Anda di halaman 1dari 13

Pelayanan Gawat Darurat Pra Rumah Sakit

dan Rumah Sakit


pada pelayanan gawat darurat ( emergency ) pra
Rumah Sakit maka pelayanan di Rumah Sakit di
Indonesia harus memiliki kemampuan :
Melakukan pemeriksaan awal kasus – kasus gawat
darurat.
Melakukan resusitasi dan stabilisasi.
Klasifikasi yang membedakan setiap pelayanan di
Unit Gawat Darurat ( emergency ) di Rumah Sakit
adanya :
Ketersediaan sumber daya manusia
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
Ketersediaan sarana pendukung
Ketersediaan system kendali mutu
Ketersediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan
Tujuan

1. Mencegah kematian dan kecacatan


2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien /
melakukan rujukan baik secara horizontal maupu vertical.
3. Melakukan penanggulangan korban musibah missal dan
bencana yang terjadi didalam maupun di luar Rumah
Sakit.
4. Melakukan penanganan kasus “ true emergency “
maupun “ false emergency “.
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita Gawat Darurat melalui
pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan
bantuan hidup dasar maupun bantuan hidup lanjutan.
Klasifikasi Unit Pelayanan Gawat Darurat

Pelayanan Unit PelayananGawat Darurat ditetapkan


sesuai standar klasifikasi tempat pelayanan,
diperlukan data jumlah / jenis kunjungan yang
diterima sehari-hari dan kesiapan serta kemampuan
menangani korban masal.
 Klasifikasi Unit Pelayanan Gawat Darurat terdiri dari :
Unit Gawat Darurat kelas IV
Unit Gawat Darurat kelas III
Unit Gawat Darurat kelas II
Unit Gawat Darurat kelas I
 
Sarana dan Prasarana Fisik Ruangan – Ruangan
yang diperlukan di Unit Gawat Darurat
Ketentuan umum fisik bangunan
 Harus mudah dijangkau oleh masyarakat .
 Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda ( alur
masuk kendaraan / pasien tidak sama dengan alur keluar ).
 Harus memiliki ruang dekontaminasi ( dengan fasilitas shower )
yang terletak antara ruang triase dengan ruang tindakan.
 Ambularis/ kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai
di depan pintu.
 Pintu IRD harus dapat dilalui oleh brankar / kursi roda.
 Ruang triage harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar.
Ruang Penerimaan Pasien ( Triase )
Ruang untuk seleksi pasien : dalam bentuk los ( ada
ruang untuk “false emergency”).
Ruang pemeriksaan pasien
 False emergency

 True emergency

 Ruang resusitasi pasien

 Ruang observasi pasien


Ruang Penunjang Medis
Ruang Laboratorium
Ruang Radiologi :
Radiologi konvensional
CT- Scan
Ultrasonografi
MRI
Echocardiografi
Ruang prosesing film rontgen
Gudang alat, film dll
Ruang Farmasi dan Depo Sentral
Ruang Tindakan Medis

Ruang tindakan bedah :


Ruang pemeriksaan pasien ( bedah, kebidanan dan
penyakit kandungan, THT, mata, dll )
Ruang tindakan Bedah minor
Ruang tindakan Bedah Kebidanan dan Penyakit
kandungan ( VK kebidanan, kuretase, persalinan
normal dan patologis, vacum, dll )
Ruang observasi dan persiapan operasi
Ruang tindakan Non Bedah :

Ruang pemeriksaan pasien non bedah ( Penyakit


dalam, Neurologi, pediatric,Psikiatri, Kulit dan
kelamin, dll
Ruang tindakan Endoskopi
Ruang observasi dan persiapan tindakan pasien
Ruang Penunjang non medis

Ruang administrasi
Ruang dokter
Ruang perawat
Ruang peserta didik
Ruang penyimpanan alat medis
Ruang penyimpanan barang habis pakai dan obat –
obatan emergency
Ruang persiapan alat
Ruang alat – alat non medis Gudang Ruang istiraha
Kamar Operasi

Kamar Operasi Umum


Kamar Operasi Orthopedi
Kamar Operasi Bedah saraf
Kamar Kebidanan / Penyakit kandungan
Ruang Persiapan Operasi
Ruang Pemulihan Pasca Bedah
Ruang cuci petugas kamar Operasi
Ruang ganti Petugas ( dokter, perawat, dll ) laki – laki dan
wanita
Kamar mandi
Gudang alat medis steril
Gudang obat dan bahan habis pakai
Spolhok
Ruang Khusus

Ruang High Care


Ruang Isolasi
Ruang luka bakar
Ruang dekontaminasi

Anda mungkin juga menyukai