Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN SUSPEK

No. Dokumen :
No. Revisi : 0…
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
BLUD UPTD
PUSKESMAS Ina Herlina, SKM.MM
CITARIK NIP. 1196711061989011001
1. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah
menempatkanpasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia)
kelompokan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah didalam
ruangan dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum
dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan dalam
satu ruangan, jarak antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan
diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau
sekat.
2. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet,
airbone, dan vechicle.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas No : /PKM.CTK/I/2023 tentang
Penempatan pasien suspek.
4. Referensi PMK No. 27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan pengendalian
infeksi di Fasyankes
5. Prosedur/
1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius.
Langkah-
Langkah
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,airborne ) sebaiknya ruangan
tersendiri.

3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama


pasien
lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan system
cohorting

4. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan


pasien yang dapat disatukan dalam satu ruangan, dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada Komite atau Tim PPI.

5. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan


berdasarkan jenis transmisinya (kontak,droplet,airborne)

6. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungan


yang seyogyanya dipisahkan tersendiri.

7. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara


(airbrne )agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk menghindeari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu
kepada yang lain.

8. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien


TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.

6. Bagan Alir (Jika dibutukan)


7. Hal-Hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
Semua Unit Pelayanan
9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai