Anda di halaman 1dari 14

PARADIGMA DAN KOMPETENSI KEBIDANAN

SERTA

Diajukan untuk memenuhi tugas individu


Mata kuliah: pengantar praktek kebidanan
Dosen pengajar: Dwi pratiwi kasmara,S.Keb,Bd,M.Keb

DISUSUN OLEH
Renny Paramitha.Amd.Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
FAKULTAS STIKES SENIOR MEDAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan yang
terjadi pada kelompok Ibu dan Anak yang ditandai antara yang ditandai antara lain masih tingginya
angka kematian Ibu dan Bayi. Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara
dalammemberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah kesehatan Ibu danAnak masih tetap
menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitassumber daya manusia yang paling hulu yaitu
periode kehamilan, persalinan dantumbuh kembang anak.Paradigma merupakan suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggidan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola
dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna,menyikapi dan
memiliki tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomenakehidupan manusia.Dengan diterapkannya
paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dankegiatan yangn menjadi tanggung jawab bidan dalam
memberi pelayanankepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidangkesehatan Ibu
di masa hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Paradigma?
2. Apa defenisi standar kompetensi bidan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep kebidanan.
b. Menambahkan wawasan dan pengetahuan pembaca
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian paradigma
b. Untuk mengetahui komponen paradigma
c. Untuk mengetahui kompetensi bidan di indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

1. PARADIGMA KEBIDANAN

1.1. Pengertian Paradigma Kebidanan

Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang berartimodel/pola.

Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplinilmu / profesi paradigma

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berfikir.

Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.

Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,

berupa pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan

dan cara pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku,

pelayanankebidanan dan keturunan.

A. Komponen Paradigma Kebidanan


1. Wanita

Wanita/manusia adalah makhluk biopsikososial kultural dan spiritual yangutuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasr yang bermacam-macam sesuaidengan tingkat perkembangannya.
Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat
jasmani dan rohani serta sosial yang sangat diperlukan.

Wanita/ibu adalah pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan
oleh keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani sertasosial yang sangat diperlukan.
Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga kualitas manusia sangat ditentukan
oleh keberadaan / kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah
penggerak dan pelopor dari peningakatan kesejahteraan keluarga.

Perempuan sebagaimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-kultural yang utuh dan
unik, mempunyai kebutuhan dasar unik, dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat
jasmani dan rohani dan sosial sangat diperlukan.

a. Bio adalah wanita yang artinya wanita adalah mahluk biologis yang memerlukan kebutuhan
sesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup.
b. Psiko artinya manusia yang mempunyai kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap memberikan
pelayanan
c. Sosio artinya adalah mahluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan membutuhkan
orang lain
d. Kultural artinya wanita adalah mahluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan- kebiasaan
tertentu.
e. Spiritual artinya adalah wanita adalah mahluk yang secara fitrah akan selalu membutuhkan.
2. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalaminteraks individu
pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan
psikososial, lingkungan biologis danlingkungan budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga,
komuniti dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti
maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang
telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungansosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan
hidup manusia yang terdiridari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan
atausistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unitkomuniti.

a. Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll


b. Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat
c. Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan
d. Linngkungan Budaya

3. Perilaku

Perilaku-perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi


manusiandengan lingkungannya, yanag terwujud dalam bentuk pengetahuan sikap dantindakan.
perilaku manusia bersifat holistik (menyeluruh).

Adapun perilaku profesional dari bidan mencakup:

a. Dalam melaksanakan tugasnya berbegang teguh pada filosofi etika profesidan aspek legal
b. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutahir secara berkala.
d. Mengunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakitdan strategi
pengendalikan infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikanasuhan kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubunganan dengan praktek kesehatan,
kehamilan, kelahiran, priode pasca persalinan, bayi barulahir dan anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita /ibu agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikantentang semua aspek asuhan, meminta
persetujuan secara tertulis supayamereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi
i. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanankesehatan ibu dan
keluarga
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilannya, perilakuibu dalam


mencari penolong persalinan akan mempengaruhui kesejahteraanibu dan janin yang dilahirkannya,
demikian pula perilaku ibu pada masanifas akan mempengaruhui kesehatan ibu dan bayinya.
dengan demikian perilaku ibu dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janinya.

4. Keturunan

Kualitas manusia, di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat akan
dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan perempuan sebelum perkawinan, sebelum
kehamilan (pra-konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran, dan masa nifas.

Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai
keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua adalah tugas utama bidan.

5. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan
yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.

Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

a. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab
bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses
kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke
system pelayanan yang lenih tinggi atau sebaliknya yaitu yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan
oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal
atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan ibu dan bayi.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,yang diarahkan


untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang berikan oleh bidan sesuaidengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkankesehatan ibu dan anak dalam ragka tercapainya
keluarga berkwalitas, bahagiadan sejahtera. Sasaran pelayanan kebidanan adalah: individu,
keluarga danmasyarakat yang meliputi upaya :

1) Promotif (peningkatan)
2) Preventif (pencegahan)

3) Kuratif (penyembuhan)
4) Rehabilitatif (pemulihan)
6. Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidansebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atausebagai salah satu urutan dari sebuah proses
kegiatan pelayanan kesehatan.
Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalamrangka rujukan
kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sewaktu menerima rujukan dari dukunyang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidanketempat / pasilitas pelayanan kesehatan lian secara horijontal maupunvertikal
atau keprofesi kesehatan lainnya.layanan kebidanan yang tepat akanmeningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu serta bayinya.

Kualitas keturunan manusia diantaranya dtentukan oleh keturunan. manusia yangsehat


dilahirkan oleh ibu yang sehat. hal ini menyangkut penyiapan wanitasebelum perkawinan, sebelum
kehamilan (prakonsepsi) masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas. Walaupun kehamilan,
kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bila ditangani secara akurat dan benar, keadaan
fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yangakan dilahirkannya. oleh
karena itu layanan praperkawinan, prakehamilan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat
penting dan mempunyaiketerkaitan satu sama lainyang tak dapat dipisahkan dan semuan ini
adalahtugas utama bidan.

B. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan

kebidanan adalah layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengankewenangan yang

diberikan. Sasarannya adalah induvidu, keluarga, danmasyarakat yang meliputi upaya

peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan

(rehabilitasi). Layanan kebidanan dapatdibedakan menjadi :

1. Layanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab

bidan.

2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidansebagai

anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagaisalah satu urutan

dari suatu proses kegiatan pelayanan kesehatan.

3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalamrangka

rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu pelayanan yang

dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukunyang menolong

persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas

pelayanan kesehatan lain secara horisontalmaupun vertrikalatau ke profesi kesehatan


lainnya.

Asuhan kebidanan meliputi asuhan prakonsepsi, antenatal, intranatal,neonatal, niofas,

keluarga berencana, ginekologi, premenopause, dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya,

bidan bekerja dalam sistem pelayanan yangmemberi konsultasi, managemen kolaborasi,

rujukan sesuai dengan kebutuhandan kondisi kesehatan klien.Pelayanan kebidanan merupakan

perpaduan antara kiat dan ilmu. Bidanmembutuhkan kemampuan untuk memahami

kebutuhan wanita dan mendorongsemangatnya serta menumbuhkan rasa percaya dirinya

dalam menghadapikehamilan, persalinan, maupun peran sebagai ibu. Dalam menjalankan

tugasnya, bidan membutuhkan ilmu tingkat tinggi dan kemampuan untuk

mengambilkeputusan.

C. Paradigma Kebidanan Dan Asuhan Kebidanan


1. Pandangan tentang kehamilan dan persalinan

Bidan yakin bahwa kehamilandan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada pada
kondisi yangsemula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal

2. Pandangan tentang perempuan.

Bidan yakin bahwa perempuanmerupakanpribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya
sendiri,kebutuhan, harapan, dan keinginan yang patut dihormati.

3. Pandangan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya.

Bidan mengupayakankesejahteraan ibu dan bayinya, bidan mempunyai power untuk mempengaruhi
pemberian asuhan kebidanan (kepada ibu dan keluarganya).

4. Pandangan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan.

Perempuan harus memberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri atau
keluarganya melalau komunikasi edukasi dan informasi (KIE) serta konseling. Pengambilan
keputusan merupakan kesepakatan bersama antara ibu/perempuan,keluarga, dan bidan, dengan ibu
sebagai penentu utama dalam proses keputusan.
5. Pandangan tentang asuhan.

Asuhan kebidanan difokuskan pada aspek prevensidan promosi kesehatan serta kealamiahannya.
Asuhan kebidanan harusdilaksanakan secara kreatif, fleksibel, mendukung, melayani,
membimbing,memantau dan mendidik yang berpusat pada kebutuhan personal yang unik pada
perempuan selama masa kehamilan.

6. Pandangan tentang kolaborasi.

Bidan adalah pemberi layanan kesehatan yangmempunyai otonomi penuh dalam praktinya yang
juga berkolaborasi dengananggota tim kesehatan lainnya. Bidan dalam praktik kebidanan
menempatkan perempuan/ibu sebagai mitra dengan pemahaman kompetensi terhadap perempuan
baik aspek social emosi, budaya, spiritual, psikologi, fisik, maupun pengalamanreproduksinya.

D. Manfaat Paradigma Keterkaitan Dengan Pelayanan Kebidanan

Bidan memiliki peran unit dalam member pelayanan kesehatan bagi ibudan anak, yakin saling
melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah praktisi yang member asuhan
kebidanan pada ibu hamil dan bersalinyang normal, asuhan terhadap gangguan pada system reproduksi
wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita yang sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus
selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi peningkatankebutuhan kesehatan kliennya (ibu
dan anak).

1. Tugas bidan adalah memberi pelayanan/asuhan kebidanan.

Pelayanan/asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan anak balita. Sesuai dengan kewenangannya,
bidan dapat melakukan pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis.

a. Pelayanan yang bermutu


b. Asuhan sesuai kebutuhan
c. Kepuasan klien
d. Peningkatan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan
e. Menurunkan AKI dan AKB
2. Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan Kebidanan

Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, yakni saling
melengkapi dangan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah praktisi yang memberi
asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan
system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan
kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi peningkatan
kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).

3. Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau asuhan kebidanan
berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya, pelayanan kebidanan mencakup pra-perkawinan,
kehamilan, melahirkan, menyusui, dan nifas, serta pelayanan atau asuhan kebidanan pada bayi,
balita, remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan
pelayanan atau asuhan pada kasus-kasus patologis.

Memberi pelayanan kebidanan pada keluarga berencana juga merupakan tugas bidan. Setiap
kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati serta memulihkan
kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kewenangannya, dilakukan melalui asuhan atau pelayanan
kebidanan.

Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang dimiliki oleh
seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kegiatan kebidanan
sesuai dengan kewenangan yang ditujukan pada calon ibu, ibu, dan anak balita. Kebidanan
merupaka sistesis berbagai ilmu dan pengetahuan, mencakup ilmu obstetric, ilmu perilaku, ilmu
mengenai kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.

Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang
sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinyaa konsepsi bayi. Balita yang sehat menjadi
modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas, dan produktif di masa yang akan
datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga bisa berperan di berbagai sector.
Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang sehat merupakan sasaran pelayanan atau asuhan
kebidanan di Indonesia. Dengan demikian, fenomena kebidanan di Indonesia adalah masyarakat
(ibu) yang berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan pelayanan atau asuhan kebidanan
yang tersedia sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita.

Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam memberi pelayanan kebidanan perlu dipertimbangkan
factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku masyarakat, keturunan
serta lingkungan, yang mencakup linkungan sosian dan ekonomi

4. Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan


a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri
sendiri.
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang
lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada wanita-wanita.
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan
wanita sangat dibutuhkan.
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.
i. bidan – pasien saling membutuhkan.
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan
dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan dalam bekerja
dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.

2. KOMPETENSI BIDAN

A. Defenisi Komfetensi Bidan

Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, secara aman, dan tanggung jawab sesuai dengan standar dengan syarat untuk dianggap mampu
oleh masyarakat (PP IBI, 2004). Kompetensi tersebut dikelompokkan dalam dua kategori yang merupakan
kopetensi minimal yang mutlak diberikan oleh bidan persalin dan kompetensi tambahan/lanjutan yang
merupakan pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung tugas bidan dalam
memenuhi perkembangan iptek (PP IBI,1997). Mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi
dan praktik bidan serta memperhatikan kompetensi bidan yang di susun oleh ICM, pada Februari 1999,
disusun kompetensi bidan Indonesia dan disahkan pada KONAS IBI XII di Denpasar Bali. Kompetensi dan
wewenang bidan Indonesia terdiri atas Kompetensi 1-9 dan wewenang bidan sesuai pasal 18 Kepmenkes
RI No. 900/ Menkes/SK/VII/2002.
B. Standar Kompetensi Bidan

1.      Pengetahuan Umum, Ketrampilan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Ilmu-ilmu Sosial, Kesehatan
Masyarakat dan Kesehatan Profesional
Kompetensi ke-1: Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu sosial,
kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
2.      Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi
Kompetensi ke-2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orangtua.
3.      Asuhan Konseling Selama Kehamilan
Kompetensi ke-3: Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi, meliputi : deteksi dini,
pengobatan dan rujukan.
4.      Asuhan Selama Persalinan dan Kelahiran
Kompetensi ke-4: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

5.      Asuhan Pada  Ibu Nifas dan  Menyusui


Kompetensi ke-5: Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan
tanggap terhadap budaya setempat.
6.      Asuhan Pada Bayi Baru Lahir
Kompetensi ke-6: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir
sehat sampai dengan 1 bulan.
7.      Asuhan Pada Bayi dan Balita
Kompetensi ke-7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita
sehat (1 bulan – 5 tahun).
8.      Kebidanan Komunitas
Kompetensi ke-8: Bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
9.      Asuhan pada Ibu/Wanita dengan Gangguan Reproduksi
Kompetensi ke-9: melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Paradigma adalah kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan
dalam member pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada
paradigm, berupa pada pandangan terhadap manusia/ perempuan,lingkungan perilaku, pelayanan,
kesehatan/kebidanan & keturunan.

Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan,
sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan melahirkan.
.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Kompetensi Bidan di Indonesia, diakses 28 april 2015online


https://rhennynouvizani.wordpress.com/2012/11/25/kompetensi-bidan-di-indonesia/

Standar kompetensi bidan , riski agustin 2015 online http://kikiaug.blogspot.com/2015/05/makalah-


standar-kompetensi-bidan.html

izz dzh 2017 https://www.academia.edu/36349894/MAKALAH_PARADIGMA_KEBIDANAN_docx

http://mitrahusada.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/MODUL-KONSEP-KEBIDANAN.pdf

http://stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/paradigma_kebidanan/

http://repo.poltekkes-palangkaraya.ac.id/1771/1/MODUL%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai