No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2023
Halaman :
Tujuan Mencegah infeksi silang antara pasien, pengunjung dan petugas akibat
penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip.
Kebijakan
Referensi 1. PMK No.47 Tahun 2017
2. Buku pedoman teknis PPI di FKTP Tahun 2020
Alat dan Bahan
(c) Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien
lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem kohorting.
Untuk menentukan pasien dapat disatukan dalam satu ruangan, perlu
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tim PPI atau penanggung jawab
PPL
(e) Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh
memberikan pelayanan kepada pasien diruangan lain .
(h) Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara agar
dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari
terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
-
Bagan alur
Hal – hal yang
-
perlu
diperhatikan
Unit terkait UGD
PERLINDUNGAN KESEHATAN
PETUGAS
No. Dokumen : No/I/SOP/A/1/2023
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2023
Halaman :
Tujuan Melindungi kesehatan dan keselamatan petugas baik tenaga medis, perawat,
bidan maupun petugas penunjang sebagai orang yang paling berisiko terpapar
penyakit infeksi, karena berhadapan langsung dengan pasien penderita
penyakit menular setiap saat atau akibat terpapar dari lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan
(f) Tersedia sistem atau skema pembiayaan yang disediakan oleh FKTP
bagi petugas kesehatan yang memerlukan perawatan kesehatan pasca
pajanan.
1) Jangan panik
2) Cuci di bawah air mengalir, biarkan darah yang keluar
sebanyak banyak dan jangan memijit area Iuka (karena akan
membuat sisa bekas tusukan semakin masuk ke dalam Iuka,
kemudian obati Iuka.
3) Lapar pada atasan, untuk segera membuat laporan ke
Penanggung jawab PPI sebagai bahan upaya pencegahan dan
pengobatan di klinik.
4) Dilakukan penelusuran jarum bekas pakai pasien dengan tujuan
memastikan apakah betul bekas pakai pasien, dan apakah pasien
terpapar HIV, Hep B atau lainnya
5) jika pasien negatif maka kasus tidak dilanjutkan, petugas
diberikan konseling kesehatan,
6) jika pasien positif maka pastikan status petugas (korban) tidak
terpapar dari HIV, Hepatitis dengan pemeriksaan laboratorium,
jika negatif maka petugas diberikan konseling saja dan immunisasi
sesuai ketentuan.
7) Setelah diberikan immunisasi kepada petugas dilakukan
pengawasan 3, 6, 12 bulan atau sesuai standar yang
ditetapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
-
Bagan alur
Hal – hal yang
-
perlu
diperhatikan
Unit terkait UGD
PONED
Halaman :
Kebersihan pernapasan atau etika batuk adalah tata cara batuk atau bersin
yang baik dan benar sehingga bakteri tidak menyebar ke udara, tidak
Pengertian mengkontaminasi barang atau benda sekitarnya agar tidak menular ke
orang lain
(b) Lakukan prosedur kebersihan pernapasan/etika batuk saat anda flu atau
batuk, gunakan masker bedah dengan baik dan benar agar orang lain tidak
tertular.
(c) Tidak mengantungkan masker bekas atau dipakai pada leher karena
bisa menyebar kembali virus dan bakteri ketika digunakan kembali.
(d) Bila tidak tersedia masker bedah, gunakan metode lain untuk
pencegahan dan pengendalian sumber patogen (misalnya, saputangan, tisu,
atau lengan bagian atas) saat batuk dan bersin
(e) Lakukan langkah etika batuk yang baik dan benar sesuai gambar di
bawah ini.
4. Lakukan batuk dan bersin pada lengan baju atas baglan dalam
5. bersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun atau cairan alcohol
(handrub)
-
Bagan alur
Hal – hal yang
-
perlu
diperhatikan
Unit terkait UGD
PONED
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2023
Halaman :½
4. Tujuan Melindungi pasien, petugas kesehatan, dan masyarakat sekitar puskesmas dari
terkena penyakit akibat pencemaran bahan berbahaya dan beracun
Tali pengikat
Spidol
Stiker NO.121
Lembar peringatan
Laporan kejadian
8. Prosedur 1. Cari/ lihat MSDS (Material Safety Data Sheet) atau lembar Data
Pengamanan (LDP)
2. Segera siapkan spill kit tumpahan bahan yang dimaksud
3. Pasang lembar peringatan di dekat tumpahan bahan kimia
4. Sebelum melaksanakan kegiatan gunakan APD (masker, sarung
tangan, gogles)
5. Pasan tissue towel di sekitar bahan kimia untuk pembatas agar
bahan kimia yang tumpah tidak meluas
6. Taburkan absorben pada bahan kimia cair yang tumpah agar
meresap/ mengering, lalu diamkan ±3 menit
7. Kumpulkan/sapukan bahan tumpahan dengan menggunakan sikat
bulu dan pengki plastik, kemudian tumpahan dimasukkan ke dalam
kantong plastik yang berukuran 2 kg dan diikat selanjutnya kantong
diberi label sesuai dengan nama bahan kimia yang tertumpah
8. Lantai yang terkenan tumpahan semprot dengan cairan desinfektan,
kemudia dikeringkan menggunakan wash lap/kanebo
9. Masukan masker, sarung tangan , plastik berisi tumpahan bahan
kimia dan washlap/kanebo ke dalam kantong plastik ukuran 5 kg
dan diikat kuat dan diberi label limbah B3 (bahan kimia berbahaya
dan beracun)
10. Petugas cuci tangan
11. Lakukan pencatatan dilebar laporan kejadian kemudian dikirim ke
unit kesling & PPI .
-
9. Bagan alur
10. Hal – hal yang
-
perlu
diperhatikan
PONED