Anggota :
1. Enersi Agrey Nelly Putri (F0G020067)
2. Sandra Maretha Novelnda(F0G020068)
3. Pipi Ulan Sari(F0G020068)
4) Klorida
Klorida merupakan elektrolit utama CES. Kadar klorida dalam darah secara pasif berhubungan dengan kadar natrium,
sehingga bila natrium serum meningkat, klorida juga meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan atau penambahan
klorida seringkali mempengaruhi kadar natrium. Keseimbangann klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi
serta reabsorpsi renal. Kadar klorida yang meningkat disebabkan oleh dehidrasi, gagal ginjal, atau asidosis. Kadar klorida yang
menurun disebabkan oleh hilangnya cairan dalam saluran gastrointestinal (mual, muntah, diare, atau pengisapan lambung).
Klorida diatur melalui ginjal, jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan makanan. Seseorang yang memiliki ginjal
normal yang mengkonsumsi klorida dalam jumlah besar, akan mengekskresikan klorida yang lebih tinggi dalam urine.Nilai
laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.
5) Magnesium
Magnesium merupakan kation terbanyak kedua di dalam cairan intrasel setelah kalium. Magnesium diperoleh secara normal
dari asupan diet. Magnesium tubuh, kira-kira 50-60% terletak dalam tulang dan kira-kira 1% terletak di CES. Kira-kira seperempat
sampai sepertiga dari magnesium plasma terikat pada protein, sebagian kecil berikatan dengan substansi lain (kompleks), dan bagian
sisanya terionisasi atau bebas.
Magnesium merupakan ion utama intrasel, ia memainkan perana vital fungsi seluler normal. Secara khusus, magnesium berperan
dalam mengaktifkan enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan protein, dan mencetuskan pompa kalium-natrium.
Magnesium juga berperan dalam transmisi aktivasi neuromuskular, transmisi dalam sistem saraf pusat dan fungsi miokard.
Magnesium diatur oleh beberapa faktor, yaitu absorpsi gastrointestinal, vitamin D dan ekskresi ginjal. Secara normal, hanya sekitar
30-40% diet magnesium diabsorpsi. Ekskresi ginjal terhadap perubahan kadar magnesium untuk mempertahankan keseimbangan
magnesium, dipengaruhi oleh ekskresi natrium dan kalium, volume CES, serta adanya hormon parathyroid (PTH). Ekskresi menurun
dengan peningkatan PTH, penurunan ekskresi kalsium-natrium, dan kekurangan volume cairan. Nilai normal magnesium serum
adalah 1,5-2,5 mEq/L.
6) Bikarbonat
Bikarbonat merupakan buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat ditemukan dalam CES dan CIS.
Bikarbonat diatur oleh ginjal, apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorpsi bikarbonat dalam jumlah yang
lebih besar dan bikarbonat tersebut akan dikembalikan ke dalam cairan ekstrasel. Bikarbonat merupakan ion penting dalam sistem
buffer asam karbonat-bikarbonat yang berperan dalam kesimbangan asam-basa.
Nilai normal bikarbonat adalah 22-26 mEq/L. Dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui karbondioksida dan nilai bikarbonat
normal pada dewasa adalah 24-30 mEq/L.
7) Fosfat
Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan
memelihara tulang dan gigi. Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler normal, berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat,
dan membantu pengaturan asam-basa. Fosfat secara normal diabsorpsi melalui saluran gastrointestinal. Konsentrtasi fosfat serum
diatur oleh ginjal, hormon parathyroid dan vitamin D teraktivasi. Nilai normal fosfat serum adalah 2,5-4,5 mg/100 ml.
Rumus Menghitung Tetesan Infus
1) DEWASA (MAKRO 20 TETES/MENIT)
𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑢𝑠 (𝐽𝑎𝑚)𝑥 3 𝒂𝒕𝒂𝒖
3) ANAK
𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑢𝑠 (𝐽𝑎𝑚)
CONTOH SOAL 1:
Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan 2.400 ml cairan RL. Berapa tetes infus
yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 12 jam? Pada label tertulis 15 tetes.
Diketahui:
Cairan = 2.400 ml (cc)
Waktu = 12 jam
Faktor tetesan = 15 tetes
Pertanyaan:
Berapa Tetes per menit?
Jawab : 𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑢𝑠 (𝐽𝑎𝑚)𝑥 4
𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=2.40012 𝑥 4 à =2.40048 à = 50 tetes/menit
Contoh soal 2
Seorangpasien datang ke RSUD dan membutuhkan 500 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika
kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 100 menit? Pada label tertulis 20 tetes.
Diketahui:
Cairan = 500 ml (cc)
Waktu = 100 menit
Faktor tetes Terumo = 20 tetes
Pertanyaan:
Berapa Tetes per menit?
Jawab : 𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑢𝑠 (𝐽𝑎𝑚 )𝑥 3
𝑻𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏/𝑴𝒆𝒏𝒊𝒕=5001,66 𝑥 3 à 5004,98 à = 100 tetes/menit
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH