Anda di halaman 1dari 6

PARADIGMA KEBIDANAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 3:
-RENNY BELLA BR LBN.GAOL
-RONINTA MONADIA BR.MUNTHE
-UMY VICHA RAHAYU SINAGA
-MIFTAHUS SAADAH NASUTION
-TIARA RIZKY ALAINA
-ROSLIANA SRIDEVI

DOSEN PEMBIMBING:
NOVITA GINTING MUNTHE,SST M.Keb
TAHUN AJARAN
2018/2019

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM


1. PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma adalah cara pandang terhadap sesuatu, visi atau pandangan suatu orientasi
terhadap realitas.
Pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan,perilaku,pelayanan kesehatan/kebidanan dan
keturunan.
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional seorang bidan
mengenal filosofi yang merupakan keyakinan dalam dirinya bahwa manusia adalah makhluk
bio, psiko sosial kultural dan spiritual yang unik dan merupakan satu kesatuan jasmani dan
rohani.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan ilmu
pengetahuan memerlukan penanganan secara rasional. Dan didukung oleh pengetahuan
tentang kesehatan ibu dan anak balita.
Pengetuan yang harus dimiliki oleh bidan dalam pelaksanaan pengabdiannya adalah ilmu
terapan.
Sebagai bidan kita diharuskan dapat ikut merasakan proses kehamilan. Lelahnya dan
proses yang dialami yang akan dirasakan oleh semua wanita. Bidan harus menjaga agar
proses itu berjalan secara alami dengan memaksimalkan intervensi dan mendampingi ibu
selama proses kehamilan, persalinan dan memandang klien dalam konteks keluarga dan dari
sudut keyakinan bidan sehingga dapat mengembangkan hubungan dengan ibu dan suami serta
keluarga sehingga bidan dapat memberikan dorongan selama kehamilan, persalinan, dan
perawatan anak.
Filosofi asuhan kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
sebagai paduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan dengan defenisi bidan
yang telah dirumuskan dan telah disepakati secara internasional. Filosofi dan model asuhan
kebidanan serta kompetensi-kompetensi bidan akan menyedikan tidak hanya kerangka kerja
tetapi sebuah pondasi yang kuat dalam mengevaluasi efektivitas asuhan kebidanan yang
demikian guna meningkatkan kesehatan para wanita dan bayi baru lahir. Bidan merupakan
parner bagi wanita dan dapat memberikan asuhan serta kenyamanan dalam proses kelahiran
normal.
Dalam melakukan pelayanan kebidanan, bidan harus menerapkan asuhan dan menagemen
kebidanan kebidanan yang dilandasi oleh filosofi dan kode etik.
Seorang bidan mengerti dan memahami konsep kebidanan sebagai landasan dalam
memberikan asuhan kebidanan secara profesional.
Paradigma kebidanan adalah cara pandangan seseorang terhadap suatu objek yang
dikaitkan dengan kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Perlu diketahui bahwa
keberhasilan pelayanan kebidanan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan bidan serta cara pandang bidan dalam kaitan dan hubungan timbal balik antara
manusia.

1. KONSEP PARADIGMA KEBIDANAN


Cara pandang bidan seperti sudah dijelaskan diatas mempunyai komponen antara lain:
a) Manusia
Manusia adalah makluk bio-psiko-sosial-kultural yang utuh dan unik mempunyai
kebutuhan dasar yang unik sesuai dengan tingkat perkembangannya. Dimaksud unik
karena manusia berbeda dengan makluk lainnya selain mempunyai bio atau fisik yang
sempurna dibandingkan dengan makluk lain ciptaan tuhan yang maha esa.
Sikap dan perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa unsur antara lain:
Umur, pendidikan pekerjaan dan lingkungan .
Menurut Syah, 2002 pengetahuan yang baik akan terbentuk jika penyesuaian tingkat
kematangan dan perkembangan psiko fisik berjalan sesuai dengan tolak ukur
bagaimana pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki namun hal itu tidak menjadi
tolak ukur yang akurat karena pengetuhuan sejalan dengan umur yang ada merupakan
proses berkelanjutan selama masa pengembangan (markum 1991)
Menurut Depkes RI 1999 rendahnya tingkat pendidikan dan buta huruf pada
wanita, menyebabkan ibu tidak memiliki pengetahuan yang luas sedangkan wanita
yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah untuk menerima atau
mencari informasi.
Pendidikan pula jadi salah satu determinan konstektual jauh penyebab kematian
ibu.Tingkat pendidikan wanita yang berpendidikan tinggi cenderung lebih
memperhatikan kesehatan diri dan keluarga.
Dijelaskan pula dalam varney, 2003 bahwa tingkat pendidikan ibu dapat
mempengaruhi perilaku kesehatannya diana perilaku kesehatan itu sendiri
depengaruhi oleh susunan syaraf pusat, persepsi motivasi, proses belajar, lingkungan
dan sebagainya
Proses belajar pada seseorang atau masyarakat sangat tergantung pada sistem
pendidikan kesehatan yang ada pada wilayah masyarakat itu berada sebagai
fasilitator.
b) Lingkungan
Lingkungan dikategorikan menjadi lingkungan fisik, biologis, sosial spiritual
serta ekonomi yang kesempurnaan ini akan mempengaruhi seseorang menyampaikan
sikapnya dalam bentuk perilaku, lingkungan juga ada yang baik atau buruk bisa
mengakibatkan sebuah prilaku yang bentuknya tidak layak diperlihatkan atau buruk.
Lingkungan merupakan semua yang ada disekitar dan terlibat dalam interaksi
individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya, meliputi: lingkungan fisik,
lingkungan psiko sosial, lingkungan biologis, lingkungan budaya.
Lingkungan psiko sosial meliputi: keluarga, kelompok, dan komunity.
Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok dan masyarakat. Masyarakat
merupakan kelompok yang penting dan kompleks yaitu lingkungan sosial yang
dibentuk manusia, lingkungan pergaulan hidup terdiri dari individu, keluarga yang
mempunyai tujuan dan sistem nilai.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus- menerus terjadi.
Fungsi keluarga yaitu mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan dimana iya berada
dikeluarga yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberi dukungan
emosional kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas.
c) Perilaku
Perilaku merupakan bentuk pengetuhuan, sikap dan tindakan manusia yang
bersikap holistik, hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya.
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme, baik yang dapat diamati
secara langsung atau pun yang diamati tidak langsung (notoadmodjo, 2003).
Perilaku manusia yang dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungan yang terwujud dalam bentuk sikap. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar atau dari
dalam dirinya (azwar, 2003)
Perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para
ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku dibawah ini diuraikan bentuk-bentuk
perubahan menurut WHO
Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Perubahan alamiah (natural change)
2. Perubahan rencana (planned change)
3. Kesediaan untuk berubah ( rediness to change)

Proses pembentukan atau perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
dari dalam dan luar individu. Dengan sistem susunan syaraf yang mengontrol reaksi
individu terhadap segala rangsangan, aspek-aspek yang mengontrol reaksi individu
terhadap segala rangsangan, aspek-aspek didalam diri individu yang juga sangat
dipengaruhi dalam pembentukkan dan perubahan perilaku ialah perespsi, motivasi
dan emosi (notoatmodjo, 2003)

d) Pelayanan kesehatan/ kebidanan


Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu
yang terikat dengan pelayanan kebidanan meliputi:
Ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya,ilmu
kesehatan masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam pra
konsepsi, masa hamil, ibu bersalin masa post partum dan bayi baru lahir
e) Keturunan
Keturunan manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan manusia yang sehat
dilahirkan oleh ibu yang sehat, sedangkan pandangn bidan terhadap keturunan sangat
penting. Agar bayi yang dilahirkan oleh ibu nantinya sehat maka ibu dalam proses
kehamilannya harus sehat dalam arti sehat baik secara fisik aupun kewajiban serta
lingkungannya.
Upaya yang dilakukan oleh bidan agar ibu tetap sehat seperti yng dijelaskan diatas
bidan melakukan penyuluhan kepada wanita agar selama kurun reproduksi wanita
selalu menjaga kesehatan dengan kebiasaan sepeti mengkonsumsi alkohol dan rokok.
Biasa istirahat yang cukup, selama kehamilan melakukan kontrol ke tenaga kesehatan
dan bersalin oleh tenaga kesehatan yang terlatih contohnya bidan.
2. Macam- macam asuhan kebidanan
Pelayanan kebidanan primer, ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan.
Pelayanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
kesistim pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu:
 Pelayanan yang dilakukan oleh bidan pada saat menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan ketempat/
fasilitas kesehatan lain secara horizontal/vertikal ke prosfesi kesehatan lainnya.
Pelayanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan kesejahteraan ibu
dan bayi.
 Pelayanan kebidanan diarahkan kepada bagaimana cara pengelolaan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungan, peningkatan kesehatan, pencengahan
penyakit, memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
3. Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
Manfaat paradigma jika dikaitkan dengan asuhan kebidanan disini lebih mentitik
beratkan bagaimana beberapa bentuk perubahan asuhan yang diberikan kepada ibu yang
berkaitan dengan manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan, kebidanan dan keturunan anatara
lain:
1. Perkiraan hemoglobin pada kehamilan
2. Perkiraan tinggi fundus
3. Hipotensi saat berbaring telentang
4. Dukungan pada persalinan
5. Periksa dalam
6. Posisi dan gerakan ibu dalam persalinan
7. Makan dan minum selama persalinan
8. Penggunaan enema/klisma
9. Posisi ibu saat persalinan
10. Pengaturan nafas kala ll persalinan
11. Perlukaan/ jejas perinium
12. Episitomi
13. Memulai pemberian air susu ibu
14. Regulasi suhu bayi baru dengan kontak kulit ke kulit
15. Perawatan neonatus pada persalinan
16. Penggunaan oksitosika pada kala lll
17. Menjahit perinium
18. Penggunaan vacum ekstraktor
19. Memotong tali pusat
20. Perawatan tali pusat
21. Pemberian air susu ibu secara dini dan eksluksif
22. Memperkirakan HB pada masa nifas
23. Manajemen eklamsia-uji coba magnisum sulfat
24. Distosia bahu
PENUTUP

1. Kesimpulan
 Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kebidanan
 Komponen dalam pelayanan kesehatan adalah wanita, lingkungan, prilaku,
keturunan dalam pelayanan kesehatan
 Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makluk bio-psiko-
sosial-spiritual yang utuh dan unik
2. Saran
Demikianlah tugas kelompok ini kami buat sebaik-baiknya namun sebagai manusia
penulis selalu tidak lepas dari kesalahan oleh karena itu, saran atau kritik yang
membangun penulis sangat diharapkan untuk menyempurnakan makala ini.

Anda mungkin juga menyukai