Anda di halaman 1dari 8

Sosialisasi PPI

(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)


Selasa, 12 Juli 2022
UNSUR KEWASPADAAN STANDAR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1. Kebersihan Tangan “Hand Hygiene”
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Pengendalian Lingkungan
4. Kebersihan Pernafasan Atau Etika Batuk
5. Penyuntikan Yang Aman
6. Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien Dan Alat Medis Lainnya
7. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan
8. Penempatan Pasien
9. Penempatan Pasien
10. Perlindungan Kesehatan Petugas
7. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan

Tujuan Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan?


Adalah untuk melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar Fasyankes dari
penyebaran infeksi akibat limbah yang tidak dikendalikan, termasuk dari risiko cedera.

Berdasarkan jenisnya, limbah di FKTP dibagi atas 4, meliputi:


1. Limbah padat domestik
2. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
3. Limbah cair
4. Limbah gas

Limbah B3 pelayanan medis dan penunjang medis terdiri atas:


1. Limbah infeksius dan benda tajam
2. Limbah farmasi
3. Limbah sitotoksis
4. Limbah bahan kimia
1. Limbah Infeksius dan Non Infeksius
Limbah Infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari pelayanan kesehatan yang terontaminasi darah,
cairan tubuh, sekresi dan ekseresi pasien atau limbah yang berasal dari ruang isolasi pasien dengan
penyakit menular

Limbah non Infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari pelayanan kesehatan yang terontaminasi
darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi. Limbah ini dapat berupa kertas-kertas pembungkus atau
kantong dan plastic yang tidak berkontak dengan cairan tubuh atau bahan infeksius.

Limbah Benda Tajam

Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung, atau bagian
menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum suntik, perlengkapan intravena,
pecahan gelas, pisau bedah
Lalu Bagaimana Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan
Kesehatan?
Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan Didasarkan Pada Jenis Limbah, Meliputi 4
Pengelolaan, Antara Lain
1. Pengelolaan Limbah Infeksius
2. Pengelolaan Limbah Non Infeksius
3. Pengelolaan Limbah Benda Tajam
4. Pengelolaan Limbah Cair

1. Pengelolaan Limbah Infeksius


Meliputi Beberapa Hal:
 Limbah Infeksius Dimasukkan Ke Dalam Tempat Yang Kuat, Tahan Air Dan
Mudah Dibersihkan Dengan Kode Infeksius/Medis, Didalamnya dipasang
Kantong Berwarna Kuning.
 Penempatan limbah infeksius diletakkan dekat dengan area tindakan atau
prosedur tindakan yang akan dikerjakan
 Jika limbah infeksius sudah menempati ¾ kantong sampah segera diangkat
dan diikat kuat dan tidak boleh dibuka lagi untuk mengeluarkan isinya guna
menghindari risiko penularan infeksi, selanjutnya dibawa ke tempat
penampungan sementara.
 Tempat limbah dicuci dengan menggunakan detergen, dikeringkan Contoh Tempat
Limbah Infeksius
Lalu Bagaimana Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan
Kesehatan?
Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan Didasarkan Pada Jenis Limbah, Meliputi 4
Pengelolaan, Antara Lain
1. Pengelolaan Limbah Infeksius
2. Pengelolaan Limbah Non Infeksius
3. Pengelolaan Limbah Benda Tajam
4. Pengelolaan Limbah Cair

1. Pengelolaan Limbah Infeksius

Meliputi Beberapa Hal:


 Limbah Infeksius Dimasukkan Ke Dalam Tempat Yang Kuat, Tahan Air Dan Mudah Dibersihkan
Dengan Kode Infeksius/Medis, Didalamnya dipasang Kantong Berwarna Kuning.

Contoh Tempat Limbah Infeksius


4. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan
• Penempatan limbah infeksius diletakan dekat dengan area tindakan atau prosedur tindakan yang akan dikerjakan
• Limbah infeksius jika sudah menempati ¾ kantong sampah segera diangkat dan diikat kuat agar tidak dibongkar
untuk mengeluarkan isinya untuk menghindari risiko penularan infeksi, selanjutnya dibawah ke tempat
penampungan sementara. Tempat limbah dibersihkan dan dipasangi kembali kantong plastik yang baru.
• Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi
dengan pengolahan panas dan basah seperti dalam Auntoclave sebelum dilakukan pengolahan.
• Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harus dikembalikan kepada distributor, sedangkan bila dalam jumlah
sedikit dan tidak memungkinkan dikembalikan, dapat dimusnahkan menggunakan insenerator atau dikelola oleh
perusahaan pengolahan limbah B3.
• Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan dilarang dibuang dengan cara penimbunan (landfill) atau dibuang ke
saluran limbah umum. Pengolahan dilaksanakan dengan cara dikembalikan keperusahaan atau distributornya.
• Pengolahan limbah kimia biasa dalam jumlah kecil maupun besar harus diolah ke perusahaan pengolahan
limbah B3. Bahan kimia dalam bentuk cair sebaiknya tidak dibuang ke jaringan pipa pembuangan air limbah,
karena sifat toksiknya dapat mengganggu proses biologi yang ada dalam unit pengolah air limbah (IPAL).
4. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan

- Pengelolaan limbah dan B3B di Puskesmas


- Kantong plastik kuning untuk infeksius
- Limbah padat tajam di wadah anti tusuk
- Tempat penampungan limbah sementara
- Segera buang limbah yang ihasilkan ke tempat pembuangan limbah
sesuai kebijakandan SOP
- Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai ¾ penuh, segera buang
- Pertahankan kebersihan container sampah senantiasa bersih

Anda mungkin juga menyukai