KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “paradigma asuhan kebidanan”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas kuliah
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan
pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau
hubungan timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan
dan keturunan.
1. Wanita
Wanita /manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spritual yang utuh dan unik, mempunyai
kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu
adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan
rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam
keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalamkeluarga.
Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.
1. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada
waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan
psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko sosial meliputi keluarga,
kelompok, komuniti maupun masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga,
kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan
kompoleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan
pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga kelompok dan komuniti yang mempunyai
tujuan dan sistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari komuniti.
Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus terjadi
interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. Keluarga dalam
fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Keluarga dapat
nmenunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu yang sedang
hamil, melahirkan dan nifas. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat
tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas
1. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya
yang terwujud dalam bentuk pengetahua sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat menyeluruh
(holistik).
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari penolong
persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula ibu pada
masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
Adapun perilaku propesional dari bidan mencakup ;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi
pengendalian infeksi
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
• Menggunakan keterampilan komunikasi
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
keluarga
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
1. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1. Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3. Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh
bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu serta bayinya.
1. Keturunan
Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu
yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa
kelahiran dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses yang fisologis namun bila ditangani secara
tidak akurat , keadaan fisologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yang
akan dilahirkannya. Oleh karena itu layanan praperkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah
sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan tentang paradigma asuhan kebidanan
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian paradigma,
2. komponen paradigma kebidanan,
3. hubungan antara paradigma,falsafah,mode teori dan konsep
BAB II
PEMBAHASAN
PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN
PENGERTIAN
1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan,
layanan kesehatan dan kebidanan.
Komponen Paradigma
MANUSIA
a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.
b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau belajar dari
lingkungan).
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan mengembangkan budaya
serta nilai-nilai.
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.
i. Terdiri dari pria dan wanita.
j. Keluarga
LINGKUNGAN
a. Semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan
aktivitasnya.
b. Adalah organisasi biologis yang meliputi semua organisme yang berada dalam wilayah tertentu
yang berinteraksi dengan lingkungan fisik.
c. Lingkungan menjadi persyaratan yang penting agar kesehatan ibu dapat terjaga
d. Penyesuaian ibu terhadap lingkungan sekitarnya serta tempat tinggal yang memadai juga
menunjang kesehatan ibu.
e. Lingkungan Fisik
• Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.
• Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti
• Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
f. Budaya
• Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.
• Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan bumil, bulin dan bufas.
g. Psikososial
• Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, dan masyarakat
• Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan karena wanita
mempunyai 5 peran yang sangat penting dalam keluarga.
h. Biologis
• Meliputi genetika, biomedik dan maturistik
• Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya.
KESEHATAN
a. Terdapat “PERILAKU”, yaitu : hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dgn
lingkungan nya.
b. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses, yaitu proses adaptasi individu
yang tidak hanya tehadap fisik tetapi juga terhadap lingkungan sosial.
d. Wujud : dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Karakteristik Sehat
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
• Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
PERILAKU
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku Sehat
• Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan
yang terwjud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan perilaku manusia bersifat holistik atau
menyeluruh.
• Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu melakukan hubungan atau
interaksi dengan lingkungannya maka akan mendapat informasi dalam menjaga kesehatannya.
perilaku propesional dari bidan mencakup ;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi
pengendalian infeksi
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
• Menggunakan keterampilan komunikasi
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
keluarga
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
KEBIDANAN
a. Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :
• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
• Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh
bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu serta bayinya.
c. Pelayanan Kebidanan :
• seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan
kesehatan.
• Tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri sendiri.
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang lain/manusia
lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-
wanita.
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan
wanita sangat dibutuhkan.
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.
i. bidan – pasien saling membutuhkan.
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan
dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan dalam bekerja dengan
teman-teman dan tim kesehatan lain.
DAFTAR PUSTAKA
sumber : http://rudi-febryanto.blogspot.com/2010/10/tugas-makalah-paradigma-asuhan.htm\
https://berbagiproposal.blogspot.com/2017/05/tugas-makalah-paradigma-asuhan-kebidanan.html
https://drive.google.com/file/d/1RFu5m046z-Xq7iaP536sXb3fdObzpQVF/view
https://www.academia.edu/36349894/MAKALAH_PARADIGMA_KEBIDANAN_docx
Paradigma Kebidanan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Abdul Rachman Husein, Wanita adalah seorang ibu sekaligus pendidik yang luar
biasa.Menurut Abdurrahman Umairah, wanita adalah manusia yang mulia dan bernilai karena
memiliki sifat kemanusiaan yang tinggi. Selain itu bidan harus punya pandangan bahwa
wanita khususnya ibu adalah seorang yang akan melahirkan penerus generasi keluarga dan
bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta social sangat
diperlukan. Wanita juga seorang pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas
manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para
wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.
2) Lingkungan
Lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada
waktu melakukan aktivitasnya. Menurut Prof.Dr.St.Munadjat Danusaputro,SH , Lingkungan
hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Menurut Jonny Purba, Lingkungan
hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.Bidan harus
berpandangan bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social,
lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah :
3) Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
ligkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
manusia ini bersipafat holistic atau menyeluruh. Menurut Soekidjo Notoadmodjo, 1987:1 ,
perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Menurut
Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap
lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka
suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
Bidan harus punya pandangan bahwa perilaku ibu akan mempengaruhi kehamilan, perilaku
ibu dalam mencari pertolongan persalinan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan ibu dan
janin yang dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayinya.
Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi
pengendalian infeksi
Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka
dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta
persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
Menggunakan keterampilan komunikasi
Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu
dan keluarga
Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
4) Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
dalam rangka mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseluruhan tugas yang menjadi
tanggungjawab praktik bidan dalam system pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dengan sasaran :
individu, keluarga dan masayrakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan. Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
Layanan Kebidanan Primer adalah Layanan yang menjadi tanggung jawab langsung bidan,
misalnya : Pemeriksaan Kehamilan normal, pemberian imunisasi, dll
Layanan Kebidanan Kolaborasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kebidanan. Contoh : Bidan turut dalam penanganan bulin di RS.
Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
pelimpahan penanganan pasien ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.Contoh
pasien melahirkan dengan perdarahan di kirim ke RS.
5) Keturunan
Bidan harus berpandangan bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan.
Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut kesiapan wanita
sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bisa ditangani
secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh
dengan bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu layanan pra perkawinan, kehamilan,
kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang
tidak dapat dipisahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual
yang utuh dan unik.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya
wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh
keturunan, sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan
dan melahirkan.
Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas.
makalah PARADIGMA ASUHAN
KEBIDANAN
DIPOSTING OLEH UNKNOWN ON MINGGU, 20 OKTOBER 2013
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas limpahan rahmat, hidayah, serta innayah-Nya
sehingga makalah “Macam-macam Asuhan Kebidan” telah selesai dibuat untuk di presentasikan
dan di nilai.. Makalah ini melalui pembimbingan intensif dengan guru pembimbing. Karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ana Zumrotun Nisak S.SiT selaku dosen
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesian makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya, makalah ini masih jauh dari sempurna meskipun sudah
diupayakan untuk sempurna. Namun, itulah keterbatasan kami. Oleh karena itu, kritik saran
untuk penyempurnaan makalah ini masih sangat kami harapkan. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca khususnya para mahasiswa yang akan
melakukan kegiatan penyusunan makalah.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan masalah Masalah
Pengkajian ilmu-ilmu kebidanan dasar akan menambah wawasan kepada setiap pembaca
agar lebih mengenal serta lebih memahami apa yang dijelaskan dalam pembelajaran ilmu kebidanan
dasar serta pembaca lebih memahami tentang paradigm asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan.
B. Macam-macam asuhan kebidanan
Istilah pengendalian kehamilan, kontrasepsi dan kelurga berencana sering kali digunakan secara
bergantian meskipun semua pernyataan ini tidak memiliki pengertian yang sama
a. Istilah pengendalian kehamilan mengacu pada pengaturan jumlah anak yang dikandung atau yang
lahir
b. Kontrasepsi mengacu pada pencegahan kehamilan temporer yang dicapai lewat penggunaan
kontrasepsi spesifik atau metode pengendalian kehamilan
c. Keluarga berencana mengacu pada pertimbangan tambahan terhadap factor fisik, social, psikologis,
ekonomi dan keagamaan yang mengatur sikap keluarga sekaligus mempengaruhi keputusan
keluarga dan menetapkan ukuran keluarga, jarak antar anak, dan pemilihan serta penggunaan
meode pengendalian kehamilan.
Kemampuan untuk membantu wanita atau pasangan suami istri secara lebih efektif dalam keluarga
berencana dapat meningkat atau terambat oleh perasaan dan sikap bidan terhadap hal-hal berikut
karena keterkaitannya dengan keluarga berencan :
b. Agama
d. Status ekonomi
e. Status pernikahan
sebelum menetapkan suatu metode kontrasepsi individu atau pasangan suami istri, mula-mula harus
memutuskan apakah mereka ingin menerapkan program kelurga berencana, sejumlah factor
dapat mempengaruhi putusan ini.
c. Pengaruh media
d. Efek samping dan pernyataan yang mungkin muncul tentang keamanan suatu metode
f. Kemampuan suatu metode untuk mencegah penyalur (HIV,Penyakit menular seksual, Kanker)
h. Biaya
k. Factor social
l. Factor keagamaan
m. Factor psikologis
Penentuan efektivitas suatu metode kontrasepsi merukapan proses complex yang didasarkan pada
perbandingan penurunan dengan kemungkinan konsepsi setiap bulan, karena tidak mungkin
menentukan proporsi wanita yang akan mengalami kehamilan jika mereka tidak menggunakan
metode kontrasepsi di bawah pengawasan yang sulit untuk mengukur efektivitas metode
kontrasepsi secara langsung. Namun angka kegagalan / kemungkinannya dapat dihitung.
h. Kontraksi dan respon ibu ; apakah kuat,sering dan selama sejam yang lalu.
t. Ibu seharusnya mengalami persalinan dan kelahiran yang secara fisiologis normal
u. Kala ketiga fisiologis mencakup “ menunggu dengan waspada “ dan tidak melakukan apapun!
w. Setelah itu, bantulah ibu untuk melahirkan plasenta tali pusat dapat diklem atau dipotong
v Asuhan Kelahiran
1. Mengenali tujuan anda dan menjaga kolega tetap mendapat informasi mengenai arah anda
2. Jagalah peralatan selalu siap, dengan urutan kerja dan obat serta cairan IU tidak karda luarsa
6. Diskusikan dan dokumentasikan setiap keperluan untuk pemindahan kerumah sakit bersama orang
tua
v Nifas
Masa nifas adalah masa (kira-kira 6 minggu)setelah kehamilan bayi, selama tubuh ibu beradaptasi ke
keadaan sebelum hamil.
1. Memantau kondisi ibu setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam ke 2
2. Bidan boleh meninggalkan ibu setelah 2 jam pertama jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya
3. Asuhan masa nifas dirangkum dalam 2 sampai 6 jam , 2 -6 hari, 2 – 6 minggu, namun waktu spesifik
ini tidak diintrepretasikan secara kaku
a. Catatan inrapartum dan antepartum ( jika tidak diketahui atau merupakan kunjungan pertama )
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji
· Ambulasi
Apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa sering, apakah kesulitan, dengan bantuan atau mandiri,
apakah ibu pusing ketika melakukan ambulasi
· Berkemih
· Defakasi
· Nafsu makan
Apa yang ia makan, seberapa sering, apakah ada rasa panas pada perut, mual dan muntah
Lokasinya, kapan, ketika, tipe nyeri dan apa yang dapat mengurangi nyeri tersebut
· Psitologis ibu
· Menyusui
Bagaimana proses menyusui dikaitkan dengan dirinya dan bayi, apakah ada masalah atau
pertanyaan (misalnya:waktu menyusui, posisi, rasa sakit pada punting atau pembekakan)
3. Pemeriksaan fisik
· Memeriksa payudara dan puting, apakah ada pembekakan atau lecet pada putting dan infeksi
· Memeriksa abdomen, terdiri dari palpasi uterus (memastikan kontraksi baik) dan kandungan kemih
· Memeriksa perineum
· Memeriksa kaki
Adakah varises, edema, tanda homan, refleks, nyeri tekan, dan kemerahan pada betisn
· Pemecahan infeksi
· Pemberian imunisasi
a. Segera setelah bayi lahir lakukan penilaian awal secara cepat dan tepat (0-30 detik ) buat DX untuk
asuhan. Yang dinilai :
2) Warna kulit
3) Gerak aktif
5) Apakah ini kehamilan cukup bulan? Bila jawaban ke -5 pertanyaan tersebut “ya”,lakukan asuhan BBL
normal.
4) Radiasi bila bayi didekatkan dengan benda yang suhnya lebihi rendah dari suhu tubuh bayi
3) Rangsangan taktil
2) Membungkus bayi, terutama bagian kepala dengan selimut hangat dan kering.
5) Buka pembungkus bayi hanya pada daerah yang di perlukannya saja untuk melakukan sesuatu
prosedur, dan membungkusnya kembali dengan handuk dan selimut segera setelah prosedur
tersebut selesai.
7) Atur suhu ruangan atas kebutuhan bayi, untuk memperoleh lingkungan yang lebih hangat.
9) Meletakkan bayi diatas perut ibu, sambil menyelimuti keduanya dengan selimut kering.
10Tidak dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir.
1) Penurunannya suhu badan yang cepat pada BBL disebabkan karena ketidak mampuan bayi untuk
menghasilkan panas yang cukup.
3) Bayi-bayi yang mengalami gawat dingin (cold stzessed) akan memerlukan oksigen yang lebih banyak,
dan akan menghabiskan cadangan glikogenny
1) Menbersihkan lender darah dari wajah bayi dengan kain bersih dan kering /kasa
4) Mengatur posisi bayi dengan benar yaitu letakkan bayi dalam posisi trlentang dengan dengan leher
sedikit ekstensi di perut ibu
· menekan dada
· meniupkan oksigen atau udara dingin dengan tubuh atau wajah bayi
j.Cara mempertahankan kebersihan untuk mencegah infeksi
· memekai alat dan bahan yang steril pada saat memotong tali pusat
1) setiap memberikan asuhan petugas harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudahnya
2) peralatan satu bayi satu bila di pakai bersama sama harus di DDT/steril terlebih dahulu
Tali pusat cukup di bersihkan dengan air kemudian di keringkan dan di biarkan tanpa di beri apapun
m. Laktasi dini
4)posisi yang benar saat menyusui sangat menjamin kebersihan dalam menyusui
p.Asfiksia
· kurang lebih 10% BBL memerlukan bantuan untuk memeulai pernafasan saat lahir
*BBLR(24%)
*TN
*Asfiksia
*Trauma lahir
*Kelainan konginetal
v Ibu
Alveoli berisi cairan, pembuluh darah paru kontriksi,sehingga hampir semua darah dari jantung
kanan tidak bisa masuk ke paru paru, dengan demikian hamper seluruh darah melalui duktus
arteriosus masuk ke aorta.
v Bayi
Setelah lahir bayi tidak lagi tergantung dengan plasenta,bayi sangat tergantung pada paru-paru
sebagai sumber oksigen. Oleh karna itu beberapa saat lahir paru –paru terisi oksigen dan pembuluh
darah di paru-paru berileksasi untuk memberikan perfusi pada alveoli dan menyerap oksigen untuk
di edarkan ke seluruh tubuh. Perubahan besar pada system pernafasan bayi segerah setela lahir
Tangisan pertama dan tarikan nafas dalam merupakan suatu mekanisme yang kuat untuk
menyingkirkan cairan dari jalan nafas
v Asfiksia
1. Pengertian asfiksia
Keadaaan dimana bayi segera setelah lahir tidak bernafas secara spontan dan teratur.
2. Penyebab asfiksia
o Ibu :preeclampsia,ekslampsia , perdarahan anternal, partus lama, partus macet, demam selama
persalinan, infeksi berat, sirotinus.
o Tali pusat : lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolapses talipusat
o Keadaan bayi; premature ,persalinan sulit , gemalli kelainan konginetal, AK bercampur mekoniun
3. Gawat janin
o Merupakan suatu reaksi ketika janin tidak meperoleh oksigen yang cukup
o ciri-ciri gawat janin
o rujuk
o persiapan resusitasi
o persiapan keluarga
o persiapan kurang lebih 4 resusitasi
o persiapan diri
o pernafasan
o flek jantung
o warna kulit
Nilai APGAR tidak digunakan memutuskan perlu tidaknya resusitasi dan tidak untuk penilaian selama
pelaksanaan resusitasi.
Tindakan resustisasi
Bersih dari mekonium ?,bernafas atau menangis ?,toner otot baik ?warna kulit kemerahan ? cukup
bulan ?
Hangatkan ,atur posisi,isap lendir, keringkan dan rangsang taktil, atur kembal posisi, lakukan
penilaian .
Ventilasi adalah tahapan tindakan resusitasi untuk memasukan sejumlah volume udara kedalam
paru dengan tekanan positif untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan
teratur.
Langkah-langkah :
1) Pasang sungkup
§ Tarikan dinding dada dalam, nafas megap-megap frek <30x/> 60x /mnt
· bayi lemas
jika rujuk catat
§ kondisi bayi :
o AK mekonium
o Tangisan bayi
o Hasil resusitasi
DAFTAR PUSTAKA
http://dimensi-gadis.blogspot.com/2013/10/makalah-paradigma-asuhan-kebidanan.html