Segala puji bagi Allah Dzat Yang Maha Kuasa dan Pengatur semesta alam ini. Hanya
atas izin-Nya lah, laporan tugas makalah ini telah terselesaikan.
Untuk itu, penulis mengucapkan Syukur Alhamdulillah, selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
merumuskan dan menyelesaikan tugas makalah. Secara singkat makalah ini dibuat untuk
membahas mengenai Paradigma Kebidanan
Untuk Penulis kira di dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan yang
dilakukan oleh penulis. Maka, segala saran, kritik dan masukan akan sangat membantu
penulis untuk semakin menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membaca makalah ini. Amin Ya Robbal
Alamiiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep kebidanan.
2. Menambahkan wawasan dan pengetahuan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
kebidanan adalah layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengankewenangan yang
diberikan. Sasarannya adalah induvidu, keluarga, danmasyarakat yang meliputi upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitasi). Layanan kebidanan dapatdibedakan menjadi :
Layanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan.
Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidansebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagaisalah satu urutan
dari suatu proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalamrangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukunyang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horisontalmaupun vertrikalatau ke profesi kesehatan
lainnya.
Asuhan kebidanan meliputi asuhan prakonsepsi, antenatal, intranatal,neonatal, niofas,
keluarga berencana, ginekologi, premenopause, dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya,
bidan bekerja dalam sistem pelayanan yangmemberi konsultasi, managemen kolaborasi,
rujukan sesuai dengan kebutuhandan kondisi kesehatan klien.Pelayanan kebidanan merupakan
perpaduan antara kiat dan ilmu. Bidanmembutuhkan kemampuan untuk memahami
kebutuhan wanita dan mendorongsemangatnya serta menumbuhkan rasa percaya dirinya
dalam menghadapikehamilan, persalinan, maupun peran sebagai ibu. Dalam menjalankan
tugasnya, bidan membutuhkan ilmu tingkat tinggi dan kemampuan untuk
mengambilkeputusan.
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui sebagai
sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja profesional, maka
bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan
dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti.
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
Peran bidan yang diharapkan adalah:
A. Sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi
dan tugas ketergantungan.
Tugas Mandiri/ Primer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya,
meliputi:
Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai
klien.
Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien /keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien /keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan
wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan
secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan,
meliputi :
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi
dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarganya.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi
serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien atau ibudari bayi dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga.
Tugas Ketergantungan / Merujuk
Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang
lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima
rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh
bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lainnya, seperti :
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan
resiko tinggi dan kegawat daruratan.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan.
B. Sebagai Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar
kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
1. Mengembangkan Pelayanan Dasar Kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan
untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat/ klien meliputi :
Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak
untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat.
Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.
Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas
kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB.
Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya KIA
KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara
kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional melalui
pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi.
Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan
bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan
masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB.
Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta membina
dukun di wilayah kerjanya.
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan, kerja
bagian tubuh (Tim Media Pena,2002:117). Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan
diatas, maka fungsi bidan sebagai berikut :
A. Fungsi Pelaksana
B. Fungsi Pengelola
C. Fungsi Pendidik
D. Fungsi Peneliti
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa paradigma kebidanan adalah
pandangan seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien
sedangkan asuhan kebidanan adalah penerapan, fungsi, kegiatan, serta tanggung jawab
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien.
2. Adapun manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Bagi Pasien
Menbantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien
Memudahkan dalam merencanakan dan melaksnakan asuhan yang berkualitas
seesuai dengan kondisi klien
b. Manfaat Bagi Pasien
Membantu klien untuk mendapatkan rassa nyaman dan aman dalam menerima
asuhan kebidanan
Memantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu
yang bertanggung jawab atas kesehatannya
Menigkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatakan kesehatan iu dan
anak.
3.2 Saran
Selain menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebagai generasi mudah agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
2. Sebagai mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan lebih memahami materi
“PARADIGMA KEBIDANAN” dan sebaiknya mahasiswa lebih banyak mencari
referensi pelengkap sehingga menjadi lebih paham akan materi tersebut.
3. Diharapkan dosen dapat lebih memberikan penjelasan detail kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa lebih terbantu dalam memahami materi “PARADIGMA KEBIDANAN”.
DAFTAR PUSTAKA