Anda di halaman 1dari 17

PRINSIF

PENCEGAHAN
INFEKSI
UNIVERSAL PRECAUTION
• Universal Precaution (Kewaspadaan universal) adalah
langkah sederhana pencegahan infeksi yang
mengurangi resiko penularan dari patogen yang
ditularkan melalui darah atau cairan tubuh diantara
pasien dan pekerja kesehatan.
• Universal precautions adalah teknik pengendalian
infeksi yang dianjurkan mengikuti wabah AIDS di
tahun 1980-an. Setiap pasien diperlakukan sebagai jika
tindakan pencegahan terinfeksi dan karena itu
dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Pada dasarnya, Universal precautions kebiasaan
kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dan
penggunaan sarung tangan dan hambatan lainnya,
penanganan yang tepat pada jarum suntik dan pisau
bedah, dan teknik aseptik.
INFEKSI
Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hopes disertai
timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
klinik.
Tanda-tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respon klinis
lokal dan sistematik. Tanda klinis lokal : rubor (kemerahan), kalor
(panas), dolor (rasa sakit atau nyeri, tumor (pembengkakan), dan
fungtiolaesa (keterbatasan anggota gerak).
•TRANSMISI KUMAN
•Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke dalam
tubuh manusia yang dapat menimbulkan radang atau penyakit
PROSES TRANSMISI KUMAN
1. Reservoier
manusia, binatang, tumbuhan maupun tanah
2. Jalan masuk
seperti saluran pernapasan,pencernaan, kulit, dan  lain-lain
3. Inang/host
tempat berkembangnya suatu mikroorganisme , yang dapat didukung
oleh ketahanan kuman.
4. jalan keluar
sistem pernapasan,sistem pencernaan, alat kelamin, dan lain-lain.
5. jalur penyebaran
air, makanan, udara,dan  lain-lain
PRINSIF PENCEGAHAN INFEKSI
1. TEKNIK ISOLASI
Ada 3 poin utama yang perlu diingat untuk teknik isolasi :
a.Teknik isolasi adalah sebutan untuk metode perawatan pasien
dengan penyakit yang mudah tertular.
b.      Penting bahwa setiap orang bertanggung jawab dan
menggunakan teknik isolasi yang tepat untuk mencegah penyebaran
penyakit untuk orang lain.
c.Seluruh benda-benda yang berhubungan dengan eksresi, sekresi,
darah atau cairan tubuh yang mengandung mikroba yang sudah
dikenal atau masih dalam dugaan harus dianggap terkontaminasi
bahan-bahan potensial inspeksi, ini harus diberlakukan dengan cara
khusus.
TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
A. Cuci Tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan perawatatau petugas
kesehatan dalam memberikan tindakan.
Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan:
•1)  Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
•2) dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang berada dalam ruangan maternity, 
juga bagi perawatn pasien pre dan post operasi
•3)Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi pasien
•4)Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi
•5)Sebelum menyiapkan obat bagi pasien
•6)Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu pasien telah menggunakan urinal
sebelum dan sesudah makan
LANGKAH-LANGKAH MENCUCI
1)Langkah 1:
TANGAN
•a)Telapak dengan telapak
•2)Langkah 2:
•b)Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas
punggung tangan kanan
•3)Langkah 3:
•c)Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
•4)Langkah 4:
•d)Letakkan pungguh jari pada telapak satunya dengan jari sering
mengunci 
• 5)Langkah 5:
e)Jempol kanan digosok memutar
oleh telapak kiri dan sebaliknya
• 6)Langkah 6:
• f) Jari kiri menguncup, gosok
memutar ke kanan dan ke kiri pada
telapak kanan dan sebaliknya
• 7)Langkah 7:
• g)Pegang pergelangan tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya,
gerakkan memutar
PELINDUNGAN DIRI
• Cuci tangan
• Penggunaan sarung tangan steril
• Menggukan gaun celemek pelinduk
• Gaun untuk ruang isolasi
• Memakai jas oprasi
• Menggenakan masker pelindung
• Menggunakan tutup kepala pelindung
• Memakai kacamata pelindung
• Memakai sepatu pelindung
• Kap
• duk
PEMPROSESAN ALAT
• Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme
berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan
yang sudah terpakai. Pemrosesan alat juga dikatakan
suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh
kuman pada alat – alat medis. Pemrosesan alat
dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan
melalui cara dekontaminasi, mencuci atau membilas,
dan sterilisasi.
Cara pemprosesan alat :
• Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan, perlengkapan,sarung
tangan, dan benda – benda lainnya yang terkontaminasi
• Pencucian atau bilas
• Pencucian adalah sebuah cara yang efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatan dan instrument yang kotor atau sudah digunakan. Baik
seterilisasi maupun desinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses
pencucian sebelumnya
• Desinfektan Tingkat Tinggi (DTT) /sterilisasi
• DDT adalah cara efektif untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dari
peralatan, sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis. DTT  bisa
dijangkau dengan cara merebus, mengukus atau secara kimiawi.
• Sterilisasi
• Sterilisasi
• Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan
mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi
PENANGANANSAMPAH
• Tujuan penanganan sampah :
• a.      Melindungi petugas
• b.      Melindungi pencegahan infeksi
• c.       Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitar
• d.     Membuang bahan-bahan berbahaya (toksik dan radio aktif)
dengan aman
• Cara pembuangan sampah terkontaminasi :
• a.      Menuangkan cairan atau sampah basah ke sistem pembuangan
kotoran tertutup
• b. Insinerasi (pembakaran) untuk menghancurkan bahan-bahan
sekaligus mikro organismenya
• c.       Menguburkan sampah terkontaminasi untuk di tangani lebih
lanjut
• Penanganan sampah terkontaminasi yang tepat
• a.      Pakailah wadah plastik atau disepuh logam dengan tutup yang rapat
• b.      Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan benda-benda tajam
• c.       Tempatkan wadah sampah dekat dengan lokasi terjadinya sampah dan
mudah dicapai oleh pemakai
• d.     Peralatan yang dipakai untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah
tidak boleh dipakai untuk keperluan lain (sebaiknya peralatan diberi tanda
“sampah terkontaminasi”)
• e.      Cuci semua wadah sampah dengan larutan dekontaminasi dan bilas
teratur dengan air
• f.        Gunakan wadah terpisah untuk sampah yang akan dibakar dengan yang
tidak akan dibakar sebelum dibuang
• g.      Gunakan perlengkapan perlindungan diri ketika menangani sampah
• h.      Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antisepti berbahan dasar
alkohol tanpa air setelah melepaskan sarung tangan sehabis menangani sampah
• Macam-macam sampah terkontaminasi dan cara penanganannya.
• a.      Sampah Kering
• Macam-macam sampah kering ; jarum, kapas, kasa, pembalut, vial, pisau, skalpel dan
semprit. Sampah kering terbagi menjadi sampah padat dan sampah benda tajam
• Penanganannya di bakar dalam insinerator, sisa pembakaran seperti abu atau benda-
benda tajam yang tidak hangus dalam pembakaran ditanam dalam lubang tertutup.
• b.      Sampah Basah
• Macam-macam sampah basah ; darah, duh tubuh, jaringan plasenta, bagian janin, set
tranfusi dan lain-lain. Sampah basah terbagi menjadi sampah cair dan sampah padat.
• Penanganannya dibuang dalam lubang dalam dan tertutup.
• a.      Langkah-langkah pembuangan sampah benda tajam.
• 1)      Jangan menyarungkan kembali penutup atau melepaskan jarum
semprit
• 2)      Dekontaminasi dengan larutan klorin 0,5% hisap dan semprotkan
sebanyak 3x (jika semprit akan diproses kembali, penuhi semprit dengan
larutan klorin 0,5% dan redam selama 10 menit)
• 3)      Masukan benda tajam ke dalam wadah yang tahan tusukan
• 4)      Jika wadah sudah terisi ¾ bagian, pindahkan dari area tindakan untuk
dibuang.
• b.      Langkah-langkah membuang wadah benda tajam.
• 1)      Pakailah sarung tangan rumah tangga yang tebal
• 2)      Kontainer yang telah terisi ¾ bagian ditutup atau disumbat/plester
dengan rapat, pastikan tidak ada bagian benda tajam yang menonjol ke luar
wadah.
• 3)      Buang wadah dengan cara dibakar, enkapsulasi, atau dikubur
• 4)      Lepaskan sarung tangan, cuci setiap hari atau setiap kali terlihat kotor
• 5)      Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih
• c.       Langkah-langkah membuang sampah cair.
• 1)      Pakai PPD
• 2)      Tuangkan sampah cair ke wastafel atau ke dalam toilet dengan hati-hati dan
disiram dengan air
• 3)      Jika sistem pembuangan kotoran tidak tersedia, buang sampah cair dalam
lubang tertutup
• 4)      Wadah bekas sampah cair di dekontaminasi lalu dicuci
• 5)      Lepaskan sarung tangan rumah tangga, cuci setiap hari atau jika terlihat kotor
• 6)      Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih
• d.     Langkah-langkah membuang sampah padat.
• 1)      Pakai sarung tangan rumah tangga
• 2)      Buang sampah padat dalam wadah bersepuh logam atau plastik dengan penutup
ketat
• 3)      Kumpulkan wadah sampah secara reguler dan pindahkan yang bisa dibakar ke
dalam insinerator atau area pembakaran
• 4)      Lepaskan sarung tangan rumah tangga, cuci setiap hari atau jika terlihat kotor
• 5)      Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai