Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam konsep kebidanan kita mengenal adanya istilah paradigma dan

asuhan kebidanan. Sebagaimana kita tahu paradigma berasal dari bahasa

Latin/Yunani, yang berarti model/pola. Paradigma juga berarti pandangan

hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi. Sedangkan istilah asuhan

kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan

dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan dan

atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,

keluarga, kesehatan reproduksi ,dan pelayanan kesehatan masyarakat).

Dalam penjelasannya paradigma dan asuhan kebidanan memiliki keterkaitan

atau timbal balik. Dalam konsep kebidanan, paradigma dan asuhan

kebidanan memiliki peran yang berkaitan. Namun masih banyak sebagian

orang yang belum mengetahui keterkaitan keduanya. Oleh karena itu, dalam

makalah ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai keterkaitan

keduanya yakni manfaat paradigma dikaitkan asuhan kebidanan. Diharapkan

makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan bagi kita semua, amin.

2. RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian paradigma ?

Apa saja komponen paradigma ?

1
3. TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

tentang paradigma kebidanan dan komponen-komponennya serta manfaat

dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

4. MANFAAT

Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

menambah wawasan mengenai paradigma kebidanan dan komponen-

komponennya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PARADIGMA KEBIDANAN

Banyak ahli yang membahas pengertian paradigma secara umum,

diantaranya :

a) Paradigma merupakan pandangan fundamental tentang persoalan dalam

suatu cabang ilmu pengetahuan (Masternam,1970).

b) Paradigma menjelaskan bgaimana mempelajari dunia dan membantu

memahami setiap fenomena yang terjadi di sekitar kita (Adam Smith,1975)

c) Paradigma merupakan pola fikir dalam memahami dan menjelaskan aspek

tertentu dari setiap kenyataan (Ferguson).

d) Paradigma adalah suatu pandangan global yang di anut oleh mayoritas

anggota suku kelompok ilmiah (Kohn, 1977)

e) Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan

sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara

pandang dasar yang khas dalam melihat,memikirkan,memberi

makna,menyikapi,dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau

fenoena kehidupan manusia (Purwonto, 1977).

f) Paradigma merupakan teori-teori yang menyusun suatu teori dan

berhubungan satu dengan yang lain.Dalam memberi pelayanan bidan

berpegang pada paradigma,yaitu suatu cara pandang terhadap

manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan/kebidanan dan

keturunan.Pada paradigma kebidanan ,bidan bermitra dan melindungi

3
perempuan sehingga dalam praktiknya bidan harus sensitif terhadap

kebutuhan atau masalah yang ada pada perempuan (Nurhayati,dkk,2012).

Definisi pengertian paradigma kebidanan adalah paradigma sendiri berasal

dari bahasa latin/yunani, paradigma yang berarti model/pola. paradigma juga

berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi pradigma.

Menurut KBBI edisi ke-3 (2)

paradigma adalah kerangka berfikir, jadi paradigma kebidanan merupakan

suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan

dalam bekerja / memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,

pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara

manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.

2. KOMPONEN PARADIGMA KEBIDANAN

Paradigma kebidanan terdapat 5 komponen yaitu :

1. Wanita/Manusia

Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh

dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai

dengan tingkat perkembangannya. Makhluk biopsikososial berasal dari kata :

a) Bios yang artinya hidup. Manusia merupakan suatu susunan sel hidup

yang membentuk suatu sistem organ tubuh (misalnya pernafasan dan

pencernaan). Manusia memiliki kebutuhan agar tetap hidup dan tidak

lepas dari hukum alam, yaitu dilahirkan, berkembang dan akhirnya mati.

4
b) Psiko berasal dari kata psyche yang artinya adalah roh, jiwa, atau sukma.

Manusia mempunyai daya pikir atau kecerdasan dan kebutuhan psikologis

agar pribadinya dapat berkembang (penghargaan, dicintai, rasa aman,

disiplin, belajar).

c) Sosial berasal dari kata socius yang artinya teman. Artinya, manusia hidup

bersama-sama dengan orang laIn, keluarga, kelompok kecil mempunyai

kebudayaan dan bermasyarakat. Manusia dipengaruhi dan beradaptasi

pada lingkungan.

d) Kultural artinya makhluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan-

kebiasaan tertentu.

e) Spiritual artinya makhluk secara fitra (suci) yang akan selalu

membutuhkan Tuhan sebagai sandaran.

f) Utuh artinya pandangan kita sebagai makhluk biopsikososial, kultur dan

spiritual harus dipandang secara menyeluruh, tidak hanya dipandang dari

segi biologisnya saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

g) Unik artinya makhluk yang berbeda antara satu dengan yang lainnya baik

dari segi bio, psiko, sosial, kultural dan spiritualnya.

Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga

keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat

diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga.

Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu

dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor

dari peningkatan kesejahteraan keluarga.

2. Lingkungan
5
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada

waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis

maupun budaya.

 Lingkungan fisik adalah segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat

mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti adanya daerah-daerah

wabah,lingkungan kotor,dekat pembuangan air limbah atau

sampah,dll.lingkungan ini dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia

dalam bentuk keamanan dan keselamatan dari bahaya yang akan

ditimbulkan.

 Lingkungan psikososial , lingkungan psiko artinya lingkungan yang dapat

menyebabkan gangguan psokologis seseorang seperti lingkungan yang tidak

aman yang mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang

akan ditimbulkan.Lingkungan sosial(masyarakat yang luas serta budaya)

dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

 Lingkungan biologis meliputi hewan dan tumbuh-tumbuhan.

 Lingkungan budaya meliputi adat istiadat.

Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah

dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu,

keluarga, dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.

Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas.

Keluarga yang dalam fungsinya memengaruhi dan dipengaruhi oleh

lingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-

hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus

kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan lokasi

6
tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi

perempuan.

3. Perilaku

Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi

manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

sikap, dan tindakan. Perilaku manusia bersifat holistik (menyeluruh). Adapun

perilaku profesional dari bidan mencakup:

a) Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi

dan aspek legal.

b) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang

dibuatnya.

c) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan

mutakhir secara berkala.

d) Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan

penyakit dan strategi pengendalian infeksi.

e) Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan

asuhan kebidanan.

f) Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan

praktik kesehatan, kehamilan, periode pasca persalinan, bayi baru lahir,

dan anak.

g) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum

wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah

diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara

tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.

h) Menggunakan keterampilan komunikasi.

7
i) Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan ibu dan keluarga.

j) Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

Perilaku ibu selama kehamilan akan memengaruhi kehamilannya, perilaku

ibu dalam mencari penolong persalinan akan memengaruhi kesejahteraan

ibu dan janin yang dilahirkan, demikian pula perilaku ibu pada masa nifas

akan memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Dengan demikian perilaku

ibu dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan janinnya.

4. Keturunan

Kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat

dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum

perkawinan, sebelum kehamilan (pra konsepsi), masa kehamilan, masa

kelahiran, dan masa nifas. Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah

proses fisiologis namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar, keadaan

fisiologis akan menjadi patologis. Oleh karena itu, layanan pra perkawinan, pra

kehamilan, kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan

mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan semua

adalah tugas utama bidan.

5. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,

yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka

tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan

yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya

dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka

tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan

8
kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya-upaya

sebagai berikut :

 Peningkatan (promotif), misalnya dapat dilakukan dengan adanya promosi

kesehatan (penyuluhan tentang imunisasi,himbauan kepada masyarakat

untuk pola hidup sehat).

 Pencegahan (preventif), dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi TT

pada imu hamil .

 Penyembuhan (kuratif),dilakukan sebagai upaya pengobatan misalnya

pemberian tranfusi darah pada ibu dengan anemia berat karena pendarahan

pasca melahirkan.

 dan pemulihan (rehabilitatif),misalnya peulihan kondisi ibu post-section

caesaria (SC).

Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:

a. Layanan kebidanan primer adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada

klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan

sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau

sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam

rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu

pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun

yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan

ke tempat / fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun

vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat

akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayinya.

9
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberika

pelayanan kebidanan. Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita,

lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan. Bidan harus

mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural

yang utuh dan unik. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan

yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap

kesehatan reproduksi. Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas

manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan, sehingga perlu persiapan

pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan, dan melahirkan.

Paradigma yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan

asuhan kebidanan yang berkualitas.

2. SARAN

Demikianlah makalah ini kami buat sebaik-baiknya namun sebagai

manusia kami tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang sangat kami diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

10

Anda mungkin juga menyukai