1. Pengertian Penempatan pasien adalah menempatkan pasien pada tempat yang
telah ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi (kontak, udara dan droplet) untuk memudahkan pelayanan dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien maupun petugas kesehatan.
2. Tujuan 1. Mencegah infeksi silang antara pasien, pengunjung dan petugas
akibat penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip. 2. Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airbone, dan vechicle.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Arga Mulya Nomor:
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Langkah- 1. Pasien infeksius ditempatkan terpisah dengan pasien non infeksius.
Langkah 2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien berdasarkan kontak, droplet, airborne sebaiknya ruangan tersendiri. 3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem kohorting. Untuk menentukan pasien dapat disatukan dalam satu ruangan, perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tim PPI atau penanggung jawab PPI. 4. Semua ruangan terkait kohorting harus diberi tanda kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya. Penggabungan pasien dalam satu ruangan untuk pasien yang diisolasi maka harus memperhatikan jarak antar tempat tidur pasien minimal 1 meter. Ini sangat penting karena pasien mungkin mengalami penyakit menular lainnya selain infeksi yang sudah dipastikan. 5. Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh memberikan pelayanan kepada pasien diruangan lain . 6. Jumlah orang yang diizinkan untuk memasuki tempat ruang isolasi atau kohort harus dibatasi seminimal mungkin. 7. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya sebaiknya dipisahkan tersendiri. 8. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain. 9. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB. 10. Hindari penggunaan peralatan yang sama untuk beberapa pasien, tapi bila tak dapat dihindarkan, pastikan bahwa peralatan yang digunakan kembali didesinfeksi dengan benar sebelum digunakan pada pasien lain. 11. Lakukan pembersihan berkala dan desinfeksi sesuai kewaspadaan standar melalui pengelolaan lingkungan di tempat-tempat umum. 12. Diagram Alur - 13. Unit Terkait a. Pendaftaran b. Poli umum c. Laboratorium d. Ruang Tindakan e. Poli KIA f. Poli GIGI 14. Dokumen Terkait No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai 15. Rekaman Diberlakukan Historis Perubahan