Anda di halaman 1dari 8

Sosialisasi PPI

(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)


Rabu, 10 Agustus 2022

Referensi
1. Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Materi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, disampaikan pada Simposium Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
UNSUR KEWASPADAAN STANDAR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1. Kebersihan Tangan “Hand Hygiene”
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Pengendalian Lingkungan
4. Kebersihan Pernafasan Atau Etika Batuk
5. Penyuntikan Yang Aman
6. Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien Dan Alat Medis Lainnya
7. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan
8. Penempatan Pasien
9. Pengelolaan Linen
10. Perlindungan Kesehatan Petugas
Penempatan Pasien
Penempatan Pasien adalah menempatkan pasien pada
tempat yang telah ditentukan atau mengatur jarak pasien
berdasarkan kewaspadaan transmisi (kontak, udara dan
droplet) untuk memudahkan pelayanan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas kesehatan.

Tujuan Penempatan Pasien adalah untuk mencegah infeksi


silang antara pasien, pengunjung, dan petugas akibat
penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip.
Prinsip Penempatan Pasien meliputi enam hal :
1. Kamar terpisah bila dikhawatirkan terjadi kontaminasi luas terhadap lingkungan,
misalnya pada luka lebar dengan cairan keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol.
2. Kamar terpisah dengan pintu tertutup pada kondisi yang diwaspadai terjadi transmisi
melalui udara dan kontak, misalnya: luka dengan infeksi kuman gram positif, ataupun
Covid-19
3. Kamar terpisah/kohorting dengan ventilasi dibuang keluar dengan exhaust fan ke area
tidak ada orang lalu lalang, misalnya pada pasien TB.
4. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airbone meluas,
misalnya pada pasien dengan varicella
5. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (pada anak, ataupun
pasien gangguan mental)
6. Bila kamar tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan sistem kohorting
(penggabungan pasien dengan jenis penyakit yang sama)
Penempatan pasien di Triase dan Ruang Pemeriksaan?

Penempatan Pasien di Triase dan Ruang Pemeriksaan meliputi 2 hal:

1. Penempatan pasien di ruang triase harus diberi jarak minimal 1 meter


antara satu pasien dengan pasien lainnya.
2. Ruang pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa pasien harus
berventilasi baik dengan sirkulasi udara.
Prosedur penempatan pasien (termasuk penderita pada kasus Covid-19), sebagai berikut:

1. Pastikan pasien infeksius ditempatkan terpisah dengan pasien non infeksius.


2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien berdasarkan
kontak, droplet, airbone sebaiknya diruangan tersendiri.
3. Bila tidak tersedia ruangan tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain yang jenis
infeksinya sama dengan menerapkan sistem kohorting. untuk menentukan pasien dapat disatukan
dalam satu ruangan, perlu dikonsultasikam terlebih dahulu kepada tim PPI
4. Semua ruangan terkait kohorting harus diberi tanda kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya
(kontak,droplet, airborne).
Cat: penggabungan pasien dalam satu ruangan untuk pasien yang di isolasi maka harus
memperhatikan jarak antara tempat tidur pasien minimal 1 meter. ini penting karena pasien
mungkin mengalami penyakit menular lainnya selain infeksi yang sudah dipastikan.
5. Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh memberi pelayanan kepada
pasien diruangan lain.
6. Jumlah orang yang di izinkan untuk memasuki tempat ruang isolasi atau kohort harus dibatasi
seminimal mungkin.
7. Pasien yang tidak dapat menjaga diri atau kebersihan lingkungannya sebaiknya dipisahkan
tersendiri.
8. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara (airbone) agar dibatasi di
lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang
tidak perlu kepada yang lain.
9. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi
pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB.
10. Hindari penggunaan peralatan yang sama untuk beberapa pasien, tapi bila tidak dapat
dihindarkan, pastikan bahwa peralatan yang digunakan kembali di desinfeksi dengan benar
sebelum digunakan pada pasien lain.
11. Lakukan pembersihan berkala dan desinfeksi sesuai kewaspadaan standar melalui pengelolaan
lingkungan di tempat tempat umum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai