KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Klasifikasikan
JIKA YA, Tarikan dinding Beri Oksigen maksimal 2-3 liter/menit
BATUK atau
TANYAKAN : LIHAT, DENGAR dan SUKAR dada ke dalam dengan menggunakan nasal prong
Berapa lama ? PERIKSA : BERNAPAS ATAU PNEUMONIA Beri dosis pertama antibiotik yang
Hitung napas dalam 1 ANAK Saturasi Oksigen BERAT sesuai
menit* <90% RUJUK SEGERA **
HARUS
Lihat apakah ada tarikan TENANG
dinding dada ke dalam
Lihat dan dengar adanya
wheezing Beri amoksisilin 2x sehari selama 3 hr
Periksa dengan pulse atau 5 hr ***
oxymeter (jika ada) untuk Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk
menilai saturasi oksigen. yang aman
Nafas cepat PNEUMONIA
Obati wheezing bila ada
Umur anak : Napas cepat apabila : Apabila batuk >14 hari RUJUK untuk
2 bulan - < 12 bulan 50 kali atau lebih per menit pemeriksaan lanjutan
12 bulan - < 5 tahun 40 kali atau lebih per menit Nasehati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 2 hari
* Hitung napas dengan menggunakan ARI sound timer
** Jika rujukan tidak memungkinkan, tangani anak sesuai dengan pedoman nasional Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk
rujukan pneumonia atau sebagaimana pada Buku Saku Tatalaksana Anak di RS Tidak ada yang aman
tanda-tanda BATUK
BUKAN Obati wheezing bila ada
Pemberian amkosisilin oral untuk 5 hari dapat digunakan pada pasien dengan Pneumonia
PNEUMONIA Apabila batuk >14 hari rujuk untuk
*** pneumonia disertai klasifikasi terpajan HIV, diduga terinfeksi HIV atau infeksi HIV Berat maupun
terkonfirmasi Pneumonia pemeriksaan batuk karena sebab lain
Apabila batuk >21hari rujuk untuk
Dimaksud dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas Perawatan atau Rumah
Sakit
pemeriksaan TB.
Nasihati kapan kembali segera
Tatalaksana wheezing pada pneumonia berat dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan, kecuali untuk
rujukan yang membutuhkan waktu yang lama. Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada
perbaikan
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Tidak cukup tanda-tanda Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
untuk diklasifikasikan DIARE Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA Nasihati kapan kembali segera.
berat atau ringan/sedang. DEHIDRASI Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
Tanpa dehidrasi.
Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
14 HARI ATAU DIARE
Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
LEBIH PERSISTEN
Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 3 hari.
dan jika ada Ada darah dalam tinja Beri antibiotik yang sesuai
DARAH DALAM DISENTRI Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
TINJA Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 3 hari.
JIKA YA Ada tanda bahaya Beri dosis pertama artemeter injeksi atau kinin injeksi
Endemis PENYAKIT untuk malaria berat
Tentukan Daerah Endemis Malaria : ATAU
Tinggi atau rendah atau non Endemis Malaria Tinggi Kaku kuduk BERAT Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
DENGAN Cegah agar gula darah tidak turun
Jika Daerah Non Endemis Malaria, tanyakan : atau Rendah Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam DEMAM RUJUK SEGERA
1 - 2 minggu terakhir, dan tentukan daerah risiko sesuai
tempat yang dikunjungi. Demam (pada anamnesis
TANYAKAN : atau teraba panas atau Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
LIHAT dan PERIKSA :
suhu ≥ 37,5 °C Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Sudah berapa lama anak Lihat dan periksa adanya MALARIA Nasihati kapan kembali segera
demam? kaku kuduk DAN Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat adanya penyebab lain Klasifikasikan Mikroskopis positif atau Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
demam setiap hari ? dari demam **
Apakah pernah menderita DEMAM RDT positif penilaian lebih lanjut.
Lihat adanya tanda-tanda
malaria atau minum obat CAMPAK saat ini:
malaria ? - Ruam kemerahan dikulit
Apakah anak menderita campak Mikroskopis negatif atau Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
yang menyeluruh DAN
dalam jangka waktu 3 bulan - Terdapat salah satu tanda RDT negatif DEMAM Obati penyebab lain dari demam
terakhir? ATAU MUNGKIN Nasihati kapan kembali segera
berikut:
Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
batuk, pilek, mata merah. Ditemukan penyebab BUKAN Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
lain dari demam. ** MALARIA penilaian lebih lanjut
Klasifikasikan
Klasifikasikan Demam untuk LIHAT dan RABA :
Demam Berdarah Dengue, hanya jika DEMAM Ada tanda tanda syok
: demam 2 sampai dengan 7 hari Periksa tanda-tanda syok : BERDARAH ATAU
Muntah bercampur Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
Ujung ekstremitas teraba DENGUE darah/seperti kopi
TANYAKAN : dingin DAN nadi sangat segera cairan intravena sesuai petunjuk
Apakah demam mendadak tinggi lemah/tidak teraba ATAU Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
dan terus menerus? Berak berwarna hitam DEMAM minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer
Apakah ada bintik merah di kulit Lihat adanya : ATAU Asetat, jumlah cairan rumatan
atau perdarahan dari hidung/gusi? Perdarahan dari hidung/gusi Perdarahan dari hidung BERDARAH Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Apakah anak muntah ? Bintik perdarahan di kulit atau gusi minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin
ATAU
DENGUE
Jika YA : (petekie) dalam perjalanan ke rumah sakit
- Apakah sering? Jika sedikit dan tidak ada tanda Bintik-bintik perdarahan (DBD) Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥
- Apakah muntah dengan darah lain dari DBD : Lakukan uji di kulit (petekie) dan uji 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
atau seperti kopi? torniket, jika mungkin torniket positif RUJUK SEGERA
Apakah berak berwarna hitam? ATAU
Apakah ada nyeri ulu hati atau Sering muntah
anak gelisah?
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD. Demam mendadak tinggi
dan terus menerus
ATAU
Nyeri ulu hati atau Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
MUNGKIN (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
gelisah Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
ATAU DBD Nasihati kapan kembali segera
Bintik-bintik perdarahan Kunjungan ulang 1 hari
di kulit dan uji torniket (-)
BB/PB (TB) Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak dan nasihati
* Jika edema tanpa disertai gejala lain maka dimasukan sesuai “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila
dalam masalah lain. - 3 SD sampai < - 2 SD
GIZI ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari.
** Masalah pemberian ASI antara lain ATAU RUJUK untuk penilaianan kemungkinan adanya penyakit
- Pemberian ASI kurang dari 8x sehari KURANG penyerta ( Infeksi TB dll)
LiLA 11,5 cm - 12,5 cm
- Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI Kunjungan ulang 30 hari.
- Posisi menyusu, perlekatan/isapan bayi tidak baik
- Terdapat luka di mulut (trush) atau celah bibir/langit-langit
BB/PB (TB) ≥ - 2 SD Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian
pemberian makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan untuk
ATAU GIZI BAIK Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah pemberian
LiLA ≥ 12,5 cm makan, kunjungan ulang 7 hari
Anjurkan untuk menimbang berat badan anak setiap bulan
MEMERIKSA
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
ANEMIA
LIHAT :
Adanya kepucatan pada telapak tangan. Klasifikasikan Telapak tangan sangat ANEMIA Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
Apakah : ANEMIA pucat BERAT RUJUK SEGERA
- Sangat pucat?
- Agak pucat? Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. Bila ada
masalah, beri konseling pemberian makan dan kunjungan ulang
7 hari
Beri zat besi
Telapak tangan agak Beri obat cacingan jika anak ≥ 1 tahun dan belum
pucat ANEMIA mendapatkan obat dalam 6 bulan terakhir
Jika daerah Endemis Tinggi Malaria: periksa dan obati
malaria terlebih dahulu jika positif.
Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 14 hari
Tidak ditemukan tanda Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak. Jika
kepucatan pada telapak ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
tangan
TIDAK
ANEMIA
MEMERIKSA STATUS HIV
Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten/berulang atau gizi buruk atau
anemia berat : GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
PEMBERIAN VITAMIN
* Bayi lahir di fasilitas Aimunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan
kesehatan,
** Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi imunisasi dasarnya,
KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA
Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus
Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya
Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU (kapsul biru)
Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU (kapsul merah)
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur
Pastikan bahwa setiap anak dengan Tanda Bahaya Umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama
MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN
antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya.
PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN/PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
UNTUK PNEUMONIA, INFEKSI TELINGA AKUT :
BERI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN ORAL
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT AMOKSISILIN 40mg/kgBB/hari Amoksisin adalah obat pilihan yang
dianjurkan karena efikasinya dan t i
ORAL DI RUMAH
2 X sehari selama 3 hari untuk Pneumonia 2 X
BERAT ngginya resistensi terhadap
selama 7 hari untuk infeksi telinga akut
BADAN
kotrimoksasol
Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang
2 X selama 5 hari untuk Pneumonia dengan klasifikasi HIV merah / kuning
TABLET (500 mg) SIRUP per 5 ml (125 mg) Jika tidak respon dengan Amoksisilin
berikan Eritromisin 50mg/KgBB dalam 3
harus diberikan di rumah 4 - < 6 kg 1/4 5 ml
dosis pemberian
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel
6 - < 10 kg 1/2 10 ml
10 - < 16 kg 2/3 12,5 ml
Tentukan jenis obat dan dosis yang sesuai UNTUK PROFILAKSIS PADA KASUS HIV TERKONFIRMASI* ATAU ANAK TERPAJAN HIV**
ANTIBIOTIK UNTUK PROFILAKSIS : KOTRIMOKSASOL ORAL 5mg/kgBB/kali
berdasarkan berat atau umur anak *Pada kasus HIV terkonfirmasi k
KOTRIMOKSASOL Diberikan 1 X Sehari otrimoksasol diberika
Jelaskan alasan pemberian obat BERAT n seumur hidup atau sesuai
BADAN TAB DEWASA (80 mg TAB ANAK (20 mg SIRUP per 5 ml (40
Peragakan bagaimana cara membuat satu dosis TMP + 400 mg SMZ) TMP + 100 mg SMZ) mg TMP + 200 mg
rekomendasi dokter
Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu 4 - < 6 kg ¼ 1 2,5 ml (1/2 sendok ** Pada kasus anak terpajan HIV
kotrimoksasol profilkasis
6 - < 10 kg ½ 2 5 ml (1 sendok takar)
dosis 10 - < 16 kg ¾ 2½ 7,5 ml (1 1/2 sendok
diberikan mulai dari usia 6
minggu sampai diagnosis HIV
Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada 16 - < 19 kg 1 3 10 ml (2 sendok takar) dapat disingkirkan.
anak bila obat harus diberikan di klinik UNTUK DISENTRI : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK
SHIGELA ATIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSASOL
Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : SEFIKSIM
tuliskan pada label obat METRONIDAZOL
KOTRIMOKSASOL
Jika akan memberikan lebih dari satu obat, BERAT
BADAN
2 x sehari
SEFIKSIM 1,5 - 3 mg/KgB
2x sehari selama 5 hari
tablet 500 mg
3 x sehari selama 10 hari
bungkus setiap obat secara terpisah selama 5 hari
tab 100 mg Sirup 100mg/5ml (untuk amuba)
4 - <6 kg 1/16 0,5 ml 1/8 tab
Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan 6 - <10 kg
lihat dosis di atas
1/8 1 ml 1/4 tab
10 - < 16 kg 1/4 2 ml 1/2 tab
sesuai anjuran walaupun anak telah UNTUK
16 - < 19KOLERA
kg : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG
1/2 DIANJURKAN UNTUK 3 ml KOLERA SELAMA 3
3/4 tab
HARI ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
menunjukkan perbaikan ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : KOTRIMOKSASOL
Cek pemahaman ibu, sebelum ibu TETRASIKLIN KOTRIMOKSASOL 2 X sehari selama 3 hari
BERAT
meninggalkan klinik BADAN
Kapsul 250 mg
4 x sehari selama 3 hari
TABLET DEWASA TABLET ANAK SIRUP per 5 ml
( 80mg/400 mg) hari (20 mg/100 mg) (40 mg/200 mg)
4 - <6 kg jangan diberi 1/4 1 2,5 ml
6 - <10 kg 1/2 1/2 2 5 ml
10 - < 19 kg 1 1 3 10 ml
Pilihan Pertama
Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falciparum (Vivax / Ovale) Pilihan Kedua
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMAHari 1 Hari 2 dan
: Dihydroartemisinin dan3Piperakuin (DHP) + Primakuin
Hari 1 Artesunate dan Amodiakuin
ATAU Hari+2Primakuin
dan 3 Hari 1 Hari 2 - Hari 7
Umur atau Berat Badan
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA DHP :Primakuin
Kina + PrimakuinDHP Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Kina Primakuin Kina
2 - < 12 Bulan
Tidak Pilihan Pertama Tidak Pilihan
Tidak Kedua
Antimalariaatau Oral Untuk 1/2 Infeksi
diberikan
Hari 1 - Hari 3
Campur
Hari 4 - 14
ATA
1/2 P. falciparum 1/2+ P.Vivaks/P.Ovale
1/2 diberikan
Hari 1 - Hari 3
1/2 1/2
Hari 4 - Hari 14
3 X 1/2
diberikan
Hari 1 - Hari 7
3 X 1/2
Hari 8 - Hari 14
6 - <11 Kg
Primakuin U
Umur atau Berat Badan
ANTI MALARIA PILIHANDHP PERTAMA : Dihydroartemisinin danArtesunat
Piperakuin Amodiakuin
(DHP) + Primakuin ATAU Artesunate
Primakuin Primakuin Primakuindan Amodiakuin
Kina + Primakuin
Primakuin Primakuin
12 bulan
ANTI MALARIA- < 5 Tahun
PILIHAN KEDUA : Kina + Primakuin
2 - <atau
12 Bulan
1 3/4
Tidak 1
Tidak 1 1 3/4 Tidak 1 1
Tidak 3X1 Tidak
3/4 3X1
Tidak
1/2 Pilihan Kedua
11 -atau
MANAJEMEN TERPADU < 18 Kg BALITA SAKIT ( MTBS
diberikan ) - 2015
diberikan ATA
Pilihan Pertama
1/2 1/2
diberikan diberikan 3 X 1/2
diberikan
BUKU BAGAN
diberikan
13
6 - <11 Kg
Umur atau Berat
12 bulan Badan
- < 5 Tahun
Hari 1 - Hari 3 U14
Hari 4 dan Hari 1 - Hari 3 Hari 4 - Hari 14 Hari 1 - Hari 7 Hari 8 - Hari 14
DHP Artesunat Amodiakuin Primakuin Primakuin Kina Primakuin Primakuin
Primakuin Primakuin
atau 1 1/4 1/4 1 1 1/4 1/4 3X1 1/4
Tidak 1/4
Tidak
2 - < 12 Bulan Tidak Tidak Tidak Tidak
11 atau
- < 18 Kg 1/2 1/2 1/2 3 X 1/2
diberikan diberikan
6 - <11 Kg
diberikan diberikan ATAU diberikan diberikan
Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman
Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah
Bahan aman yang dianjurkan:
bawah
ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian
Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dalam kelopak mata
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
Cuci tangan kembali
Obat yang tidak dianjurkan:
Obati sampai kemerahan hilang
Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin, codein dan
Jangan menggunakan salep/tetes mata yang mengandung derivatnya atau alkohol
Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
kortikosteroid atau memberi sesuatu apapun di mata
PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK Pemberian Diazepam untuk menghentikan kejang
Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan Miringkan anak dan bersihkan jalan napas. Jangan masukkan apapun ke dalam
mulut anak
Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan dan umur anak Berikan 0,5 mg/kg diazepam cairan injeksi per rektal menggunakan syringe kecil 1 cc
Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat tanpa jarum (seperti syringe tuberkulin) atau dengan menggunakan kateter
Berikan obat suntikan intramuskular Periksa gula darah, lalu lakukan tatalaksana atau cegah agar tidak turun
Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan Beri oksigen dan RUJUK
Jika kejang tidak berhenti setelah 5 menit ulangi dosis diazepam (maksimal 2 kali),
Jika sudah terpasang akses vena maka diberikan diazepam 0,25-0,5 mg IV
Beri antibiotik intramuskular Jika kejang belum teratasi, dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV yang
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK TAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL dilarutkan dengan NaCl 0,9% atau fenorbarbital 20 mg/kg IV (bila tidak
Beri dosis pertama Ampisillin + Gentamisin intramuskular dan RUJUK SEGERA tersedia fenobarbital iv berikan sediaan im dalam dosis sama)
DIAZEPAM per
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN BERAT BADAN DIAZEPAM (10 mg/2 ml) rektum siap
Ulangi suntikan Ampisillin intramuskular setiap 6 jam selama 5 hari 5-7 kg 0,5 ml
Lanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari 7-<10 kg 1 ml
BB < 10 kg sediaan 5 mg
pengobatan
10-<14 kg 1,5 ml
BB > 10 kg sediaan 10 mg
14-19 kg 2 ml
AMPISILIN GENTAMISIN
Suntikan Artemeter untuk malaria berat
BERAT BADAN Dosis: 50 mg per kg BB Tambahkan (ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA UNTUK MALARIA BERAT)
BUKU BAGAN 15
4,0 ml aquadest dalam Dosis: 7,5 mg per kg BB
1000 mg sehingga menjadi 1000 mg/5 ml Sediaan 80 mg/2 ml UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN
atau 200 mg/ml DEMAM
Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat di
bawah)
4 - < 6 kg 1,25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan
klinis menunjukkan malaria berat ikuti petunjuk berikut :
6 - < 8 kg 1,75 ml = 350 mg 1,25 ml = 50 mg Suntikan Artemeter intramuskular
Hari 1 : 3,2 mg/kg BB
Hari 2 : 1,6 mg/kg BB
8 - < 10 kg 2,25 ml = 450 mg 1,75 ml = 70 mg Hari 3 : 1,6 mg/kg BB
* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak
Mencegah agar gula darah tidak turun
Jika anak masih bisa menyusu
Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
Sampai umur 1 tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI, KECUALI BAYI MUDA.
Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
SETELAH 3 JAM :
Katakan kepada Ibu : Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya
Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
Jika anak muntah, tunggu 10 menit.Kemudian berikan lebih lambat Mulailah memberi makan anak
Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI :
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI (KECUALI PADA BAYI MUDA) Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN pengobatan
4. KAPAN HARUS KEMBALI Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi sesuai yang
dianjurkan dalam rencana terapi A.
Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 Lihat Rencana Terapi A
HARI
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus dipersiapkan.
MULAI DI SINI Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan cairan NACl) yang dibagi sebagai berikut :
Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat.
Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Biasanya sesudah 3-4 jam (pada bayi) atau sesudah
Pemberian selanjutnya
1-2 jam (pada anak)
UMURdan beri juga tablet Zinc.
Pemberian pertama
70 ml/kg selama :
30 ml/kg selama :
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi
TIDA Keterangan :
yang
Bayisesuai untuk
(di bawah melanjutkan
umur 12 bulan) pengobatan.1 Jam * 5 Jam 1 ml = 20 tetes/menit - infus makro 60
Dapatkah saudara
Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 30 Menit * 2 ½ Jam tetes/menit - (infus mikro)
segera memberi
cairan intravena? Y
Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra rujukan untuk anak Gizi
Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
7 ml/kgBB/jam (2 jam pertama) Pemberian cairan infus pada anak gizi buruk, harus hati-hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak m
5 ml/kgBB/jam Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau 5 tetes/kgBB/menit.
-Berat Badan 15-40 kg: 3 ml/kgBB/jam
Jika anak bisa minum Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan Dextrosa/Glukosa 10% dengan perb
Beri minum apa saja ** (oralit, susu, the manis, jus buah, kaldu atau tajin) sebanyak mungkin dalamRUJUK SEGERA
perjalanan ke tempat rujukan.
CATATAN:
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri Oralit/cairan lain sedikit demi sedikit dan sering.
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
KONSELING BAGI IBU
KONSELING PEMBERIAN MAKAN
TANYAKAN :
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 21
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
- Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi sendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
- Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?
22 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Berikan ASI siang dan malam, Berikan juga bubur kental atau
sesuai keinginan bayi, sedikitnya makanan yang dilumatkan dengan
Jangan berikan makanan atau Berikan 1/2 sampai 3/4 Berikan 3/4 mangkuk sampai 1
8 kali dalam 24 jam. Menyusui halus, termasuk sumber makanan
minuman lain selain ASI. ASI mangkuk setiap makan (1 mangkuk setiap makan (1 Berikan 3-4 kali setiap hari
dengan sering, menyebabkan hewani tinggi zat besi dan buah-
lah yang bayi perlukan mangkuk = 250 ml) mangkuk = 250 ml)
produksi ASI lebih banyak. buahan kaya vitamin A serta
sayuran.
Cara Membuat Bubur Nasi di tambah tempe Untuk makanan selingan, berikan
makanan dengan potongan kecil
Bahan : - Beras 40 gr (1/2 gelas) yang dapat dipegang atau makanan
- Tempe 50 gr ( 2 potong) Lanjutkan memberi makan anak
Berikan 1-2 kali makanan yang diirisiris. Biarkan anak Bicara pada anak selama
- Wortel 50 gr (1/2 gelas) dengan pelan-pelan dan sabar.
selingan antara waktu makan mencoba untuk memakan makanan memberi makan dan jaga
Dorong anak untuk makan, tapi
Cara Membuat : jika anak terlihat lapar selingannya sendiri, beri bantuan kontak mata dengan anak.
jangan memaksa
1. Buatlah bubur, sebelum matang masukan tempe dan wortel jika anak membutuhkan.
2. Setelah matang dihaluskan dengan saringan (di blender)
3. Bubur tempe siap disajikan
Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
- Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
- Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
- Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain
Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur
Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring/mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak
KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk datan kembali sesuai waktu yang paling awal untuk
permasalahan anaknya KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
PNEUMONIA DISENTERI
Sesudah 2 hari : Sesudah 3 hari :
Tanyakan : Tanyakan :
Apakah napas lebih lambat ? Apakah mencretnya berkurang ?
Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam ? Apakah darah dalam tinja berkurang ?
Apakah nafsu makan anak membaik ? Apakah nafsu makan membaik ?
Periksa : Periksa :
Tanda bahaya umum Lakukan penilaian untuk diare
Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
Tindakan : Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
Jika ada tanda bahaya umum atau stridor atau tarikan dinding dada ke dalam beri Jika frekuensi mencret, jumlah darah dalam tinja atau nafsu
1 dosis antibiotik pra rujukan, Selanjutnya RUJUK SEGERA makan tetap atau memburuk:
Jika napas melambat dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik hingga
seluruhnya 5 hari 1. Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. Beri untuk
Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan atau 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. Jika 2 hari
lebih buruk, RUJUK SEGERA pemberian antibiotik pilihan ke dua tidak membaik, ganti
metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya.
2. Jika anak:
DIARE PERSISTEN - Berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Sesudah 3 hari - Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Tanyakan :
Apakah diare sudah berhenti ? Jika mencretnya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Berapa kali anak mencret setiap hari ? dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama
hingga selesai
Tindakan :
Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan penilaian Pastikan ibu mengerti metode pemberian rehidrasi oral dan
ulang lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten perlunya porsi makan lebih banyak setiap harinya selama
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS. seminggu.
Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari tiga kali sehari), nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
Periksa :
Lakukan penilaian untuk demam
Cari penyebab lain dari demam
Tindakan :
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mandapat tambahan cairan dan mau makan
Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT
Setelah 3 hari: MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 29
DEMAM MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Periksa:
Apakah mata anak merah atau bernanah Sesudah hari 1 (untuk klasifikasi Mungkin DBD)
Apakah ada luka di mulut Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam Mungkin Bukan DBD)
Cium bau mulut anak Jika tetap demam
Tindakan: Periksa:
Pengobatan infeksi mata : Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati mata Cari penyebab lain dari demam
anaknya. Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Jika sudah benar,
RUJUK Tindakan:
- Jika mata sudah tidak bernanah tapi masih merah, lanjutkan pengobatan Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan dan pujilah ibu. sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Pengobatan luka di mulut : Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk di mulut anak, Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
RUJUK Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan antiseptik hingga
Periksa :
Lakukan penilaian ulang masalah telinga
Ukur suhu tubuh anak
Tindakan
Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5°C). RUJUK SEGERA
Infeksi telinga akut :
- Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
Infeksi telinga kronis :
- Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
Jika infeksi telinga berulang (3x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran.
30 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Tindakan : Tindakan :
Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang baru dijumpai. Jika Jika anak Gizi Buruk dengan Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam cara pemberian makan, minta ibu untuk LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai dan mengalami
datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling pemberian makan. komplikasi medis atau muncul edema), RUJUK SEGERA
Jika anak gizi kurang, kembali setelah 30 hari untuk mengetahui penambahan berat badan. Jika anak Gizi Buruk tanpa Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai tanpa mengalami
komplikasi medis, konseling ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
pemberian makanan. Minta ibu untuk kembali setelah 14 hari
GIZI KURANG Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD
sampai dengan < - 2 SD atau LiLA antara 11,5 dan 12,5 cm) :
Sesudah 30 hari : - Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan
Periksa: BB/TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm.
- Lakukan pemeriksaan BB/TB, BB/PB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm)
- Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
- Periksa adanya edema pada tungkai
Perhatian :
Tindakan: Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau
Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm) pujilah ibu dan beri berat badan anak terus menurun,
semangat untuk melanjutkan pemberian makan RUJUK. (Pikirkan kemungkinan TB atau
Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD dan -2 SD ata LiLA HIV)
antara 11,5 dan 12,5 cm): ANEMIA
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
Sesudah 14 hari :
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/TB atau Tindakan :
BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm.
Beri zat besi. Nasihati ibu untuk untuk kembali dalam 14 hari
Lanjutkan pemberian zat besi setiap 14 hari selama 2 bulan
Perhatian:
Jika sesudah 2 bulan telapak tangan anak masih pucat, RUJUK untuk
Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak terus
pemeriksaan lebih lanjut
menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV).
Jika sesudah 2 bulan, telapak tangan tidajk pucat, tidak ada pengobatan
tambahan
KHUSUS PENANGANAN HIV DI PUSKESMAS RUJUKAN HIV
*Mix Feeding adalah pemberian ASI yang bercampur dengan susu formula. Sebaiknya pada ibu HIV positif, bayi diberikan susu formula dengan memenuhi
syarat
MintaAFASS (Affordable/terjangkau,
ibu untuk melakukan kunjungan Feasible/mampu
ulang secaralaksana,
teratur Acceptable/dapat diterima,nasional
sesuai dengan pedoman Sustainable/berkesinambungan
Setiap dan safe/aman). jika persyarat
AFASS tidak terpenuhi maka berikanlah ASI ekslusif sampai usia 6 bulan pada bayi, selanjutnya pemberian ASI dihentikan.
kunjungan, lakukan hal berikut :
JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG BERDASARKAN KUNJUNGAN
PERTAMA ATAU
Tanyakan KUNJUNGAN
apakah ada masalahSAAT INI, NASIHATILAH IBU TENTANG
pada anak?
KUNJUNGAN BERIKUTNYA JUGA NASIHATI IBU KAPAN
Lakukan penilaian lengkap termasuk menilai masalah HARUS
mulut dan KEMBALI
gusi, lakukan tindakan, konseling dan kunjungan ulang untuk setiap
SEGERA
masalah baru
Berikan pelayanan kesehatan anak rutin: Vitamin A, obat cacing, imunisasi, dan penilaian dan konseling pemberian makan
Lanjutkan pemberian profilaksis kotrimoksasol
Tanyakan masalah kesehatan ibu. Rujuk untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pemeriksaan jika perlu
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Rencanakan kunjungan ulang berikutnya
BUKU BAGAN 31
PEMERIKSAAN HIV
Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang untuk infeksi HIV
Rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu.
RUJUKAN :
Segera lakukan rujukan
Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian Mix Feeding*
32 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Positif 10 mm
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - atau 5 mm pada
Pemeriksaan mikroskopis/tes cepat molekuler (TCM) TB
imunokompromais
Anak yang lahir dari Ibu penderita TB, tunda pemberian vaksin BCG, rujuk ke dokter
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas dapat diberikan pada
petugas kesehatan terlatih strategi DOTSuntuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana TB mengacu pada Pedoman Nasional
PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK
JENIS KECELAKAAN PENCEGAHAN
Jangan biarkan anak main dekat jalan raya; pengasuh harus selalu memantau
Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas
Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
Anak harus selalu dalam pengawasan
Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam, agar tidak berbahaya
Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam
Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
Anak harus selalu dalam pengawasan
Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
Anak harus selalu berada dalam pengawasan
Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
Tawari anak untuk mium ketika makan, tapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan
Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak jauh dari jangkauan anak
Luka akibat benda tajam
Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar, agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
Selalu dampingi anak
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA PENILAIAN KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut
BAYI MUDA UMUR KURANG
tindakan/pengobatanDARI 2 BULAN
Jika bayi muda ditemukan dalam kondisi kejang atau henti napas, segera lakukan
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini sebelum melakukan penilaian dan RUJUK SEGERA
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut :
Tidak terdapat salah satu tanda MUNGKIN Ajari ibu cara merawat bayi di rumah
diatas BUKAN INFEKSI Lakukan asuhan dasar bayi muda
MEMERIKSA IKTERUS GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
TANYAKAN : LIHAT :
Timbul kuning pada hari
Klasifikasikan pertama (<24 jam) setelah
Apakah bayi kuningLihat adanya ikterus pada bayi Jika ya, pada umur berapa(kuning
IKTERUSpada mata atau kulit) pertama
lahir kali timbul kuning ?Lihat telapak tangan dan
telapak kaki bayi, apakah ATAU Cegah agar gula darah tidak turun
kuning ? Kuning ditemukan pada IKTERUS Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama
umur lebih dari 14 hari BERAT perjalanan
ATAU RUJUK SEGERA
Kuning sampai telapak
tangan atau kaki,
TIDAK ADA
Tidak kuning Lakukan asuhan dasar bayi muda
IKTERUS
APAKAH BAYI
DIARE
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA,
LIHAT dan RABA :
Klasifikasikan
Lihat keadaan umum bayi Diare untuk
- Apakah bayi bergerak atas kemauan sendiri ? dehidrasinya Terdapat 2 (dua) atau
lebih tanda berikut :
Jika tidak terdapat klasifikasi berat lain, tangani sesuai
- Apakah bayi bergerak hanya ketika dirangsang ? rencana terapi C atau
Bergerak hanya jika
- Apakah bayi tidak bergerak sama sekali ? dirangsang atau tidak DIARE
Jika terdapat klasifikasi berat lainnya
- Apakah bayi gelisah / rewel ? bergerak sama sekali DEHIDRASI RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan, dan
Mata cekung BERAT berikan oralit sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan
Lihat apakah matanya cekung ? Cubitan kulit perut
Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan
Cubit kulit perut, apakah kembalinya : kembali sangat lambat
- Sangat lambat ( > 2 detik)
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)
Jika tidak terdapat klasifikasi berat lain, tangani sesuai
- Bayi dikatakan diare apabila terjadi perubahan bentuk feses, dibanding Terdapat 2 (dua) atau lebih
rencana terapi B
biasanya lebih banyak dan lebih cair (lebih banyak air dari ampasnya)
Jika terdapat klasifikasi berat lainnya:
tanda berikut : DIARE RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan,
- Pada bayi ASI eksklusif, buang air besar biasanya lebih sering dan DEHIDRASI dan berikan oralit sedikit demi sedikit selama dalam
Gelisah/rewel
bentuknya lebih lembek dan ini bukan diare. RINGAN / perjalanan
Mata cekung SEDANG
Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan
Cubitan perut kembali
Lakukan asuhan dasar bayi muda
Nasihati Ibu kapan untuk kembali segera
lambat
Kunjungan ulang 2 hari
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI
KEJANG
Suhu ≥ 35,5˚C
Jika bayi masih bisa menyusui :
Ibu diminta tetap menyusui bayinya Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat pedoman Obat anti kejang pilihan pertama :
resusitasi neonatus)
Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa
Tidak ada tanda dehidrasi berat
menelan: Beri ASI, perah dengan cangkir kecil atau sendok Fenobarbital Diazepam
atau ditetesi dengan pipet. Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) 100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
sebelum dirujuk. Jika tidak memungkinkan, berikan 20-50 ml MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT diberikan secara intramuskular ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal
(10 ml / kg) air gula atau susu formula SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis : 30mg = 0,6 ml Berat < 2500
Jika bayi tidak bisa menelan : gram Diberikan 0,25
Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula, atau susu Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu ml*
formula melalui pipa lambung diganjal gulungan kain Berat ≥ 2500
Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap
lendir * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml
Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit
RUJUK adalah pilihan terbaik untuk bayi dengan MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital 1 kali
klasifikasi
LarutkanPENYAKIT SANGAT
4 sdt (20 gram) gula BERAT.
ke dalam 200 Jika
ml air matang JikaBeri
terjadi henti
dosis napasantibiotik
pertama (apneu), lakukan resusitasi,
intramuskular untuksesuai
bayi dengan klasifikasi lagi dengan
PENYAKIT dosis sama,
SANGAT BERATminimal
ATAU selang waktuBAKTERI
INFEKSI 15 menit
Aduktidak
sampaimemungkinkan,
larut Pedoman Resusitasi Neonatus
rujukan
lanjutkan pemberian BERAT dan RUJUK SEGERA
Berikan dosis pertama AMPISILIN dan GENTAMISIN
ampisilin dan gentamisin setidaknya sampai 5 hari.
Berikan ampisilin dua kali sehari pada bayi kurang
dari 1 minggu dan 3 kali sehari pada bayi berusia AMPISILIN GENTAMISIN
satu minggu atau lebih, Berikan gentamisin sekali Vial 2 ml berisi 20 mg ATAU tambahkan 6 ml aquadest
Dosis : 50 mg/kg BB
sehari Berat Badan steril ke dalam vial 2 ml berisi 80 mg*
(gram)
Tambahkan 1,3 ml aquadest Umur < 7 hari umur 7 hari
steril kedalam botol 250 mg
(250 mg/1,5ml) Dosis : 5 mg/kg BB Dosis : 7,5 mg/kg BB
1000 - < 1500 0,4 ml 0,6 ml 0,9 ml
1500 - < 2000 0,5 ml 0,9 ml 1,3 ml
2000 - < 2500 0,7 ml 1,1 ml 1,7 ml
2500 - < 3000 0,8 ml 1,4 ml 2,0 ml
3000 - < 3500 1,0 ml 1,6 ml 2,4 ml
3500 - < 4000 1,1 ml 1,9 ml 2,8 ml
4000 - < 4500 1,3 ml 2,1 ml 3,2 ml
Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 ° C, harus segera dihangatkan Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus
sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut: tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi
handuk/kain kering. Ganti pakaian, selimut/kain basah menempel/kontak langsung dengan ibu.
dengan yang kering. Atur posisi kepala, leher, dan badan dengan baik untuk
Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi. Tangan dan kaki dalam keadaan fleksi seperti posisi
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup "katak" kemudian "fiksasi" dengan selendang.
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang Ibu mengenakan pakaian/blus longgar, sehingga bayi
banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu. dapat berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu,
Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT: JIKA DALAM gunakan selimut.
1 JAM SUHU BADAN < 35,5 °C RUJUK SEGERA dengan Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa
METODA KANGURU melakukan metoda kanguru.
Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: Jika dalam 2
jam suhu badan 35,5-36 °C RUJUK SEGERA dengan
METODA KANGURU
AMOKSISILIN
Berikan 2 kali sehari untuk 5 hari
BERAT BADAN
Tablet 250 mg Sirup 125 mg dalam 15 ml
Dosis Zidovudine
2 minggu pertama 2 minggu kedua 2 minggu ketiga
Bayi cukup bulan 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Bayi prematur < 30 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/12 jam 2 mg/kg BB/ 8 jam
Bayi prematur 30-35 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/8 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Cuci tangan sebelum atau sesudah memegang bayi Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan
keringkan dengan kain yang bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya ganti pakaian/kainnya dengan yang kering.
menjaga tali pusat selalu bersih dan kering Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk
Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali
tertular penyakit. sehari (tidak boleh lebih).
Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan Selesai memandikan, segera keringkan tubuh bayi.
tubuh. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan,
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 kaus kaki dan selimut jika perlu
bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah dengan menggunakan Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
cangkir/sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan mungkin dan tidur bersama ibu.
risiko terjadinya infeksi saluran cerna. Pada BBLR atau suhu < 35,5 °C, hangatkan bayi dengan
METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak
MEMBERI ASI SAJA SESERING minimal 60 cm dari bayi.
MUNGKIN
Ada 2 Jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda CARA MENGOBATI LUKA ATAU "THRUSH" DI MULUT
yang dapat diobati di rumah
CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
Infeksi kulit atau pusar Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Infeksi mata Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas/kain
bersih
bersih dan telahairdicelupkan
dengan hangat ke larutan air matang hangat
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
Beri salep atau 1 tetes pada kedua mata.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 Teteskan 1 ml suspensi nistatin di mulut 4 kali sehari BUKU BAGAN 43
Antibiotik yang diberikan Tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 0,25%
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut Cuci tangan kembali
Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
Amati cara ibu mempraktikkan
kelopak mata bawah
Cek pemahaman ibu sebelum pulang
Cuci tangan kembali
Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah Obati sampai kemerahan hilang
Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering Untuk infeksi kulit olesi dengan antiseptik
Cuci tangan kembali
DTT(Desinfeksi Tingkat Tinggi): air dimasak sampai mendidih selama 10 - 15 menit kemudian dibiarkan dingin dan tertutup.
44 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Tunjukan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar Minta ibu untuk :
Mencuci tangan pakai sabun.
Mengatur
posisi sehingga nyaman.
Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja
Memegang
wadah bermulut lebar di bawah puting dan areola.
Kepala dan tubuh bayi lurus
Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Meletakkan jempol di bagian atas payudara, jari telunjuk dan jari lainnya menopang di sisi bagian baw
puting susu Tekan dan lepaskan jaringan payudara antara jempol dan telunjuk beberapa kali.
Dekatkan badan bayi ke badan ibu Jika ASI tidak keluar, ganti posisi jempol dan telunjuk mendekati puting, lalu tekan dan lepaskan sepe
Tekan dan lepaskan mengelilingi payudara, jaga agar jarak jari dan puting tetap. Hati-hati jangan men
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : Perah satu payudara sampai ASI hanya menetes, lalu perah payudara lainnya sampai ASI hanya mene
Perah bergantian 5-6 kali, setidaknya selama 20-30 menit
Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi Berhenti memerah jika ASI tidak mengalir lagi tapi hanya menetes dari awal
Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak di bawah puting susu
Letakkan kain bersih di atas pakaian bayi, untuk melindungi pakaian bayi dari tumpahan susu
Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
Ukur jumlah susu dalam cangkir
Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
Biarkan bayi menghisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah
Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
Bayi menelan susu
Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar :
Berikan minum dalam waktu lebih lama
Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum
Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan
salah satu alternatif :
Berikan ASI donor
Berikan susu formula
Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil
serta berat badannya meningkat
Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Bayi tidak tidur sepanjang malam Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
Jangan berikan makanan lain.
Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting
Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
Jangan berikan kempeng.
Bayi sakit Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJU.K
Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa
kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang)
Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Ibu mengatakan bahwa air susunya Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
tidak keluar. Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya terasa Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4 - 6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.
Berikan antibiotik
Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara Kompres hangat.
Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.
Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya
Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.
Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja
ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok
MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan salah satu
gejala berikut ini:
Ba Kunjungan Ulang
Ikterus 1 hari
yi dengan :
Infeksi bakteri lokal 2 hari
Diare dehidrasi ringan/sedang 2 hari
Diare tanpa dehidrasi (Jika belum membaik) 2 hari
Masalah pemberian ASI 2 hari
Luka atau bercak putih di mulut (thrush) 2 hari
14 hari
Berat badan rendah menurut umur
Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak ? Periksa : Lakukan penilaian lengkap
Periksa pusar, apakah merah/keluar nanah? Apakah merah meluas lebih
dari 1 cm? Tindakan :
Periksa pustul pada kulit
Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
Tindakan : Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tapi ikterus tidak berkurang,
nasihati ibu perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 hari
Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di
Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai rumah. Minta untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut
seluruhnya 5 hari sampai lebih dari usia 2 minggu, rujuk untuk penilaian lebih lanjut.
Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian
antibiotik oral dan pengobatan topikal
Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Sesudah 14 hari :
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Periksa : Lakukan penilaian lengkap. Jika tidak ada indikasi RUJUK
DIARE TANPA DEHIDRASI Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Lakukan penilaian cara menyusui
Sesudah 2 hari : Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan semangati untuk melanjutkan pemberian AS
Tanyakan : Apakah diare berhenti? Periksa :
Lakukan penilaian lengkap Jika masih berat badan rendah menurut umur , tapi menyusui baik, puji ibu. Minta ibu untuk kemba
Tindakan:
Konseling ibu tentang masalah pemberian ASI baik yang baru maupun yang ada sebelumnya. Jika diharapkan ada perubahan dalam menyusui, minta ibu untuk membawa bayinya kembali.
Jika thrush bertambah parah, RUJUK SEGERA
Jika bayi berat badan rendah menurut umur, minta ibu untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Lanjutkan kunjungan ulang sampai berat badan bayi naik dengan baik.
Jika bayi memiliki masalah dalam menyusu, RUJUK
SEGERA
Jika thrush menetap atau membaik dan bayi menyusu
dengan baik, lanjutkan pemberian Nistatin suspensi
Perhatian : sampau seluruhnya 7 hari.
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara pemberian ASI atau berat badan bayi menurun, RUJUK SEGERA.
atau seperti kopi? dari DBD, lakukan uji torniket, jika mungkin
• Apakah berak berwarna hitam? Hasil uji torniket: positif negatif
• Apakah nyeri ulu hati atau gelisah? • Jika petekie sedikit TANPA tanda lain dari DBD
DAN uji torniket tidak dapat dilakukan, klasifikasikan
sebagai DBD.
5
PENILAIAN TINDAKAN/
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI PENGOBATAN
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA Ya Tidak
ttd
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) -
PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN
MEMERIKSA IKTERUS
• Kuning timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam )
• Kuning ditemukan pada umur 24 jam sampai dengan 14 hari
• Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
• Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki
• Kuning tidak sampai telapak tangan atau telapak kaki
• Apakah bayi pernah mendapatkan ASI atau masih menerima ASI ? Ya Tidak
Jika status HIV ibu dan bayi tidak diketahui atau belum dites HIV, tawarkan dan lakukan TES
BUKU
Jika bayi tidak akan dirujuk LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI,
• Lihat apakah posisi bayi benar :
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik - Kepala dan tubuh bayi lurus - Badan bayi menghadap ke
dada ibu - Badan bayi dekat ke ibu.
Posisi Benar - Posisi Salah
• Lihat apakah perlekatan baik :
Dagu bayi menempel payudara - Mulut bayi terbuka lebar - Bibir bawah membuka keluar - Areola
bagian atas tampak lebih banyak
Tidak melekat sama sekali - Tidak melekat dengan baik - Melekat dengan baik
• Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif :
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, terdengar suara menelan
Tidak mengisap sama sekali - Tidak mengisap dengan efektif - Mengisap dengan efektif
Nama Pemeriksa
ttd
BUKU
5
56 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
≤ - 2 SD BB Rendah
9 3
> - 2 SD BB Tidak Rendah
8 2
1
7
0
6
Berat Badan (Kg)
-1
5 -2
-3
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
≤ - 2 SD BB Rendah
9
> - 2 SD BB Tidak Rendah
3
8
7
1
6
0
Berat Badan (Kg)
-1
5
-2
4 -3
0
0 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur (minggu)
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 57
58 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
WHO, 2005
GRAFIK BB / PB ANAK PEREMPUAN
WHO, 2005
WHO, 2005
GRAFIK BB / TB ANAK PEREMPUAN
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 61
62 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
BUKU BAGAN
MTBS