Anda di halaman 1dari 29

“Asuhan kebidanan

kegawatdaruratan”

Dosen: Dara
Himalaya,S.ST,M.Keb
Kelompok 4
Khairunnisa (F0G020055)
Tri Anita Febbri Wulandari (F0G020071)
Ceni Pratiwi (F0G020073)
Sysca Syaputry (F0G020074)
Tasya Amelia Putri (F0G020078)
Fofi Agustin (F0G020080)
Sella Fajariyani (F0G020050)
Tria Utami (F0G020053)
Armelia Gamayanti Shafira (F0G020065)
Melindra Cahyani (F0G020066)
Enersi Agrey Nelly Putri (F0G020067)
Asuhan kebidanan kegawatdaruratan pada kasus

Abortus, Imminens, Kehamilan Ektopik


Inkomplitus, Komplitus, Mola Hydatidosa
Terganggu
Insipien

Hyperemisis Anemia dalam


Gravidarum Kehamilan
Latar belakang
Kegawatdaruratan obstetri dan neonatal merupakan suatu
kondisi yang dapat mengancam jiwa seseorang, hal ini
dapat terjadi selama kehamilan, ketika kelahiran bahkan
saat hamil. Sangat banyak sekali penyakit serta gangguan
selama kehamilan yang bisa mengancam keselamatan ibu
maupun bayi yang akan dilahirkan. Kegawatan tersebut
harus segera ditangani, karena jika lambat dalam
menangani akan menyebabkan kematian pada ibu dan
bayi baru lahir (Walyani & Purwoastuti, 2015).
Pembahasan
01.
BORTUS ; IMMINENS,
NKOMPLITUS, KOMPLITUS,
NSIPIEN
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22
minggu namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Penyebab abortus :
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
2. Kelainan pada plasenta
3. Faktor maternal
4. Kelainan traktus genetalia
5. Trauma
6. Hormonal
ABORTUS IMMINENS

Pengertian Diagnosis
a) Perdarahan flek-flek
Peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada (bisa sampai beberapa
kehamilan sebelum 20 hari)
minggu, dimana hasil b) Rasa sakit seperti saat
konsepsi masih dalam uterus, menstruasi bisa ada atau
dan tanpa adanya dilatasi tidak
serviks. c) Serviks dan OUE masih
tertutup
d) PP test (+)
ABORTUS INKLOMPITUS

pengertian diagnosis
Merupakan keguguran yang Abortus ini dapat ditandai dengan
terjadi hanya sebagian dari sakit perut, terasa mules,
hasil konsepsi yang perdarahan yang bisa keluar sedikit
dikeluarkan dan sebagian maupun banyak dan bisa berupa
masih tertinggal didalam stolsel, keluar fetus atau jaringan,
serviks terbuka
uterus
ABORTUS KOMPLITUS

Pengertian diagnosis
Pada abortus jenis ini, hasil konsepsi
telah keluar semua dari cavum a) Perdarahan yang sedikit
uteri. Perdarahan segera b) Ostium uteri telah
berkurang setelah isi rahim
menutup .
dikeluarkan dan selambat-
lambatnya dalam 10 hari c) Uterus telah mengecil 3
perdarahan berhenti sama sekali
karena dalam massa ini luka
rahim telah sembuh dan
epitelisasi telah selesai Semua
hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
ABORTUS INSIPIEN

pengertian diagnosis
a) Perdarahan banyak, kadang-kadang
Peristiwa perdarahan uterus pada keluar gumpalan darah
kehamilan sebelum 20 b) Nyeri hebat disertai kontraksi rahim
minggu dengan adanya c) Serviks atau OUE terbuka dan/atau
dilatasi serviks uteri yang ketuban telah pecah
meningkat, tetapi hasil d) Ketuban dapat teraba karena adanya
konsepsi masih dalam uterus dilatasi serviks
e) PP test dapat positif atau negatif 3.
02
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Kehamilan ektopik adalah implantasi ovum yang telah


dibuahi diluar kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat
muncul dengan nyeri abdomen dengan atau tanpa
perdarahan pervaginam.
Penyebab

Faktor uterus Tumor Faktor tuba Faktor ovum


rahim yang menekan
tuba, uterus
hipoplastik
diagnosis
a. Anamnesis: Terjadi amenore yaitu haid
terlambat mulai beberapa hari sampai beberapa
bulan atau hanya haid yang tidak teratur. e. Pada pemeriksaan ginekologi terdapat:
Kadang-kadang dijumpai keluhan hamil muda 1) Adanya nyeri ayun dengan menggerakkan porsio dan serviks,
akan terasa sakit yang sangat
dan gejala hamil lainnya.
2) Douglas crise: rasa nyeri hebat pada penekanan kavum douglas
3) Kavum douglasi teraba menonjol karena terkumpunya darah,
b. Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba diperut,
begitupula teraba masa retrouterin.
seperti diiris dengan pisau disertai muntah dan
f. Pervaginam keluar desidual cast
bisa jatuh pingsan.
g. Pada palpasi perut dan padaperkusi ada tanda-tanda perdarahan intra
abdominal (shifting dullnes).
c. Tanda-tanda akut abdomen: nyeri tekan yang
h. Pemeriksaan laboratorium:
hebat, muntah, gelisah, pucat, anemis, nadi
4) Pemeriksaan hemoglobin seri setiap 1 jam menunjukkan
kecil dan halus, tensi rendah atau terukur
penurunan kadar HB
(syok).
5) Adanya leukositosis
i. Pemeriksaan USG Pada pemeriksaan USG dijumpai cairan bebas
d. Nyeri bahu karena perangsangan diafragma
(darah) di cavum douglas dan atau masa. Kompleks disisi uteri
Tanda culle: sekitar pusat atau linea alba
kelihatan biru, hitam dan lebab. j. Pemeriksaan laparoskopi Melihat secara langsung tuba dan tempat
KET terjadi dengan bantuan kamera
MOLA HYDATIDOSA
03
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stro
villi korialis langka vaskularisasi, dan edematus. Janin biasan
meninggal, akan tetapi villi-villi yang membesar dan edematu
itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan ialah
sebagai segugus buah anggur.
penyebab

Keadaan sosio-
Imunoselektif
Faktor ovum ekonomi yang
dari tropoblast
rendah

Paritas tinggi Kekurangan protein Infeksi virus


diagnosis
a. Anamnesa:
1) Perdarahan pervaginam adalah gejala yang paling sering, biasanya terjadi pada usia kehamilan 6-16 minggu.
2) Terdapat gejala hamil muda yang sering lebih nyata dari kehamilan biasa
3) Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau makan ikan yang merupakan diagnose pasti
4) Perdarahan bisa sedikit atau banyak, tidak teratur berwarna merah kecoklatan seperti bumbu rujak.
5) Kadangkala timbul gejala preeklamsia
a. Inspeksi
1) Muka dan kadang-kadang badan terlihat pucat kekuningan yang disebut muka mola
2) Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.
a. Palpasi
1) Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek
2) Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotement, juga Gerakan janin
3) Adanya fenomena harmonika: darah dan gelembung mola keluar, dan fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya
darah baru.
4) Fundus uteri lebih tinggi daripada usia kehamilan yang dihitung berdasarkan haid terakhir.
lanjutan
a. Auskultasi
1) Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
2) Terdengar bising dan bunyi khas
a. Reaksi kehamilan Karena kadar HCG yang tinggi maka uji biologic dan uji imunologi (galli mainini
dan planotest) akan positif setelah pengenceran (titrasi):
1) Galli mainini 1/300 (+), maka suspect molahidatidosa
2) Galli mainini 1/200 (+), maka kemungkinan molahidatidosa atau hamil kembar. Bahkan pada mola atau
koriokarsinoma, uji biologi atau imunologi caira serebrospinal dapat menjadi positif.
a. Pemeriksaan dalam Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian-bagian janin,
terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, serta evaluasi keadaan serviks.
b. Uji sonde: sonde (penduga rahim) dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati kedalam kanalis servikalis dan
kavum uteri. Bila tidak ada tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap tidak ada tahahan
kemungkinan mola.
c. Foto rontgen abdomen: tidak terlihat tulang-tulang janin (pada kehamilan 3-4 bulan)
d. Arteriogram khusus pelvis
e. Ultrasonografi: pada mola akan terlihat bayangan badai salju dan tidak terlihat janin.
komplikasi

Perdarahan yang hebat Perdarahan berulang-


sampai syok ulang yang dapat
menyebabkan anemia

Infeksi sekunder
Perforasi karena tindakan
atau keganasan
 
HYPEREMISIS GRAVIDARUM
04
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat
dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekuran
cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit
sehingga menggangu aktivitas sehari-hari dan membahay
janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada mi
ke 6-12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut hingga min
ke 16-20 masa kehamilan
Tanda & gejala
a. Derajat/Tingkat 1
Muntah terus menerus (lebih dari 3-4 x sehari yang mencegah masuknya makanan atau minuman selama 24 jam)
yang menyebabkan ibu menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun (2-3 Kg dalam 1 minggu),
nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100 x / menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit menurun dan
mata cekung.
b. Derajat/Tingkat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli/apatis pada sekitarnya, nadi kecil dan cepat, lidah kering dan tampak
kotor, suhu kadang naik, mata cekung dan sclera sedikit kuning, berat badan turun, tekanan darah turun, terjadi
pengentalan darah, urin berkurang, sulit BAB/konstipasi, dan pada nafas dapat tercium bau aseton.
c. Derajat/Tingkat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu
meningkat dan tekanan darah menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal dengan
ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat
kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada
gangguan hati.
diagnosa
Dari anamnesis, didapatkan amenorhoe, terdapat tanda kehamilan muda dengan keluhan
muntah terus menerus. Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan pasien lemah
apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100x/menit, suhu meningkat, TD turun,
atau ada tanda dehidrasi .
Pengelolaan
Apabila terjadi hiperemesis gravidarum, bidan perlu merujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan
pengelolaan lebih lanjut, diantaranya adalah:
a. Pemberian obat-obatan Kolaborasi dengan dokter diperlukan untuk memberikan obat-obatan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum.
b. Isolasi Ibu hamil disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara yang baik. Hanya dokter dan
bidan/perawat yang boleh masuk sampai ibu mau makan.
c. Terapi Psikologis Perlu diyakinkan bahwa kondisi ini dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karena kehamilan dan persalinan
karenan hal tersebut merupakan hal yang fisiologis
d. Cairan Parenteral Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam
fisiologis sebanyak 2-3 liter per hari.
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
05
Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan
kadar nilai haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimeste
dan III atau kadar nilai Haemoglobin kurang dari 10,5 g
% pada trimester dua, perbedaan nilai batas diatas
dihubungkan dengan kejadian hemodilusi, terutama pad
trimester II.
Tanda & gejala
Walaupun tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan
tanda dan gejal sebagai berikut:
a. Letih dan sering mengantuk
b. Pusing, lemah
c. Sering sakit kepala
d. Kulit dan membran mukosa mucat (konjuntiva, lidah)
e. Bantalan kuku pucat
f. Tidak ada nafsu makan, kadang mual dan muntah
Faktor predisposisi
a. Riwayat anemia
b. Penyakit sel sabit (sickel cell)
c. Menderita talassemia atau riwayat
talasemia dalam keluarga
d. ITP (idiopathic thrombocytopenic
purpura)
e. Gangguan perdarahan
f. Riwayat kehamilan sebelumnya
disertai perdarahan
g. Riwayat malaria
h. Menderita cacingan
i. Riwayat sindrom HELLP Riwayat diet:
sumber makanan yang kurang zat besi,
pica yang berlebihan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
 Klasifikasi anemia dalam kehamilan :
Anemia banyak diklasifikasikan dengan ringan, sedang,
berat. Namun standar nilai Hb untuk tiap
populasi/tempat tidak dapat disamakan. Secara
khusus WHO mengklasifikasikan anemia, sebagai
berikut:
Kriteria Anemia Menurut WHO
a. Umur 6 bln – 5 tahun : Hb < 11 gr%
b. Umur 6 – 14 tahun : Hb < 12 gr%
c. Umur > 14 th (laki-laki) : Hb < 13 gr%
d. Umur > 14 th (wanita) : Hb < 12 gr%
e. Wanita hamil : Hb < 11 gr%
f. Untuk wanita hamil, anemia diklasifikasikan sebagai
berikut:
Anemia : Hb < 11gr% Anemia Berat : Hb < 8 gr%
diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis anemia dapat dilihat dari
tanda dan gejala yang muncul serta diperlukan metode
pemeriksaan yang akurat dan kriteria diagnosis yang
tegas. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah,
mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat,
terutama pada konjungtiva dan jaringan di bawah kuku.
Penegakkan diagnosa anemia dapat dilakukan dengan
memeriksa kadar hemoglobin dengan menggunakan
alat sederhana seperti Hb Sahli
kesimpulan
 Abortus : pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
 Abortus imminens : perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
 Abortus Inklompitus : keguguran yang terjadi hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan dan
sebagian masih tertinggal didalam uterus
 Abortus Komplitus : hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri
 Abortus Insipien : perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
 Kehamilan Ektopik Terganggu : implantasi ovum yang telah dibuahi diluar kavum uteri dan dapat
muncul dengan nyeri abdomen dengan atau tanpa perdarahan pervaginam.
 Mola Hydatidosa : kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villi korialis langka vaskularisasi, dan
edematous dengan gambaran segugus buah anggur
 Hyperemisis Gravidarum : mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan
 Anemia dalam Kehamilan : suatu kondisi ibu dengan kadar nilai haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar nilai Haemoglobin kurang dari 10,5 gr % pada trimester dua
Ada pertanyaan ???

¡hola!

Anda mungkin juga menyukai