Anda di halaman 1dari 4

PENEMPATAN PASIEN

No. Dokumen :

SOP No. Revisi : 00

Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2

UPTD
PUSKESMAS SUHARYANTO, S.Kep.,Ners
MANGUNJAYA NIP. 19720927 200604 1 010

1. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek


adalah menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika
tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah dikonfirmasi secara
terpisah didalam ruangan dengan beberapa tempat tidur dari
kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis
(kohorting). Bila ditempatkan dalam satu ruangan, jarak antara
tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara tempat tidur
harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat.

2. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung,


droplet, airbone, dan vechicle.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Mangunjaya Nomor 046
Tahun 2020 Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi PMK No. 27 tahun 2020 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasyankes.
5. Prosedur a. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non
/Langkah- infeksius.
langkah
b. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi
infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya
ruangan tersendiri.
c. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat
bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan
menerapkan sistem cohorting. Jarak antara tempat tidur
minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat
disatukan dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada Komite atau Tim PPI.
d. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda
kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya
(kontak,droplet, airborne).
e. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau
lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri.
f. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui
udara (airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi
penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
g. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan
pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat
dirawat dengan sesama pasien TB.

6. Diagram Alir
Penempatan
pasien infeksius
terpisah dengan
non infeksius

Disesuaikan dengan pola


transmisi infeksi

Bila tidak tersedia ruangan tersendiri,


dilakukan kohorting

7. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi


Gawat Darurat

8. Dokumen Pedoman PPI


terkait
9. Rekam
historis
perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai