution adalah kewaspadaan terhadap darah dan
cairan tubuh yang tidak membedakan perlakuan terhadap
setiap pasien, dan tidak tergantung pada diagnosis
penyakitnya.
2. Prinsip Pencegahan Infeksi
1. Tranmisi Kuman
Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke
dalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan radang
atau penyakit. Proses tersebut melibatkan beberapa unsur,
di antaranya:
a) Reservoir
b) Jalan masuk
c) Inang (host)
d) Jalan keluar
2. Tehnik Isolasi
Ada 3 poin utama yang perlu diingat untuk teknik isolasi :
Teknik isolasi adalah sebutan untuk metode perawatan pasien
dengan penyakit yang mudah tertular.
Penting bahwa setiap orang bertanggung jawab dan
menggunakan teknik isolasi yang tepat untuk mencegah
penyebaran penyakit untuk orang lain.
Seluruh benda-benda yang berhubungan dengan eksresi,
sekresi, darah atau cairan tubuh yang mengandung mikroba
yang sudah dikenal atau masih dalam dugaan harus dianggap
terkontaminasi bahan-bahan potensial inspeksi, ini harus
diberlakukan dengan cara khusus.
3. Cuci Tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang
dilakukan bidan atau petugas kesehatan dalam memberikan
tindakan. Tindakan ini yang bertujuan untuk membersihkan
tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang
melalui tangan dan persiapan bedah atau tindakan
pembedahan agar mikroorganisme yang dapat mengakibatkan
infeksi tidak berpindah ke pasien, pengunjung, dan tenaga
kesehatan.
Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan :
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang
berada dalam ruangan maternity juga bagi perawatan
pasien pre dan post operasi.
Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi pasien.
Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi.
Sebelum menyiapkan obat bagi pasien.
Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu pasien
telah menggunakan urinal sebelum dan sesudah makan.
Adapun teknik –teknik mencuci tangan ada 3:
1) Teknik mencuci biasa
lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,
seperti cincin atau jam tangan.
Basahi jari tangan, lengan hingga siku dengan air,
kemudian sabuni dan sikat bila perlu.
Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan
dengan handuk atau lap kering.
2) Teknik mencuci dengan desinfeksi
Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,
seperti cincin atau jam tangan.
Basahi jari tangan, lengan hingga siku dengan air,
kemudian dengan larutan desinfektan (lisol atau
savlon) dan sikat bila perlu.
Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan
dengan handuk atau lap kering.
3) Teknik mencuci steril
Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin
atau jam tangan.
Basahi jari tangan, lengan hingga siku dengan air, kemudian
alirkan sabun (2-5 ml) ke tangan dan gosokkan tangan serta
lengan sampai 5 cm diatas siku, kemudian sikat ujung jari,
tangan lengan, dan kuku sebanyak kurang lebih 15 kali gosokan,
sedangkan telapak tangan 10 kali gosokan hingga siku.
Bilas dengan air bersih yang mengalir.
Setelah selesai tangan di bilas dan tetap diarahkan ke atas.
Gunakan sarung tangan steril.
4. Pelindung Diri
1) Mengenakan sarung tangan steril
2) Mengenakan gaun (celemek) pelindung :
a) Memakai Gaun Bedah
b) Mengenakan gaun untuk ruang isolasi
c) Mengenakan masker
d) Mengenakan tutup kepala pelindung
5. Aseptik dan Antiseptik
1) Aseptik
Adalah semua usaha yang dilakukan untuk mencegah
masuknya MO ke dalam tubuh yang kemungkinan besar
akan mengakibatkan infeksi. Teknik Aseptik membuat
prosedur lebih aman bagi ibu, bayi baru lahir dan penolong
persalinan dengan cara menurunkan jumlah MO pada
permukaan kulit, jaringan dan benda-benda mati hingga
tingkat aman atau menghilangkannya secara keseluruhan.
Asepsis bedah (steril) adalah sterilitas kamar bedah dan
teknik-teknik yang digunakan didalamnya. Asepsis medis
(bersih) dilakukan pada hampir semua teknik/ prosedur.
2) Antiseptik
Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi
dengan cara membunuh atau mengurangi jumlah MO
pada jaringan tubuh atau kulit. Karena kulit dan selaput
lendir tidak dapat disterlisasi, maka penggunaan larutan
antiseptic bisa meminimalkan jumlah MO yang akan
mengkontaminasi luka terbuka sehingga dapat terjadi
infeksi.
3. Pemrosesan alat bekas pakai
1. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam
menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan
dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi.
Dekontaminasi membuat benda-benda lebih aman
untuk ditangani petugas pada saat dilakukan
pembersihan. Untuk perlindungan lebih jauh, pakai
sarung tangan karet yang tebal atau sarungtangan
rumah tangga dari lateks, jika menangani peralatan
yang sudah digunakan atau kotor.
2. Pencucian dan pembilasan
Pencucian adalah sebuah cara yang efektif untuk
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada
peralatan dan instrumen yang kotor atau sudah
digunakan. Baik sterilisasi maupun desinfeksi tingkat
tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian
sebelumnya. Jika benda-benda yang terkontaminasi
tidak dapat dicuci segera setelah didekontaminasi,
bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan
menghilangkan bahan-bahan organik, lalu cuci dengan
seksama secepat mungkin.
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dan Sterilisasi
Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif
untuk membunuh mikroorganisme, sterilisasi tidak
selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis. DTT
adalah satu-satunya alternatif untuk situasi tersebut.
DTT bisa dicapai dengan cara merebus, mengukus
atau secara kimiawi.
a) DTT dengan cara merebus
b) DTT dengan uap panas
c) DTT dengan kimiawi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai