Anda di halaman 1dari 19

MODUL

KONSEP KEBIDANAN
TENTANG NILAI-NILAI PROFESI BIDAN

Disusun oleh :
1. Hasnaa Raafa Salisa (2115371039)
2. Dela Puspita (2115371032)
3. Alfina Azahra (2115371035)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN METRO

2021/2022
Prad
igm
a
Asu
Kegiatan Belajar VIII han
Kebi
dana
n
deng
an
men
gura
DESKRIPSI ikan
dan
statu
s
Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan.
sosi
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan
al manusia/wanita, lingkungan, perilaku,
dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara
buda
pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan.
1. Wanita ya
Wanita /manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spritual yang utuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga
keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah
penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.
2. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu
pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik,
lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko sosial
meliputi keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam
interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan
kelompok yang paling penting dan kompoleks yang telah dibentuk manusia sebagai
lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari
individu, keluarga kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai,
ibu/wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari komunit
Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus terjadi
interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. Keluarga
dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Keluarga
dapat nmenunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu
yang sedang hamil, melahirkan dan nifas. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan
dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil,
melahirkan dan nifas1. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahua sikap dan tindakan. Perilaku manusia
bersifat menyeluruh (holistik).
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Bab ini akan mengajak mahasiswa untuk membahas tentang Paradigma kebidanan
Mahasiswa diharapkan sudah memahami tentang bab ini yaitu tentang bagaimana
mahasiswa mampu memahami nilai-nilai profesi bidan yang meliputi:Pengertin
paradigma,Komponen Paradigma,Manfaat Paradigma,Paradigma Asuhan Kebidanan dengan
Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga, Contoh Status
Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang Pernah Diamati di Lingkungan
Sekitar Selanjutnya setelah pembelajaran bab ini tentang Nilai-nilai Profesi Bidan. Mungkin
tidak ada yang mau diklarifikasi, kami yakin sudah jelas. Berkaitan dengan materi pada bab
ini, bacalah uraian berikut dengan cermat, membaca rambu-rambu pengerjaan latihan, dan
kerjakan setelah membaca ringkasan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaram mahasiswa memahami tentang PARADIGMA KEBIDANAN


yang meliputi:
Pengertian paradigma, komponen paradigma, 5 macam-macam asuhan kebidanan, dan
6 manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan.

URAIAN MATERI

2.1 Pengertian Paradigma


Paradigma berasal dari bahasa Latin atau dalam bahasa Yunani paradeigme yang artinya
model, pola, contoh. (Echols dan Sadily 1975, World Bookdictionary 1981). Sinonim dalam
bahasa Inggris : world-view, yaitu pandangan hidup/falsafah dengan kata lain paradigma
digambarkan sebagai pandangan hidup daru suatu disiplin, disiplin yang berbeda
menggunakan pendekatan berbeda juga dalam merumuskan paradigmanya. Contoh yang
sering dipakai yaitu ilmu alam pada saat berpendapat bahwa bumi itu ternyata bulat.
Paradigma merupakan teori-teori yang membentuk susunan yangmengatur teori itu
berhubungan satu dengan yang lain.
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigm yang
berupa cara pandang bidan terhadap wanita, pelayanan kesehatan, dan ilmu pengetahuan.
Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan merupakan ujung tombak dalam menurunkan
angka kematian ibu (AKI). Salah satu kontribusi menurunkan AKI adalah dengan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas.Agar pelayanan kebidanan berkualitas,
bidan harus memiliki cara pandang bagaimana pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan,keyakinan, pemahaman dan
cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungantimbal balik antara manusia/wanita,
kesehatan (lingkungan, pelayanan kebidanan, perilaku dan keturunan).

2.2 Pengertian Paradigma Kebidanan


Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan
dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan/kebidanan dan keturunan.

2.3 Komponen Paradigma dalam Asuhan Kebidanan

A. Wanita
Wanita adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritualyangutuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macamsesuaidengan tingkat
perkembangannya. Keunikan secara fisik,emosional, sosial dan budaya membedakan
tiap perempuan.Perbedaan kebutuhan dan kebudayaan merupakan agar
lebihmemperhatikan perempuan selama proses hidupnya.Wanita/ibu merupakan
pendidik utama danpertama dalam keluarga.Kulaitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan/kondisi dariwanita/ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat
adalahpenggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga. Ibudan
keluarga adalah pusat asuhan kebidanan yang mengharuskanbidan bersama wanita
dan keluarga bekerja memberdayakan dirinya.

B. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi
individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi
lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya.
Lingkungan psiko sosial meliputi keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat.
Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun
masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompoleks
yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah
lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga kelompok
dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian
dari anggota keluarga dan unit dari komunity.
Keluarga mencakup sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersamasama. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia berada. Keluarga dapat nmenunjang kebutuhan sehari-hari dan
memberikan dukungan emosional kepada ibu yang sedang hamil, melahirkan dan
nifas. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal
keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas.

C. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahua sikap dan tindakan. Perilaku
manusia bersifat menyeluruh (holistik). Perilaku ibu selama kehamilan akan
mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan
mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula ibu pada
masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Adapun perilaku
propesional dari bidan mencakup:
1) Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek
legal
2) Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
3) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala
4) Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
strategi pengendalian infeksi
5) Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan
6) Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek
kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
7) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas
kesehatannya sendiri
8) Menggunakan keterampilan komunikasi
9) Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan keluarga
10) Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

D. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan
oleh bidansesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan
kesehatan ibu dan anak.Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan
masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,penyembuhan dan
pemulihan pelayanan kebidanan.

E. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia. Manusia
yang sehat dilahirkan oleh ibu sehat.Hal ini menyangkut penyiapan perempuan
sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (prakonsepsi), masa kehamilan, masa
kelahiran dan masanifas.Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses
fisiologis,namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologisakan
menjadi patologis. Oleh karenanya layanan pra-perkawinan,kehamilan, kelahiran dan
nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak
dapat dipisahkan.

2.4 Manfaat Paradigma Kaitannya Dengan Asuhan Kebidanan

Dengan paradigma kebidanan maka asuhan yang diberikan bidan harus berdasarkan
pemikiran kritis, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dengan ukuran rasional
untuk menghindari intervensi yang tidak perlu sehingga praktik kebidanan harus berdasarkan
bukti (evidence based). Salah satu manifestasi dari evidence based dalam Asuhan Sayang Ibu
(ASI) selama persalinan termasuk antara lain:
1. Memberikan dukungan emosional
2. Membantu pengaturan posisi
3. Memberikan cairan dan nutrisi
4. Memperbolehkan ke kamar mandi secara teratur
5. Pencegahan terjadinya infeksi

Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam
bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga
berencana. Paradigma kebidanan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan antara lain :
1. Manfaat Bagi Bidan
 Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien
 Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
 Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai
dengan kondisi klien.
2. Manfaat Bagi Pasien
 Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan
kebidanan
 Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu
yang bertanggungjawab atas kesehatannya
 Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
3. Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
 Orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
 Orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
 Manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
 Lingkungan /masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
 Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetahui
bagaimana diri sendiri.

Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang
lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada wanita-wanita.
 Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan
bidan dan wanita sangat dibutuhkan.
 Interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan
wanita.
 Bidan–pasien saling membutuhkan.
 Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan
ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan–pasien dan
dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.

2.5 Paradigma Asuhan Kebidanan dengan Menguraikan Status Sosial Budaya dan Tradisi pada
Perempuan & Keluarga

Wanita /manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spritual yang utuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga
keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalamkeluarga. Para wanita di masyarakat adalah
penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.
Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan implementasi dari
ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan dengan sasaran keluarga dan
ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan pendekatan
asuhan kebidanan. Peran bidan dalam pelayanan kebidanan Dalam memberikan asuhan
kebidanan pada keluarga, terdapat beberapa peranan yang penting yang dapat dilakukan oleh
bidan, antara lain sebagai berikut:
a) Health monitor. Bidan dapat membantu keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
terutama yang terkait dengan ilmu kebidanan dengan menganalisa data secara
obyektif, serta berperan untuk membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut
dalam perkembangan keluarga.
b) Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit. Bidan berperan sebagai
pemberi pelayanan pada keluarga dengan memberikan asuhan kebidanan kepada
anggota keluarga yang memerlukan.
c) Koordinator pelayanan kesehatan keluarga. Bidan dapat berperan sebagai koordinator
pelayanan kesehatan keluarga khususnya masalah kesehatan yang terkait dengan
praktik kebidanan. Dalam hal ini, bidan berperan mengkoordinasikan pelayanan
kesehatan keluarga khususnya terkait dengan praktik kebidanan, baik secara
berkelompok maupun individual.
d) Sebagai fasilitator. Bidan berperan sebagai fasilitator yaitu mampu menjadikan
pelayanan kesehatan khususnya dalam lingkup kebidanan yang mudah dijangaku oleh
keluarga serta mampu mencarikan cara pemecahan masalahnya.
e) Pendidik kesehatan. Bidan sebagai pendidik kesehatan yaitu untuk mengubah perilaku
keluarga dari perilaku yang kurang/ tidak sehat menjadi perilaku sehat.
f) Sebagai penyuluh dan konsultan. Bidan sebagai penyuluh dan konsultan yang
berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan kebidanan dasar dalam
keluarga.

Secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa.
Sebenarnya budaya ataukebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Manfaat Bagi Petugas
Kesehatan Mempelajari Kebudayaan :
1) Didalam semua religi atau agama, ada kepercayaan tertentu yang berkaitan dengan
kesehatan, gizi, dll. Misal : orang yang beragama Islam : tidak makan babi, sehingga
dalam rangka memperbaiki status gizi, seorang petugas kesehatan dapat
menganjurkan makanan lain yang bergizi yang tidak bertentangan dengan agamanya.
2) Dengan mempelajari organisasi masyarakat, maka petugas kesehatan akan
mengetahui organisasi apa saja yang ada di masyarakat, kelompok manayang
berkuasa, kelompok mana yang menjadi panutan, dan tokoh mana yang disegani.
Sehingga dapat dijadikan strategi pendekatan yang lebih tepat dalam upaya mengubah
perilaku kesehatan masyarakat.
3) Petugas kesehatan juga perlu mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Dengan mengetahui pengetahuan masyarakat maka petugas kesehatan akan
mengetahui mana yang perlu ditingkatkan, diubah dan pengetahuan mana yang perlu
dilestarikan dalam memperbaiki status kesehatan.
4) Petugas kesehatan juga perlu mempelajari bahasa lokalagar lebih mudah
berkomunikasi, menambah rasa kedekatan, rasa kepemilikan bersama dan rasa
persaudaraan.
5) Selain itu perlu juga mempelajari tentang kesenian dimasyarakat setempat. Karena
petugas kesehatan dapat memanfaatkan kesenian yang ada dimasyarakat untuk
menyampaikan pesan kesehatan.
6) Sistem mata pencaharian juga perlu dipelajari karena sistem mata pencaharian ada
kaitannya dengan pola penyakit yang diderita oleh masyarakat tersebut.
7) Teknologi dan peralatan masyarakat setempat. Masyarakat akan lebih mudah
menerima pesan yang disampaikan petugas jika petugas menggunakan teknologi dan
peralatan yang dikenal masyarakat.

Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan antara lain :
1) Umur. Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan
golongan umur. Misalnya balita lebihbanyak menderita penyakit infeksi, sedangkan
golongan usia lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit
jantung koroner, kanker, dan lain-lain.
2) Jenis Kelamin. Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda
pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara,
sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat.
3) Pekerjaan. Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya
dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang banyak
dilakukan disawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya buruh yang
bekerja diindustri, misal dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran
pernapasan karena banyak terpapar dengan debu.
4) Sosial Ekonomi. Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruhpada pola penyakit.
Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang
berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan
dikalangan masyarakat yang status ekonominya rendah.
5) Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan :
a. Pengaruh tradisi. Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat.
b. Sikap fatalistis.Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku
kesehatan. Contoh : Beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu
(fanatik) yang beragama islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit
atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera
mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
c. Sikap ethnosentris. Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik
jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
d. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya. Contoh : Dalam upaya perbaikan gizi,
disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan daun singkong, walaupun
mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat
bernaggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing, dan mereka
menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.
e. Pengaruh norma Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara
dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
f. Pengaruh nilaiNilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap
perilaku kesehatan. Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih
daripada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi
diberas merah daripada diberas putih.
g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi
terhadap perilaku kesehatan.Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan
berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia dewasa. Misalnya saja,
manusia yang biasa makan nasi sejak kecil, akan sulit diubahkebiasaan makannya
setelah dewasa.
h. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatanApabila seorang
petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,
maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika
melakukan perubahan, menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh pada
perubahan, dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan
perubahan tersebut.

Aspek perilaku ibu di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu :


1) Usia.Usia ibu yang terlalu kecil ( <20 tahun) secarafisik dan psikologi kondisi ibu
masih belum matang, sedangkan usia > 35 tahun ibu sudah memiliki banyak
kekurangan baik dari fisik yang mudah lelah dan psikologi karena beban yang
semakin banyak.
2) Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan mencari
penyebab serta solusi dalam hidupnya. Pendidikan tinggi ibu biasanya akan bertindak
lebih rasional daripada ibu yang pendidikan rendah.
3) Psikologis. Selama kehamilan terjadi perubahan psikologi ibu dan emosional. Jika
psikologis ibu menerima kehamilannya maka ibu akan menjaga dan memenuhi
kebutuhan kehamilannya.
4) Pengetahuan. Pengetahuan ibu tentang kehamilan sangat mempengaruhi sikap ibu
dalam memenuhi kebutuhan kehamilannya misalnya tentang asupan gizi ibu hamil

Aspek perilaku keluarga dan masyarakat :


1) Dukungan keluargaKehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga karena nantinya
akan hadir seorang anggota keluarga baru terjadi perubahan hubungan dalam keluarga
2) Dukungan suami Respon suami tehadap kehamilan istri memberikan ketenangan batin
dan perasaan senang dalam diri istri. Bentuk dukungan suami :
a) Dukungan psikologi. Contoh : ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian seperti
menemani istri saat periksa hamil
b) Dukungan sosial. Dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi,
contoh: persiapan finansial khusus untuk persalinan
c) Dukungan informasi. Contoh : mencari informasi mengenai kehamilan, dengan ini
akan menjaga kesehatan, kejiwaan istri agar tetap stabil, tenang dan bahagia.
d) Dukungan lingkungan. Contoh : membantu pekerjaan istri

Macam-macam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:


1) Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, nifas dan menyusui
2) Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan balita
3) Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan dengan risiko tinggi
4) Asuhan kebidanan pada remajawanita sebagai calon ibu
5) Asuhan kebidanan pada keluarga berencana
6) Asuhan kebidanan padawanita dalam masa praperkawinan dan dengan gangguan
reproduksi

Hubungan antara paradigma asuhan kebidanan dengan status social budaya dan tradisi :
1) Sebagai urgensi Ilmu Sosial dan Budaya dalam Pembangunan Kesehatan dan
kesehatan kebidanan:
 Sebagai pembangun di bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan
 Sebagai nilai-nilai filosofi dalam pembanguan di bidang kesehatan dan pelayanan
kebidanan
 Sebagai pembangun antara masyarakat pedesaan dalam bidang kesehatan dan
pelayanan kebidanan.
2) Sebagai Aspek Sosial Budaya dalam kesehatan, khusus dalam pelayanan kebidanan
 Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan ibu
 Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan bayi
 Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan anak balita
 Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan keluarga
 Sebagai Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat

2.6 Contoh Status Sosial Budaya dan Tradisi pada Perempuan & Keluarga yang
Pernah Diamati di Lingkungan Sekitar
Kebudayaan merupakan lingkungan yang terbentuk oleh norma-norma dan nilai-nilai yang
dipelihara oleh masyarakat pendukungnya. Kebudayaan indonesia terkadang memarginalkan
peran perempuan, berpengaruh pada pembentukkan karakter bangsa.
Tradisi adalah kebiasaan turun temurun yang telah dilakukan oleh masyarakat, setiap tradisi
lokal memiliki kekhasannya tersendiri, merupakan bagian penting yang perlu terus
dilestarikan karena menjadi bagian dari kekayaan bangsa.
Status sosial adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan masyarakat. Status sosial
akan mempengaruhi perlakuan terhadap seseorang, penghargaan terhadap seseorang, dan
tindakan yang boleh dilakukan seseorang. Contoh Status Sosial budaya dan tradisi yang ada
pada masyarakat di lingkungan saya yaitu :
1. Ada beberapa orang yang masih percaya pantang larang bagi wanita yang sedang
hamil. Di mana bagi masyarakat sekitar lingkungan saya ini mempercayai bahwa
orang hamil tidak boleh asal bicara, karena dipercaya bisa menimbulkan akibat
kepada anak yang dikandungnya kelak akan bersifat seperti itu juga.
2. Wanita hamil dilingkungan saya kebanyakan mengalami masa ngidam dimana
ngidam itu sendiri merupakan fenomena yang umum melekat pada ibu hamil seperti
keinginankeinginan ibu hamil terhadap sesuatu. Jika ngidam wanita hamil tidak
dituruti maka nanti anaknya akan ileran (ngeces).
3. Masyarakat sering membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan bentuk perut wanita hamil dengan anggapan bahwa bentuk perut nya
lonjong itu adalah anak laki-laki sedangkan jika bentuk perut wanita hamil melebar ke
samping itu adalah anak perempuan.
4. Salah satu jenis upacara adat untuk kehamilan di lingkungan saya adalah upacara adat
tujuh bulan. di mana dalam upacara ini dilakukan upacara menempah bidan dengan
tujuan untuk membuat ikatan/janji dengan bidan yang ditempah itu. biasanya bidan itu
yang mengasuh perempuan hamil tersebut, bidan itu datang secara teratur memeriksa
kesehatan dan anak dalam kandungan.
5. Setelah seorang bayi lahir, maka ada sebuah kebiasaan di lingkungan sekitar saya
yaitu mengubur plasenta atau ari-ari bayi dan diatas galian tersebut dipasang lampu.

Asuhan kebidanan itu berpegaruh besar dengan tradisi dan status sosial dimana ibu hamil
mendapatkan perlakuan khusus dan bimbingan yang diperlukan baik itu dari suami, bidan
dan lingkungan sekitarnya, sehingga ibu hamil bisa meredakan pikiran stress dan kelelahan
yang dirasakan. Seperti memberitahu kepada ibu hamil bahwa acara tradisi seperti yang saya
RI
N
G
jumpai di lingkungan itu sangat penting dan K berpengaruh bukan saja dengan adat, status
A
social atau tradisi. Hal tersebut pun bisa sangat berpengaruh kepada kesehatan ibu dan bayi
S
karna ibu hamil tersebut merasa di berikan A perhatian lebih oleh orang disekitarnya dan
N
disinilah asuhan kebidanan sangat diperlukan.

Pengertian Paradigma

Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata
serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau
pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan",
"bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).[3] Steven Covey, dalam bukunya "7
Habits Of Highly Effective People" mendefinisikan paradigma sebagai cara kita
memandang sesuatu: pandangan kita, kerangka acuan kita atau keyakinan kita. Paradigma
adalah seperti kacamata. Steven Covey merangkum bahwa ada 3 paradigma pada
umumnya: paradigma tentang diri sendiri, paradigma tentang orang lain dan paradigma
tentang kehidupan

Pengertian Paradigma Kebidanan

Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Dikaitkan dengan
kebidanan, Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan. Perlu diketahui bahawa keberhasilan pelayanan kebidanan sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan bidan serta cara pandang bidan
dalam kiatan atau hubungan timbal balik antara manusia.

Komponen Paradigma Kaitannya dengan Konseptual Model Kebidanan

Dalam paradigma kebidanan terdapat 5 komponen yaitu :

1. Wanita

Seorang bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalah seorang
manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio-psiko-cultural-spiritual yang utuh dan
unik

2. Lingkungan

Lingkungan adalah semua hang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu
pada waktu melakukan aktivitasnya.

3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai manusia dengan lingkungannya yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan,sikap dan tindakan.

4. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
dalam rangka mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera

5. Keturunan

Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat,hal ini menyangkut kesiapan wanita
sebelum prakawin,masa kehamilan,masa melahirkan dan masa nifas. Hal ini akan
berpengaruh dengan bayi yang akan dilahirkan

Manfaat Paradigma Kaitannnya dengan Konseptual Model Kebidanan

A. Manfaat Bagi Bidan :

 Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien


 Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
 Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas
sesuai dengan kondisi klien

B. Manfaat Bagi Pasien

 Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima
asuhan kebidanan
 Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu
yang bertanggungjawab atas kesehatannya
 Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Paradigma
https://id.scribd.com/document/360005175/Makalah-Paradigma-Dalam-Asuhan-
Kebidanan

TUGAS
T
ES
T

1. Apa yang dimaksud paradigma?


2. Apa manfaat paradigma?
3. Mengapa paradigma kebidanan itu penting dalam memberikan pelayanan kebidanan?

1) Wanita yang telah mengikuti pendidikan bidan yang telah diakui oleh pemerintah dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku disebut
A. Manusia
B. Bidan
C. Pelayanan Kebidanan
D. Lingkungan
E. Perilaku.

2) Bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan


kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera
disebut.......
A. Manusia
B. Bidan
C. Pelayanan Kebidanan
D. Lingkungan
E. Perilaku

3) Makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai


kebutuhan dasar yang bermacam- macam sesuai dengan tingkat perkembangannya
disebut..
A. Manusia.
B. Bidan
C. Pelayanan Kebidanan
D. Lingkungan
E. Perilaku

4) Suatu keadaan yang disebabkan oleh gangguan fisik, fisiologis. psikologis dan sosial
yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya sehingga kurang berfungsi secara
tepat dan sempurna sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
disebut......
A. Sehat
B. Kesehatan
C. Sakit
D. Kesakitan
E. Lingkungan
5) cara pandang seorang terhadap suatu objek berpengaruh pada setiap pengambilan
keputusan dan pelaksanaan suatu tindakan disebut.....
A. filosofi
B. paradigma
C. Definisi
D. Falsafah
E. Pengertian

6) Apa saja lingkungan yang terdapat dalam paradigma asuhan kebidanan,kecuali....


A. lingkungan keluarga
B. lingkungan fisik
C. lingkungan psikososial
D. lingkungan psikologis
E. lingkungan budaya

7) Dalam paradigma kebidanan terdapat ...... komponen


A. 3
B. 6
C. 9
D. 7
E. 5

8) Komponen paradigma kebidanan meliputi dari, kecuali..


A. Wanita
B. Lingkungan
C. Perilaku
D. Pelayanan Kebidanan
E. Empati

9) Perkembangan dan perubahan paradigma kebidanan adalah ..


A. Manusia, Lingkungan, Ekonomi , social
B. Wanita, Lingkungan, Perilaku, pelayanan kebidanan, Ekonomi
C. Wanita , Lingkungan, Perilaku, Pelayanan kebidanan, keturunan
D. Wanita, manusia, Ekonomi,Budaya
E. Sosial,wanita, Pelayanan kebidanan

10) Dibawah ini dari paradigma kebidanan adalah……


A. Suatu kemauan dalam memberikan pelayanan kebidanan
B. Suatu cara pandang dalam memberikan Pelayanan Kebidanan
C. Suatu ide dalam memberikan pelayanan kebidanan
D. Suatu hasrat Dalam pelayanan kebidanan
E. Suatu gejala dalam pemberian pelayanan Kesehatan
KUNCI JAWABAN

1. B
2. C
3. A
4. C
5. B
6. A
7. E
8. E
9. C
10. B

Anda mungkin juga menyukai