Anda di halaman 1dari 4

PENEMPATAN PASIEN

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/4 Halaman

PUSKESMAS MEGA I NANYAN, S.ST,Keb


ARGA MULYA NIP.19741024200502 2 003

1. Pengertian Penempatan pasien adalah menempatkan pasien pada tempat yang


telah ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan
transmisi (kontak, udara dan droplet) untuk memudahkan pelayanan
dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas kesehatan.

2. Tujuan 1. Mencegah infeksi silang antara pasien, pengunjung dan petugas


akibat penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip.
2. Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet,
airbone, dan vechicle.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Arga Mulya Nomor:

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

5. Langkah- 1. Pasien infeksius ditempatkan terpisah dengan pasien non infeksius.


Langkah 2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien berdasarkan kontak, droplet, airborne sebaiknya
ruangan tersendiri.
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama
pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem
kohorting. Untuk menentukan pasien dapat disatukan dalam satu
ruangan, perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tim PPI atau
penanggung jawab PPI.
4. Semua ruangan terkait kohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya. Penggabungan pasien dalam satu
ruangan untuk pasien yang diisolasi maka harus memperhatikan
jarak antar tempat tidur pasien minimal 1 meter. Ini sangat penting
karena pasien mungkin mengalami penyakit menular lainnya selain
infeksi yang sudah dipastikan.
5. Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh
memberikan pelayanan kepada pasien diruangan lain .
6. Jumlah orang yang diizinkan untuk memasuki tempat ruang isolasi
atau kohort harus dibatasi seminimal mungkin.
7. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
sebaiknya dipisahkan tersendiri.
8. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara
agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada
yang lain.
9. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB
dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan
sesama pasien TB.
10. Hindari penggunaan peralatan yang sama untuk beberapa pasien,
tapi bila tak dapat dihindarkan, pastikan bahwa peralatan yang
digunakan kembali didesinfeksi dengan benar sebelum digunakan
pada pasien lain.
11. Lakukan pembersihan berkala dan desinfeksi sesuai kewaspadaan
standar melalui pengelolaan lingkungan di tempat-tempat umum.
12. Diagram Alur -
13. Unit Terkait a. Pendaftaran
b. Poli umum
c. Laboratorium
d. Ruang Tindakan
e. Poli KIA
f. Poli GIGI
14. Dokumen
Terkait
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
15. Rekaman Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai