1. Definisi Prosedur ini adalah meliputi menempatkan pasien pada tempat yang telah
ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi
(kontak, udara dan droplet) untuk memudahkan pelayanan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien maupun
petugas
kesehatan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam Pelayanan
Klinis Mencegah infeksi silang antara pasien, pengunjung dan petugas akibat
penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 137/SK/UPTD.PUS-SL/2023 tentang Kebijakan
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPTD Puskesmas
Selindung.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
2. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengandalian Infeksi di Faslitas Kesehatan
Tingkat Pertama Tahun 2020
5. Prosedur Termasuk penderita pada kasus Covid-19), sebagai berikut:
1. Pastikan pasien infeksius ditempatkan terpisah dengan pasien non infeksius
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit
pasien berdasarkan kontak, droplet, airborne sebaiknya ruangan tersendiri
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain
yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem kohorting. Untuk
menentukan pasien dapat disatukan dalam satu ruangan, perlu
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tim PPI atau penanggung jawab PPI
4. Semua ruangan terkait kohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya. Penggabungan pasien dalam satu ruangan
untuk pasien yang diisolasi maka harus memperhatikan jarak antar tempat
tidur pasien minimal 1 meter. Ini sangat penting karena pasien mungkin
mengalami penyakit menular lainnya selain infeksi yang sudah dipastikan
5. Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh memberikan
pelayanan kepada pasien diruangan lain
6. Jumlah orang yang diizinkan untuk memasuki tempat ruang isolasi atau
kohort harus dibatasi seminimal mungkin
7. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
sebaiknya dipisahkan tersendiri
8. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara agar dibatasi
di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya
transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
PENEMPATAN PASIEN
No. Dokumen : 07 /SOP/MUTU/2023
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 12 Januari 2023
Halaman : 2/2
UPTD.
ANDI SARTONO,SKM
PUSKESMAS
NIP. 19661006 198603 1 004
SELINDUNG