Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Paradigma Asuhan Kebidanan

Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Siska Arliani
2. Peti melly
3. Nining Haryati
4. Via Anggraini

Dosen Pengajar:
Sri Yanniarti,M.Keb

Poltekkes Kemenkes Bengkulu


Tahun Ajaran 2018-2019
Pengertian Paradigma

Istilah paradigma tergolong sangat jarang digunakan dalam percakapan yang kita
lakukan sehari – hari. Meskipun begitu, kita tetap harus mengetahui makna / arti kata
paradigma yang sebenarnya, sehingga ketika istilah ini digunakan, kita dapat mengetahui
apa makna / artinya.Istilah paradigma cenderung merujuk kepada dunia pola pikir atau
pun teknis penyelesaian masalah yang dilakukan oleh manusia. Istilah yang satu ini
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan bernama Thomas Kuhn melalui buku
buatannya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution.
Saat pertama kali diperkenalkan, istilah Paradigma tidak dijelaskan secara gamblang
oleh Thomas Khun. Pada waktu itu, paragima hanya diutarakan sebagai termonologi
kunci yang dipakai dalam model perkembangan ilmu pengetahuan saja. Beberapa saat
kemudian, barulah istilah Paradigma terdefenisi secara jelas oleh Robert Fridrichs
(merupakan orang pertama yang mengungkapkan apa itu paradigma secara jelas dan
gamblang). Pradigma berkaitan erat dengan prinsip – prinsi dasar yang menentukan
berbagai macam pandangan manusia terhadap dunia sebagai bagian dari sistem bricoluer.
Sebuah paradigma biasanya meliputi tiga elemen utama yaitu elemen metodologi, elemen
epistemologi, dan elemen ontologi. Dengan menggunakan tiga elemen ini, manusia
menggunakan paradigma untuk meraih berbagai macam pengetahuan mengenai dunia dan
berbagai macam fenomena yang terjadi di dalamnya.

Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli

Secara etimologis, istilah paradigma pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata “para” yang artinya di sebelah atau pun di samping, dan kata “diegma” yang
artinya teladan, ideal, model, atau pun arketif. Sedangkan secara terminologis, istilah
paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara pandang yang digunakan
untuk menilai dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan gambaran atau pun perspektif
umum berupa cara – cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata
yang sangat kompleks.
Selain pengertian di atas, berikut pengertian kata paradigma yang coba diutarakan
oleh para ahli :

Robert Freidrichs
Menurut Robert Freidrichs, paragigma merupakan kumpulan tata nilai yang
membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk
citra subjektif seseorang terhadap ralita sehingga berujung pada ketentuan bagaimana cara
untuk menangani realita tersebut.
Thomas Kuhn
Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir atau pun
konsep dasar yang digunakan / dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para
ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi – studi keilmuan yang dilakukannya.
C. J. Ritzer
Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai
apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu
pengetahuan tertentu.
Guba
Menurut Guba, pengertian paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang
membimbing tindakan manusia.

Komponen Paradigma

1. MANUSIA

a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.


b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau
belajar dari lingkungan).
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan
mengembangkan budaya serta nilai-nilai.
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.
i. Terdiri dari pria dan wanita.
j. Keluarga

Peran wanita di dalam keluarga


a. Sebagai Pendamping
b. Sebagai Pengelola
c. Sebagai Pencari Nafkah
d. Sebagai Penerus Generasi

Peran bidan untuk individu dan masyarakat


a. Menolong individu mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
b. Membawa perubahan tingkah laku yang positif
c. Merencanakan perawatan yang bersifat individual.
d. mengetahui budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat
e. Menerapkan Pendektan komprehensif

2. LINGKUNGAN

a. Semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melaksanakan aktivitasnya.
b. Adalah organisasi biologis yang meliputi semua organisme yang berada dalam
wilayah tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisik.
c. Lingkungan menjadi persyaratan yang penting agar kesehatan ibu dapat terjaga
d. Penyesuaian ibu terhadap lingkungan sekitarnya serta tempat tinggal yang memadai
juga menunjang kesehatan ibu.
e. Lingkungan Fisik
• Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.
• Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti
• Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
f. Budaya
• Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.
• Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan bumil, bulin dan
bufas.
g. Psikososial
• Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, dan masyarakat
• Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan karena
wanita mempunyai 5 peran yang sangat penting dalam keluarga.
h. Biologis
• Meliputi genetika, biomedik dan maturistik
• Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya.

3. KESEHATAN

a. Terdapat “PERILAKU”, yaitu : hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi


manusia dgn lingkungan nya.
b. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses, yaitu proses adaptasi
individu yang tidak hanya tehadap fisik tetapi juga terhadap lingkungan sosial.
d. Wujud : dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

Karakteristik Sehat
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
• Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

5. PERILAKU

Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan


lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku Sehat
• Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungan yang terwjud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan perilaku
manusia bersifat holistik atau menyeluruh.
• Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu melakukan hubungan
atau interaksi dengan lingkungannya maka akan mendapat informasi dalam menjaga
kesehatannya.
perilaku propesional dari bidan mencakup ;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek
legal
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
strategi pengendalian infeksi
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan,
meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya
sendiri.
• Menggunakan keterampilan komunikasi
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan keluarga
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

6. KEBIDANAN

a. Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :


• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan.
• Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah
satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan
kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
b. Batang Keilmuan Kebidanan terdiri dari beberapa yaitu :
• Ilmu Kedokteran
• Ilmu Keperawatan
• Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Ilmu Sosial
• Ilmu Budaya
• Ilmu Psikologi
• Ilmu Manajemen
c. Pelayanan Kebidanan :
• seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan.
• Tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat.

Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan

a. Orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.


b. Orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. Manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. Lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana
diri sendiri.
f. Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang
lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.
g. Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan
bidan dan wanita sangat dibutuhkan.
h. Interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan
wanita.
i. Bidan – pasien saling membutuhkan.
j. Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan
ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien
dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain

PARADIGMA SEHAT

PENGERTIAN PARADIGMA SEHAT .

Definisi Paradigma Pengertian Paradigma menurut beberapa ahli antara lain yaitu :
1. Adam smith Paradigma adalah bagaimana cara kita memandang dunia. 2. Ferguson
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dalam
sebuah kenyataan.
2. Definisi sehat a. UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. b. 3.
3.Definisi WHO (1981):
Health is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely
the absence of disease or infirmity.
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik
jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. 3. Definisi Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang jangka panjang
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri (Anonymous, 2002). Paradigma sehat didefinisikan sebagai
cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif
antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh
banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang
berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk
agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit

Paradigma sehat, dengan jargon “Gerakan Pembangunan yang Berwawasan


Kesehatan”, dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 1 Maret 1999.
A. Definisi Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya
penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara
makro maupun mikro. Secara makro, berarti bahwa pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal memberi sumbangan dalam
pengembangan lingkungan dan perilaku sehat. Secara makro, berarti bahwa
pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif.

Lebih dari itu, paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban dan
kemanusiaan secara keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan
watak dalam pembangunan. Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi
( mindset ), yaitu sebagai berikut:

pola pikir yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif,
menjadi sesuatu yang bersifat aktif, yang mau tidak mau harus diupayakan, karena
kesehatan merupakan keperluan dan bagian dari hak asasi manusia (HAM).
Sehat bukan hal yang konsumtif, melainkan suatu investasi karena menjamin
tersedianya SDM yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan yang semula hanya berupa penanggulangan yang bersifat jangka pendek ke
depannya akan menjadi bagian dari upaya pengembangan SDM yang bersifat jangka
panjang.Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian dari
yang sakit/penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang
memandang manusia secara utuh.
Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan sosial.
Pelayanan kesehatan tidak lagi terpecah-pecah (fragmented), tetapi terpadu
(integrated).Fokus kesehatan tidak hanya penyakit, tetapi juga bergantung pada
permintaan pasar. Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum
(pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan umum), melainkan juga masyarakat
swasta (pelayanan kesehatan untuk perorangan/pribadi, misalnya
homecare ).Kesehatan bukan hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan juga
menjadi urusan swasta.
Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan publik (seperti
pemberantasan penyakit menular, penyuluhan kesehatan), sedangkan keperluan
lainnya perlu ditanggung bersama dengan pengguna jasa.
Biaya kesehatan bergeser dari pembayaran setelah pelayanan menjadi pembayaran di
muka dengan model Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial, tetapi juga dapat berfungsi ekonomi.
Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down), tetapi berdasarkan
aspirasi dari bawah (bottom up). Pengaturan kesehatan tidak lagi tersentralisasi, tetapi
telah terdesantralisasi.Pelayanan kesehatan tidak lagi bersifat birokratis tetapi
entrepreuner.Masyarakat tidak sekedar ikut berperan serta, tetapi telah berperan
sebagai mitra.
B. Dasar Pemikiran Paradigma Sehat

Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang
sangat esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Sehat
merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang produktif. Sehat bukanlah hal yang
konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.
Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia, disamping pendidikan dan pendapatan (ekonomi).
Oleh karena itu, kualitas kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan.
Sehat juga merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri. Mensyukuri
karunia dapat ditunjukan dengan perkataan, perasaan, dan perbuatan. Bersyukur
dengan perbuatan ditunjukan dengan memelihara kesehatan dan berupaya untuk
meningkatkannya.Memelihara dan meningkatkan kesehatan lebih efektif daripada
mengobati penyakit. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan (promosi) dan
pencegahan penyakit (preventif) perlu ditekankan tanpa mengesampingkan upaya
penyembuhan dan pemulihan.
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan perilaku, pelayanan
kesehatan, dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku memiliki konstribusi yang
sangat besar terhadap kualitas derajat kesehatan. Di pihak lain, faktor lingkungan dan
perilaku terkait dengan banyak sektor di luar kesehatan. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan dampak pembangunan semua sektor dibidang kesehatan. Adanya
transisi demografis dan epidemologis, tantangan global dan regional, perkembangan
iptek, tumbuhya era desentralisasi, serta maraknya demokratisasi disegala bidang,
mendorong perlunya upaya peninjauan kebijakan yang ada serta perumusan
paradigma baru dibidang kesehatan.
Berdasarkan paradigma sehat, dirumuskan visi, misi dan strategi
pembangunan kesehatan. Visi Indonesia Sehat 2010 adalah gambaran masyarakat
Indonesia pada masa yang akan datang, yang penduduknya hidup dalam lingkungan
dan perilku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata, serta memilki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indonesia sehat
2010 ini merupakan visi dan arah pembangunan yang kita selenggarakan. Misi

Pembangunan kesehatan adalah :

Menggerakan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan. Artinya,


semua sektor memiliki peran dan pengaruh dalam bidang kesehatan. Kebijakan
pembangunan semua sektor perlu memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Artinya,
memperdayakan masyarakat melalui berbagai potensi yang ada di masyarakat. Inilah
sebenarnya yang merupakan kunci keberhasilan pembangunan kesehatan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata yang dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil,
perbatasan, serta transmigrasi.
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
lingkungannya.
C. Strategi Pembangunan Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan memiliki strategi :

Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan. Semua kebijakan nasional


yang diselenggarakan harus berwawasan kesehatan, setidak-tidaknya harus memberi
kontribusi positif terhadap pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.
Profesionalisme. Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung dengan
penerapan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-
nilai agama, moral, dan etika.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Penataan sistem
pembiayaan kesehatan yang menjamin pemeliharaan kesehatan masyarakat luas.
Desentralisasi. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus didasarkan pada
masalah dan potensi spesifik daerah tertentu, yaitu pengaturannya disesuaikan dengan
rumah tangga masing-masing daerah.

D. Tiga Pilar Indonesia Sehat

Tiga pilar Indonesia sehat, antara lain :

Lingkungan sehat, adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup yang sehat,
yakni bebas polusi, tersedia air bersih, lingkungan memadai, perumahan-pemukiman
sehat, perencanaan kawasan sehat, terwujud kehidupan yang saling tolong-menolong
dengan tetap memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku sehat, yaitu bersikap proaktif memelihara dan meningkatkan
kesehatan (contih: aktifitas fisik, gizi seimbang), mencegah resiko terjadinya penyakit
(contoh: tidak merokok), melindungi diri dari ancaman penyakit (contoh: memakai
helm dan sabuk pengaman, JPKM), berperan aktif dalam gerakan kesehatan (contoh:
aktif di posyandu).
Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, yang menjangkau semua
lapisan masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi, sesuai dengan standar dan etika
profesi, tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, serta memberi kepuasan kepada
pengguna jasa.

Indonesia Sehat dicapai dengan terciptanya provinsi sehat, kota/kabupaten sehat,


dan desa/kawasan sehat, serta lebih jauh lagi melalui tatanan sehat (keluarga sehat,
sekolah sehat, tempat kerja sehat, tempat umum sehat).

E. Indikator Utama Indonesia Sehat

Indikator utama Indonesia sehat, yaitu :


Lingkungan sehat:
80% rumah sehat.
90% keluarga menggunakan air bersih.
85% keluarga menggunakan jamban sehat.
80% sekolah sehat.
80% Kabupaten/kota sehat.
Perilaku sehat:
80% penduduk berperilaku sehat (aktivitas fisik, makan dengan gizi baik, dan tidak
merokok).
80% tatanan keluarga sehat.

Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau:


Setiap kecamatan memiliki 1,5 puskesmas;
pemanfaatan sarana yankes 80%.
pengunjung/pasien puas akan pelayanan kesehatan; rasio desa terhadap posyandu adalah
1:5 (minimal salah satunya purnama/mandiri); 100% balita telah diimunisasi.

Derajat kesehatan:
Angka harapan hidup 67,9 tahun.
Angka kematian bayi 35 per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian ibu 125 per 100.000 kelahiran.
Angka kematian kasar 7,5 per 1000 penduduk.

Anda mungkin juga menyukai