Anda di halaman 1dari 4

No. Dokumen : 440/ /003/35.07.103.

208/2022
No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 4 Januari 2022
Halaman : 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(PENEMPATAN PASIEN)

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan :


Koordinator Pelayanan Penanggung Jawab Mutu Kepala UPT Puskesmas
Wagir

dr. Chrisna Ary Chandra Ottik Fransisca,Amd.Farm drg. Prima Puspito Rini
NIP.198502252009042002 NIP.1971051320006042024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG


UPT PUSKESMAS WAGIR
Jalan Raya Pandanrejo No 61 Kecamatan Wagir
1. Pengertian Penempatan pasien adalah menempatkan pasien pada tempat yang telah
ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan
transmisi (kontak, udara dan droplet) untuk memudahkan pelayanan
dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah infeksi
silang antara pasien, pengunjung dan petugas akibat penempatan pasien
yang tidak sesuai prinsip.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wagir No..... tentang kewaspadaan
standar.
4. Referensi
PMK No. 27 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasyankes.
5. Prosedur/ 1. Petugas menempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien
Langkah- non infeksius.
langkah
2. Petugas menempatkan pasien disesuaikan dengan pola transmisi
infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airbone) sebaiknya
ruangan tersendiri.
3. Petugas menkonsultasikan terlebih dahulu kepada komite atau tim
PPI . Untuk menentukan pasien yang dapat disatukan dalam satu
ruangan Bila tidak tersedia ruang tersendiri, apakah dibolehkan
dirawat bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan
menerapkan sistem cohorting. Jarak antara tempat tidur minimal 1
meter. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda
kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya (kontak, droplet,
airbone).
4. Petugas memisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan
diri atau lingkungannya di ruangan tersendiri.
5. Petugas melakukan mobiliasi pasien infeksius yang jenis
transmisinya melalui udara (airbone) agar dibatasi di lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya
transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
6. Petugas memisahkan perawatan pasien HIV bersama dengan
pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.
6. Unit Terkait Ruang UGD
Ruang rawat inap
Ruang pemeriksaan umum
Ruang TB
7. Diagram Alir
Tempatkan pasien infeksius secara terpisah

Tenempatkan pasien sesuai dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien


sebaiknya ruangan tersendiri.

Konsultasikan terlebih dahulu kepada komite atau tim PPI . Untuk


menentukan pasien yang dapat disatukan dalam satu ruangan Bila tidak
tersedia ruang tersendiri

Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau


lingkungannya di ruangan tersendiri

Batasi mobiliasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara


(airbone)

Pisahkan perawatan pasien HIV bersama


dengan pasien TB tetapi pasien TB-HIV
dapat dirawat dengan sesama pasien TB

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1. Adanya perubahan Dari UPTD menjadi UPT 02 Maret 2018
organisasi atau

Nama Pelayanan :
Nama Petugas :
Judul SOP :
Tidak
No Prosedur/Langkah-Langkah Ya Tidak
Berlaku

Apakah:

Petugas menempatkan pasien infeksius terpisah dengan


1.
pasien non infeksius

Petugas menempatkan pasien disesuaikan dengan pola


2. transmisi infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airbone)
sebaiknya ruangan tersendiri

Petugas menkonsultasikan terlebih dahulu kepada komite


atau tim PPI . Untuk menentukan pasien yang dapat
disatukan dalam satu ruangan Bila tidak tersedia ruang
3. tersendiri, apakah dibolehkan dirawat bersama pasien lain
yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem
cohorting. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Semua
ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya (kontak, droplet, airbone).
Petugas memisahkan pasien yang tidak dapat menjaga
4.
kebersihan diri atau lingkungannya di ruangan tersendiri

Petugas melakukan mobiliasi pasien infeksius yang jenis


transmisinya melalui udara (airbone) agar dibatasi di
5. lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari
terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang
lain

Petugas memisahkan perawatan pasien HIV bersama dengan


6. pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat
dirawat dengan sesama pasien TB

Jumlah

Tingkat Kepatuhan
CR (Compliance Rate)

Anda mungkin juga menyukai