Anda di halaman 1dari 9

s e n Pe ngampu:

D o
a , S .S T., M.Keb.
alay
Konsep Dara him

Kegawatdaruratan
maternal dan perinatal

Sella Fajariyani
Tri Anita Febbri W
Khairunnisa KELOMPOK 1 Ceni Pratiwi
Tria Utami
Sysca Syaputry Tasya
Armelia Gamayanti S
Amelia Putri
Melindra Cahyani
Fofi Agustin
Enersi Agrey N P START!
Latar Belakang

Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang
terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga sehingga membutuhkan tindakan segera guna
menyelamatkan nyawa (Nuraminudin, 2010). Kegawatdaruratan maternal adalah perdarahan yang
mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada
minggu awal kehamilan, persalinan, postpartum, hematoma, dan koagulopati obstetri. Kasus gawat
darurat neonatus ialah kasus bayi baru lahir yang apabila tidak segara ditangani akan berakibat pada
kematian bayi. Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen
yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( ≤ usia 28 hari) membutuhkan pengetahuan yang
dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang bisa saja
timbul sewaktu-waktu (Sharieff, Brousseau, 2011).
… Pembahasan

1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan Maternal


A.Definisi
Kegawatdaruratan maternal adalah perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan
yang terjadi pada minggu awal kehamilan, persalinan, postpartum, hematoma, dan koagulopati obstetri. Kasus gawat darurat neonatus
ialah kasus bayi baru lahir yang apabila tidak segara ditangani akan berakibat pada kematian bayi.
B. Tujuan
● Tujuan Umum :
● Memahami jenis kasus
● Memahami dasar-dasar patologi kasus gawatdarurat obstetri
● Dapat mengenal penyimpangan yang terjadi
● Penanganan yang cepat dan tepat dapat dilakukan
● Tujuan Khusus :
● Mengidentifikasi kasus gawatdarurat obstetri
● Mengidentifikasi pemeriksaan yang diperlukan bagi kasus gawatdarurat obstetric
● Menjelaskan prinsip umum penanganan kasus gawat daruratan obstetric
● C. Ruang Lingkup

Kasus perdarahan, dapat bermanifestasi mulai dari perdarahan berwujud bercak merembes, profus, sampai syok. Antenatal -
Abortus - KET - Molahidatidosa. Intranatal - Plasenta Previa - Solusio Plasenta  Postnatal - Atonia uteri - Robekan jalan lahir -
Retensio plasenta - Inversi uterus.

Kasus infeksi dan sepsis, dapat bermanifestasi mulai dari pengeluaran cairan pervagianam yang berbau, air ketuban hijau, demam,
sampai syok.

Kasus hipertensi dan preeklampsia/eklampsia, dapat bermanifestasi mulai dari keluhan sakit/ pusing kepala, bengkak, penglihatan
kabur, kejang-kejang, sampai koma/pingsan/ tidak sadar.

Kasus persalinan macet, lebih mudah dikenal apabila kemajuan persalinan tidak berlangsung sesuai dengan batas waktu yang normal,
tetapi kasus persalinan macet ini dapat merupakan manifestasi ruptur uteri.
Konsep Dasar Kegawatdaruratan Perinatal

A.Definisi
Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis
(≤usia 28 hari) membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa
yang bisa saja timbul sewaktu-waktu.Beberapa faktor berikut dapat menyebabkan kegawatdaruratan pada neonatus. Faktor tersebut
antara lain, faktor kehamilan yaitu kehamilan kurang bulan, kehamilan dengan penyakit DM, kehamilan dengan gawat janin,
kehamilan dengan penyakit kronis ibu, kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat dan infertilitas.
B. Tujuan
Untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin, juga untuk menyelamatkan jiwa bayi yang baru lahir atau dengan kata lain untuk
mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian neonatal.
C. Ruang Lingkup
Terdapat banyak kondisi yang menyebabkan kegawatdaruratan neonatus yaitu hipotermi, hipertermia, hiperglikemia, tetanus
neonatorum, penyakit penyakit pada ibu hamil dan syndrom gawat nafas pada neonatus.
Tanda dan Gejala Kegawatdaruratan

c. Kejang
Tanda dan gejala kegawatdaruratan
Kejang umum dengan gejala:
a. Sianosis sentral
1. Gerakan wajah dan ekstremitas
Sianosis adalah warna kebiru-biruan pada
yang teratur dan berulang
kulit dan selaput lendir yang terjadi
2. Ekstensi atau fleksi tonik lengan
akibat peningkatan jumlah absolut Hb
atau tungkai, baik sinkron maupun
tereduksi (Hb yang tidak berkaitan
tidak sinkron
dengan O2).
3. Perubahan status kesadaran (bayi
b. Apnea
mungkin tidak sadar atau tetap
Menurut American Academy of Sleep
bangun tetapi responsif/apatis)
Medicine, penentuan periode apnea
4. Apnea (napas spontan berhenti
dikategorikan berdasarkan hasil indeks
lebih 20 detik).
rata-rata jumlah henti nafas dalam 1 jam
S
atau Apnea Hypopnea Indeks (AHI). CREDIT
Table of
D .Spasme dengan gejala : Contents
Kontraksi otot tidak terkendali paling tidak beberapa detik sampai beberapa
menit
Dipicu oleh sentuhan, suara maupun cahaya
Bayi tetap sadar, sering menangis kesakitan Section 1
Trismus (rahang kaku, mulut tidak dapat dibuka, bibir mencucu seperti mulut
ikan)
Opistotonus Section 2
E .Perdarahan
Setiap perdarahan pada neonatus harus segera dirujuk, perdarahan dapat
disebabkan kekurangan faktor pembekuan darah dan faktor fungsi pembekuan Section 3
darah atau menurun.
F .Sangat kuning
G .Berat badan < 1500 gram. Section 4

Credits
Kesimpulan Table of
Perdarahan yang mengancam nyawa selama kehamilan dan Contents
dekat cukup bulan meliputi perdarahan yang terjadi pada
minggu awal kehamilan (abortus, mola hidatidosa, kista
vasikuler, kehamilan ekstrauteri/ ektopik) dan perdarahan Section 1
pada minggu akhir kehamilan dan mendekati cukup bulan
(plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, perdarahan
persalinan per vagina setelah seksio sesarea, retensio Section 2
plasentae/plasenta inkomplet), perdarahan pasca
persalinan, hematoma, dan koagulopati obstetri.
Section 3

Section 4

Credits
SEKIAN, TERIMA KASIH..

ADA KAH YANG INGIN


DI TANYAKAN ??

Anda mungkin juga menyukai