Anda di halaman 1dari 22

SKRINING KESEJAHTERAAN JANIN

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1


• FEBI PRICILIA GULO
• JULI AGUSTIN BUTAR-BUTAR
• MUTIA RAHNIZ
• NURFADILLA SAPRIDA
• NURSINTIA
• RENNY BELLA BR LUMBAN GAOL
• WANTIKA HARNUM
 
 
DOSEN PEMBIMBING: SRI WULAN, SST, M.Tr.Keb
 
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
T.A 2019/2020
LATAR BELAKANG

Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normal, tapi


tidak menutup kemungkinan terjadi kelainan yang akan
menimbulkan berbagai masalah. Dengan tekhnologi seperti
tes laboratorium, pengkajian genetika, pemeriksaan
ultrasonografi, dan lain sebagainya, sangat dianjurkan
untuk deteksi dini dan pemantauan kesejahteraan janin,
sehingga dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang
paling aman dan memuaskan dalam situasi yang
dialaminya.
A. Pemantauan kesejahteraan janin
suatu upaya utk menilai keadaan janin dikaitkan dengan
aktifitas janin, kesehatan ibu, keadaan plasenta, cairan
amnion, keadaan tali pusat dan kontraksi uterus.
Dilakukan: Antepartum dan Intrapartum
 
●Masalah Tingginya angka kematian perinatal
Angka kematian bayi
Angka kematian ibu
 
●Tujuan Deteksi dini:
Hipoksia
Ganguan pertumbuhan
Cacat bawaan
Infeksi
 
●Upaya
Deteksi resiko kehamilan
Penanganan faktor resiko
Sistem rujukan
Perawatan intensif neonatus As
 
Trimester Pertama
Pada pemeriksaan yang pertama, keadaan
umum akan diperiksa secara keseluruhan,
meliputi payudara, jantung dan paru-paru.
Pemeriksaan dalam dapat pula dilakukan untuk
mengetahui keadaan serviks/mulut rahim dan
rongga panggul untuk melihat apakah cukup
memadai untuk persalinan normal.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :

●Tes darah ●USG.


dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah, gula USG dapat dilakukan setidaknya pada
darah, kadar hemoglobin darah normal, kekebalan terhadap minggu ke 9 kehamilan, walaupun hal ini
penyakit rubella, memilki kelainan genetic spesifik serta bervariasi pada setiap orang. Didalam
factor rhesus. Factor rhesus merupakan suatu jenis zat yang ruang USG, calon ibu akan diminta
terdapat dalam sel darah merah. untuk berbaring telentang disamping
mesin USG dan membuka pakaian agar
perut kelihatan
●Pengukuran Kadar Serum B-hCG ( Beta Human Chorionic
Gonadotropin).
Penggunan serum B-hCG kuantitatif, dianjurkan untuk ●PENGAMBILAN SAMPLE VILI
kehamilan yang diragukan apakah keadaan janinnya normal KORIONIK (CHORIONIC VILLI
SAMPLING [CVS]).
CVS adalah metode untuk
mengevaluasi kesejahteraan janin.
●Auskultasi. CVS adalah pengambilan dan
Untuk mendengar denyut jantung janin pada kehamilan. Trimester analisis vili korioniks untuk
1, dapat digunakan alat ultrasound Stetoscope atau doppler. DJJ dilakukan analisis kromosom.
dapat mulai terdengar dengan alat ini antara usia kehamilan 10-12 Pengambilan ini dilakukan diawal
minggu. Normal frekuensni DJJ adalah 120-160 denyut per menit minggu ke-5 kehamilan ; biasanya
(dpm) dan harus dibedakan dengan denyut nadi ibu. dilakukan diantara minggu ke-8 dan
ke-10
Trimester Kedua
Tes yang biasa dilakukan pada trimester ini adalah :

●Tes Alfa fetoprotein


Alfa-fetoprotein (AFP) adalah protein yang awalnya
●Penatalaksanaan Penapisan
disintesisasi oleh kantung kuning telur dan kemudian secara
Abnormal
primer oleh hati janin. Kadar AFP janin meningkat sampai
Sebagai suatu aturan,nilai AFP yang
sekitar minggu ke-20 dan kemudian menurun hingga
abnormal harus diuji lagi setelah tanggal
menjelang usia cukup bulan
di konfirmasi. Dengan demikian, penting
untuk sedapat mungkin menawarkan tes
ulang ini menjelang usia kehamilan lima
●Pengukuran Tinggi Fundus Uteri belas minggu. Penapisan tripel yang
Dengan menggunakan meteran, cara ini akurat bila abnormal secara umum tidak perlu
kehamilan memasuki usia 20 minggu, yaitu tinggi fundus diulangi, tetapi dapat dihitung kembali
uterus setinggi pusat. Hukum Mc Donald merupakan metode berdasarkan pengkajian usia kehamilan
yang dahulu digunakan untuk mengukur tinggi fundus : yang baru.
jarak fundus-simfisis dalam centimeter sama dengan minggu
gestasi Cara mengukurnya, garis nol pada pita meteran,
diletakkan pada tepi atas simpisis pubis.
●Pengkajian janin secara invasif selama kehamilan

Pada trimester awal kehamilan, pengambilan virus korionik


(chorionic virus sampling, CVS) digunakan untuk
mengidentifikasi penyakit yang mempengaruhi janin.

●Kardosintesis
Kardosentesis yang juga dikenal sebagai pengambilan
sampel darah umbilikus perkutan (percutanus umbilical cord
blood sampling, PUBS) merupakan metode terkini
pengambilan sampel darah secara langsung

●Palpasi
Yaitu menentukan tinggi fundus uteri dengan merabanya
secara abdominal. Kemudian di tentukan perkiraan usia
kehamilannya dengan menggunakan patokan yang telah di
uraikan. Pada pengukuran tinggi fundus uteri, kadang
ditemukan ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri dengan
usia kehamilan, dapat lebih besar atau lebih kecil. Beberapa
penyebab tinggi fundus uteri lebih besar dari usia
kehamilan : Kehamilan ganda, Polihydramnion, Makrosomia
janin dan Mola hydatidosa. Bila tinggi uterus lebih kecil
dari usia kehamilan dapat di sebabkan oleh : Gangguan
pertumbuhan janin, Kelainan bawaan dan Oligohydromnion
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak
fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia
kehamilan.
Menentukan bagian janin yang berada pada bagian fundus
( bokong atau kepala atau kosong ).
Jika kepala janin yang nerada di fundus, maka palpasi akan
teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen).
Jika bokong yang terletak di fundus,maka akan teraba suatu
bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari
kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh.
Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa
kosong.
Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun
kebawah sampai disamping kiri dan kanan
umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk
menentukan lokasi auskultasi denyut jantung
janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu
benda yang keras pada beberapa bagian lunak
dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba
adanya bagian – bagian kecil yang tidak teratur
mempunyai banyak tonjolan serta dapat
bergerak dan menendang, maka bagian tersebut
adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung
janin tidak teraba di kedua sisi mungkin
punggung janin berada pada sisi yang sama
dengan punggung ibu (posisi posterior) atau
janin dapat pula berada pada posisi dengan
punggung teraba disalah satu sisi.
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati
oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak
nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari
dan telunjuk tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah
janin dan ditentukan apakah sudah mengalami
engagemen atau belum.
Bila bagian janin dapat digerakkan kearah
cranial ibu, maka bagian terbawah dari janin
belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala
yang berada dibagian terbawah, maka dicoba
untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak
dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah
“engaged” bila tidak dapat diraba adanya
kepala atau bokong, maka letak janin adalah
melintang.
 
Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya sehingga
menghadap ke arah kaki pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri
dan kanan bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan sampai berapa
jauh derajat desensus janin.
Pada dasarnya sama dengan pemeriksaan
Leopold III, menilai bagian janin terbawah
yang berada didalam panggul dan menilai
seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui
pintu atas panggul
 
●Auskultasi.

Selama kehamilan trimester II pengkajian DJJ terus dilakukan dengan


menggunakan stetoscope monocular atau stetoscope leanec. Teknik
pemeriksaannya sebagai berikut.
Tentukan letak atau posisi janin dengan menggunakan tekknik palpasi
menurut leopold II dan III.
Tempelkan stetoscope pada lokasi dimana diperkirakan terletak
punggung atau dada janin.
Bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu dengan cara meraba nadi di
pergelangan tangan ibu.
Hitung selama 5 detik, berhenti 5 detik, dan pada primigravidda
pergerakan janin dapat dirasakan pertama kali oleh ibu pada usia
kehamilan 18-20 minggu, sedangkan pada multigravida dapat dirasakan
pada 16 minggu.
Trimester Ketiga

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah


kematian janin. Selama kehamilan trimester III
(28-40 minggu) pengawasan pertumbuhan
janin, DJJ, dan pergerakan janin terus
dilakukan. Diharapkan tinggi fundus uterus
bertambah sekitar 1 cm setiap minggu hingga
minggu ke-36. Pada primagravida, kepala janin
akan turun kepintu atas panggul pada minggu
ke-38. dan umumnya tinggi fundus uteri akan
turun sekitar 2-4 cm. Pada keadaan ini, ibu
dapat mengeluh bertambahnya tekanan dalam
panggul namun akan merasa lebih lega
bernafas karena tekanan pada diafragma
berkurang.
●Penghitungan Gerakan Janin Menurut Varney
Metode penghitungan gerakan menghitung sampai 10 :
Jadwalkan satu waktu penghitungan perhari
Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari, mis, pada pukul 9
pagi, atau pilih waktu ketika IBU memiliki waktu luang untuk
melakukan penghitungan dan pada saat janin biasanya aktif.
Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kali
gerakan.
Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 10 jam.
Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jka dibutuhkan
waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan atau jika tidak terasa
gerakan dalam 10 jam, ibu harus segera menghubungi bidan.

●Tes Nonstress (NST)


NST mengevaluasi frekuensi jantung janin tanpa “membuat
bayi stress” akibat kontraksi uterus. (kontraksi menurunkan
perfusi plasenta dan menimbulkan tanda distress pada bayi).
Sementara wanita hamil bersandar dikursi atau berbaring
ditempat tidur dalam posisi semifowler, dua kabel yang
menghubungkan transduser dan alat ultrasonografi ke
pemantau janin diletakkan diatas abdomen
Selanjutnya...

Tes Stres Kontraksi


Tes toleransi oksitosin (OCT)
Indeksi Cairan Amnion
Profil Biofisik (BPP)
Kardiotografi (KTG)
Beberapa tes tersebut diatas adalah tes yang sering dilakukan
namun ada juga tes lain untuk memantau kesejahteraan janin,
yaitu :

Pengukuran LILA
Amnioskopi
Amniosintesa
Assay Serum Maternal
Skala Masa Perkembangan Janin
0-4 minggu setelah konsepsi
Pertumbuhan cepat
Formasi plata embrionic
Pembentukan sistem syaraf pusat primitif
Pembentukan jantung dan mulai berdenyut
Pembentukan pucuk (tonjolan) ekstreminitas
 
4-8 minggu
Pembelahan sel sangat cepat
Pembentukan kepala dan roman muka
Semua organ utama terbentuk dalam bentuk primitiv
Genetelia eksterna telah ada tapi organ sex belum dapt dibedakan.
Pergerakan awal
Nampak dalam ultrasonografi dari 6 minggu
Seks mulai tampak bergerak secara bebas (tidak dirasakan ibu)
Terdapat beberapa refleks primitiv

12-16 minggu
Perkembangan skeletal cepat nampak pada sinar-X
Nampak mekonium pada usus
Tampak lanugo
Fusi septum nasal dan palatum
 
16-10 minggu
Quickening (gerakan fetal pertama) ibu merasakn fetal pertama
Jantung fetal terdengar pada auskultasi
Nampak verniks kaseosa
Kuku jari dapat terlihat
Sel kulit mulai diperbaharui
 
20-24 minggu
Sebagian besar organ mulai berfungsi
Periode tidur dan aktifitas
Berespon terhadap suara
Kulit berwarna merah dan berkerut
 
24-28 mingu
Mulai menyimpan minyak dan zat besi
Testis menurun dalam skrotum (bagi laki-laki)
Lanugo hilang dari wajah
Kulit menjadi lebih pucat dan berkurang kerutannya
 
32-36 minggu
Lemak meningkat membuat tuubuh lebih bulat
Lanugo menghilang dari tubuh
Rambut kepala memanjang
 
 
Persalinan
Ada dua monitoring yang bisa dilakukan untuk memantau
kesejahteraan janin selama masa persalinan yaitu :

●Monitoring Eksternal : Pada tahap persalinan awal, pada


pinggang akan dililitkan 2 tali pinggang yang tebal. Satu tali
pinggang untuk tempat meletakkan peralatan USG yang
akan mendeteksi bunyi jantung janin dan ikat pinggang yang
lainnya untuk tempat peralatan sensor tekanan untuk
mendeteksi kekuatan serta lama kontraksi

●Monitoring Internal : monitoring semacam ini juga disebut


foetal scalp monitoring dan hasilnya lebih akurat dibanding
dengan monitoring eksternal. Monitoring ini dapat dilakukan
selama persalinan berlangsung terutama pada ibu hamil
beresiko tinggi. Bila ketuban belum pecah, maka ketuban ibu
hamil akan dibuat pecah dan sebuah kawat berisi elektroda
kecil akan dimasukkan melalui vagina dan mulut rahim
untuk diletakkan pada kepala bayi.
KESIMPULAN
Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi beberapa faktor,
diantaranya faktor keturunan dan kondisi kesehatan orang
tuanya. Dengan demikian untnk mengupayakan mendapat
keturunan yang sehat, sebaiknya orang tua dapat
menyiapakan diri secara fisik maupun secara psiklogis jauh
sebelum kehamilan di mulai.
Penggunaan tekhnologi serta sikap menghargai masalah
yang dialami wanita dan keluarganya juga turut menambah
kualitas praktik kebidanan. Dimana bidan menjaga
keseimbangan antara menawarkan informasi yang
bermnfaat untuk penatalaksanaan kehamilan dan tidak
hanya mengandalkan teknologi kedokteran secara
berlebihan.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan Trismester 1
adalah :
●Tes darah
●Pengukuran Kadar Serum B-hCG ( Beta
Human Chorionic Gonadotropin).
Auskultasi
●USG
●PENGAMBILAN SAMPLE VILI
KORIONIK (CHORIONIC VILLI
SAMPLING [CVS]).
Pemeriksaan yang dilakukan Trismester 2 adalah:
●Tes Alfa fetoprotein
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Penatalaksanaan Penapisan Abnormal
Pengkajian janin secara invasif selama kehamilan
Kardosintesis
●Palpasi
Yaitu menentukan tinggi fundus uteri dengan merabanya
secara abdominal. Kemudian di tentukan perkiraan usia
kehamilannya dengan menggunakan patokan yang telah di
uraikan. Pada pengukuran tinggi fundus uteri, kadang
ditemukan ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri
dengan usia kehamilan, dapat lebih besar atau lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai