Anda di halaman 1dari 7

Standar Prosedur Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)

Operasional (SPO)

1. Pengertian Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien untuk
melindungi petugas kesehatan itu sendiri.

Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pencegahan penularan


2. Tujuan penyakit secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada pasien
di fasilitas kesehatan
SK Kepala Puskesmas Borong No. 800/ 002 H /PKM SKN/SK/II/2017
3. Kebijakan
Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Pedoman Pencegahan Pengendalian Infeksi.
5. Prosedur/  MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
Langkah-
a. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
langkah
b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air
c. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut.
5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
e. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika
mengenakan sarung tangan maupun tidak.
f. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran
mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke
bagian tubuh lain dari pasien yang sama.
h. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis).
i. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan
dasar alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat
kotor namun pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak
tersedia,
cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
k. Jika tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh,
atau setelah menggunakan toilet, cuci tangan dengan sabun dan
air bersih mengalir. Cuci tangan juga dianjurkan bila dicurigai
ada paparan terhadap patogen berspora, misalnya pada wabah
Clostridium difficle. Lakukan teknik mencuci tangan sesuai
BAGAN 1 selama 40-60 detik
l. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan,
bersihkan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar
alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
m. Bila di fasilitas kesehatan tidak tersedia keran dengan air bersih
mengalir, letakkan ember berisi air bersih di tempat yang cukup
tinggi dan berikan keran di dasar ember sehingga air bisa
mengalir keluar untuk cuci tangan.
BAGAN 1. GAMBAR LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN
BAGAN 2. CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB
 MENGENAKAN SARUNG TANGAN
a. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi
tingkat tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah,
menolong persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka
episiotomi, dan menjahit robekan perineum.
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutup
siku) ketika melakukan manual plasenta atau kompresi bimanual
interna.
c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasasng infus, memberikan obat
injeksi, dan mengambil darah.
d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat
:
 Membersihkan alat dan tempat tidur
 Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah,
dan limbah
 Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran
 MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH
a. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
b. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan
bahan tahan air
c. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
d. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan
tahan air, serta sepatu boot karet ketika menolong
persalinan
e. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata
atau perlengkapan lain.
f. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

 MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR


a. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak
dapat ditembus oleh jarum
b. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
c. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun
merusak jaum yang telah digunakan.
d. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke
tempat penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke
orang lain
e. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh,
tutup, sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu
bakar.

 MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN


a. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda
yang terkontaminasi ke wadah anti bocor.
b. Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi
c. Buang limbah cair ke saluran khusus
d. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan
setelah membuang sampah atau limbah infeksius

 MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN


YANG TERKONTAMINASI
a. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat
pelindung diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu
tertutup kedap air, apron, dan kacamata pelindung.
b. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastik
khusus
c. JANGAN PERNAH MEYENTUH BENDA-BENDA
TERSEBUT DENGAN TANGAN SECARA
LANGSUNG
d. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air
sebelum mencuci nya dengan sabun
 PEMPROSESAN INSTRUMEN
a. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah
pokok yang ada di BAGAN 2 :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
BAGAN 2. Langkah-langkah pemprosesan instrumen

BAGAN 3. Cara membuat klorin


b. Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung
tangan rumah tangga dan berhati-hatilah jangan sampai
tertusuk instrumen tajam
c. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah
distrelilisasi harus dijaga agar tidak terkontaminasi.

n. Unit terkait 1. Pemeriksaan Umum


2. Ruang Tindakan
3. KIA-KB
4. MTBS-Imunisasi
5. Ruang Persalinan-IVA
6. Laboratorium
7. Konsultasi Kesehatan
8. Ruang ASI
9. Apotik
o. Bagan Alir
p. Rekam historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai berlakukan

Anda mungkin juga menyukai