Sekar Desvira Rima Rahmadani F0G020083
Riski Anita Rahayu F0G020060
Widya A’isyah Putri F0G020061
Moneka Ulantari F0G020089
Atrisiah F0G020059
Kitri Andriyani F0G020072
Rega Yunike Utami F0G020088
Pipi Ulan Sari F0G020069
Putri Mutia Sari F0G020077
Risda Wulan Rhamadhani Lubis F0G020057
Febtha Wariska F0G019035
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN PADA KEHAMILAN MUDA
DOSEN PENGAMPUH :
DARA HIMALAYA, S.ST., M. Keb.
A. Abortus komplitus
Proses abortus di mana keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui jalan lahir.
Penderita tidak memerlukan pengobatan khusus.
Penanganan :
a. Tidak diperlukan evakuasi lagi,
b. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan
kontrasepsi pasca keguguran,
c. Observasi keadaan ibu,
d. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/hari
selama 2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi darah,
e. Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
B. Abortus Inkomplitus
Peristiwa pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus. Penanganan :
a. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari
16 minggu evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam
ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Jika perdarahan berhenti,
beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per oral.
Lanjutan
Mual dan muntah yang berlebihan dan terjadi sepanjang hari sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan dehidrasi disebut
hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum lebih banyak terjadi
pada kehamilan primigravida daripada multigravida.
Penatalaksanaan :
• Merencanakan pemasangan infus cairan RL merupakan tindakan
segera untuk penambah kalori yang kurang dari makanan yang
didapat peroral sekaligus mencegah kekurangan elektrolit.
Lanjutan
• Merencanakan kolaborasi dengan dokter spesial obgyn dalam melakukan
tindakan dan pemberian obat. yang aman untuk janin serta dapat
membantu proses pemulihan kondisi ibu.
• Pemberikan injeksi vitamin B1 dan B12, serta vitamin peroral yaitu B6
untuk mengurangi rasa mual dan muntah ibu.
• Menganjurkan ibu untuk makan dan minum dalam porsi sedikit tapi sering
agar dapat mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil serta hindari makan dan
minuman yang memicu terjadinya mual dan muntah seperti makanan yang
mengandung gas, berlemak, berminyak serta pedas yaitu nangka, kol,
durian, dll.
Lanjutan
• Mengkonsumsi pangan
lebih banyak dan • Mengkonsumsi makanan
beragam, contoh yang kaya akan vitamin C
sayuran warna hijau, seperti jeruk, tomat,
kacang – kacangan, mangga dan lain–lain yang
protein hewani, dapat meningkatkan
terutama hati. penyerapan zat besi
APAKAH ADA
PERTANYAAN?
?